cRV
V. _ VASKULARISASI RETINA.
Pembuluh darah retina berasal dari dua sumber, yaitu kapiler koroid dan arteri dan vena
sentralis. Kapiler koroid menyuplai 1/3 bagian luar termasuk sel rod dan cone, RPE dan lapisan
inti luar. Sedangkan arteri dan vena retina sentralis menyuplai 2/3 bagian dalam sampal dengan
tepi dalam lapisan inti dalam. Arteri retina sentralis merupakan cabang pertama arteri
oftalmika dengan diameter 0,3 mm dan berjalan menuju lapisan dura dari saraf optik dan
memasuki bagian inferior dan medial saraf optik sekitar 12 mm di posterior bola mata. Arteri
retina sentralis terbagi menjadi cabang superior dan inferior. Setelah beberapa millimeter,
cabang ini terbagi menjadi cabang superior dan inferior nasal dan temporal. Cabang dari arteri
dan vena retina sentralis muncul dari bagian tengah diskus optikus, biasanya kearah nasal.
Tidak terdapat overlap dan anastomosis pada semua pembuluh darah di semua kuadran.
Cabang nasal berjalan ke ora serrata. Sementara cabang temporal melengkung diatas dan
didaerah fovea sentralis. "7"
‘sama halnya dengan pembuluh darah di seluruh tubuh, jika terjadi kondisi hipoksia pada
pembuluh darah retina, maka endotel dari pembuluh darah retina akan melepaskan faktor-
faktor angiogenesis seperti vascular endothelial growth factors (VEGF), basic Fibroblast Growth
Factor (bFGF), insulin-like Growth Factor-! (IGF-l) dan berbagai nukleosida seperti adenosine
e671
AUTOREGULASI RETINARetinal blood flow pada mata yang normal selalu normal meskipun terdapat fluktuasi
pada tekanan darah sistemik maupun tekanan intraokuler. Dibandingkan dengan sirkulasi
koroid, (high-flow, variable-rate system) sirkulasi retina adalah lower-flow, constant-rate
system yang mensuplai agen-agen metabolik aktif. Sister saraf autonom berperan pada
regulasi pembuluh darah koroid dan retrobulbar, tetapi berakhir pada lamina kribrosa.
Meskipun pembuluh darah retina dan nervus optik memilki reseptor a-adrenergik, B-
adrenergik dan kolinergik, tetapi peranan reseptor ini terhadap vaskularisasinya _belum
diketahui dengan pasti. Retinal blood flow harus terjadi dalam vascular microenvironment
(autoregulation).Pada sirkulasi retina dan nervus optic, control sistemik hanya merupakan
engaruh minor, sementara factor local (misalnya nitrit oxide, prostaglandin, andotelin dan
system rennin-angiotensin) merupakan regulasi yang lebih dominan'®°”2
Pembuluh-pembuluh darah retina sangat dipengaruhi oleh sel-sel endotel, yang
melepaskan molekul vasoaktif. Molekul vasoaktif yang terpenting adalah nitric oxide yang
memicu vasodilatasi dan endothelin-1 yang memicu vasokonstriksi. Mekanisme autoregulasi
sebagian besar dikendalikan oleh aktivitas sel neural dan glial, yang disebut neurovascular
coupling, hal ini disebabkan oleh adanya blood-retinal barrier yang menyebabkan hormon
seperti endothelin dan angiotensin hanya dapat memberi sedikit pengaruh pada intraretina, hal
ini tidak berlaku pada pembuluh darah koroid yang berfenestra, yang memungkinkan hormon
dapat lolos ke perisit dan otot polos endotel.
AUTOREGULAS! TEKANAN
Perubahan pada tekanan perfusi okuler (yang didefenisikan sebagai Tekanan arteri
pembuluh darah okuler ~ Tekanan intraokuler, atau seringkali dihitung 2/3 dari tekanan arteri
rata-rata(mean arterial pressure) ~ Tekanan intraokuler) sering terjadi dalam kehidupan sehari-
hari, akibat stress atau latihan fisik yang mengakibatkan per
wkatan tekanan arteri rata-rata,
reduksi nocturnal tekanan arteri dan akibat variasi diurnal TIO. Jika terjadi perubahan tekanan
perfusi, konstriksi atau dllatasi vaskuler local menyebabkan resistensi vaskuler yang secara
berlawanan meningkat atau menurun, yang berarti keadgan ini mempertahankan suplai nutrien
tetap stabil; Hal inilah yang dikatakan sebagai respon autoregulasi. Karena peningkatan padatekanan arteri brachialis sejalan dengan tekanan arteri oftalmika, maka autoregulasi tekanan
2)
retina secara primer dimediasi oleh meningkatnya resistensl vaskuler retin:
AUTOREGULASI METABOLIK
Kemampuan untuk meningkatkan perfusi sebagai respon terhadap perubahan
kebutuhan j
gan, dianggap sebagai autoregulasi metabolic, yang juga terlihat pada retina.
Ketika flicker memberikan stimulasi yang meningkatkan kebutuhan matabolik retina pada
kucing atau monyet, terlihat adanya peningkatan aliran darah retina, dengan vasodilatasi local
yang dimediasi oleh pelepasan nitrous oxide. Sebuah penelitian memperlihatkan adanya
peningkatan perfusi retina pada adaptasi gelap.
RESPON TERHADAP OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA
Beberapa penelitian, menyebutkan bahwa aliran darah retina meningkat dan menurun
berlawanan dengan proporsi kandungan oksigen arteri. Pada pasien diabetes, respon ini
berkurang akibat peningkatan kadar glukosa darah. Pada pasien sehat, sirkulasi retina
merupakan cerminan sirkulasi serebral dalam hal kandungan oksigen arteri. Faktor yang
menentukan jaringan otot polos serebrovaskuler adalah PCO? arteri.””)
Sebuah penelitian mengungkapkan manfaat penggunaan ACE inhibitor dalam
‘mengurangi progresifitas Retinopati Diabetik. Hal ini didasarkan pada hipotesis bahwa terdapat
sistem Renin Angiotensin yang independen pada mata. Komponen- komponen mayor seperti
reseptor angiotensin | dan II ditemukan pada jaringan bola mata. Terdapat pula bukti bahwa
‘ACE diproduksi oleh sel- sel endotel dan memiliki pengaruh buruk pada aliran darah retina dan
struktur vaskuler, dan independen terhadap perubahan tekanan darah sistemik. Aktivasi
reseptor angiotensin tipe 1 pada endotel vaskuler terbukti memberi kontribusi dalam
perkembangan abnormalitas mikrovaskuler.
PENUTUPRetina merupakan membrane yang sangat tipis dan transparan, sangat terorganisasi
dengan kernampuan untuk memulai pengolahan informasi penglihatan sebelum ditransmisikan
‘melalui nervus optic ke korteks visual.
Topografi retina bisa digambarkan dengan adanya macula, fovea, parafovea, perifovea,
diskus optic dan ora serata,
Pada potongan melintang dari luar ke dalam retina terdiri atas :
= RPE dan lamina basalis
= Segmen luar dan dalam rods dan cones
~ Membran Limitans externa
+ Lapisan inti luar (nuclei fotoreceptors)
= Lapisan plexiform luar
= Lapisan inti dalam
~ Lapisan plexiform dalam
~ _Lapisan sel ganglion
= Lapisan serat saraf (sel axon dan ganglion)
- Membran limitas interna
Fungsi retina secara keseluruhan banyak diperankan oleh Retinal Pigmen Epithelium
(RPE) : pada siklus visual, metabolism vitamin A, blood retinal barrier, fagositosis segmen
luar fotoreseptor dan juga sebagai respon imun lokal. Di kenal pula adanya autoregulasi
pada retina,
DAFTAR PUSTAKA1. Park, 5S, Siegelman J., Gragoudas E.S.: The Anatomy and Cell Biology of the Retina on
Duane’s Clinical Ophthalmology., On CD ROM. Lippincott and William Wilkins.
2. Chibis,W.G, Hillary A.B, James, J.T, John, S.B., Karla J,, Shalesh K . Fundamentals and
Principles of Ophthalmology, Basic and Clinical Science Course, Sec. 2, AAO, San
Fransisco, 2008-2009:76-87
3. Fletcher, E. C., Chong V. : Retina, in Vaughan and Asbury’s General Ophthalmology 17”
ed., McGraw-Hill co., New York, 2007
4, Kaufman, P. LuMD, Albert, MD, , Adler's Physiology of the Eye Clinical Application, 10"
ed. St. Louis, Missouri, Mosby, 2002: 3-7
5. Lang, G.E., Lang, G.K., Retina, in: Ophthalmology a Pocket textbook Atlas, 2 ed.
Stuttgart- New York, Thieme, 2007 : 299
6. Anonim, Simple Anatomy of Retina, available from www.webvision.com, accessed on
June 12", 2009.
7. Regillo, C., Holekamp, N., Johnson, M.W., Kaiser, P.K., Schubert, H.D., Spaide, R.,
Retina and Vitreous; Basic and Clinical Science Course Sec. 12, AAO, San Fransisco,
2008-2009 : 7-17
8. Anonim, available from retina.anatomy.upenn.edu., Accessed on June 25 "2009
9. Forrester, V., Retina available from laceyhainesbio!3500.blogspot.com. Accessed on
June 25" 2008
10. Stephen J. Ryan. RETINA. Basic science and inherited retinal disease. Sec 3, vol.1,
Mosby, London.
11. Anonim, Photoreceptors, available from webvision.med.utah.edu. Accessed on June
28" 2009.
12.Dowling LE et_—=—al.— Visual pigment. available from
webvision.med.utah.edu/foloops.html, Accessed on June 25" 2009.
13, Anonim, Retina, available from www.wikipedia.org, accessed on June 25" 2009.
44, Anonim, Muller's cells : Natures fibre optic, from www.neurophilosophy.com.,
accessed on June 25", 2009.15.Anonim, Retinal ganglion cell, available from www.wikipedia/retinal_ganglion_cell,
accessed on June 26" 2009.
16. Anonim, Density of rod and cone, available from www.wikipedia.org, accessed on June
26" 2009
17. Lynette FB- Martin L Katz : Retinal Pigment Epithelium on Duane's Clinical
Ophthaimology., On CD ROM.,Lippincott and William Wilkins.
18. Winkler, B. S., Arnold, M.J., Brassell, M. A., Puro, D.G., Energy Metabolism in Human
Retinal Maller Cells, from www.PubMed/NCBI.fcgi.html., accessed on June 26", 2009
19, Strauss,O, The retinal pigment epithelium in visual function, Physiologic Review,
2005;85:845-81
20.Tachibana, H. et al. Retinal Vascular Autoregulation in Normal Subjects, J of Cerebral
3150-4
Cire.2005
21,Flammer, J., Mozzafarieh, M.,: Autoregulation, a Balancing act Between Supply and
Demand, Can J Ophthalmology, 2008, 43 :217-21
22.Harris,A, Regulation of retinal and optic nerve blood flow, Arc.of Ophthalmol
1998;116:1-9ee el it
Ee ite eat diate)RETINOPATHY HIPERTENSI
Hipertensi mempengaruhi precapillary arterioles danb kapiler, merupakan anatomical loci untuk
autoregulation dan non perfusion. Suatu episode hypertensive akut dapat menghasilkan suatu focal
intraretinal periarterioler transudates (FIPTs)