Anda di halaman 1dari 39

Dasar-dasar Kepercayaan

Arianto Achmad

Bagian Pertama
DIALOG KEBENARAN
Tahapan-tahapan Dialog Kebenaran
Tahap Pertama: Pengosongan
Pemaparan teori2 Ateisme
Tahap

Kedua : Pembantaian teori2 Ateisme

Tahap Ketiga : Pengisian


Pembuktian Teologi
Pembuktian Kenabian
Pembuktian Risalah/Kitab
Arianto Achmad

Fase Pengosongan
Pendekatan

Filosofis

Argumen

Kaum Sofis
Argumen Kaum Materialisme Dialektik.
Pendekatan

Ilmiah

Argumen

Saintis
Argumen Psiko Analisis
Argumen Sosiologis
Pendekatan

Rasionalitas

Teori

Kebetulan
Teori Ketak berpunyaan
Arianto Achmad

Tahap Pengisian
Pembuktian Kebenaran Teologi
Pahaman
(akibat)

Misdhaq
(sebab)
Persepsi Akal

Konsepsi Akal

Konsepsi Khayal

Konsepsi Materi

Realitas
Alam Akal

Persepsi Khayal

Realitas
Alam Khayal

Persepsi Indera

Realitas
Alam Material

Arianto Achmad

Apa itu Pahaman & Misdhaq?


1. Apa itu Pahaman?
Gagasan-gagasan
yang diambil dari
realitas objektif
(eksternal)nya
Wujud dalam akal
Terdiri dari:
Konsepsi Akal
Konsepsi Khayal
Konsepsi Inderawi

2. Apa itu Misdhaq?


Realitas objektif
(eksternal) yang
darinya pahaman di
ambil.
Wujud luar akal
Terdiri dari:
Realitas Akal
Realitas Khayal
Realitas Inderawi
Arianto Achmad

Pahaman ketika di konfirmasikan dengan


Realitas eksternalnya maka ia terbagi menjadi tiga:
Defenisi:
Kebenaran ad Ketika Ide punya/sesuai dengan Realitas
Kesalahan ad Ketika Ide tdk Punya/sesuai dengan Realitas

Pahaman/konsep
Wujud/Realitas
Dlm Akal

Misdhaq
Realitas/Wujud
Luar akal

Gagasan
Benar

Gagasan wajibul Wujud


Mis: Ada air di bumi
Ada gunung batu

(Eksistensi Eksternal)

Gagasan mungkinul Wujud


Mis: Ada air di Yupiter
Ada angsa hitam

Alam
Akli/Jabarut

Gagasan mustahil Wujud


Mis: Ada air di matahari
Ada segi 3 bersisi 4

Gagasan
Ragu

Gagasan
salah

Alam
Mitzali/Malakut

Alam
Materi/Nasut

Ibn Sina
Arianto Achmad

Pahaman ketika di konfirmasikan dengan Realitas


eksternalnya maka ia terbagi menjadi tiga:
1. Gagasan wajibul wujud : gagasan kita
1. Gagasan wajibul wujud inilah yang
tentang wujud-wujud yang keberadaan
dimaksud dengan kebenaran: gagasan
eksternalnya tak dapat di ingkari.
yang memiliki realitas eksternal
Mis: gagasan kita adanya air di bumi atau
(objektif).
adanya gunung batu.
Mis: gagasan kita tentang adanya air di
2. Gagasan Mungkinul Wujud: gagasan
bumi itu benar, dalam arti ia bukan
tentang wujud-wujud yang
sebuah gagasan ketahayyulan.
keberadaannya tak dapat ditetapkan
2. Gagasan mungkinul wujud inilah yang
adanya atau tidak adanya. Ini karena
dimaksud dengan keraguan: gagasan
keberadaannya tidak mustahil atau
yang tak dapat dipastikan
ketiadaannya tidak mustahil. Dengan
objektifitasnya.
kata lain wujud tersebut bisa jadi ada
Mis: gagasan kita tentang ada angsa hitam.
atau bisa jadi tidak ada.
3. Gagasan mustahil wujud inilah yang
Mis: ada air yupiter atau adanya angsa
dimaksud dengan kesalahan, fitnah, atau
hitam
bohong: gagasan yang tidak memiliki
3. Gagasan Mustahil Wujud: gagasan
realitas eksternal (objektif), gagasan
tentang wujud-wujud yang
yang tidak memiliki fakta atau bukti.
keberadaannya dapat diingkari.
Mis: gagasan kita tentang segi 3 bersisi 4.
Mis: ada air di matahari atau adanya
segi 3 bersisi 4.
Arianto Achmad
7

Sesuatu yang tidak punya tidak mungkin dapat memberi


X-lah Yg Lain tsb

X
S
Y Menyerupai
Wujud X
(X Kausa Efisien)

X hanya dpt beri bila X punya wujud


Maka X Wajb Wujud
Krn Diri Sendiri

Memberi
Wujud
(X Kausa Efisien)

Hipunan

A
Y
Aktual

X
Wjd wjb krn
Diri sdr

Y
Wjd wjb krn yg lain

Y Hanya dpt jd Aktual(wajib) bila diberi wujud


Maka Z butuh pd sebab

Wujud Wajib
(Eksi)

Wujud yg
keberadaannya tak dpt ditolak/
Punya Wujud

Y
Potensi

Dpt jd wajib

Wujud
Mungkin
(WM)

Dpt jd mustahil

WM = Wujud Potensial: Wujud yg


keberadaannya tdk Mustahil
Tp juga
Ketiadaannya tdk Mustahil

Arianto Achmad

Mustahil Wujud
(Non Eksis)

Wujud yg
keberadaannya ditolak/
Tak punya wujud

Wujud Wajib Krn diri sendiri


(Sebuah Konsep Teoritis Akal)

Tidak bersebab: krn setiap yang bersebab pastilah


wujudnya bukan karena diri sendiri.
Tidak tersusun: krn setiap yang tersusun pastilah
memiliki sebab yakni setiap penyusunnya.
Tidak lebih dari satu: krn ketika ada dua maka pastilah
masing-masing keduanya tersusun dari kesamaan dan
perbedaan keduanya.
Bukan bagian dari yang lain: sebab, bila Ia bagian dari
yang lain maka bagian yang lain itu pasti tidaklah keluar
dari dua keadaan yakni: 1. sama atau beda dengannya.
Nah, Kalau sama maka hanya satu. Tetapi bila beda
maka masing-masing keduanya tersusun dari kesamaan
dan perbedaan.
Arianto Achmad

Apa itu Konsep Teoritis & Praktis?


Konsep

teoritis:

Konsep yang berbicara


mengenai pengetahuan
tentang realitas objektif
sebagaimana adanya.
Dari konsep inilah lahir
konsep praktis.
Mis: karena konsep kita
bahwa api itu membakar.

Konsep

Praktis:

Konsep yang berbicara


mengenai perilaku kita
terhadap realitas objektif
sebagaimana mestinya. Yang
mana konsep ini dari konsep
Teoritis.
Mis: maka perilaku kita yang
menghindari api.
Arianto Achmad

10

Kebutuhan akal akan sebuah konsep praktis


1. Karena konsep
teoritisnya menyataakan
bahwa: manusia adalah
wujud wajib karena yang
lain yakni bersebab dan
bila mengalami
keterpisahan dengan
sebabnya ia akan
musnah.
Maka konsep praktisnya:
manusia mesti bersandar
pada wujud wajib karena
diri sendiri itu (sebab)
tersebut.

2. Karena konsep
teoritisnya menyatakan
bahwa: seluruh yang
terdapat pada diri kita
hanyalah pemberian dari
wujud karena diri sendiri.
Dan karena berterima
kasih adalah pembeda
manusia dengan
binatang.
Maka konsep praktisnya:
berterima kasih
merupakan suatu
kewajiban akal.

Arianto Achmad

11

Landasan dalam memilih agama

n
Me
nur
unk
a

ru n
k an

Wujud Krn
Yang lain

Rasul

Konsep
Teoritis
Rasul

Konsep
Praktis

u
Men

Wujud Krn
Diri Sendiri

(Mc & Alam)

Konsep
Teoritis
akal

Konsep
Praktis

Kitab

Konsep
Teoritis
Kitab

Konsep
Praktis

Arianto Achmad

12

Islam Agama Rasional

Arianto Achmad

13

Konsep Teoritis Kitab Agama Islam


Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak)
selain
Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat
Aku.
(Qs. 20:14)
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
(Qs. 112:1-4)
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia.
Yang
Hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.
(Qs. 3:2)
Arianto Achmad

14

ESENSI AJARAN ISLAM

Arianto Achmad

15

Apa itu Esensi?


Apa Esensi Tembok?

Apa Esensi Kayu?

Semen

Carbon

Pasir

Tembok

Kayu

Hidrogen

Batu

Oksigen

Hal mendasar pada tembok


Yang apabila tidak ada
maka

Hal mendasar pada kayu


Yang apabila tidak ada
maka

Tembok tidak ada atau


Tak dapat sebut tembok

Arianto Achmad

Kayu tidak ada atau


Tak dapat sebut kayu

16

Esensi = Dzat = Inti = Batasan = Syarat


Defenisi Esensi?
Esensi : jawaban dari pertanyaan apa itu?
Esensi : hal mendasar pada sesuatu yang apabila
hilang maka sesuatu itu tidak lagi dapat disebut
sebagai sesuatu itu atau
Esensi : hal mendasar pada sesuatu yang
membedakan sesuatu itu dengan selain dirinya.
Mis: Apa Esensi air? Adalah Benda cair yng tersusun
dari unsur Hidrogen (H) dan Oksigen(O).
H & O adalah unsur mendasar pada air yang apa bila
hilang maka air tidak dapat lagi disebut sebagai air
atau air tidak lagi dapat di bedakan dengan
selainnya.

Arianto Achmad

17

Apa itu Islam?

Secara etimologi (Bahasa)

1.

Islam berasal dari kata aslama yang artinya


Selamat
Juga bisa kata Islam dari kata Taslim yang berarti
tunduk atau taat.

2.

Secara Terminologi (Istilah)

Selamat bisa bermakna mereka yang telah sampai pada


tujuan akhir. Selamat dalam pengertian ini lawan dari
pengertian kata sesat.
Mis: kita mengatakan seseorang selamat bila ia telah
sampai pada tujuannya.
Selamat juga dapat bermakna tercapainya
kesempurnaan.
Mis: selamat kita memberikan pada mereka yang
mendapat sarjana atau juara.
Selamat bisa juga dalam makna: mereka yang terhindar
dari bahaya/kecelakaan/kehancuran.
Arianto Achmad

18

Defenisi Islam?

Islam adalah: Gerakan menuju dan


sampainya pada
kesempurnaan sebagai tujuan akhir.
Ajaran Islam adalah: Ajaran yang mengajarkan
tentang gerakan menuju
kesempurnaan(Tuhan) sebagai tujuan akhir
melalui suatu ketaatan atau ketundukan
tertentu.
Arianto Achmad

19

Bukti Keislaman Alam


Makro & Mikro

Arianto Achmad

20

Argumen Gerak: Sebuah Dalil Filosofis


Debu

Realitas
aktual

menjadi

Menjadi

Kertas

Realitas
Potensial

Munuju

Titik Tujuan

Titik berangkat

menjadi

Menjadi

Menuju

Arang

Realitas
aktual

Titik Tujuan

Gerak menjadi berlaku pada seluruh realitas yang memiliki potensi


Misalnya Gerak pada :
1. Tambang-tambang Seperti dari Kertas ke Debu ke Tanah
2. Tumbuhan-tumbuhan seperti dari biji ke Tunas ke Pohon
3. Binatang-binatang seperti dari telur ayam ke DOC ke Ayam dewasa
4. Manusia seperti dari Zigot ke janin ke bayi

Arianto Achmad

21

Apa itu Gerak?


Gerak : aktualitas potensi secara perlahan
(bukan lambat) karena faktor eksternal.
Biasa juga
Gerak : perpindahan dari satu bentuk ke
bentuk lain secara perlahan (bukan
lambat) karena faktor eksternal.

Arianto Achmad

22

Gerak Aksiden & Substansi.


Gerak terjadi pada tataran
aksiden, Seperti:
1. Pada kualitas mis: dari kecut ke
manis
2. Pada kuantitas, mis: dari hijau ke
kuning.
3. Pada Posisi, mis: dari duduk ke
berdiri.
4. Pada spasi, mis: dari satu titik ke
titik lain.

Gerak terjadi pada tataran


substansi
1. Secara horisontal, seperti:
Pada benda mati ke benda mati,
mis: kayu ke arang atau secara atau
2. Secara vertikal seperti:
Pada benda mati ke benda
hidup,
mis: Pada tumbuhan dari biji kacang
ke tunas.
Pada binatang dari telur ke
ulat atau
Pada manusia dari Zigot ke
janin.

Arianto Achmad

23

Fitrah Sebuah Dalil Psikologis:

Persepsi Akal
Wujud Akli

FItrah

Persepsi Khayal

Wujud Malakuti

Wujud Materi

Persepsi Inderawi

Kecenderungan pada
Kesempurnaan:
kebenaran,
Keestetikaan
Keetisan
dll

Arianto Achmad

24

Apa Esensi Ajaran


Islam?
Defenisi Ajaran Islam
Ajaran Islam adalah: Ajaran yang mengajarkan tentang gerakan menuju
kesempurnaan(Tuhan) sebagai tujuan akhir melalui suatu ketaatan atau
ketundukan tertentu.

:
m
a
l
Is

kan
a
r
e
G

ju/
u
n
me

ai
p
a
c
men

Dzat
Yang Mahasempurna
Sebagai tujuan akhir

Esensi Islam:
1. Marifatullah dengan Allah
2. Marifati Nabi dengan akhlak
3. Marifati Syariat dengan ketetapan
Allah dan RasulNya
Arianto Achmad

25

Marifatullah dengan Allah


Pandangan Ahli Sunnah

Dzat

Sifat

Perbuatan

Pandangan Ahli Bait

Dzat

Arianto Achmad

Sifat

Perbuatan

26

Tauhid Dzat
1. Dzat Tuhan itu satu yang Tak Tersusun
Kaidah Filosofis: Setiap yang tersusun pasti memiliki sebab yakni Penyusunya
Air
Hidrogen

Hidrogen

Air

Bukti
Oksigen

Oksigen
Bila kedua Unsur hilang
maka Air akan tiada juga

Air tersusun maka Air punya


sebab yakni kedua unsurnya

Jadi:
Jika Tuhan Tersusun Tuhan Maka Tuhan bersebab
Sementara
Setiap yang bersebab pastilah bukanlah Tuhan

Mahasuci Dzat Allah dari ketersusunan dari apapun


Arianto Achmad

27

2. Tuhan itu satu yang Tidak lebih dari satu


Jika Dzat Lebih dari satu Misalnya Air & Batu Maka:
1. Keduanya masing-masing terbatas.

2. keduanya masing-masing tersusun

Bukti:

Bukti:
Krn Air bkn Batu maka air dibatasi oleh Batu

Air = Bkn Batu

Sama-sama
Benda mati

Air

Batu = Bkn Air

Krn Batu bkn Air maka Batu dibatasi oleh air

Unsur
Universal

punya Cair

Unsur
Partikular

sama-sama
Benda mati

Batu
punya Padat

Kaidah Akal:

Kaidah Akal:
Setiap yang terbatas mesti berawal
Setiap yang berawal mesti tercipta
Setiap yang tercipta mesti bukan Tuhan

Setiap yang tersusun mesti bersebab


Setiap yang bersebab mesti bkn Tuhan

Kesimpulan:
Bila Dzat Tuhan Lebih dari satu (tidak Ahad) maka:
1. Dzat Tuhan menjadi terbatas & pastilah bukan Tuhan
2. Dzat Tuhan menjadi bersebab & pastilah bukan Tuhan

Mahasuci Allah dari keterbatasan dan ketersusunan.


Arianto Achmad

28

Tauhid Dzat dalam Timbangan


Al-Quran, lihat ayat:
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha
Esa.
Q.s 112:1
dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia. Q.s. 112:4

Arianto Achmad

29

Tauhid Sifati
Hubungan Beda:

Hubungan Sama:

Dua Pahaman/nama yang saling menolak


yang lain dan masing-masing memiliki Dzat

Dua Pahaman/nama yang saling


melingkupi dan memiliki satu Dzat

Setiap Api = Bukan Es


Setiap Es = Bukan Api

Api

Es

Insan = Manusia
Manusia = Insan

Setiap Insan = Manusia


Setiap Manusia = Insan

Sebuah Dzat memiliki dua nama

Dua Dzat yang masing-masing memiliki nama

Rahman = Rahim

Setiap Rahman = Rahim


Setiap Rahim = Rahman

Satu Dzat yang memiliki dua nama

Arianto Achmad

30

Sifat Jalaliyah & Jamaliyah Allah


Dalam arti Horisontal/Seimbang
Jalaliyah = Jamaliyah

Misal: Menyiksa = Penyayang


Jamaliyah = Jalaliyah

Misal: Penyayang = Penyiksa

Mahaperkasa
Mahapenyiksa

Dalam arti Vertikal/Gradasi


Jalaliyah=Transendental yakni: sifat yang tak tersangkakan

Misal: Mahapenyiksa & Mahapenyayang


Jamaliyah = Imanen yakni: sifat yang tersangkakan

Misal: Penyiksa & Penyayang

Transendent

Jamaliyah

Jalaliyah
Perkasa
Penyiksa

Mahalembut
Mahapenyayang

Imanen

Lembut
Penyayang

Arianto Achmad

31

Tauhid Salbiyah

Allah tidak disifati berjasad

Sebab: setiap yang berjasad tersusun dari


bagian-bagian sementara setiap yang
tersusun mesti bersebab

Allah tidak dapat di inderai


Sebab setiap yang terinderai pastilah
bersifat aksiden.

Allah tidak merasa senang


maupun susah
Sebab sesuatu dapat dikatakan merasa
hanya bila ia terpengaruh oleh sesuatu
selain dirinya.

Allah bukanlah wadah


Sebab setiap wadah selalu berubah
mengikuti perubahan yang diwadahi.

Sebab menyatu dalam dua arti: 1. majazi.


Yakni sesuatu bersatu (menjadi) yang lain
kecuali hancur, mis: kertas dapat bersatu
(menjadi) tanah kecuali hancur. 2. Hakikih
yakni: dua sesuatu dapat menjadi satu
(wujud baru) kecuali hilang perbedaan
diantara mereka, mis: hidrogen & oksigen
yang menyatu menjadi Air (wujud baru).

Allah tidak bertempat


Sebab: setiap yang bertempat 1. bisa di
dalam atau 2. Bisa di luar.
Bila di dalam tempat maka 1. ia lebih kecil
dari tempatnya. 2. ia tak lain adalah materi.
Bila di luar tempat (misalnya di atas) maka
1. ia pastilah didahului oleh tempatnya. 2.
bila tempatnya adalah kursi berarti ia tersifati
lemah.

Allah Tidak Menyatu dengan


apapun.

Allah tidak Dholim


Sebab sesuatu berbuat dholim karena ia: 1.
Jahil (tidak berilmu). 2. Lemah/Takut. 3.
terlalu ingin. 4. anenia egoisme.

Arianto Achmad

32

Tauhid Sifati Dalam Timbangan AlQuran Lihat Ayat:


Maha

Suci Allah dari apa yang mereka


sifatkan, Q.s. 37:159
Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai
keperkasaan dari apa yang mereka
katakan. Q.s.37:180
Kecuali hamba-hamba Allah yang
dibersihkan dari (dosa)[ 1]. Q.s. 37:160.

Arianto Achmad

33

Tauhid Perbuatan
Mengakui bahwa Allah pencipta segalanya.
Mengakui bahwa hanya ada satu perbuatan
yakni perbuatan yaitu : perbuatan Allah.
A = bukan B

B = bukan A

A=B

Bila ada dua pelaku yakni A & B maka:


Eksistensi A sekaligus merupakan
pembatas Eksistensi B &
Eksistensi B sekaligus merupakan
pembatas Eksistensi A

Bila demikian adanya yakni:


Eksistensi A = B & B = A maka:
Eksistensi A tidak membatasi B
Eksistensi B tidak membatasi A

Arianto Achmad

34

Dalil Tauhid Perbuatan lihat ayat:

Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan


tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang
melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar.
(Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk
memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan
kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.
Q.s. 8:17

Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah."


Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu
dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan
tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?." Katakanlah:
"Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah
gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan
beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaanNya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?"
Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan
Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa."
Q.s. 13:16
Arianto Achmad

35

Mengenal Rasul Dengan Akhlaknya


Nabi

penegak keadilan
Nabi Pemilik akhlak agung Q.s 68:4
Nabi representasi manusia suci
Nabi merupakan suritauladan

Arianto Achmad

36

Mengenal Hakikat Syariat


Sumber Syariat adalah Al-Quran & Sunnah
Syariat

adalah ketetapan Allah & Rasul-Nya


Syariat adalah bertindak seperti Rasul seperti Allah
Bersyariat sama dengan menjadi Allah

Arianto Achmad

37

Pluralisme Sebuah Keharusan

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak
ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita
persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang
lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka:
"Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". Qs. 3:64
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orangorang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang
kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang
benar". Qs. 2:111
(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat
kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Qs. 2:112
Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang
Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan
beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Qs. 2:62
Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani,
siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan
beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati. Qs. 5:69

Arianto Achmad

38

Billahi Taufik walhidayah.

Arianto Achmad

39

Anda mungkin juga menyukai