1,2,3
1,2,3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan segera bayi baru lahir merupakan asuhan yang diberikan pada
bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi baru
lahir akan menunjukkan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan
atau gangguan. Asuhan bayi baru lahir meliputi klem dan potong tali pusat,
jagalah bayi agar tetap hangat, kontak dini dengan ibu, pernafasan, perawatan
mata, pertahankan suhu tubuh bayi, pemeriksaan fisik bayi, dan berikan
vitamin K1 pada bayi (Abdul Bari, 2002). Semua bayi baru lahir harus
diberikan vitamin K1 injeksi 1mg intramuskuler di paha kiri sesegera mungkin
untuk mencegah perdarahan bayi baru lahir akibat defisiensi vitamin K1 yang
dapat dialami oleh sebagian bayi baru lahir (JNPK-KR, 2008). Vitamin K1
adalah nama generik untuk beberapa bahan yang diperlukan dalam pembekuan
darah yang normal. Bentuk dasarnya adalah vitamin K1, yang terapat dalam
tumbuhan, terutama sayuran berdaun hijau (Handriani Kristanti, 2010).
Vitamin K1 merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak. Hampir
semua di dunia merekomendasikan pemberian profilaksis vitamin K1 pada
bayi baru lahir (Depertemen Kesehatan, 2004).
Vitamin K1 diberikan guna mencegah terjadinya perdarahan akibat
defisiensi vitamin K1 (PDVK). Manifestasi klinik yang sering ditemukan
pada bayi bayi yang menderita kekurangan vitamin K1 adalah perdarahan,
pucat, dan pembesaran liver ringan. Perdarahan bisa terjadi spontan atau
akibat trauma, terutama pada proses kelahiran. Kebanyakan kasus perdarahan
terjadi dikulit, mata, hidung, dan saluran cerna. Kekurangan vitamin K1
bayi baru lahir cenderung memiliki kadar vitamin K1 dan cadangan vitamin
K1 dalam hati yang relatif lebih rendah. Sementara itu kandungan vitamin K1
berasal dari air susu ibu (ASI) rendah, sedangkan kandungan vitamin K1 dari
makanan tambahan dan sayuran belum dimulai. Hal inilah yang menyebabkan
bayi cenderung mengalami defisiensi vitamin K1 sehingga berisiko tinggi
untuk mengalami perdarahan intrakranial (Anonymous, 2007).
Di beberapa negara Asia angka kesakitan bayi karena perdarahan akibat
defisiensi vitamin K1 (PDVK) berkisar 1: 1.200 sampai 1: 1.400 kelahiran
hidup, angka tersebut dapat turun menjadi 10: 100.000 kelahiran hidup dengan
pemberian 1,2 profilaksis vitamin K1 pada bayi baru lahir. Permasalahan
akibat perdarahan defisiensi vitamin K1 adalah terjadinya perdarahan otak
dengan angka kejadian 10-50% yang umumnya terjadi pada bayi dalam
rentang umur 6 bulan sampai 2 tahun, dengan akibat angka kecacatan 30-50%
(Ilmu Kesehatan Anak, 2004).
Vitamin K1 ditemukan pada tahun 1935 oleh Dam Cs, dari hasil
penemuannya dapat ditentukan bahwa vitamin K1 merupakan salah satu
vitamin yang larut dalam lemak (Saifuddin, Abdul Bari. 2007).
Di negara Amerika Serikat ditemukan, frekuensi perdarahan akibat
defisiensi vitamin K1 yang dilaporkan bervariasi antara 0,25-1,7%. Angka
kejadian perdarahan akibat de fisiensi vitamin K1 ditemukan lebih tinggi pada
Doro Semarang Timur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan
pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 20 responden.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah dari 20 responden memiliki
pengetahuan baik 9 responden (45%), memiliki pengetahuan cukup 7
responden (35%), memiliki pengetahuan kurang 4 responden (20%).
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada metode, waktu,
tempat dan subyek penelitian. Penelitian yang akan dilakukan merupakan
penelitian deskriptif, variabel. Penelitian meliputi Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Pemberian Vitamin K1 Pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja
Puskesmas Lambuya Kabupaten Konawe tahun 2013.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Bayi Baru Lahir (BBL)
1. Defenisi Bayi Baru Lahir
Periode bayi baru lahir atau neonatal adalah bulan pertama kehidupan
(Maryunani & Nurhayati, 2008). Berat rata-rata bayi yang lahir cukup
bulan adalah 3,5 3,75 kg dan panjang 50 cm (Simkin, Penny 2007).
Bayi baru lahir memiliki kompetensi perilaku dan kesiapan interaksi
sosial. Periode neonatal yang berlangsung sejak bayi lahir sampai usianya
28 hari, merupakan waktu berlangsungnya perubahan fisik yang dramatis
pada bayi baru lahir (Bobak dkk, 2005). Pada masa ini, organ bayi
mengalami penyesuaian dengan keadaan di luar kandungan, ini diperlukan
untuk kehidupan selanjutnya (Maryunani & Nurhayati, 2008).
2. Adaptasi Kehidupan Ekstra Uteri
Periode neonatal adalah periode 28 hari pertama setelah bayi
dilahirkan, selama periode ini bayi harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan ekstra uteri. Bayi harus berupaya agar fungsi-fungsi tubuhnya
menjadi efektif sebagai individu yang unik. Respirasi, pencernaan dan
kebutuhan untuk regulasi harus bisa dilakukan sendiri (Gorrie et al, 2001).
Masa transisi dari periode fetus ke kehidupan bayi baru lahir
merupakan periode kritis karena harus beradaptasi terhadap lingkungan
baru.
Mekanisme
hemodinamik
dan
thermoregulasi
mendukung
10
sebabnya pada bayi yang belum lahir perlu diberi tambahan vitamin K1,
baik melalui suntikan atau diminum (Achadi EL. 2007).
Vitamin K1 bisa dibilang vitamin yang tidak popular, popularitasnya
kalah oleh vitamin A, C, dan E, ketiga vitamin ini dikenal sebagai
antioksidan yang bisa menghambat kerusakan sel dan proses penuaan.
Vitamin K hanya dianggap berperan dalam membantu proses pembekuan
darah saat terjadi luka. Menurut penelitian-penelitian yang terbaru vitamin
K malah bisa menjadi kunci dari vitamin anti penuaan. Efeknya diduga
malah menjadi lebih kuat dibanding vitamin E. Vitamin K bisa mencegah
penyakit jantung dan stroke karena bisa mengurangi pengerasan pembuluh
darah akibat timbunan plak kalsium (Woman, 2005).
Vitamin K1 merupakan vitamin yang larut dalam lemak, vitamin ini
tahan panas, namun rusak oleh asam. Huruf K1 berasal dari bahasa Jerman
koagulation yang berarti pembekuan darah, sebab vitamin K1 sangat
penting dalam mengaktifkan beberapa jenis protein yang berperan dalam
proses pembekuan darah (Departeman gizi dan kesehatan masyarakat,
2007).
3. Jenis Vitamin K
Di Indonesia terdapat 2 macam sediaan vitamin K yaitu vitamin K1
dan vitamin K 3 (Pelayanan Kesehatan Dasar, 2005).
Menurut (Erik, 2004) ada 3 bentuk vitamin K yaitu :
a) Vitamin K I (phytomenadione), terdapat pada sayuran hijau.
b) Vitamin K 2 (menaquinone) disentesa oleh flora usus normal seperti
bacteriodes fragilis dan beberapa strain E. coli.
11
12
American
Academy
of
Pediatricians
(AAP)
tahun
2003
konsekuensinya,
tingkat
kepatuhan
orangtua
pasien
penelitian
lebih
lanjut
tentang
efikasi,
keamanan,
13
karena injeksi IM. Di samping itu untuk keamanan, bayi yang ditolong
oleh dukun bayi, sebaiknya diberikan secara oral.
Untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi baru lahir
normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K1 peroral 1 mg/hari,
sedangkan bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5
mg. (Saifudin, 2002).
Pemberian vitamin K1 secara oral dengan ketentuan 2 mg apabila
berat badan lahir lebih dari 2500 gram segera setelah lahir dan diulangi
dengan dosis yang sama (2 mg) pada hari keempat. Bila berat badan lahir
kurang dari 2500 gram, dosis yang dianjurkan adalah 1 mg dengan cara
pemberian yang sama, yaitu hari pertama dan hari keempat setelah lahir.
C. Tinjauan Tentang Ibu Hamil
Ibu adalah generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita
yang sehat jasmani dan rohani serta sosial sangat dibutuhkan. Ibu adalah
pendidik pertama dan utama dalam keluarga (Sofyan, 2006)
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional,
kehamilan
trimester
ketiga
(Prawirohardjo,2009).
13
minggu
(minggu
ke-28
hingga
ke-40)
14
15
melakukan
penginderaan
terhadap
suatu
objek
tertentu.
berperilaku
sesuai
dengan
16
1) Tahu ( know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan,
menguraikan,
mendefinisikan,
menyatakan,
dan
sebagainya.
2) Memahami (comprehension)
Memahami
diartikan
sebagai
suatu
kemampuan
untuk
17
menghubungkan
bagian-bagian
di
dalam
suatu
bentuk
18
19
4) Pengalaman
Pengalaman adalah studi peristiwa yang pernah dialami
seseorang. Middle Brook (1974) yang dikutip Syaifudin Azwar MA,
mengatakan bahwa tidak adanya suatu pengalaman sama sekali dengan
mengatakan suatu obyek psikologis cenderung akan bersikap negative
terhadap obyek tersebut. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan
sikap pengalaman prinsip haruslah meninggalkan kesan yang kuat,
karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman
pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional
(Syaifudin Azwar, 2002).
5) Minat
Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang
tinggi terhadap sesuatu (Syifudin, 2002).
6) Usia
Usia adalah masa perjalanan hidup semakin cukup umur tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir
dan bekerja. Semakin tua seseorang makin kondusif dalam
menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi (Syaifudin,
2002).
4.
20
kehidupan
manusia
sehari-hari,
banyak
sekali
21
informal,
ahli
agama,
pemegang
pemerintahan
dan
pendapat
tersebut
menganggap
bahwa
apa
yang
22
23
hasil
pengamatannya
tersebut
dikumpulkan
dan
kemudian
ditetapkan ciri-ciri atau unsur-unsur yang pasti ada pada sesuatu gejala.
Selanjutnya hal tersebut dijadikan dasar pengambilan kesimpulan atau
generalisasi. Prinsip-prinsip umum yang dikembangkan oleh Bacon ini
24
25
kembali
Hal ini
pengalaman
dilakukan
yang
dengan cara
diperoleh
dalam
c) Intelegensia
Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan
berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi
baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang merupakan
salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi
secara terarah sehingga ia mampu menguasai lingkungan.
d) Jenis kelamin
Menurut Michael (2009) dalam bukunya yang berjudul What
Could He Be Thingking menjelaskan bahwa ada perbedaan antara
26
otak laki- laki dan perempuan. Secara garis besar perbedaan yang
dikatakan dalam buku tersebut adalah pusat memori pada otak
perempuan lebih besar dari otak laki-laki, akibatnya kaum
perempuan memiliki daya ingat yang kuat dari laki-laki dalam
menerima atau mendapat informasi dari orang lain, sehingga
mempunyai pemahaman cepat dibandingkan laki-laki.
b. Faktor Eksternal
a) Pendidikan
Menurut Notoadmojo (2007) Pendidikan adalah suatu kegiatan
atau
proses
pembelajaran
untuk
mengembangkan
atau
27
status
sosial
ekonomi
ini
akan
mempengaruhi
pemahaman seseorang.
d) Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pemahaman seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama
bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang
baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat
kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh
pengalaman yang akan berpengaruh pada pada cara berfikir
seseorang. (Nasution, 2009).
e) Informasi.
Menurut Wied Hary (2006) Informasi akan memberikan pengaruh
pada pemahaman seseorang. Meskipun seseorang memiliki
pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang
baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka
hal itu akan dapat meningkatkan pemahaman seseorang.
28
F. Kerangka Konsep
Variabel Independen
Variabel Dependen
TAHU
Pemberian Vitamin K1
Pada Bayi Baru Lahir
Ket : MEMAHAMI
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
Gambar 2.1
Skema Kerangka Konsep
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.
Deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang ditemukan
dan hasil penelitian disajikan apa adanya (Sugiyono, 2007).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan di laksanakan di wilayah kerja Puskesmas Lambuya
Kabupaten
31
30
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
DESA/KELURAHAN
KELURAHAN LAMBUYA
DESA ASAKI
DESA WONUAHOA
DESA AWULTI
DESA AMBERI
DESA MERAKA
DESA TANGGOBU
DESA WAWORAHA
DESA WATAREMA
DESA TETEMBOMUA
JUMLAH
IBU HAMIL
14
23
27
18
15
20
15
9
5
6
152
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2005).
Sampel dalam penelitian ini seluruh ibu hamil yang berada di wilayah
Kerja Puskesmas Lambuya yang berjumlah 152 ibu hamil.
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah cluster sampling.
Menurut Sastroasmoro dan Ismael (2008) cluster sampling (sampel
kelompok) adalah proses penarikan sampel secara acak pada kelompok
individu dalam populasi yang terjadi secara ilmiah. Dalam penelitian ini
peneliti memilih tiga wilayah dengan populasi ibu hamil yang paling
banyak yaitu Desa Wonuahoa, Desa Asaki, dan Desa Meraka. Jumlah
sampel yang diambil sebanyak 34, dengan rincian 13 ibu dari Desa
Wonuahoa, 11 ibu dari Desa Asaki, dan 10 ibu dari Desa Meraka.
31
D. Definisi Operasional
1. Variabel Dependen
Vitamin K1 adalah sekelompok zat subsitusi atau senyawa terpenting
yang membantu kelancaran jalannya seluruh proses metabolisme dalam
tubuh. Skala data yang digunakan adalah skala ordinal dengan kriteria
penilaian : (Nursalam, 2003) yaitu :
a. Tahu
: jika jawaban benar 75%
b. Tidak tahu
: jawaban benar < 75%.
2. Variabel Independen
a. Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik, dan seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh
sebab itu, "tahu" ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang
apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. Skala data yang
digunakan
: jawaban benar 56 % - 75 %
: jawaban benar 56 %
32
Cukup
Kurang
: jawaban benar 56 % - 75 %
: jawaban benar 56 %
33
34
2. Anonimity
Nama responden tidak dituliskan dalam lembar kuesioner untuk
melindungi kerahasiaan responden lembar kuesioner akan diberi kode
tertentu.
3. Confidentially
Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden.