Anda di halaman 1dari 5

Indonesia Masa Kolonialisme

Indonesia pada masa VOC


Indonesia Masa VOC
kedatangan para pedagang yang terhimpun dalam Vereenigde Oost Indische
Compagnie (VOC)
VOC didirikan oleh Jacob van Oldebarnevelt seorang broker rempah-rempah dan gula
VOC didirikan untuk menghentikan aktivitas dagang Inggris yang mendirikan EIC
(East Indian Company) untuk berdagang di tanah asing
Hak istimewa VOC
hak mengadakan perjanjian dagang -->politik dengan negara asing
hak memerintah tanah pendudukan yang selanjutnya menjadi tanah jajahan
hak untuk membentuk tentara dibawah kekuasaan VOC bukan Kerajaan Belanda
hak untuk mengedarkan mata uang sebagai alat transaksi yang laku di kurs
perdagangan Eropa
Hak mendirikan benteng sebagai tempat pertahanan dan lokal pemerintahan
pemerintahan VOC
membentuk eksekutif untuk menjalankan pemerintahan dan perdagangan
mengangkat Gubernur Jendral sebagai kepala ekplorasi dan pemerintahan di
Indonesia
kebijakan VOC
membentuk pemerintahan di Ambon
Pemindahan dari Ambon ke Batavia karena Batavia lebih Stretagis
nama Batavia diresmikan tahun 1619 satu tahun setelah pemindahan kekuasaan dari
Ambon. Batavia sebelumnya adalah Sunda Kelapa yang masuk dalam kekuasaan
Sultan Banten dibawah bupati Jayakarta Pangeran Jayakarta Wijayakrama

Gubernur Jendral pertama Jan Pieterzonn Coen memindahkan kekuasaan di Batavia


melakukan kebijakan Migrasi kepada para Tiong Hoa dari Palembang, Jambi, Malaka,
dan mengundang Tiong Hoa dari luar Kawasan Nusantara untuk datang ke Batavia
pengamanan wilayah-wilayah strategis
Pala dan Cengkeh di Ujungpandang dan maluku Utara
Lada di daerah Aceh dan Banten
Beras di Mataram
Kopi didaerah Lampung dan Priangan
Tembakau di Deliserdang Medan
politik satu pintu dagang di Malaka
kebijakan Monopoli perdagangan
pelayaran Hongi = untuk memantau pelaksanaan program VOC
bertindak sebagai pembeli utama
kegiatan produksi diserahkan kepada pribumi dengan bekerjasama dengan
pemerintahan lokal
Melakukan Hak EKSTIRPASI = hak untuk mengatur komoditas dipasaran yang laku
jual agar tidak kelebihan produksi
penentu kebijakan harga
kehancuran VOC
faktor internal
keadaan Belanda pada masa Revolusi Perancis
korupsi pada pegawai VOC
Moralitas yang turun
faktor eksternal

perlawanan kerajaan lokal


EIC semakin besar
Inggris mulai masuk ke Asia Selatan dan Tenggara
Masa Transisi VOC ke Hindia Belanda
masa Gubernur Jendral Herman Willem Deandels (1808-1811)
tentang deandels
seorang jendral dari Belanda yang sangat mengagumi Napoleon
datan ke Nusantara melalui New York untuk menerobos blokade inggris dengan
menggunakan kapal AS
dasar aturan yang diberikan oleh Benalda berdasarkan perintah dari kementrian
jajahan (ministerie van kolonien)
tugas deandels di Nusantara
mepertahankan Nusantara dari ancaman koloni Inggris
mengatur pasukan belanda yang saat itu di NUsantara dekitar 2000 orang dengan
jumlah senjata sekitar 1/3 dari jumlah serdadu
kebijakan deandels
melatih pribumi muda menjadi tentara
memaksa membuat pabrik senjata dengan mendatangkan mesiu dari Belanda
memaksa para petani untuk memintal kain menjadi seragam perang
memaksa usia produktif pribumi menjadi tentara
memilahkan penduduk berdasarkan warna kulit
indische staat regeling
Belanda
Eropa

Asia
Nusantara
semakin tinggi kedudukan kependudukan maka semakin mendapatkan hak istimewa
atas mutu pangan, hak bernegara, hak aktivitas perdagangan
membatasi kekuatan-kekuatan kependudukan agar tidak bersatu masyarakatnya
cina dan arab tidak dapat langsung berkomunikasi tanpa perintah dari Belanda
barang dagangan yang akan dijual di Nusantara atau yang akan diekspor dibatasi
kualitas
Belanda, eropa
amerika dan AS
Asia utara, tengah
Nusantara
membuat jalur kereta pos melalui anyer-panarukan (memangkas perjalanan dari 2-3
bulan mejadi 6 hari) dengan korban jiwa 5400 jiwa pribumi selama pembuatan jalan
memindah pusat pemerintahan dari kota tua (jakarta utara -pasar ikan, priok,
dsekitarnya) ke beberapa wilayah
Pusat pemerintahan ke Weltevreden (menteng)
bangunan pemerintahan di sekitar lapangan banteng
latihan militer di lapangan merdeka
rumah sakit (sekarag RSPAD Gatot Subroto)
membangun pusat kekuatan Arma laut di Surabaya dan Merak (gagal)
memangkas kekuasaan lokal dan hanya satu kekuasaan yaitu kekuasaan pusat di
Batavia
kekuasaan raja Jawa tidak ada

undang-undang perdagangan dan pengelolaan nya diserahkan ke Batavia


pecinan sebagai pusat perdagangan dihapuskan
kesenian cina sebagai bentuk inventarisasi budaya dilarang
harga jual ditentukan oleh pemerintah
masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles (1811-1816)
masa komjen (Mr. Elout, Vamder Capellen, Buysker) 1816
masa politik konservatif
Van Den Bosch
masa politik kolonial liberal

Anda mungkin juga menyukai