Anda di halaman 1dari 4

Kumpulan File

Rabu, 27 Juli 2011

Makalah Resiko Pengendalian


Menilai Resiko Pengendalian
Menilai resiko pengendalian (assessing control risk ) merupakan suatu
proses mengevaluasi efektivitas pengendalian intern suatu entitasd
dalam mencegah atau mendeteksi salah saji material dalam laporan
keuangan. Tujuan dari menerima resiko pengendalian adalah untuk
membantu auditor dalam membuat suatu pertimbangan mengenai
resiko salah saji yang material dalam asersi laporan keuangan.
Penilaian resiko pengendalian melibatkan pengevaluasian terhadap
efektivitas terhadap efektivitas dari,
1. Rancangan
2. Pengoperasian pengendalian
Menilai resiko pengendalian juga membantu auditor dalam membuat
keputusan mengenai sifat, waktu, dan cakupan dari prosedur audit.
Penting untuk mengingat bahwa penilaian resiko pengendalian untuk
suatu asersi individual bukan untuk pengendalian intern secara
keseluruhan, komponen pengendalian intern individual atau kebijakan.
Dalam membuat penilaian resiko pengendalian untuk asersi , adalah
penting bagi auditor untuk :
1. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur
untuk memperoleh suatu pemalian yang pemahaman mengenai apakah
pengendendalian yang berhubungan dengan asersi telah terancang dan
diterapkan dalam operasi oleh manajemen entitas.
2. Mengidentifikasikan salah saji potensial yang dapat muncul dalam
asersi entitas.
3. mengidentif ikasikan pengendalian yang diperlukan yang mungkin
akan mencegah atau mendeteksi dan memperbaiki salah saji.
4. Melaksanakan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang
diperlukan untuk menentukan efektivitas rancangan dan pengoperasian
dari pengendalian tersebut.
5. Mengevaluasi bukti dan membuat penilaian.
Strategi Untuk Melaksanakan Pengujian Pengendalian
1. Menilai resiko pengendalian berdasarkan pengendalian pemakai.
Auditor dapat menguji pengendalian pemakian yang berhubungan
dengan suatu asersi secara langsung, serupa dengan pengujian
pengendalian dalam struktur manual atau Auditing disekitar computer.
2. Merencanakan suatu penilaian risiko pengendalian yang rendah
berdasarkan pengendalian aplikasi.
Pengendalian aplikasi computer yang harus diuji secara langsung
dengan menggunakan teknik audit berbantu computer.
3. Merencanakan suatu penilaian risiko pengendalian yang tinggi
berdasarkan pada pengendalian umum dan tidak lanjut manual.
Teknik Audit Berbantuan Komputer
Teknik audit berbantuan computer meliputi bantuan komuter untuk
secara langsung menguji pengendalian aplikasi. Pengujian ini dilakukan
secara ekstensif dalam menguji rutinitas validasi
Proses ini dikatakan menguntungkan apabila :

Bagian signifikan dari pengendalian intern terdapat dalam suatu


program computer.
Terdapat batas yang signifikan dalam jejek audit yang dapat dilihat
Terdapat volume catatan dalam jumlah besar untuk diuji.
Simulasi paralel
Data perusahaan actual diproses ulang dengan menggunakan suatu
program perangkat lunak yang dikendalikan oleh auditor. Metode ini
dinamakan seperti itu karena perangkat lunak dirangcang untuk
memproduksi ulang atau mensimulasi I satu pemprosessan data riil
klien.
Data pengujian
Pendekatan data pengujian, transaksi buatan disiapkan oleh auditor
dan diproses menurut pengendalian auditor dengan program computer
klien. Data pengujian terdiri dari satu transaksi untuk setiap kondisi
yang valid dan tidak valid yang ingin diuji oleh auditor.
Merancang Pengujian Pengendalian
Tujuan menilai resiko pengendalian adalah membantu auditor dalam
membuat pertimbangan mengenai resiko salah saji material dalam
asersi laporan keuangan. Auditor harus mengevaluasi baik efektivitas
dari rancangan maupun efektivitas dari pengoperasian pengujian
pengendalian. AU 319 .53 menyatakan bahwa pengujian untuk
memperoleh bukti semacam ini normalnya meliputi :
Pertanyaan terhadap personel entitas yang sesuai
Pemeriksaan dokumen, laporan, atau arsip elektronik yang
menunjukkan pelaksanaan pengendalian
Pengamatan atas penerapan pengendalian
Pelaksanaan ulang dari penerapan pengendalian auditor
Factor yang mempengaruhi tingkat keyakian yang diperoleh dari
penguji pengendalian :
a. Jenis bukti
Pertanyaan, pemeriksaan dokumen atau laporan, pengamatan,
pelaksanaan ulang dari pengendalian atau teknik audit berbantuan
computer.
b. Sumber bukti
Berhubungan dengan bagaimana auditor memperoleh bukti. AU
319.68-.69 menyatakan bahwa secara umum, bukti yang diperoeh
secara langsung oleh auditor seperti melalui pengamatan, memberikan
pengamatan yang lebih besar dari pada bukti yang diperoleh secara
tidak langsung oleh auditor secara tidak langsung atau melalui
penarikan kesimpulan, seperti melalui pertanyaan.
c. Ketetapan bukti
Berhubungan dengan kapan bukti diperoleh dan bagian dari periode
audit dimana bukti diterapkan.
d. Keberadaan bukti lain
Auditor seharusnya mempertimbangkan keberadaan bukti lain dari
pengujian penngendalian dan dampak kombinasi dari berbagai bukti
yang berhubungan dengan asersi yang sama.
Menggunakan Auditor Internal Dalam Pengujian Pengendalian
Kordinasi Audit dengan Audit Internal
Banyak auditor internal yang memiliki tanggung jawab untuk
memantau pengendalian intern pada devisi atau cabang sebagai bagian
dari tugas sehari-hari mereka. Dalam mengkordinasikan pekerjaan
audit internal adalah efesiensi bagi auditor untuk 1) mengadakan

pertemuan secara periodic dengan auditor internal, 2) meninjau skedul


pekerjaan mereka 3) memperoleh akses untuk kertas kerja mereka, dan
4) meninjau audit internal.
Bantuan langsung
Mempertimbangkan kompetensi dan objektivitas auditor internal dan
mengawasi, mengevaluasi dan menguji pekerjaan yang dilaksanakan
Menginformasikan kepada auditor internal mengenai tanggung jawab
mereka, tujuan dari prosedur yang akan dilaksanakan dan hal-hal yang
mungkin dapat mempengaruhi sifat , waktu dan luas pengujian.
Menginformasikan kepada auditor internal bahwa semua akun
signifikan dan masalah auditing diidentifikasikan selama pekerjaan
mereka seharusnya diberitahukan kepada auditor eksternal.
Mengkomunikasikan masalah pengendalian intern
Auditor diminta untuk mengidentifikasi dan melapor kepada komite
audit, atau personel entitas lain denga otoritas dan tanggung jawab
yang sama, kondisi tertentu yang berhubungan deangan pengendalian
itern suatu entitas yang diamati selama audit laporan keuangan.
Kondisi yang dapat dilaporan : masalah yang menarik perhatian auditor
yang dalam pertimbagannya seharusnya dikomunikasikan dengan
komite audit karena mereka menyajikan kekurangan signifikan dalam
rancangan dan pengoperasian pengendalian intern yang dapat secara
berlawanan mempengaruhi kemempuan organisasi untuk mencatat,
memproses, meringkas dan melaporkan data keuangan secara
konsisten dengan asersi maajemen dalam laporan keuangan.
Suatu kelemahan material yaitu suatu kondisi yang dapat dilaporkan
dimana rancangan dan pengoperasian dari satu atau lebih komponen
pengendalian intern tidak dapat mengurangi tingkat resiko salah saji
sampai ketingkat yang rendah karena kekeliruan atau kecurangan
dimana jumlah yang material dengan hubungannya dengan laporan
keuangan yang sedang diaudit dapat dideteksi selama satu tahun
secara tepat waktu oleh karyawan dala cara yang normal untuk
melaksanakan fungsi yan ditugaskan kepadanya.
Diposkan oleh Eza Lovely di 20.22
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Audit

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Me..

Loading...

Kalender
Free Blog Content

Arsip Blog

2011 (16)

Mei (10)

Juni (1)

Juli (1)
Makalah Resiko Pengendalian

Oktober (4)

2012 (4)

Mengenai Saya

Eza Lovely
Lihat profil lengkapku
Pengikut
Amazon MP3 Clips

Your IP and Google Map loca

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai