Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki jumlah
penduduk sangat banyak. Sehingga sangat diperlukan suatu sistem penyebaran
penduduk yang merata guna tercapainya suatu pembangunan yang berkelanjutan dan
kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Namun pada kenyataannya, penyebaran
penduduk ini masih saja terpusat pada pulau Jawa. Sebagian besar penduduk Bangsa
Indonesia bertempat tinggal di pulau Jawa.
Di pulau Jawa sendiri, penyebaran penduduk lebih terpusat pada kota Jakarta
dan Bekasi. Jumlah penduduk di kota ini dapat dikatakan sangat padat. Salah satu
aspek yang sangat berkaitan dengan padatnya jumlah penduduk ini adalah semakin
banyaknya jumlah kendaraan pribadi yang mereka milliki, baik itu mobil maupun
motor. Setiap orang di kota besar seperti ini akan lebih memilih alat transportasi
pribadi sebagai alat transportasi utama mereka. Terlebih lagi, ketika di kota besar
seperti ini alat transportasi umum yang memenuhi standart dan efisien masih belum
tercapai.
Sehingga sebagai dampak yang ditimbulkan dari semakin banyaknya jumlah
kendaraan pribadi yang dimiliki oleh masing-masing individu adalah kemacetan.
Mengapa terjadi macet, inilah yang menjadi pertanyaan di benak masing-masing
individu di negara ini. Kemacetan terjadi karena jumlah jalan tersedia tidak lagi dapat
menampung semua kendaraan yang ada. Ketika sistem one family one car tidak lagi
berjalan optimal, mau tidak mau sebagai solusi terakhir pemerintah harus melakukan
upaya pelebaran jalan atau penambahan luas jalan.
Seperti yang terjadi disepanjang Jl. Inspeksi Kalimalang hingga Jl. Bypas dan
Jl. Otto Iskandardinata yang merupakan jalur lalu lintas yang sangat penting
menghubungkan kota Bekasi dengan Jakarta. Penambahan jaringan pada jalan ini
sangat perlu dilaksanakan mengingat volume lalu lintas yang melewati jalur tersebut
semakin hari semakin padat, apalagi pada saat memasuki jam padat pada pagi dan
sore hari, sementara kapasitas dan kemampuan jalan untuk melayani lalu lintas
kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut tidak bertambah. Karena itu akan
dilaksanakannya penambahan jaringan jalan yaitu dengan membangun jalan tol yang
menghubungkan Bekasi Cawang Kampung Melayu (BECAKAYU)

Proyek pembangunan Jalan tol BECAKAYU (Bekasi Cawang-Kampung


Melayu) yang merupakan salah satu program Presiden Jokowi untuk membangun

1000 km jalan tol, merupakan konstruksi layang yang dibangun di atas sungai
Kalimalang. Jalan tol ini dimulai pembangunannya pada tahun 1996 oleh PT. Kresna
Kusuma Dyandra Marga, namun terhenti dua tahun kemudian akibat krisis moneter
yang melanda. Selain dari krisis moneter, pembangunan jalan tol Becakayu terkendala
pembebasan lahan seluas 7 hektar dan juga tidak diperbaruinya analisa mengenai
dampak lingkungan (AMDAL).
Pembangunan tol Becakayu sudah digulirkan sejak 1995, dengan tujuan
mengurangi kemacetan pada ruas-rusa jalan antara Bekasi-Jakarta. Pada 1997, PT
KKDM mendapat hak pengelolaan ruas serta mendapat dukungan dana perbankan
dengan pimpinan sindikasi BNI dan BRI dengan anggota sindikasi perbankan 36
bank.
Setelah 16 tahun terbengkalai, PT. Waskita Toll Road selaku investor dan
pengelola Tol Becakayu yang merupakan anak perusahaan dari PT. Waskita Karya
(Persero) Tbk. memulai kembali pembangunan jalan tol ini pada bulan Oktober
2014. Jalan Tol Becakayu terdiri dari dua seksi yaitu seksi 1 (Kasablanka Jaka
Sampurna) dan seksi 2 (Jaka Sampurna Duren Jaya). Panjang seksi 1 ini adalah 11
km, dan seksi 2 adalah 10,4 km. Jalan Tol Becakayu ini diharapkan dapat memberikan
konstribusi nyata dalam mengurangi kemacetan yang ada di wilayah Jabodetabek,
terutama di Jalan Raya Kalimalang.
Proyek pembangunan Jalan tol BECAKAYU (Bekasi Cawang-Kampung
Melayu) ini merupakan salah satu contoh akibat dari perkembangan jaman yang
selalu diiringi dengan semakin meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang
berkualitas setiap tahunnya. Perencanaan dan pelaksanaan hal tersebut tidak lepas dari
peran sumber daya manusia yang berkualitas dan berkopetensi di bidangnnya. Untuk
itu selaku mahasiswa teknik sipil dituntut untuk memahami baik secara teori maupun
praktek
Pengalaman kerja praktek dilapangan dapat menjadi salah satu penunjang
kematangan ilmu yang dimiliki mahasiswa teknik sipil dalam memahami keadaan
dunia kerja secara nyata sebelum nantinya terjun langsung ke dalam dunia kerja yang
sesungguhnya. Sehingga dikemudian hari nanti dapat mengantisipasi dan memahami
kemungknan yang terjadi dilapangan pada keadaan sesungguhnya

1.2.

Tujuan Praktik Kerja Lapangan


1.2.1. Tujuan Umum
Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adapun tujuannya secara umumya
itu, mahasiswa diharapkan mampu mengenal situasi dan kondisi proyek yang

sesungguhnya, sebagai bekal untuk terjun ke dalam dunia kerja dan membuka
komunikasi yang baik antara organisasi yang berkecimpung dalam dunia industri
konstruksi, dimana secara tidak langsung akan memberikan informasi tentang
keberadaan Program Studi S1 Terapan Jalan Tol Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Jakarta, dengan harapan pada akhirnya nanti akan memberikan peluang lapangan kerja
baru untuk lulusan Program Studi S1 Terapan Jalan Tol Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Jakarta.
1.2.2. Tujuan Khusus
Selain adanya tujuan umum kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) juga ada
tujuan khusus, diantaranya:
a. Untuk mengetahui proses tender yang berada dalam proyek Jalan Tol
Becakayu Seksi 2 ?
b. Untuk mengetahui pekerjaan pekerjaan apa saja yang terdapat di proyek ?
c. Mahasiswa Dapat menjelaskan pekerjaan pekerjaan yang diamati selama
praktek kerja lapapangan ?
d. Mengetahui permasalahan permasalahan yang terjadi selama proyek
berlangsung, beserta solusinya?
1.3.

Sistematika Penulisan
a. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang proyek yang di amati, tujuan praktek kerja
lapangan baik tujuan umum maupun tujuan khusus, dan sistematika penulisan.
b. BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, organisasi
perusahaan, pelaksanaan disiplin kerja dan lain-lain.
c. BAB III PENGENALAN PROYEK
Bab III ini berisikan bagaimana prosedur mendapatkan proyek yang sedang di
jalankan, gambaran umum proyek, personalia dan organisasi proyek, serta proses
pelaksanaan proyek.
d. BAB IV KEGIATAN YANG DIAMATAI
Pada bab ini dijelaskan mengenai kegiatan yang di amati selama PKL, lingkup
pekerjaan, tugas selama praktik, dan studi kasus yang terjadi pada saat PKL.
e. BAB V KESIMPULAN
Bab V ini berisikan kesimpulan dan saran yang di ambil dari bab-bab sebelumnya
yang didapatkan selama praktek kerja lapangan ini berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai