Deskripsi Produk
Pakan Ternak Cargill
Pakan Ternak Cargill memberikan solusi
produktivitas ternak yang disesuaikan dengan
permintaan produsen komersial di Amerika
Utara & Latin, Eropa, dan Asia. Dibanding
fokus pada produk pakan standar, kami lebih
pada menciptakan campuran bahan pakan
yang dibuat sesuai dengan permintaan
peternak dan program pengelolaan kandang
yang sesuai dengan situasi tiap-tiap lokasi..
NATURA ENZIM
Manfaat
1.Meningkatkan nafsu makan ternak
2.Meningkatkan hasil panen produk peternakan
3.Meningkatkan penyerapan nutrisi pakan oleh ternak
4.Meningkatkan pertambahan bobot produk peternakan
5.Menghancurkan serat yang menjerat phitat, protein dan pati.
6.Memperbaiki pelepasan asam amino, phitat, phospor dan energi
7.Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil susu pada sapi perah
8.Memperbaiki daya cerna protein kasar dan penggunaan nitrogen
9.Meningkatkan ketersediaan kalsium, seng dan mangan yang diikat oleh phitat
10.
Menekan dan mengontrol kepadatan bakteri patogen dalam usus ternak.
Keunggulan
11.
Efektif membantu penyerapan nutrisi pakan
12.
Mempercepat masa panen dan produksi
13.
Mengurangi bau pada kotoran ternak
14.
Mengurangi jumlah kotoran ternak
15.
Mengurangi kematian ternak
16.
Menghemat biaya produksi
17.
Aman bagi lingkungan
Kegunaan Enzim
Phytase
Penambahan
Enzim
Asam
Pada
Keunggulan menggunakan
enzim Phytase
1. Mengurangi biaya pakan ternak karena
berkurangnya pengunaan fosfat organik
yang mahal
2. Pemanfaatan fitase pada pakan ternak
dapat mengoptimalkan pemanfaatan
unsur fosfor pada hewan monogastrik
(unggas dan ikan)
3. Dapat mereduksi polusi fosfor di
lingkungan yang dikeluarkan feses
Struktur Phytase
TUMBUHA
N
MIKROORGANISM
E LAIN
JARINGA
N
HEWAN
BAKTERI
Beberapa organisme mampu menghasilkan enzim fitase,
seperti tumbuhan serealia
Bakteri dan fungi mengekskresikan fitase secara ekstraselular
(Renneberg,2008)
Enzim ini tergolong ke dalam subfamili asam histidin fosfotase
atau fitase alkalin
Tipe-tipe Phytase
Produksi Enzim
Tahap 1 dan 2
No
Organ Tanaman
Jumlah Isolat
1.
2.
3.
Akar
Batang
Daun
11
9
14
Jumlah
34
Jumlah isolat mikroba endopitik yang berhasil diisolasi dari dalam tanaman kedelai
1996)
Medium fermentasi dipergunakan untuk memproduksi phytase.
Dimasukkan 1,5 g glukosa, 0,2 g NH 4NO3, 0,05 g KCl, 0,05 g MgSO4, 0,03 g
FeSO4 dan 0,03 g MnSO4 dan 0,05 g asam Phytat dalam gelas piala yang
berisi 100 ml akuades (pH 5,5). Dipanaskan sambil diaduk sampai
mbentukan zona bening oleh isolat mikroba endofitik tanaman kedelai yang ditumbuhkan p
homogen dengan menggunakan magnetik stirer. Kemudian disterilkan di
mdium seleksi yang mengandung asam phytat .
dalam otoklaf pada suhu 1210C dengan tekanan 15 lbs selama 15 menit.
erbentuk zona bening; C-D = tidak terbentuk zona bening; A = isolat nomor Y2 (diisolasi d
B = isolat nomor Y4 (diisolasi dari akar); C = isolat nomor Y8 (diisolasi dari batang)
dan D = isolat nomor Y9 (diisolasi dari daun); x = miselium y = zona bening.
Karakterisasi Enzim
Pindahkan
Inkubasi
campuran
supernatan
pada
ke
suhu
dalam
50tabung
reaksi baru.
0,237C
ml supernatan
dicampurkan
dengan akuades se
inkubasikan
pada
suhu
37
Sentrifus
campuran
enzim
substrat
pada
2000
rpm selama
10 menit
Inkubasi
supernatan
enzim
pada
suhu
selama
5 menit
Tambahkan
0,2
ml
asam
Phytat
dalam
buffer
asetat
pH
5,5.
Karakterisasi Enzim
pH Optimum
pH dimana aktivitas enzim mencapai
nilai tertinggi.
Kisaran pH aktivitas phytase dari
Rhizoctonia sp. Dan F. Verticillioides
adalah pH 2 7. Hal ini menunjukkan
bahwa kedua isolat mempunyai
aktivitas pada kisaran pH yang luas.
Kisaran pH aktivitas enzim yang luas
dari kedua isolat ini memungkinkan
untuk diaplikasikan ke dalam pakan
ternak karena berpotensi tetap aktif
di sepanjang saluran pencernaan.
Suhu Optimum
Penentuan suhu optimum dimaksudkan untuk
mendapatkan suhu yang tepat dimana enzim
bekerja dengan aktivitas tertinggi.
Phytase dari Rhizoctonia sp. Dan F.
Verticillioides mempunyai kisaran suhu
aktivitas 27 800C dengan aktivitas optimum
pada suhu 500C. Hal ini menunjukkan bahwa
kedua mikroba mempunyai kisaran suhu
aktivitas yang luas. Pada keadaan optimum ini
kecepatan reaksi enzim paling cepat. Reaksi
enzim meningkat dua kali lipat pada setiap
kenaikan suhu 100C hingga mencapai suhu
tertentu (Trudy dan James, 1999) dan
tergantung sumber enzim (Cao et al., 2005).
Neraca Massa
Media 47,5
g
Bakteri
0,025 g
Fermentor
47,525
g
Supernat
an
45,14 g
Sentrifugasi
Pelet
Asumsi :
Biakan murni 1 kg
2,5% x 1 kg = 0.025 g
Min = M
out
47,5 g + 0,025 g =
47,525 g
Supernatan 95%
47,525 g x 95% =
45,14 g
Supernatan
47,525 g x 95% = 45,14