PELUANG HIBAH
Untuk
Judul Kegiatan
Indonesia
7 April 2014
Pengurangan emisi dari deforestasi, degradasi pada lahan gambut dan pada sistem
pertanian;
Mempertahankan modal alam, termasuk keanekaragamanhayati;
Meningkatkan mata pencaharian dan pendapatan;
Pembagian manfaat ekonomi secara adil merata;
Madu, Harimau Sumatera dan Tapir. Hutan ini juga habitat bagi berbagai jenis burung,
termasuk Burung Kuau.
Oleh karena pentingnya Hutan Batang Toru bagi kesejahteraan masyarakat dan
keanekaragaman hayati, maka upaya perlindungan, perbaikan dan pengelolaan hutan
berkelanjutan harus dilakukan agar selalu memberikan manfaat bagi masyarakat dan tetap
menjaga jasa lingkungann. Salah satu strategi untuk upaya ini adalah meningkatkan partisipasi
masyarakat setempat dalam mengelola Hutan Batang Toru melalui pengembangkan CCA dan
implementasinya. Hal ini sejalan misi CI Indonesia yg ingin melestarikan Hutan Batang Toru.
Melalui SLP Program, CI Indonesia ingin memberikan dukungan memfasilitasi masyarakat di
Tapanuli Selatan yg berbatasan dengan Hutan Batang Toru untuk mengembangkan CCA dan
implementasinya.
Sebagai salah satu strategi untuk melindungi dan memperoleh pemanfaatan berkelanjutan
kawasan hutan di kabupaten ini, diperlukan sebuah pengembangan Kesepakatan Konservasi
Masyarakat untuk perlindungan modal alam di desa-desa yang ada, atau dikenal juga dengan
istilah Community Conservation Agreement (CCA).
Kesepakatan Masyarakat untuk Konservasi Alam Desa (KMKAD/CCA) adalah kesepakatan
tertulis masyarakat desa untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya alam
dengan lestari. CCA atau KMKAD terdiri dari narasi perjanjian tertulis dan peta/gambar/data
pendukung lainnya dan disetujui oleh masyarakat desa, dalam hal modal untuk konservasi
alam. CCA atau KMKAD bertujuan untuk meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat untuk
melestarikan hutan dan sumber daya penting lainnya untuk kesejahteraan masyarakat. CCA
atau KMKAD juga dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan desa dan kebijakan
pembangunan
desa.
Dalam mengembangkan CCA atau KMKAD ini, SLP akan bekerja sama dengan LSM lokal yang
dikenal masyarakat, melalui proses fasilitasi di lapangan yang bersifat partisipatif, demokratis,
dan transparan.
III. Tujuan:
Desa-desa yang memiliki nilai konservasi tinggi dan jasa lingkungan di Kabupaten Madina
dapat mengajukan sebuah konsep KMKAD untuk desa perlindungan modal alam bagi sebuah
pembangunan desa yang berkelanjutan, serta perlindungan alam.
Salah satu tujuan dari KMKAD adalah untuk memampukan desa-desa yang berpartisipasi
dalam kegiatan konservasi ini dalam mendapatkan akses layanan program SLP untuk
membantu pembangunan dan peningkatan mata pencaharian masyarakat melalui
pendampingan teknis, pelatihan, dan akses kepada jaringan pasar yang lebih baik. Hal yang
penting lainnya adalah peningkatan kejelasan dan penguatan kawasan konservasi yang penting
di dalam dan di kawasan perbatasan desa-desa khususnya di kawasan penyangga serta
kawasan lindung.
IV. Sasaran:
Bersama dengan LSM lokal, CI akan memfasilitasi 12 -15 desa terpilih di Tapanuli Selatan
dalam mengembangkan CCA atau KMKAD yang partisipatif, demokratis, dan transparan.
VI.
Lokasi
Lokasi desa yang ditargetkan untuk pengembangan CCA atau KMKAD di Madina
adalah desa yang memiliki nilai konservasi dan jasa lingkungan tinggi, yang akan
ditentukan dan didiskusikan dengan tim teknis SLP CI Indonesia.
VII.
Jangka Waktu
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan adalah sampai dengan 2 bulan, dari 15 April
sampai 15 Juni 2014.
IX.
Anggaran
Untuk batas anggaran, kami tidak memberikan batasan khusus pada jumlah, namun kami
akan berusaha memeriksa dan mempertimbangkan bagaimana suatu pengajuan dapat
memberikan manfaat terbaik sesuai dengan tujuan dari Kerangka Acuan ini. Oleh sebab itu
proposal diharapkan dapat memberikan sebuah anggaran terbaik yang sesuai dengan
metodologi dan kegiatan yang disyaratkan guna memenuhi tujuan kegiatan ini.
Anggaran yang diajukan termasuk dengan seluruh pengeluaran meliputi gaji, transportasi,
makan, akomodasi, kegiatan lapangan, dan biaya survei. Silakan melihat template anggaran
yang terlampir (Lampiran A) sebagai referensi.
X.
Kelayakan
Pemohon harus merupakan entitas terdaftar secara legal yang bekerja di Indonesia,
LSM Internasional, Nasional, Lokal dan Konsorsium atau yang memiliki hubungan
dengan lembaga mitra di lapangan yang memiliki pengalaman dalam pekerjaan
serupa.
XI.
o
o
Strategi untuk memenuhi tujuan yang mencakup penalaran, kerangka logis, dan
kerangka waktu.
Metodologi proses pelaksanaan.
Rincian anggaran untuk setiap kegiatan termasuk gaji dan manfaat penunjang,
biaya Workshop / Pertemuan, biaya transportasi dan biaya kegiatan program.
Contoh pekerjaan sebelumnya yang relevan termasuk informasi yang terkait
dengan desa-desa sasaran dan pengalaman kerja di desa-desa sasaran
tersebut.
Riwayat hidup tim
2 Surat Rekomendasi
Pemohon harus mengirimkan pengajuan sampai dengan 4 April 2014 maksimal jam
17.00 WIB. Proposal yang terlambat tidak akan dipertimbangkan.
Pemohon dapat mengirimkan pengajuan secara surat elektronik melalui:
slpprocurement@conservation.or.id
atau melalui surat kepada:
Ferry Yuswanto
SLP Grants & Contract Manager
Conservation International
Jl.Pejaten Barat No.16A, Kemang
Jakarta 12550
INDONESIA
III.
Perubahan/Penyesuaian
Proposal
Proposal yang diajukan oleh Peserta Tender sesuai dengan Kerangka Acuan ini, dapat
direvisi melalui pengajuan surat. Segala kebutuhan perubahan/penyesuaian proposal
tersebut, harap diajukan kepada alamat di atas sebelum waktu penutupan pengajuan
proposal.
V. Kontak Informasi
Pemohon yang berhasil akan menerima pemberitahuan tertulis yang menginformasikan
pemohon bahwa SLP bermaksud untuk melibatkan pemohon dalam negosiasi lebih lanjut
sehubungan dengan kemungkinan pemberian hibah, dalam rincian pemberian hibah akan
dibahas termasuk peninjauan anggaran dan pengembangan rencana kerja secara terperinci.
Negosiasi yang dilakukan setelah diterimanya proposal bukan merupakan tanggung jawab
bagian dari program SLP terhadap hibah yang diberikan. Pengajuan proposal yang gagal akan
diberitahukan secara tertulis oleh Grants and Contract Manager SLP.
Setiap kontrak yang dihasilkan tunduk pada syarat dan ketentuan dari Kontrak Proyek USAID.
Pertanyaan
pada
proses
aplikasi
slpprocurement@conservation.or.id
Lampiran:
Lampiran A: Kerangka Anggaran
Lampiran B: Kerangka Proposal
dapat
disampaikan
melalui
ke
LAMPIRAN A
Kerangka Anggaran
Nama Konsultan:
No. Proyek:
Judul Proyek:
Jangka Waktu:
Tanggal
Jatuh
Tempo:
Deskripsi
Unit
Jumlah
unit
Tarif Unit
(dalam Rp)
Biaya
(dalam Rp)
Individu-bulan
Individu-bulan
Individu-bulan
Individu-bulan
Individu-bulan
Individu-bulan
Ahli teknis 2
Ahli Teknis 3
Ahli Teknis 4
Ahli Teknis 5
..
Total Gaji dan Tunjangan
2. Perjalanan
Penginapan, Makanan dan hal tak
terduga
Tarif Penerbangan (Jakarta-MedanTapsel/Madina PP)
Per hari
Per
Penerbangan
Transportasi lokal
Per hari
Sewa Mobil
Per hari
3. Kegiatan Program
Keluaran 1 :
Keluaran 2:
Catatan
Untuk Kegiatan Program, tolong
berikan rincian anggaran yang
dibutuhkan, tidak termasuk biaya
lokakarya dan pelatihan
LAMPIRAN B
Sustainable Landscape Partnerships (SLP)
Conservation International sebagai Fasilitator Pelaksana
Form Isian Pendaftaran
Halaman Depan
Referensi
: (Nomor)
Tanggal Penutupan
Judul
Kegiatan
untuk
panggilan aplikasi ini:
Nama Pemohon:
Judul Proyek:
Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
Lokasi Proyek:
Total Anggaran
(A=B+C+D)
Proyek
Usulan
Proyek:
Tanggal
Mulai
Jumlah
yang
diminta
dari
Conservation
International (B)
Jumlah
dari
Sumber Lain (C)
(jika berlaku)
(jika berlaku)
Informasi Pemohon:
Tanda
Tangan
Direktur
Eksekutif atau Otoritas Resmi
lainnya:
Setiap perubahan alamat, nomor telepon, nomor fax dan khususnya e-mail, harus diberitahukan secara
tertulis kepada Conservation International. Conservation International tidak akan bertanggung jawab jika
tidak dapat menghubungi pemohon.
Proposal harus diketik. Proposal dengan tulisan tangan tidak akan diterima.
Proposal harus berisi sekitar 5-7 halaman dan harus meliputi informasi berikut.
BAG I AN I: DESKRIPSI
1.2 Lokasi:
Sediakan peta dan rincian lokasi proyek yang diusulkan di Tapanuli Selatan jika diketahui. Jika belum
diketahui, jelaskan bagaimana area untuk kegiatan proyek akan diidentifikasi setelah menerima dana
1.3 Ringkasan Eksekutif:
Sediakan ringkasan eksekutif proyek. Termasuk gambaran dari tujuan proyek, kegiatan yang diusulkan,
sasaran penerima manfaat, dan hasil yang diharapkan.
1.4 Sejarah dan Misi:
Jelaskan secara singkat sejarah dan misi organisasi anda termasuk pengalaman yang relevan dengan
proyek yang diusulkan.
1.5 Tujuan:
Jelaskan Tujuan proyek.
1.6 Alasan Proyek:
Jelaskan isu konservasi dan / atau sosial-ekonomi (ancaman kunci dan / atau kesempatan penting) yang
proyek Anda ingin kerjakan. Jawaban anda harus menyertakan refrensi khusus untuk prioritas strategis
yang didefinisikan dalam pengumuman Permintaan Pengajuan Proposal.
1.7 Pendekatan proyek:
Jelaskan strategi dan proyek kegiatan yang diusulkan, yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
proyek. Jelaskan bagaimana proyek akan dikelola dan mengidentifikasi adanya potensi risiko atau
tantangan yang Anda hadapi dalam pelaksanaan proyek. Sertakan informasi tentang keberadaan
kemitraan atau aliansi dengan siapa yang Anda maksud untuk bekerjasama, dan peran masing-masing.
Jelaskan bagaimana manfaat dan pekerjaan proyek yang diperkirakan akan terus berlanjut setelah akhir
periode hibah. Sertakan rincian sebagai berikut:
a. Kesinambungan keuangan (bagaimana kegiatan akan dibiayai ketika hibah berakhir?);
b. Keberlanjutan kelembagaan (apa model bisnis yang diusulkan untuk memastikan intervensi
proyek terus berlanjut setelah periode hibah? Apakah 'kepemilikan' lokal dipertimbangkan?)
c. Integrasi Kebijakan (bagaimana pekerjaan proyek untuk memastikan bahwa pelajaran dan
hasilnya diintegrasikan ke dalam proses kebijakan lokal dan / atau nasional dan perdebatan?)
1.12 Kemungkinan Program Direplikasi:
Jika dapat berlaku, jelaskan bagaimana proyek dapat direplikasi, dan dalam skala berapa.