id
digilib.uns.ac.id
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
KHASIA FERA WAHYUNI
H 3509011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat guna meraih
gelar Ahli Madya dan telah diketahui serta disahkan oleh Dosen Penguji serta
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan Judul :
Penguji II
NIP. 196305141992021001
NIP. 195209151979031003
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Tugas Akhir
dengan judul Pembuatan Jamu Godhog Asam Urat Di Merapi Farma Herbal
Yogyakarta.
Dalam menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini tentunya tidaklah
lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan Terima
Kasih kepada :
1.
2.
4.
Ibu Tien Sri Karyani dan karyawan Merapi Farma Herbal yang telah
membimbing dan membantu selama penulis magang.
5.
Bapak, Mamak dan Adik-adik saya yang ada di rumah, terima kasih atas
dukungannya.
Semoga laporan ini dapat bemanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi
Penyusun
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................
ii
iii
DAFTAR ISI..................................................................................................
viii
ix
I. PENDAHULUAN....................................................................................
B. Tujuan .................................................................................................
39
39
39
39
40
42
42
47
58
66
A. Kesimpulan .........................................................................................
66
B. Saran ...................................................................................................
66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
52
Tabel 4.2. Biaya bahan baku jamu godhog asam urat. ...................................
58
Tabel 4.3. Biaya tenaga kerja jamu godhog asam urat ...................................
59
59
60
61
65
commit to user
1
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendukung gerakan back to
nature, di Indonesia terjadi peningkatan industri obat tradisional bahkan
menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM-RI) sampai tahun
2002 terdapat 1012 industri obat tradisional yang memiliki izin usaha industri
yang terdiri dari 105 industri berskala besar dan 907 industri berskala kecil.
Dengan melihat kelimpahan bahan baku obat herbal di Indonesia dan tuntutan
masyarakat akan produk yang aman, manjur dan berkualitas maka perlu
pembuktian-pembuktian yang nyata melalui penelitian sinergis antara
berbagai disiplin ilmu dan unsur masyarakat. Indonesia memiliki lebih kurang
30.000 spesies tumbuhan dan 940 spesies di antaranya termasuk tumbuhan
berkhasiat obat sehingga merupakan potensi pasar obat herbal (Herbal
medicine). Obat herbal telah diterima secara luas di negara berkembang dan
negara maju.
Penggunaan
obat
tradisional
dengan
memanfaatkan
tumbuhan
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan obat tradisional, mencari dan menggali manfaat kesehatan dan ekonomi
dari tanaman obat dan jamu tradisional untuk kesejahteraan diri, bangsa dan
negara serta mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan tentang
pemanfaatan tanaman obat dan obat tradisional kepada masyarakat.
Dewasa ini,
Fenomena Penggunaan
Obat
Tradisional
dengan
perpustakaan.uns.ac.id
3
digilib.uns.ac.id
2.
3.
4.
5.
b) Tujuan khusus
1. Memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam bidang
pertanian khususnya pada pembuatan jamu godhog di Merapi Farma
Herbal, Yogyakarta.
2. Mempelajari tata cara meracik jamu godhog khususnya jamu untuk
asam urat( JAGASRAT) di CV. Merapi Farma Herbal.
commit to user
4
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penyakit asam urat adalah penyakit yang timbul akibat kadar asam urat
darah yang berlebihan. Adanya produksi asam urat yang berlebihan tersebut
karena meningkatnya pembentukan zat purin dalam tubuh. Peningkatan tersebut
berasal dari asupan makanan yang mengandung purin yang tinggi dan gangguan
pada ginjal. Produk buangan termasuk asam urat dan garam-garam organic
dibuang melalui saluran ginjal, kandung kemih, dan saluran kemih dalam bentuk
urin. Kegagalan ginjal dalam proses pembuangan asam urat dalam jumlah yang
cukup banyak dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Hal tersebut juga
dapat menimbulkan komplikasi lain yaitu pengendapan asam urat dalam ginjal
yang akhirnya terjadi pembentukan batu ginjal dari kristal asam urat
(Kertia, 2009).
Kadar normal asam urat bisa diketahui dengan pemeriksaan asam urat di
laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik dan Teknik Biasa. Kadar
asam urat normal menurut tes enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada
teknik biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan
menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita
dimungkinkan mengalami hiperurisemia. Kadar asam urat normal pada pria dan
perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 7 mg/dl dan
pada perempuan 2,6 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut
hiperurisemia (Saraswati, 2009).
Menurut Nugroho, salah satu pengelola usaha jamu dan tanaman obat di Jl.
Kaliurang Km 21,5 Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, jamu dibagi 2
yaitu jamu penyembuhan dan jamu pencegahan. Jamu penyembuhan misalnya
untuk menyembuhkan batu ginjal, asam urat dan diabetes. Sedangkan jamu
pencegahan lebih seperti minuman kesehatan yang mencegah badan dari
terserangnya penyakit, juga menyehatkan badan. Jamu pencegahan ini misalnya
jamu beras kencur, kunir asem, jahe merah, dan temulawak.
Untuk jamu penyembuhan sebaiknya terdiri dari 3 bagian, yaitu bahan
commitBahan
to user utama merupakan bahan yang
utama, pendamping dan pelengkap.
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digunakan untuk mengobati penyakit utama juga, misalnya untuk batu ginjal,
digunakan tanaman gempur batu, tempuyung atau kembang bugang, yang
berfungsi untuk menghancurkan batu. Bahan pendamping berfungsi untuk
mengobati komplikasi penyakit, misalnya radang di ginjal dan susah buang air
kecil, diobati dengan kunyit atau binahong. Sedangkan bahan pelengkap
digunakan untuk mencegah gejala-gejala penyakit, misalnya kencur serta jahe
merah yang berguna untuk menurunkan kolesterol dan mengurangi rasa nyeri
(Anonim, 2012).
Untuk ramuan jamu terbaik, unsur ketiga bahan tersebut direbus dengan
temperatur 100oC hingga air berkurang sekitar setengahnya. Untuk beberapa
bahan mempunyai batas maksimal panas untuk pengeringannya supaya
kandungan dalam bahan tersebut tidak hilang. Sedangkan batas toleransi berat
adalah 70g - 100g bahan tiap kali minum. Jika kebanyakan, dikhawatirkan akan
adanya gangguan pada lambung dan ginjal. Sedangkan untuk jamu pencegahan,
cukup minum jamu beras kencur, kunir asem, atau pun jahe merah. Yang perlu
diperhatikan adalah jika jamu tersebut ada endapannya, dianjurkan endapan
tersebut tidak dikocok dan tidak diminum. Kerena itu merupakan penumpukan
kalsium yang malah menambah kerja ginjal dan tidak baik untuk lambung dan
usus (Anonim, 2012).
Jamu-jamu tersebut bisa kita buatnya sendiri di rumah. Asalkan semua
bahan ada, takaran benar, dan pembuatan benar, jamu-jamu tersebut bisa dibuat
sendiri. Sedangkan untuk tanaman obat, kita juga bisa menanamnya di rumah.
Tidak dibutuhkan pekarangan yang luas ataupun perawatan yang rumit. Tanamantanaman yang bisa kita tanam sendiri misalnya jenis empon-empon (temulawak,
jahe, kunir) dan kumis kucing. Dengan bahan alami tanpa campuran bahan kimia,
tentu saja badan akan mendapatkan khasiat yang maksimal. Apalagi ternyata jamu
tidak menimbulkan efek-efek buruk asalkan diminum secara tepat. Di samping itu
ternyata juga mudah untuk mendapatkannya. Karenanya, tak ada salahnya untuk
kembali ke alam dan membuat badan sehat dengan cara yang alami
(Anonim, 2012).
commit to user
6
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7
digilib.uns.ac.id
h) Kayu (lignum)
Kayu yang biasa digunakan sebagai simplisia merupakan kayu tanpa kulit.
Pemotongan kayu biasanya dilakukan miring sehingga permukaan menjadi
lebar. Kedangkala berupa serutan kayu.
i) Akar (radix)
Akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah.
j) Rimpang (rhizoma)
Rimpang merupakan batang dan daun yang terdapat di dalam tanah,
bercabang-cabang, dan tumbuh mendatar. Dari ujungnya dapat tumbuh tunas
yang muncul ke atas tanah dan tumbuhan baru.
Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan maupun
kegunaannya, maka simplisia harus memenuhi persyaratan minimal. Dan untuk
dapat memenuhi persyaratan minimal tersebut, ada beberapa faktor yang
berpengaruh, antara lain adalah:
1. Bahan baku simplisia
2. Proses pembuatan simplisia termasuk cara penyimpanan bahan baku simplisia.
3. Cara pengepakan dan penyirnpanan simplisia.
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
morfologi yang sama. Untuk itu pengumpul harus seorang yang ahli
atau berpengalaman dalam mengenal jenis-jenis tumbuhan. Perbedaan
jenis tumbuhan akan memberikan perbedaan pada kandungan senyawa
aktif, yang berarti mutu simplisia yang dihasilkan akan berbeda pula.
c) Lingkungan tempat tunibuh yang berbeda sering mengakibatkan
perbedaan kadar kandungan senyawa aktif. Pertumbuhan tumbuhan
dipengaruhi tinggi tempat keadaan tanah dan cuaca.
Usaha membudidayakan tanaman obat untuk memenuhi keperluan
simplisia, diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Keseragaman
umur pada saat panen, lingkungan tempat tumbuh dan jenis yang benar
dapat ditentukan dan diatur sesuai dengan tujuan untuk memperoleh mutu
simplisia yang seragam. Selain itu, tanaman budidaya dapat diusahakan
untuk meningkatkan mutu simplisia dengan jalan:
1. Bibit dipilih untuk mendapatkan tanaman unggul sehingga simplisia
yang dihasilkan memiliki kandungan senyawa aktif yang tinggi.
2. Pengolahan tanah pemeliharaan, pemupukan dan perlindungan
tanaman dilakukan dengan saksama dan bila mungkin menggunakan
teknologi tepat guna.
2. Dasar pembuatan
a) Simplisia dibuat dengan cara pengeringan
Pembuatan simplisia dengan cara ini pengeringannya dilakukan
dengun cepat, tetapi pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Pengeringan
yang dilakukan dengan waktu lama akan mengakibatkan simplisia
yang diperoleh ditumbuhi kapang. Pengeringan yang dilakukan pada
suhu terlalu tinggi akan mengakibatkan perubahan kimia pada
kandungan senyawa aktifnya. Untuk mencegah hal tersebut untuk
bahan
simplisia
yang
memerlukan
perajangan
perlu
diatur
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tahapan pembuatan
Pada umumnya pembuatan simplisia melalui tahapan seperti berikut:
a) Pengumpulan bahan baku
Kadar senyawa aktif dalarn suatu simplisia berbeda-beda
antara lain tergantung pada :
1. Waktu Panen, Umur tanaman atau bagian tanaman pada saat
panen.
Waktu
panen
sangat
erat
hubungannya
dengan
10
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sebaiknya
dilakukan
pada
musim
yang
11
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Bagian
Cara pengumpulan
Kadar
tanaman
1.
Kulit batang
air
Dari batang utama dan cabang, dikelupas dengan ukuran panjang dan lebar tertentu,
untuk kulit batang mengandung minyak atsiri
atau golongan senyawa fenol digunakan alat
pengelupas bukan logam.
2.
Batang
Dari
cabang
panjang
dipotong-potong
tertentu
dan
diameter
dengan l0%
cabang
tertentu.
3.
Kayu
4.
Daun
5.
Bunga
6.
Pucuk
54%
7.
Akar
8.
Rimpang
9.
Buah
10.
Biji
11.
Kulit buah
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b) Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran
atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada
simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, bahan-bahan
asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah
rusak, serta pengotoran lainnya harus dibuang.
c) Pencucian
Pencucian
dilakukan
untuk
menghilangkan
tanah
dan
mungkin
tidak
memerlukan
pencucian
jika
cara
13
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
akan
dikeringkan,
semakin
cepat
penguapan
air,
sehingga
14
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penguapan air permukaan bahan jauh lebih cepat daripada difusi air
dari dalam ke permukaan tersebut, sehingga permukaan bahan
menjadi keras dan menghambat pengeringan selanjutnya. "Face
hardening" dapat mengakibatkan kerusakan atau kebusukan di bagian
dalam bahan yang dikeringkan. Suhu pengeringan tergantung kepada
bahan simplisia dan cara pengeringannya. Bahan simplisia dapat
dikeringkan pada suhu 30" sampai 90C, tetapi suhu yang terbaik
adalah tidak melebihi 60C. Bahan simplisia yang mengandung
senyawa aktif yang tidak tahan panas atau mudah menguap harus
dikeringkan pada suhu serendah mungkin, misalnya 30" sampai 45"
C. Kelembaban juga tergantung pada bahan simplisia, cara
pengeringan, dan tahap tahap selama pengeringan. Kelembaban akan
menurun selama berlangsungnya proses pengeringan. Berbagai cara
pengeringan telah dikenal dan digunakan orang. Pada dasarnya
dikenal dua cara pengeringan yaitu pengeringan secara alamiah dan
buatan.
f) Sortasi kering
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti
bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoranpengotoran lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering.
Proses ini dilakukan sebelum sirnplisia dibungkus untuk kernudian
disimpan. Pada simplisia bentuk rimpang, sering jumlah akar yang
rnelekat pada rimpang terlampau besar dan harus dibuang. Demikian
pula adanya partikel-partikel pasir, besi dan benda benda tanah lain
yang tertinggal harus dibuang sebelum simplisia dibungkus.
g) Pengepakan dan Penyimpanan
Simplisia dapat rusak, mundur atau berubah mutunya karena
berbagai faktor luar dan dalam, antara lain :
commit to user
15
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.
Cahaya
Sinar dari panjang gelombang tertentu dapat menimbulkan
perubahan
kimia
pada
simplisia,
misalnya
isomerisasi,
Oksigen udara
Senyawa tertentu dalam simplisia dapat mengalami
perubahan kimiawi oleh pengaruh oksigen udara terjadi oksidasi
dan perubahan ini dapat berpengaruh pada bentuk simplisia,
misalnya, yang semula cair dapat berubah menjadi kental atau
padat, berbutir-butir dan sebagainya.
3.
4.
Dehidrasi
Apabila kelembaban luar lebih rendah dari simplisia, maka
simplisia secara perlahan-lahan akan kehilangan sebagian airnya
sehingga rnakin lama makin mengecil (kisut).
5.
Penyerapan air
Simplisia yang higroskopik, misalnya agar-agar, bila
disimpan dalam wadah yang terbuka akan menyerap lengas udara
sehingga menjadi kempal, basah atau mencair (lumer).
6.
Pengotoran
Pengotoran pada silnplisia dapat disebabkan oleh berbagai
sumber, misalnya debu atau pasir, ekskresi hewan, bahan-bahan
asing (misalnya minyak yang tertumpah), dan fragmen wadah
(karung goni).
7.
Serangga
Serangga dapat menimbulkan kerusakan dan pengotoran
pada simplisia, baik oleh bentuk ulatnya maupun oleh bentuk
commit totidak
userhanya berupa kotoran serangga,
dewasanya. Pengotoran
16
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kapang
Bila kadar air dalam simplisia terlalu tinggi, maka simplisia
dapat berkapang. Kerusakan yang timbul tidak hanya terbatas
pada jaringan simplisia, tetapi juga akan merusak susunan kimia
zat yang dikandung dan malahan dari kapangnya dapat
mcngeluarkan toksin yang dapat mengganggu kesehatan.
Cara penyimpanan simplisia dalam gudang harus diatur
17
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
h) Pemeriksaan Mutu
Pemeriksaan
mutu
simplisia
dilakukan
pada
waktu
pemeriksaan
dilakukan
dengan
cara
organoleptik,
18
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
i) Penyimpanan
Secara umum tujuan Penyimpanan antara lain:
1. Melindungi simplisia dari kerusakan baik secara kimia maupun
fisik.
2. Memudahkan proses produksi sehingga tidak terlalu banyak biaya
yang harus dikeluarkan untuk produksi lagi.
3. Menjaga keaslian khasiat dari simplisia.
4. Menyediakan simplisia dalam jumlah yang cukup jika pada suatu
saat dibutuhkan dalam jumlah yang banyak.
Penyebab kerusakan simplisia yang utama adalah air dan
kelembaban, sehingga agar dapat disimpan dalam waktu lama,
simplisia harus dikeringkan sampai kering agar kandungan airnya
tidak menyebabkan kerusakan yang merugikan. Oleh karena itu pada
penyimpanan simplisia perlu diperhatikan hal-hal yang dapat
mengakibatkan
kerusakan
simplisa,
yaitu
cara
pengepakan,
digunakan
untuk
pengemasan
produk
ruahan
untuk
19
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang
perlu
diperhatikan
mengenai
tempat
perpustakaan.uns.ac.id
20
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
21
digilib.uns.ac.id
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
23
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
24
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
25
digilib.uns.ac.id
3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau
meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangkal, 1440 x 3-8,5 cm, tangkai berambut, 45 mm. Lidah daun tegak, tumpul,
seperti membran, berambut 1,5-3 cm. Bunga susunan majemuk bulir,
bentuk bulat telur, muncul di atas tanah, tegak, berambut halus, ramping
tebal, 9-31 cm, 2-2,5 kali lebar, ujung runcing agak lebar, daun pelindung
dengan ujung datar, ukuran 1,54 x 1,54 cm, sisik tangkai bulir 4-6, lanset,
tumpul, berambut, merah 3-6,5 cm. Daun pelindung sangat lebih besar dari
kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. Ukuran bulir 3,5-10,5 x
1,75-5,5 cm. Kelopak 13-17 mm. Mahkota kuning terang, hijau gelap,
atau. putih, tabung 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung
meruncing atau runcing, daun mahkota posterior paling besar 1,5-2,5 x 1-2
cm, bibir bibiran bulat telur atau membulat, jingga .atau kuning lemon, 12
- 20 x 15 - 20 mm. Benang sari: kepala sari elip bulat memanjang, kuning
terang, 8 - 10 mm, penghubung 7 mm. Putik bakal buah 3 ruang, bakal biji
banyak, posisi aksiler, tangkai putik bercabang dua bebas. Buah bulat telur
terbalik, merah, 12 x 8 mm. Biji bulat memanjang bola, rata rata 4 mm.
Waktu berbunga yaitu Januari - April. Di Jawa dapat tumbuh di daerah
dengan ketinggian 1-1200 m dpl, banyak tumbuh sebagai tumbuhan liar di
tempat-tempat yang basah di dataran rendah dan tinggi. Tumbuh baik di
bawah hutan jati. Perbanyakan pada umumnya dengan potongan rimpang
yang bermata tunas atau anakan yang masih muda setidaknya dengan 1
tunas. Secara alami potongan potongan rimpang yang telah bertunas akan
memperbanyak diri dengan biji. Tumbuhan ini akan dapat berkembang
secara baik di hutan, kebun, pekarangan dengan intensitas matahari di
bawah naungan kurang lebih 11-585 lux. Hamanya yaitu ulat pemakan
daun Kerana diocles dan Udapes sering menimbulkan kerusakan.
Bagian yang digunakan adalah rimpang tanaman Zingiber aromaticum
Val. Rimpang dikumpulkan apabila batang mulai mengering. Rimpangrimpang tersebut d-pisahkan antara rimpang induk dengan anak
commit
to user
rimpangnya. Akar-akar yang
ada dihilangkan.
Kemudian dicuci dengan air
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Setelah
kering
disimpan
ditempat
yang
kering
(quercetin,
quercitrin,
isoquercitrin,
astragalin,
rutin,
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Curah hujan
- Solum tanah
: tebal
- Sinar matahari
: Penuh/tidak ternaungi
- Struktur tanah
: Gembur, Subur
- Kandungan humus
: Tinggi
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bila
keperluan bibit hanya sedikit maka stek disemai dalam peti kecil yang diisi
pasir sungai setebal 20 cm, tetapi bila bibit yang diperlukan banyak maka
dibuat persemaian, juga atap menutup persemaian.
Tanah persemaian dicangkul sedalam 30 cm jarak tanam 5 x 10 cm
dan stek ditanam miring dengan kedalaman 5 cm cara lain yaitu dengan
menumbuhkan stek batang tersebut pada kantong plastik (polibag).
Pesemaian ditempat terbuka harus diberi atap naungan dan dilakukan
penyiraman secukupnya (tidak terlalu basah karena bibit mudah busuk),
pada umur 10 hari biasanya stek mulai berakar dan bertunas dan umur 2
minggu tanaman sudah siap ditanam dilapangan. Sebelum pemindahan
kelapangan naungan dikurangi secara bertahap.
Tanah dipersiapkan sebelumnya dengan cara mencangkul sedalam 50
cm dan diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 1 Kg per lubang tanam.
Jarak tanam dilapangan berkisar antara 40 x 40 cm hingga 60 x 60 cm.
Satu lubang tanam dapat ditanami 1 6 stek.
Waktu penanaman
29
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sedang sampai baik akan diperoleh hasil 1.000 1.500 Kg/Ha daun
kering/th.
Daun yang dipetik kemudian dijemur dipanas matahari (merupakan
cara konvensional), cara pengeringan yang baik dengan panas buatan
(oven) caranya mula-mula daun dikering angin-anginkan di tempat atau di
bangsal-bangsal yang mempunyai sirkulasi udara baik lalu daun di letakan
diatas para-para, suhu yang baik dalam kamar oven antara 45o C sampai
50o C, pada waktu permulaan udra yang dialairkan cukup sedikit saja, baru
setelah daun itu layu betul yaitu setelah 5 6 jam aliran udara ditambah,
lamanya pengeringan sekitar 24 36 jam tergantung dari basahnya daun
serta kelembaban udara .
Tempat pengeringan dibuat dari papan jangan dari logam, pada papan
seluas 1 m2 dapat dihamparkan 1,5 Kg daun basah. Perlu diperhatikan
daun yang baru dipetik harus segera dikeringkan agar tidak terperam yang
akan mengakibatkan warna sawo matang pada daun, disamping itu juga
harus dijaga pula agar daun tidak luka atau rusak karena akan
mengakibatkan daun bergaris-garis hitam. Pengeringan dianggap cukup
bila daun sudah rangup tetapi tidak mudah rapuh. Daun yang telah kering
harus segera dipacking dengan cara di bungkus dan dimasukan kedalam
kaleng yang dilapisi aluminium dan tertutup rapat agar tidak menghisap
uap air. Tiap kaeleng atau peti dapat dimasukan 50 kg daun kering.
Biasanya penyusutan dari daun basah menjadi daun kering denngan
perbandi 5 : 1.
Standar kualitas kumis kucing adalah :
-
Warna
Bau
: harum
Rasa
: agak pahit
Kadar air
: max 13%
Kotoran
: max 2%
Abu
: 10%
commit 30
to user
Kadar air ekstrak : minimum
%
perpustakaan.uns.ac.id
30
digilib.uns.ac.id
31
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
:Spermatophyta
Sub-divisi
:Angiospermae
Kelas
:Monocotyledonea
Ordo
:Zingiberales
Famili
:Zingiberaceae
Genus
:Zingiber
Species
:Zingiber officinale
perpustakaan.uns.ac.id
32
digilib.uns.ac.id
tidak ada serangan penyakit bakteri layu dilahan tersebut dan hanya dua
kali berturut-turut ditanami jahe. Tahun berikutnya dianjurkan pindah
tempat untuk menghindari kegagalan panen karena kendala penyakit dan
adanya gejala allelopati.
Jahe (Zingiber officinale Rosc. Ginger) adalah tanaman herba tahunan
yang tergolong famili Zingiberaceae, dengan daun berpasangpasangan
dua-dua berbentuk pedang, rimpang seperti tanduk, beraroma. Selama ini
di Indonesia, berdasarkan pada bentuk, warna dan aroma rimpang serta
komposisi kimianya dikenal 3 tipe jahe, yaitu jahe putih besar, jahe emprit
dan jahe merah. Jahe putih besar (Z. officinale var. officinarum)
mempunyai rimpang besar berbuku, berwarna putih kekuningan dengan
diameter 8,47 8,50 cm, aroma kurang tajam, tinggi dan panjang rimpang
6,20 11,30 dan 15,83 32,75 cm, warna daun hijau muda, batang hijau
muda dengan kadar minyak atsiri didalam rimpang 0,82 2,8%. Jahe putih
kecil (Z. officinale var. amarum) mempunyai rimpang kecil berlapis-lapis,
aroma tajam, berwarna putih kekuningan dengan diameter 3,27 4,05 cm,
tinggi dan panjang rimpang 6,38 11,10 dan 6,13 31,70 cm, warna daun
hijau muda, batang hijau muda dengan kadar minyak atsiri 1,50 3,50%.
Jahe merah (Z. officanale var. rubrum) mempunyai rimpang kecil berlapis,
aroma sangat tajam, berwarna jingga muda sampai merah dengan diameter
4,20 4,26 cm, tinggi dan panjang rimpang 5,26 10,40 dan 12,33
12,60 cm, warna daun hijau muda, batang hijau kemerahan dengan kadar
minyak atsiri 2,58 3,90%.
Benih yang digunakan harus jelas asal usulnya, sehat dan tidak
tercampur dengan varietas lain. Benih yang sehat harus berasal dari
pertanaman yang sehat, tidak terserang penyakit. Pemilihan benih harus
dilakukan sejak pertanaman masih di lapangan. Apabila terdapat tanaman
yang terserang penyakit atau tercampur dengan jenis lain, maka tanaman
yang terserang penyakit dan tanaman jenis lain harus dicabut dan
dijauhkan dari areal pertanaman. Pemilihan (penyortiran) selanjutnya
dilakukan setelah panen,commit
yaitu to
di user
gudang penyimpanan. Pemeriksaan
perpustakaan.uns.ac.id
33
digilib.uns.ac.id
dilakukan untuk membuang benih yang terinfeksi hama dan penyakit atau
membuang benih dari jenis lain. Rimpang yang akan digunakan untuk
benih harus sudah tua minimal berumur 10 bulan. Ciri-ciri rimpang tua
antara lain kandungan serat tinggi dan kasar, kulit licin dan keras tidak
mudah mengelupas, warna kulit mengkilat menampakkan tanda bernas.
Rimpang yang terpilih untuk dijadikan benih, sebaiknya mempunyai 2
- 3 bakal mata tunas yang baik dengan bobot sekitar 25 - 60 g untuk jahe
putih besar, 20 - 40 g untuk jahe putih kecil dan jahe merah. Kebutuhan
benih per ha untuk jahe merah dan jahe emprit 1 1,5 ton, sedangkan jahe
putih besar yang dipanen tua membutuhkan benih 2 - 3 ton/ha dan 5 ton/ha
untuk jahe putih besar yang dipanen muda. Bagian rimpang yang terbaik
dijadikan benih adalah rimpang pada ruas kedua dan ketiga.
Sebelum ditanam rimpang benih ditunaskan terlebih dahulu dengan
cara menyemaikan yaitu, menghamparkan rimpang di atas jerami/alangalang tipis, di tempat yang teduh atau di dalam gudang penyimpanan dan
tidak ditumpuk. Untuk itu biasa digunakan wadah atau rak-rak terbuat dari
bambu atau kayu sebagai alas. Selama penyemaian dilakukan penyiraman
setiap hari sesuai kebutuhan, untuk menjaga kelembaban rimpang. Benih
rimpang bertunas dengan tinggi tunas yang seragam 1 - 2 cm, siap ditanam
di lapangan dan dapat beradaptasi langsung, juga tidak mudah rusak.
Rimpang yang sudah bertunas tersebut kemudian diseleksi dan dipotong
menurut ukuran. Untuk mencegah infeksi bakteri, dilakukan perendaman
didalam larutan antibiotik dengan dosis anjuran. Kemudian dikering
anginkan.
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna
rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :
1. Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak :
Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih
menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias
dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai
jahe segar maupun jahecommit
olahan.to user
perpustakaan.uns.ac.id
34
digilib.uns.ac.id
2. Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit :
Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini
selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih
besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping
seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk
diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
3. Jahe merah : Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada
jahe putih kecil. Sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen
setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama
dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan
(Widyastuti,Crisanti,Chamid, 2002).
i) Bunga Cengkeh (Caryophilli Flos)
Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) dikenal sebagai tanaman
rempah yang digunakan sebagai obat tradisional. Cengkeh termasuk salah
satu penghasil minyak atsiri yang biasa digunakan sebagai bahan baku
industri farmasi maupun industri makanan.
a) Persyaratan Tumbuh
- Tanah yang sesuai untuk tanaman cengkeh adalah gembur, solum
tanah tebal (minimal 1,5 meter) serta kedalaman air tanah lebih dari
3 meter dari permukaan tanah, jenis tanah yang sesuai adalah
latosol, podsolik merah, mediteran dan andoso.
- Keasaman tanah (pH) optimum berkisar antara 5,5 6,5.
- Besarnya curah hujan optimal untuk perkembangan tanaman
cengkeh berkisar 1.500 2.500 mm/tahun serta bulan kering kurang
dari 2 bulan, suhu antara 25 34 C kelembaban (RH) 80 90 %.
- Ketinggian tempat yang optimal bagi pertumbuhan tanaman
cengkeh berkisar antara 200 600 meter diatas permukaan laut
(dpl).
b) Penanaman
1. Persiapan Lahan
commit
user
a) Pembersihan lahan
yangtodilanjutkan
dengan pegolahan tanah.
35
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c) Pemeliharaan Tanaman.
Setelah bibit cengkeh ditanam ke lapangan tahap selanjutnya
adalah pemeliharaan. Pada tanaman cengkeh, pemeliharaan merupakan
periode yang panjang, yaitu selama tanaman yang diusahakan tersebut
dianggap masih menguntungkan secara ekonomis.
d) Panen
Produk utama tanaman cengkeh adalah bunga, yang pada
waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60 70 %. Waktu yang
paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah
commit
to user
bakal bunga timbul, yaitu
setelah
satu atau dua bunga pada tandanya
36
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
cengkeh
masih
muda
(sebelum
bunga
masak)
akan
37
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dipatahkan dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai sekitar
10 12 %.
-
(Bambang, 1974).
C. Analisis Usaha
Dalam agribisnis usaha tani diperlukan berbagai analisis, salah satunya
alat analisis usaha tani yang digunakan untuk mengestimasi keberhasilan
usaha tani, diantaranya adalah sebagai berikut :
a). Analisis keuntungan bersih usaha tani ( NP atau Net Profit ) yaitu :
NP
Dimana : Q
Pq
= Total produksi
= Harga per satuan produk
Keuntungan( MP)
x100%
Modal (TC )
c). Nilai kelayakan usaha tani ( B/C Ratio atau benefit / cost ratio ).
B/C ratio merupakan angka perbadingan hasil penjualan dengan
total biaya produksi, sekaligus menunjukan tingkat efisiensi pendapatan
suatu usahatani. Semakin besar B/C ratio maka semakin menguntungkan
usahatani tersebut.
B/C ratio =
=
TotalPenerimaan(TR )
TotalBiaya (TC )
(Q.Pq)
(TFC + TVC
) to user
commit
38
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. BEP (Unit )
( Bambang, 1995).
commit to user
39
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan magang dilaksanakan di Merapi Farma Herbal yang
terbagi menjadi tiga tempat yaitu
a) Jl. Solo Km 12, Dhuri, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
b) Jl. Kaliurang Km 21,5
Yogyakarta.
c) Jl. Palagan Tentara pelajar Km 8,8 Sariharjo, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta.
2. Waktu Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan magang ini direncanakan kurang lebih 1 bulan
yaitu dari bulan Februari-Maret 2012, yaitu dimulai pada tanggal 20 Februari
2012- selesai.
3. Tata Cara Pelaksanaan
a)
lokasi
kegiatan
praktek
kerja
magang
yang
40
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
41
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b)
commit to user
42
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
IV.
2.
3.
Memiliki
sarana
dan
prasarana
serta
memiliki
sebuah
43
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
3.
1) Struktur organisasi
Terlampir
2) Sumber Daya Manusia
1.
Perekrutan.
Perekrutan tenaga kerja adalah suatu proses mencari tenaga kerja
dan mendorong serta memberikan pengharapan kepada mereka untuk
melamar pekerjaan pada perusahaan. Merapi Farma Herbal merekrut
tenaga kerja berasal dari dalam maupun luar daerah sekitar. Biasanya
tenaga yang dibutuhkan adalah petani khususnya tanaman obat dan
lulusan yang berkompeten didunia pertanian serta kesehatan.
2.
Farma
untuk
Herbal
calon
melakukan
tenaga
proses
kerjanya,
seleksi
diantaranya
44
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yaitu Bapak Sidik Raharjo atau Istri Ibu Dian. Setelah seleksi
wawancara maka selanjutnya pengumuman hasil seleksi.
Pengumuman ini dilakukan oleh pemilik perusahaan. Untuk
pengumuman bisa dilihat di Merapi Farma Herbal.
3.
45
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Outlet Kaliurang
a) Pada outlet Kaliurang di tempatkan tiga orang tenaga kerja
dengan satu orang koordinator.
b) Budidaya Tanaman di lakukan oleh 3 orang pekerja yang
terdiri dari 1 orang ahli pertanian dan 2 orang petani.
5.
Kompensasi
Kompensasi yang diberikan kepada karyawan adalah dengan
sistem penggajian harian yang masing-masing karyawan berbedabeda
sesuai
dengan
tingkat
tanggung
jawabnya
dan
lama
46
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
racikan
beberapa
simplisia
yang
secara
empiris
Promosi
Sistem pemasaran yang dilakukan oleh CV. Merapi Farma
Herbal adalah sistem waralaba yaitu dengan membuka peluang usaha
commit
to user
kepada masyarakat umum
untuk
bermitra dengan CV. Merapi Farma
47
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
48
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
49
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan alas tikar atau alas lain yang berlubang-lubang. Setelah kering
disimpan. Persyaratan kadar air pada rimpang yaitu 10%.
5. Meniran (Phylanthi Herba)
Bagian yang digunakan adalah seluruh bagian tanaman
Phyllanthus niruri L. Dikumpulkan pada musim kemarau (antara
bulan Mei sampai 4 bulan Oktober). Dicuci dengan air bersih sampai
bersih. Selanjutnya ditiriskan hingga sisa-sisa air cucian dapat
dibebaskan. Dijemur di sinar matahari hingga setengah kering.
Kemudian dipres selama satu malam dan selanjutnya dikeringkan di
tempat teduh, dengan alas tikar atau alas lain yang berlubang-lubang.
6. Daun Kumis Kucing (Orthosiphonis Folium)
Pada kumis kucing pemanenan dengan memetik daun. Daun
yang dipetik kemudian dijemur dipanas matahari (merupakan cara
konvensional), cara pengeringan yang baik dengan panas buatan
(oven) caranya mula-mula daun dikering angin-anginkan di tempat
atau di bangsal-bangsal yang mempunyai sirkulasi udara baik lalu
daun di letakan diatas para-para, suhu yang baik dalam kamar oven
antara 45o C sampai 50o C, pada waktu permulaan udra yang
dialairkan cukup sedikit saja, baru setelah daun itu layu betul yaitu
setelah 5 6 jam aliran udara ditambah, lamanya pengeringan sekitar
24 36 jam tergantung dari basahnya daun serta kelembaban udara .
Tempat pengeringan dibuat dari papan jangan dari logam,
pada papan seluas 1 m2 dapat dihamparkan 1,5 Kg daun basah. Perlu
diperhatikan daun yang baru dipetik harus segera dikeringkan agar
tidak terperam yang akan mengakibatkan warna sawo matang pada
daun, disamping itu juga harus dijaga pula agar daun tidak luka atau
rusak karena akan mengakibatkan daun bergaris-garis hitam.
Pengeringan dianggap cukup bila daun sudah rangup tetapi tidak
mudah rapuh. Daun yang telah kering harus segera dipacking dengan
cara di bungkus dan dimasukan kedalam kaleng yang dilapisi
commit
user tidak menghisap uap air. Tiap
aluminium dan tertutup
rapatto agar
50
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Bau
: harum
- Rasa
: agak pahit
- Kadar air
: max 13%
- Kotoran
: max 2%
- Abu
: 10%
: minimum 30 %
Batang
dipukul-pukul
hingga
bush
buahnya
terlepas,
51
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
52
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2)
Jumlah
20 g
16 g
40 g
28 g
28 g
6 g
6 g
20 g
6 g
53
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Sidogori
Simplisia sidogori dibungkus kecil sesuai dengan kamposisinya
yaitu 20 g. Setelah itu dimasukkan ke dalam box khusus sidogori.
b) Daun salam
Simplisia
daun
salam
dibungkus
kecil
sesuai
dengan
commit to user
54
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
i) Bunga Cengkeh
Simplisia bunga cengkeh dibungkus kecil sesuai dengan
kamposisinya yaitu 6 g. Setelah itu dimasukkan ke dalam box khusus
bunga cengkeh.
Simplisia yang sudah dibungkus kecil dan telah dimasukkan
kedalam box masing-masing, maka selanjutnya tahap peracikan dan
pengepakan untuk menjadi satu ramuan jamu godhog asam urat. Tahap
ini dilakukan di ruang racik sekunder. Setelah diracik langsung
dipackaging dan ditata di rak.
Dalam satu kemasan jamu godhog asam urat beratnya yaitu 180 g
dan untuk pengobatan asam urat ini ada hal-hal yang harus dihindari
yaitu melinjo dan olahannya, jeroan serta makanan berlemak.
3) Pembuatan Jamu Godhog Asam Urat
a) Sidogori
Sidogori merupakan komponen utama dari jagasrat. Dalam
pengobatan ini sidogori berkhasiat sebagai anti radang, peluruh
kencing dan zat plegmatik yang ada dalam sidogori ini berperan
untuk mengurangi rasa sakit, sehingga asam urat yang dirasakan
dapat berkurang rasa sakitnya dan dengan simplisia lain pendukung
hendaknya dapat membantu dalam pengobatan asam urat ini.
Sifat Kimiawi dari sidogori yaitu daun mengandung alkoloid,
calsium oksalat, tanin, saponin, phenol, asam amino, minyak terbang.
Zat phlegmatic untuk expectorant dan lubricant. Batang mengandung
Calsium oksalat dan tanin. Akar mengandung alkoloid, steroid dan
efedrine. Efek Farmakologisnya yaitu Tanaman rasanya manis, pedas
dan sejuk. Masuk meridien jantung, hati, paru, usus besar dan kecil.
Anti radang (anti inflamasi), peluruh kencing (diuretik) dan
menghilangkan sakit (analgetik). Akarnya manis tawar, sejuk.
b) Daun salam
Daun salam sendiri mengandung berbagai senyawa yang
to userflavonoida, sekitar 0,17% minyak
berkhasiat diantaranyacommit
yaitu tannin,
55
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
56
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e) Meniran
Meniran mempunyai peran sebagai bahan pembantu yang
membantu dalam pengobatan asam urat. Tumbuhan ini kaya dengan
berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain : lignan
(Filantin, hipofilantin, nirantin, lintetratin), flavonoid (quercetin,
quercitrin,
isoquercitrin,
astragalin,
rutin,
kaempferol-4,
57
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ada dua macam minyak adas, manis, dan pahit. Keduanya digunakan
sebagai bahan yang memperbaiki rasa ( corrigentia parotis ) dan
mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama
dengan kulit batang pulosari. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran.
Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman
( Lakitan,1996 )
h) Jahe
Jahe disini berperan sebagai bahan pembantu yaitu pengharum
dan penghangat untuk mengurangi rasa pahit dan aroma yang kurang
sedap. Kandungan kimia rimpang jahe adalah senyawa fenolik seperti
shagaol, gingerol, seskuiterpen, zingiberen, zingiberol, kukumen,
zingeron, sesquiphellandran, 6-dehidrogingerdion, ginger-glikolipid
dan asam organik (asam laurat, palmitat, oleat, linoleat, dan stearat).
Rasa pedas jahe timbul karena kandungan senyawa gingerol. Jahe
juga bisa berperan untuk mengurangi pegel-pegel dan kelelahan.
i) Bunga Cengkeh
Cengkeh disini berperan sebagai bahan tambahan yaitu untuk
pengharum untuk mengurangi aroma yang kurang sedap. Kandungan
kimia Kuncup bunga cengkeh antara lain Minyak atsiri 16%-20%,
mengandung eugenol 70%-85%, asetil eugenol, a,b-kariofilen
furfural, eugenin, eugenitin, isoeugenitin, isoeugeditol, oleanolic acid,
zat samak, lendir, lemak dan malam. Bunga cengkeh juga dapat
membantu mengurangi rasa nyeri.
Semua simplisia yang digunakan dalam pembuatan jamu godhog
asam urat ini mempunyai peranan masing-masing. Diharapkan
dengan
tujuan
pengobatan
dapat
meringankan
bahkan
58
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Jumlah
Harga
Harga total
persatuan
1.
Sidogori
12.600 g
2.
Daun salam
10.800 g
3.
Kapulaga
3.780 g
4.
Lempuyang
25.200 g
wangi
5.
Meniran
17.640 g
6.
Kumis kucing
17.640 g
7.
Adas
3.780 g
8.
Jahe
12.600 g
9.
Cengkeh
3.780 g
Jumlah
Rp.
commit to user
2.046.060
59
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Jumlah
Perhari
Waktu Total
Rp.
10
32.500
hari
Rp.
10
32.500
hari
Rp.
10
32.500
hari
tenaga
kerja
1.
2.
Sortir
2 orang
Ruang
2 orang
produksi
Rp. 650.000
Rp. 650.000
primer
3.
Ruang
2 orang
produksi
Rp. 650.000
sekunder
Jumlah
Rp.1.950.000
3) Biaya lain-lain
Tabel 4.4 Biaya Lain-lain Produksi Jamu Godhog Asam Urat
No.
Nama
Jumlah
Harga
Total
1.
Masker
12 lbr Rp.500/lbr
Rp. 15.000
2.
Sarung tangan
12 lbr Rp.400/lbr
Rp. 12.000
3.
Rp. 37.800
4.
Rp. 110.250
5.
Rp. 28.350
6.
Kotak plastik
Rp. 311.850
7.
Isi staples
8.
Kertas label
1 Kotak Rp.6.000
630 lbr Rp.350/lbr
Jumlah
commit to user
Rp. 6.000
Rp. 220.500
Rp. 741.750
60
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nama
Kebutu Ekono
han
Harga
mis
Total
Total Biaya
Kebutuhan
(bulan)
1.
2.
3.
Oven
Alat pres
Timbangan 2
60
Rp.5.000.00
Rp.5.000.0
00
Rp.
Rp.2.000.0
2.000.000
00
60
Rp.200.000
Rp.400.000 Rp.6.667
60
Rp.83.333
Rp.33.333
analitik
4.
Tampah
10
Rp.10.000
Rp.20.000
Rp.2000
5.
Staples
12
Rp.5.000
Rp.10.000
Rp.833
6.
Tenagakerja1
25 hr
Rp. 32.500
Rp.32.500
Rp. 812.500
tetap
Jumlah Biaya Tetap
commit to user
Rp.938.666
61
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b) Biaya variabel
Tabel 4.6 Biaya Variabel Produksi Jamu Godhog Asam Urat
No Keterangan
Kebutuhan
Harga Satuan
Jumlah (Rp)
1.
Sidogori
12.600 g
2.
Daun salam
10.800 g
3.
Kapulaga
3.780 g
4.
Lempuyang wangi
25.200 g
5.
Meniran
17.640 g
6.
Kumis kucing
17.640 g
7.
Adas
3.780 g
8.
Jahe
12.600 g
9.
Cengkeh
3.780 g
10. Masker
12 lbr Rp.500/lbr
Rp. 15.000
12 lbr Rp.400/lbr
Rp. 12.000
Rp. 37.800
13.
Rp. 110.250
Rp. 28.350
Rp. 311.850
1 Kotak Rp.6.000
Rp. 6.000
Rp. 157.500
Rp.1.950.000
hari
Jumlah
Rp.4.602.810
commit to user
62
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Harga Pokok =
= Rp. 11.340.000
630
= Rp. 18.000,Harga variabel = Jumlah biaya total
Total unit produksi
= Rp. 5.541.476
630
= Rp. 8795,1. Biaya Total
2. Penerimaan
3. Keuntungan
63
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) BEP (Rupiah)
= Rp. 938.666
1 - Rp. 8795
Rp. 18.000
= Rp. 938.666
0.511
= Rp. 1.836.919
b) BEP (Unit)
= Rp. 938.666
Rp. 18.000 Rp. 8795
= Rp. 938.666
Rp. 9205
= 102 box
6. R/C Rasio (Revenue Cost Ratio) merupakan ukuran perbandingan antara
penerimaan dengan biaya operasional. R/C Rasio dihitung untuk
mengukur kelayakan suatu usaha. Nilai yang diperoleh lebih dari satu,
maka usaha dapat dikatakan layak untuk dijalankan, namun sebaliknya
jika nilai yang diperoleh kurang dari satu maka usaha tidak layak untuk
dijalankan.
a) R/C Ratio (Revenue / cost ratio) atau Nilai Kelayakan Usaha Tani
R/C ratio = Total Penerimaan : Total Biaya Produksi
= Rp. 11.340.000: Rp. 5.541.476
= 2.04 ( R/C ratio > 1= layak)
B/C Ratio (Benefit /cost ratio) atau Nilai Keuntungan
B/C ratio = Keuntungan : Total Biaya Produksi
= Rp. 5.798.524: Rp. 5.541.476
= 1.04
commit to user
64
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada bualan februari semua jamu godhog asam urat telah terjual
dan diperoleh keuntungan sebesar Rp. 5.798.524,-. Keuntungan diperoleh
dari hasil perhitungan penjualan jamu godhog asam urat di outlet mandiri,
outlet mitra dan penjualan lain-lain. Harga pokok penjualan jamu godhog
asam urat perunit yaitu Rp. 18.000,-. R/C Ratio (Revenue / cost ratio) atau
nilai kelayakan usaha tani merupakan ukuran perbandingan antara
penerimaan dengan total biaya operasional. Sedangkan ROI (Return On
Investment) atau Nilai efisiensi penggunaan modal merupakan ukuran
perbandingan antara keuntungan dan total biaya operasional. Suatu usaha
dapat dikatakan layak dan untung dikembangkan apabila nilai revenue cost
(R/C ratio) dan ROI (Return On Investment) masing-masing hasilnya
lebih dari satu. Dari analisis biaya tersebut diperoleh nilai R/C Ratio
sebesar 2.04 sedangkan untuk ROI (Return On Investment) sebesar 1,04.
Hal ini menandakan usaha ini layak dan untuk dikembangkan karena
berarti setiap mengeluarkan Rp 100,00 maka akan diperoleh penerimaan
senilai Rp. 104,00. Jadi semakin tinggi R/C Ratio maka berakibat semakin
tinggi pula penerimaan yang diperoleh.
Dari keuntungan yang diperoleh yaitu sebesar Rp. Rp. 5.798.524,-.
ini dapat mengembangkan produksi dari jamu asam urat sendiri.
Diperkirakan untuk produksi bulan maret dapat diproduksi sekitar 952
pack. Ini dilihat dari modal yang ada ditambah dengan keuntungan yang
ada sehingga diperkirakan dapat membuat produk sekitar 952 pack.
commit to user
65
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nama bahan
Jumlah
1.
Sidogori
19.040 g
2.
Daun salam
15.232 g
3.
Kapulaga
5712 g
4.
Lempuyang wangi
38.080 g
5.
Meniran
26.656 g
6.
Kumis kucing
26.656 g
7.
Adas
5712 g
8.
Jahe
19.040 g
9.
Cengkeh
5712g
Jumlah
Rp. 3.068.344
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A. Kesimpulan
Dari kegiatan magang yang telah dilakukan di Merapi Farma Herbal
Yogyakarta dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Sulitnya mencari bahan baku karena cuaca
commit to user
66