Anda di halaman 1dari 7

IK

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya farmakologi mencakup berbagai pengetahuan tentang obat yang meliputi:
sejarah, sumber, sifat - sifat fisika dan kimiawi, cara meracik, efek fisiologi dan biokimiawi,
mekanisme kerja, absorpsi, distribusi, biotranformasi dan ekskresi, serta penggunaan obat untuk
terapi dan tujuan lain.
Dewasa ini didefinisikan sebagai studi terintegrasi tentang sifat-sifat kimia dan organisme
hidup serta segala aspek interaksi mereka. Atau Ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan
organisme hidup.
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit,
membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh.
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit
atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan
untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat
tradisional.

1.2 Tujuan
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan dan untuk menambah
wawasan yang lebih luas mengenai obat antipiretik dan analgetik.
1.3 Pembatasan Masalah
Pengertian obat Antipiretik dan obat Analgetik
Macam-macam obat Antipiretik dan obat Analgetik
Efek samping obat Antipiretik dan obat Analgetik

PEMBAHASAN
2.1 ANTIPIRETIK
A. Pengertian Antipiretik
Antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan panas atau untuk obat mengurangi
suhu tubuh (suhu tubuh yang tinggi). Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas dan tidak
berefektif pada orang normal.
Dapat menurunkan panas karena dapat menghambat prostatglandin pada CNS.
B. Mekanisme Kerja Obat Antipiretik
Bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin di hipotalamus anterior
(yang meningkat sebagai respon adanya pirogen endogen).
C. Macam-macam obat Antipiretik
Contoh Obat Antipiretik : Parasetamol, panadol, paracetol, paraco, praxion, primadol, santol,
zacoldin, poldan mig, acetaminophen, asetosal atau asam salisilat, salisilamida.
2.2 ANALGETIK ATAU ANALGESIK
A. Pengertian analgetik atau analgesik
Analgetik atau analgesik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran dan
akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita.
Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan,
berhubungan dengan adanya potensi kerusakan jaringan atau kondisi yang menggambarkan
kerusakan tersebut. Gejala Nyeri dapat digambarkan sebagai rasa benda tajam yang menusuk,
pusing, panas seperti rasa terbakar, menyengat, pedih, nyeri yang merambat, rasa nyeri yang
hilang timbul dan berbeda tempat nyeri.
Obat ini digunakan untuk membantu meredakan sakit, sadar tidak sadar kita sering
mengunakannya misalnya ketika kita sakit kepala atau sakit gigi, salah satu komponen obat yang
kita minum biasanya mengandung analgetik atau pereda nyeri.
Pada umumnya (sekitar 90%) analgetik mempunyai efek antipiretik.

B. Mekanisme
Menghambat sintase PGS di tempat yang sakit/trauma jaringan.
C. Karakteristik:
1.

Hanya efektif untuk menyembuhkan sakit

2.

Tidak ada narkotika dan tidak menimbulkan rasa senang dan gembira

3.

Tidak mempengaruhi pernapasan

4.

Gunanya untuk nyeri sedang, contohnya: sakit gigi

D. Macam - macam Analgetik


Berdasarkan aksinya, obat-abat analgetik dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
1.

Analgetik Opioid/analgetik narkotika


Analgetik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau
morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri seperti
pada fractura dan kanker. Tetap semua analgetik opioid menimbulkan adiksi/ketergantungan.

- Mekanisme kerja Analgetik Opioid


Mekanisme kerja utamanya ialah dalam menghambat enzim sikloogsigenase dalam
pembentukan prostaglandin yang dikaitkan dengan kerja analgetiknya dan efek sampingnya.
Kebanyakan analgetik OAINS diduga bekerja diperifer . Efek analgetiknya telah kelihatan
dalam waktu satu jam setelah pemberian per-oral. Sementara efek antiinflamasi OAINS telah
tampak dalam waktu satu-dua minggu pemberian, sedangkan efek maksimalnya timbul
berpariasi dari 1-4 minggu. Setelah pemberiannya peroral, kadar puncaknya NSAID didalam
darah dicapai dalam waktu 1-3 jam setelah pemberian, penyerapannya umumnya tidak
dipengaruhi oleh adanya makanan. Volume distribusinya relatif kecil (< 0.2 L/kg) dan
mempunyai ikatan dengan protein plasma yang tinggi biasanya (>95%). Waktu paruh
eliminasinya untuk golongan derivat arylalkanot sekitar 2-5 jam, sementara waktu paruh
indometasin sangat berpariasi diantara individu yang menggunakannya, sedangkan piroksikam
mempunyai waktu paruh paling panjang (45 jam).

- Contoh obat Analgetik Opioid


Alfentanil, Benzonatate, Buprenorphine, Butorphanol, Codeine, Dextromethorphan
Dezocine, Difenoxin, Dihydrocodeine, Diphenoxylate, Fentanyl, Heroin Hydrocodone,
Hydromorphone, LAAM, Levopropoxyphene, Levorphanol Loperamide, Meperidine,
Methadone, Morphine, Nalbuphine, Nalmefene, Naloxone, Naltrexone, Noscapine Oxycodone,
Oxymorphone, Pentazocine, Propoxyphene, Sufentanil.
2. Obat Analgetik Non-narkotik
Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah
Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obatobat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik NonNarkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan
rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek
menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga
tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunaan Obat
Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
Efek samping obat-pbat analgetik perifer : kerusakan lambung, kerusakan darah,
kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit.
- Mekanisme Kerja Obat Analgesik Non-Nakotik
Obat-obatan dalam kelompok ini memiliki target aksi pada enzim, yaitu enzim
siklooksigenase (COX). COX berperan dalam sintesis mediator nyeri, salah satunya adalah
prostaglandin. Mekanisme umum dari analgetik jenis ini adalah mengeblok pembentukan
prostaglandin dengan jalan menginhibisi enzim COX pada daerah yang terluka dengan demikian
mengurangi pembentukan mediator nyeri . Mekanismenya tidak berbeda dengan NSAID dan
COX-2 inhibitors. Efek samping yang paling umum dari golongan obat ini adalah gangguan
lambung usus, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal serta reaksi alergi di kulit. Efek
samping biasanya disebabkan oleh penggunaan dalam jangka waktu lama dan dosis besar.
-

Contoh obat Analgetik Non-Narkotik


Acetaminophen, Aspirin, Celecoxib, Diclofenac, Etodolac, Fenoprofen, Flurbiprofen

Ibuprofen, Indomethacin, Ketoprofen, Ketorolac, Meclofenamate, Mefanamic acid Nabumetone,


Naproxen, Oxaprozin, Oxyphenbutazone, Phenylbutazone, Piroxicam Rofecoxib, Sulindac,
Tolmetin.
2.3 EFEK SAMPING OBAT ANTIPIRETIK DAN ANALGETIK
1. Gangguan Saluran Cerna
Selain menimbulkan demam dan nyeri, ternyata prostaglandin berperan melindungi
saluran cerna. Senyawa ini dapat menghambat pengeluaran asam lambung dan mengeluarkan
cairan (mukus) sehingga mengakibatkan dinding saluran cerna rentan terluka, karena sifat asam
lambung yang bisa merusak.
2.

Gangguan Hati (hepar)


Obat yang dapat menimbulkan gangguan hepar adalah parasetamol. Untuk penderita
gangguan hati disarankan mengganti dengan obat lain

3.

Gangguan Ginjal
Hambatan pembentukan prostaglandin juga bisa berdampak pada ginjal. Karena
prostaglandin berperan homestasis di ginjal. Jika pembentukan terganggu, terjadi gangguan
homeostasis.

4. Reaksi Alergi
Penggunaan obat aspirin dapat menimbulkan raksi alergi. Reaksi dapat berupa rinitis
vasomotor, asma bronkial hingga mengakibatkan syok.

PENUTUPAN
Kesimpulan

Antipiretik yaitu obat anti demam. Mekanisme Kerja Obat Antipiretik, bekerja dengan cara
menghambat produksi prostaglandin E2 di hipotalamus anterior (yang meningkat sebagai respon
adanya pirogen endogen). Contoh Obat Antipiretik : Parasetamol, panadol, paracetol, paraco,
praxion, primadol, santol, zacoldin, poldan mig, acetaminophen, asetosal atau asam salisilat,
salisilamida.

Analgetik yaitu obat anti nyeri. Mekanisame kerja menghambat sintase PGS di tempat yang
sakit/trauma jaringan.
Karakteristik:
1.

Hanya efektif untuk menyembuhkan sakit

2.

Tidak narkotika dan tidak menimbulkan rasa senang dan gembira

3.

Tidak mempengaruhi pernapasan

4.

Gunanya untuk nyeri sedang, contohnya: sakit gigi


Macam - macam Analgetik

1. Analgetik Opioid/analgetik narkotika


2. Obat Analgetik Non-narkotik

Efek samping obat antipiretik dan analgetik

1.
2.
3.
4.

Gangguan Saluran Cerna


Gangguan Hati( hepar)
Gangguan Ginjal
Reaksi Alergi

DAFTAR PUSTAKA

http://anie-ann.blogspot.com/2012/01/analgetik-anasthesi-dan-antipiretik.html

http://rivaldyahmad.blogspot.com/2012/05/obat-obat-analgesik-dan-antipiretik.html

http://pentinggaksihh.blogspot.com/2012/05/analgesik-antipiretik-analgetik-anti.html

Anda mungkin juga menyukai