Anda di halaman 1dari 22

Kelompok IX

7 gramBerat pasir besi

4.2.6. Perhitungan

77

10

20

0 141 26 70

17 0 120 42

15

B T

No

I
H

B T B T

1
75 5

86 17 2
1

2 269 32 21 2

II
P

5
2
1

V
P

VI

37

P
T

177 55 9

1 13 3

0
5

11

VII
P

VIII
P

IX
P

15

15 4 59

13

B
25 1012

219

0 103 13 503 182

279

Jumlah

3 1 136 11 190 28

2 30 7

B T B T B T B T B T B T B

75 7 283 68 28 3 101 15 16

T B T B T B T B

92 62 29

131

IV

Keterangan :Berat sampel untuk percobaan 1 = 64,80 gramBerat pasir silika :

2 17 3

T B T

73 14 33

III

Data Hasil PengamatanTabel 4.2.1

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.2.5. Data Hasil Pengamatan

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dari data hasil pengamatan dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Diketahui :
Berat jenis pasir besi (Fe2O3)

= 4,331 gr/cm3

Berat jenis silika (SiO2)

= 2,65 gr/cm3

Percobaan 1
Bebas + terikat Fe2O3 (1)

= 15

Bebas + terikat SiO2 (1)

= 167

Percobaan 2
Bebas + terikat Fe2O3 (2)

= 17

Bebas + terikat SiO2 (2)

= 162

Percobaan 3
Bebas + terikat Fe2O3 (3)

=7

Bebas + terikat SiO2 (3)

= 87

Ditanya :
a. Persen berat Fe2O3

b.

1)

% berat Fe2O3

2)

Derajat Liberasi

3)

Rata-rata contoh

4)

Varians

5)

Standar deviasi

6)

Selang rata-rata

Persen Berat SiO2


1)

% berat SiO2

2)

Derajat Liberasi

3)

Rata-rata contoh

4)

Varians

5)

Standar deviasi

6)

Selang rata-rata

Penyelesaian
a.

Kelompok IX

Persen berat Fe2O3

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Contoh perhitungan % berat Fe2O3 percobaan 1

Fe

1) % Fe2O3 =

O 3 .Fe 2 O 3

( Fe 2 O 3 xFe 2 O 3 ) ( SiO 2 x .SiO 2 )

x100%

15 4,331
x100%
= (15 x 4,331) (167 x 2,65)
= 12,8 %
Jadi % berat Fe2O3 pada percobaan 1 adalah 12,8 %

2) Derajat Liberasi =

Fe 2 O3 bebas Fe 2 O 3
x100%
Fe 2 O3 .Fe 2 O3

15 x 4,331
x100%
= 15 x 4,331
= 100 %
Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 1 adalah 100 %
Contoh perhitungan % berat Fe2O3 percobaan 2

Fe

1) % Fe2O3 =

O 3 .Fe 2 O 3

( Fe 2 O 3 xFe 2 O 3 ) ( SiO 2 x .SiO 2 )

x100%

17 4,331
100%
= (17 x 4,331) (162 x 2,65)
= 14,6 %
Jadi % berat Fe2O3 pada percobaan 2 adalah 14,6 %

2) Derajat Liberasi =

Fe 2 O 3 bebas Fe 2 O 3
x100%
Fe 2 O 3 .Fe2 O 3

17 x 4,331
100%
= 17 x 4,331
= 100 %
Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 2 adalah 100 %
Contoh perhitungan % berat Fe2O3 percobaan 3

Fe

1) % Fe2O3 =

O 3 .Fe 2 O 3

( Fe 2 O 3 xFe 2 O 3 ) ( SiO 2 x .SiO 2 )

7 4,331
100%
= (7 x 4,331) (87 x 2,65)
= 22,39 %

Kelompok IX

x100%

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jadi % berat Fe2O3 pada percobaan 3 adalah 11,6 %

2) Derajat Liberasi =

Fe 2 O 3 bebas x Fe 2 O 3
x100%
Fe 2 O 3 .Fe2 O 3

5 x 4,331
100%
30,317
=
= 71,4 %
Jadi derajat liberasi Fe2O3 pada percobaan 3 adalah 71,4%

Tabel 4.2.2
Perhitungan % Berat Fe2O3
Ratarata

% Berat Fe2O3

No
I

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

12,8

28,1

30,1

26,9

27,6

30,3

54,3

30,1

26,1

29,5

14,6

24,9

20,5

34,5

18,8

53

67,1

62

32,8

11,6

19,6

69,5

32,8

29

55

68,5

49,5

29

40,5

Rata-rata

13

24,2

40,03

31,4

25,13

46,1

63,3

47,2

18,36

Tabel 4.2.3
Perhitungan Derajat Liberasi Fe2O3
Ratarata

Derajat Liberasi Fe2O3

No
I

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

100

97,2

91,3

86,8

91,4

90,3

100

78,9

75

90,1

100

95,2

66,6

85

87,8

100

60

75

74,4

71,4

75

85,7

66,6

75

83,3

75

100

70,2

89,13

81,2

79,46

84,73

91,2

78,33

84,63

25

Rata-rata 90,46

Tabel 4.2.4
Data Perhitungan Untuk Rata-rata Conto, Varians, dan Standar Deviasi Material
Fe2O3 pada Percobaan 1

1)

Kelompok IX

x1

x1- x

(x1- x )2

12,8
28,1
30,1
26,9
27,6
30,3
54,3
30,1
26,1

-16,7
-1,4
0,6
-2,6
-1,9
0,8
24,8
0,6
-3,4

278,8
1,96
0,36
6,76
1
0,64
615,04
0,36
11,56

= 266,3

48

Rata-rata
contoh

916,

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

266,3
9
=
= 29,5
Jadi nilai rata-rata contoh adalah 29,5
2) Varian (S2)

n 1

S2 =

916,48
= 9 1
= 114,56
Jadi nilai varians adalah 114,56
3) Standar Deviasi (S)

n 1

114,56

=
= 10,7
Jadi nilai standar deviasinya adalah 10,7
4) Selang rata-rata pada 95% confidence interval



x -z 2

S
.

n < < x+z

= 39,04

= (1 0,95) = 0,05

S
.


0,05

z 2 =z 2
= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)
S

= 10,7

=9



x -z 2

S
S
.

.
n < < x+z 2 n
10,7

29,5-1,96

Kelompok IX

10,7

9 < < 29,5+1,96


98,04 < < 111,999

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah
98,04 < < 111,999
Tabel 4.2.5
Data Perhitungan Untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi Material
Fe2O3 pada Percobaan 2

x2

x2- x

(x2- x )2

14,6

-18,2

336,7

24,9

-7,.9

62,41

20,5

-12,3

151,29

34,5

1,7

2,89

18,8

-1,4

1,96

53

20,2

408,04

67,1

34,3

1176,4

62

29,2

852,64

-32,8

1075,84

= 295,4

1) Rata-rata contoh

x =

295,4
9

32,8

Jadi nilai rata-rata contoh adalah 32,8


2) Varian (S2)

S2 =

n 1

4068,17
8

508,52

Jadi nilai varians adalah 508,52


3) Standar Deviasi (S)

x
S =

Kelompok IX

n 1

4068,17

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
=
=

4068,17
22,55

Jadi nilai standar deviasinya adalah 22,55


4) Selang rata-rata pada 95% confidence interval



x -z 2

S

.


n < < x+z 2

= 5,86

= (1 0,95) = 0,05



z 2 = z

S
.

0,05

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)


S

= 22,55

= 9



x -z 2

S
S
.

.
n < < x+z 2 n
22,55

32,8-1,96

9 < < 32,8+1,96


231,60 < < 258,04

22,55

Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah


231,60 < < 258,04

Tabel 4.2.6
Data Perhitungan Untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi Material
Fe2O3 pada Percobaan 3

Kelompok IX

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

x3

x3- x

(x3- x )2

11,6
19,6
69,5
32,8
29
55
68,5
49,5
29

-28,9
-20,9
29
-7,7
-11,5
14,5
28
9
11,5

835,21
436,81
841
59,29
132,25
210,25
784
81
132,25

x3

= 364,5

3512,0

1) Rata-rata contoh

x =

364,5
9

40,5

Jadi nilai rata-rata contoh adalah 40,5


2) Varians (S2)

S2 =

n 1

3512,06
9 1

439

Jadi nilai varians adalah 439


3) Standar Deviasi (S)

x
S =

n 1

439

20,95

Jadi nilai standar deviasinya adalah 20,95


4) Selang rata-rata pada 95% confidence interval

Kelompok IX

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT



x -z 2

S
S
.

.
n < < x+z 2 n

= 29,48

= (1 0,95) = 0,05


0,05

z 2 =z 2
= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)
S

= 20,69

=9



x -z 2

S

.


n < < x+z 2

S
.

20,69

38,54-1,96

20,69

9 < < 38,54 +1,96


265,54 < < 292,54

Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah


265,54 < < 292,54
b.

Persen berat SiO2


Contoh perhitungan % berat SiO2 percobaan 1

SiO

1) % berat SiO2

x .SiO 2

( SiO 2 x .SiO 2 ) ( Fe 2 O 3 x .Fe 2 O 3 )

x100%

167 2,65
100%
= (167 2,65) (15 4,331)
= 87,1 %
Jadi % berat SiO2 pada percobaan 1 adalah 87,1 %

2) Derajat Liberasi

SiO 2 bebas x .SiO 2


x100%
SiO 2 x.SiO 2

141 2,65
100%
= 167 2,65
= 84,4 %
Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 1 adalah 84,4 %

Kelompok IX

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Contoh perhitungan % berat SiO2 percobaan 2

SiO

1) % berat SiO2

x .SiO 2

( SiO 2 x .SiO 2 ) ( Fe 2 O 3 x .Fe 2 O 3 )

x100%

162 x 2,65
x100%
(
162
x
2,65
)

(
17
x
4
,
331
)
=
= 85,3 %
Jadi % berat SiO2 pada percobaan 2 adalah 85,3 %

2) Derajat Liberasi

SiO 2 bebas x .SiO 2


x100%
SiO 2 x.SiO 2

120 x2,65
x100%
= 167 x2,65
= 71,8 %
Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 2 adalah 71,8 %
Contoh perhitungan % berat SiO2 percobaan 3

SiO

1) % berat SiO2

x .SiO 2

( SiO 2 x .SiO 2 ) ( Fe 2 O 3 x .Fe 2 O 3 )

x100%

87 x 2,65
x100%
= (87 x 2,65) (7 x 4,331)
= 88,3%
Jadi % berat SiO2 pada percobaan 3 adalah 88,3%

2) Derajat Liberasi

SiO 2 bebas x .SiO 2


x100%
SiO 2 x .SiO 2

77x2,65
x100%
= 87x2,65
= 88,5 %
Jadi derajat liberasi SiO2 pada percobaan 3 adalah 88,5 %

Kelompok IX

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Tabel 4.2.7
Perhitungan % Berat SiO2

Ratarata

% Berat SiO2

No
I

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

87,1 71,8 69,8 71,9 72,3 69.6 45,6 69,8 73,8

70,1

85,3

100

66,6

88,3 80,3 30,4 67,1 70,9 44,9 31,4 50,4 70,9

59,4

75

58,8 82,4 81,1 46,9 32,8 37,9

Rata-rata 86,9 75,7

53

73,8 74,7 53,8 36,6 52,7 81,5

Tabel 4.2.8
Perhitungan Derajat Liberasi SiO2

Ratarata

Derajat Liberasi SiO2

No
I

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

89,3 83,9 77,9 80,6 87 68,1 89,9 81


83,4 71,4 59,7 76,2 84,6 50 87,5 100
93
60
80 81,2 62,5 66,6 80
75
Rata-rata 81,5 88,5 71,7 72,5 79,3 78 61,5 83,1 85,3
1
2
3

84,4
71,8
88,5

81,5
76
76,3

Tabel 4.2.9
Data Perhitungan Untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi Material SiO2
pada Percobaan 1

x1

x1- x

(x1- x )2

87,1
71,8
69,8
71,9
72,3
69,6
45,6
69,8
73,8

17
1,7
-0,3
1,8
2,2
-0,5
-24,5
-0,3
3,7

289
2,89
0,09
3,24
4,84
0,25
600,25
0,09
13,69

x1

Kelompok IX

= 631,7

x
34

914,

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

1) Rata-rata contoh

x =
=
=

631,7
9
70,1

Jadi nilai rata-rata contoh adalah 70,1


2) Varian (S2)

n 1

S2 =

914,34
9 1

=
= 114,29
Jadi nilai varians adalah 114,29
3) Standar Deviasi (S)

n 1

S =

114,29

=
= 10,6
Jadi nilai standar deviasinya adalah 10,6
4) Selang rata-rata pada 95% confidence interval



x -z 2

S
.

n < < x+z

= 70,1

= (1 0,95) = 0,05

S
.


0,05

z 2 = z 2
= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)

Kelompok IX

= 10,6

= 9

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT



x -z 2

S
S
.

.
n < < x+z 2 n
10,6

70,1 - 1,96

10,6

9 < < 70,1 + 1,96


240,5 < < 254,3

Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah


240,5 < < 254,3

Tabel 4.2.10
Data Perhitungan Untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi Material SiO2
pada Percobaan 2

x2

x2- x

(x2- x )2

85,3
75
58,8
82,4
81,1
46,9
32,8
37,9
100

18,7
8,4
-7,8
15,8
14,5
-19,7
-33,8
-28,7
33,4

349,69
70,56
60,84
249,64
210,25
388,09
1142,44
823,69
1115,56

x2

= 600,2

x =

Kelompok IX

x
6

1) Rata-rata contoh

4410,7

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

600,2
9

66,6

Jadi nilai rata-rata contoh adalah 66,6


2) Varian (S2)

n 1

S2 =

4410,76
9 1
=
= 551,345
Jadi nilai varians adalah 18,40
3) Standar Deviasi (S)

n 1

S =

551,345

=
= 23,4
Jadi nilai standar deviasinya adalah 23,4

4) Selang rata-rata pada 95% confidence interval



x -z 2

S
S
.

.
n < < x+z 2 n

= 66,6

= (1 0,95) = 0,05


0,05

2
2

z
= z
= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)
S

= 23,4

= 9



x -z 2

Kelompok IX

S

.


n < < x+z 2

S
.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

23,4

66,6 - 1,96

23,4

9 < < 66,6 + 1,96


499,515 < < 534,768

Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah


499,512 < < 534,768

Tabel 4.2.11
Data Perhitungan Untuk Rata-rata Conto, Varians dan Standar Deviasi Material SiO2
pada Percobaan 3

x3

x3- x

(x3- x )2

88,3
80,3
30,4
67,1
70,9
44,9
31,4
50,4
70,9

28,9
20,9
-29
7,7
11,5
-14,5
-28
-9
11,5

835,21
436,81
841
59,29
132,25
210,25
784
81
132,25

Kelompok IX

= 534,6

3512,06

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

1) Rata-rata contoh

x =

534,6
9

59,4

Jadi nilai rata-rata contoh adalah 59,4


2) Varian (S2)

n 1

S2 =

3512,06
9 1

=
= 439
Jadi nilai varians adalah 439
3) Standar Deviasi (S)

n 1

S =

439
=
= 20,9
Jadi nilai standar deviasinya adalah 20,9

4) Selang rata-rata pada 95% confidence interval



x -z 2

Kelompok IX

S

.


n < < x+z 2

= 59,4

= (1 0,95) = 0,05

S
.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT



z 2 =z

0,05

= z (0,025) = 1,96 (nilai z untuk 0,025 dari tabel)


S

= 20,9

=9



x -z 2

S
.

n < < x+z

S
.

20,9

59,4 - 1,96

20,9

9 < < 59,4 + 1,96


399,78 < < 427,06

Jadi selang rata-rata 95% confidence interval nya adalah


399,78 < < 427,06
Tabel 4.2.12
Hasil Pengolahan Data

416

Derajat Liberasi
Fe2O3 (%)
90,46

Derajat Liberasi
SiO2 (%)
81,5

% Berat
Fe2O3
13

% Berat
SiO2
86,9

105

484

89,13

88,5

24,2

75,7

III

33

99

81,2

71,7

40,03

53

IV

61

332

79,46

72,5

31,4

73,8

119

599

84,73

79,3

25,13

74,7

VI

46

137

91,2

78

46,1

53,8

VII

25

29

78,33

61,5

63,3

36,6

VIII

30

85

84,63

83,1

47,2

52,7

IX

44

25

85,3

18,36

81,5

Rata-rata

51,8

247,2

72,8

77,9

34,30

65,41

No

Hitam

Putih

39

II

4.2.7. Pembahasan
Grain counting merupakan teknik sederhana secara
manual untuk memperkirakan kadar hasil sampling yang
telah dilakukan dengan cara coning quartering. Cara
melakukan teknik ini adalah menjatuhkan sebagian sampel

Kelompok IX

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

ke dalam suatu kotak persegi dengan ukuran tertentu,


kemudian banyaknya masing-masing butir (konsentrat dan
tailing dalam kotak) dihitung. Agar ketelitian dapat terjaga,
maka

ukuran

butir

antara

material

berharga

dengan

pengotornya haruslah sama serta mudah terpisah. Coning


quartering merupakan cara tertua, tetapi masih banyak
digunakan dalam laboratorium. Cara melakukan metode ini
adalah lot dibentuk menjadi kerucut kemudian dibagi empat
sama rata.
Material yang digunakan pada percobaan ini adalah
pasir besi (Fe2O3) dan silika (SiO2). Awalnya material tersebut
ditimbang dengan berat pasir besi adalah 50 gram dan berat
silika adalah 200 gram. Kemudian kedua jenis material
tersebut dicampur, setelah keduanya tercampur sempurna
maka akan dilakukan pembagian menjadi empat dalam
membentuk kerucut. Proses pembagian yang dilakukan
diulang sebanyak 3 kali. Berat sampel pertama yaitu 61,95
gram, berat sampel kedua yaitu

53,23 gram dan berat

sampel ketiga adalah 38,95 gram.


Dari percobaan coning quartering yang dilakukan
sebanyak 3 kali pengujian, maka berakhirlah percobaan
tersebut dan kemudian dilanjutkan dengan percobaan grain
counting. Dalam percobaan grain counting langkah pertama
yang dilakukan yaitu mengambil sebagian conto hasil coning
quartering menggunakan tangan lalu menaburkan pada
kertas millimeterblock dengan ketinggian sekitar 30 cm dan
menghitung jumlah masing-masing butir besi dan silika, baik
yang bebas maupun terikat pada masing-masing kotak
millimeterblock yang berukuran 9 cm x 9 cm. Dimana
material terikat merupakan material yang jatuh mengenai
Kelompok IX

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

garis yang berada pada setiap 1 cm persegi dalam lingkup 9


cm persegi di kertas millimeterblock. Sedangkan butir bebas
merupakan butir yang jatuh tidak mengenai garis yang
berada pada setiap 1 cm persegi, akan tetapi yang jumlah
butir yang dihitung harus dalam lingkup 9 cm persegi di
millimeterblock. Dalam percobaan grain counting pengujian
dilakukan sebanyak 3 kali.
Sebagai contoh material bebas pada sampel 1 hitam
sebanyak 22 dan putih sebanyak 30. Pada sampel 2 hitam
sebanyak 1 dan putih sebanyak 65 serta pada sampel 3
hitam sebanyak 3 dan putih

sebanyak 13. Sedangkan

material terikat pada sampel 1 hitam sebanyak 2 dan putih


sebanyak 5. Pada sampel 2 hitam sebanyak 0 dan putih
sebanyak 10 serta pada sampel 3 hitam sebanyak 0 dan
putih sebanyak 4.
Dari ketiga sampel jumlah material bebas terbesar
adalah 427 pada sampel 2 untuk yang pasir kuarsa,
sedangkan yang pasir besi yaitu 177 pada sampel 1. Jumlah
material terikat yang terbesar adalah 148 pada sampel 1
untuk yang pasir kuarsa, sedangkan pada pasir besi yaitu 36
pada sampel 1.
Hasil pengolahan data didapatkan nilai rata-rata %
berat Fe2O3 (pasir besi) adalah 24,8 % dengan nilai rata-rata
% berat Fe2O3 pada kotak I adalah 25,79 %, pada kotak II
adalah 25,97 %, pada kotak III adalah 35,62 %, pada kotak
IV adalah 24,34 %, pada kotak V adalah 19,47 %, pada kotak
VI adalah 22,1 %, pada kotak VII adalah 18,71 %, pada kotak
VIII adalah 21,86 % dan pada kotak IX adalah 29,31 %. Nilai
% berat Fe2O3 merupakan nilai kadar yang menunjukkan
Kelompok IX

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

persentase dari jumlah material pasir besi (Fe2O3) yang


terkandung dalam material. Dilihat dari kadar nilai pasir besi
diketahui bahwa kadar pasir besi yang terkandung sedikit
dan tidak banyak.
Hasil pengolahan data didapatkan nilai rata-rata %
berat SiO2 (silika) secara keseluruhan dari bebas dan terikat
adalah 75,29 % dengan nilai rata-rata % berat SiO 2 pada
kotak I adalah 75,02 %, pada kotak II adalah 74,03 %, pada
kotak III adalah 64,38 %, pada kotak IV adalah 75,66 %,
pada kotak V adalah 80,53 %, pada kotak VI adalah 77,9 %,
pada kotak VII adalah 81,29 %, pada kotak VIII adalah 78,14
% dan pada kotak IX adalah 70,69 %. Nilai dari % berat SiO 2
merupakan nilai kadar yang menunjukkan persentase dari
jumlah material silika yang terkandung dalam material. Bila
diamati dari nilai rata-rata diketahui bahwa kadar silika yang
terkandung lebih banyak. Nilai kadar silika (SiO 2) yang paling
besar terdapat pada kotak VII dan nilai kadar silika (SiO 2)
yang paling sedikit terdapat pada kotak III.
Dari hasil percobaan ini diketahui nilai rata-rata dari
derajat liberasi Fe2O3 secara keseluruhan adalah 88,48 %
dan nilai rata-rata dari derajat liberasi SiO2 adalah 77,89 %.
Perbedaan nilai tinggi atau rendahnya derajat liberasi pada
kedua dari material disebabkan karena material lebih banyak
ditemukan dalam keadaan bebas daripada dalam keadaan
terikat.
Dari hasil pengolahan data yang dilakukan diperoleh
rata-rata jumlah pasir besi (Fe2O3) yaitu 28 dan rata-rata
jumlah silika (SiO2) yaitu 131. Hasil tersebut diketahui bahwa
jumlah silika lebih banyak daripada pasir besi sehingga hasil

Kelompok IX

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

yang didapat nilai kadar berat silika yang terkandung pun


lebih banyak dibandingkan pasir besi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai dari jumlah
maupun kadar material adalah dari pengadukan material
yang tidak merata sehingga material pasir besi dan material
silika tidak seutuhnya tercampur. Kemudian ukuran butirnya
tidak homogen, ada yang berukuran kecil dan ada yang
berukuran sedang. Jadi ukuran butir yang kecil akan terbawa
angin pada saat ditabur ke milimeter blok. Kurang telitinya
dalam menghitung butir karena pengaruh cahaya sehingga
sulit membedakan warna dari butiran silika dan pasir besi.
Kemudian material tidak tersebar merata antar blok akibat
salah cara penabuaran material, sehingga sulit untuk
menghitung butiran jika ada yang tertumpuk pada satu blok
atau lebih.

4.2.8. Penutup
a.

Kesimpulan
Adapun dari percobaan kali ini dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1)

Sampling (pengambilan conto) merupakan tahap awal


dari

suatu analisis. Oleh karena itu hendaknya pengambilan

conto dipilih yang paling efektif, cukup seperlunya saja tapi


representatif. Keberhasilan suatu analisis bahan galian banyak
ditentukan oleh berhasil tidaknya sampling yang dilakukan.

Kelompok IX

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2)

Coning quartering merupakan teknik sampling secara


manual dan sederhana dengan cara membentuk sampel menjadi
kerucut

kemudian

membaginya

menjadi

empat

bagian,

seperempat bagian diambil dilakukan proses coning quartering


kembali sampai 3 kali dan pembagian terakhir diambil untuk
proses grain counting.
3)

Grain counting merupakan cara sederhana secara manual


untuk memperkirakan kadar hasil sampling yang telah dilakukan
dengan cara coning quartering. Cara melakukan teknik ini adalah
dengan menjatuhkan sebagian sampel ke dalam suatu kotak
persegi dengan ukuran tertentu, kemudian banyaknya masingmasing butir (konsentrat dan tailing dalam kotak) dihitung.

4)

Kadar dari pasir besi (Fe2O3) adalah 24,8% dan kadar silika
(SiO2) adalah 75,29%.

5)

Derajat liberasi pada pasir besi (Fe2O3) adalah 88,48% dan


derajat liberasi pada silika (SiO2) adalah 77,89%.

b.

Saran
Adapun saran yang diberikan untuk praktikum ini adalah:
1)

Praktikan harus teliti dalam membedakan antara pasir besi


dengan silika.

2)

Sebaiknya ukuran butirnya lebih besar lagi agar mata dapat


dengan jelas melihatnya.

3)

Praktikan harus teliti dalam pembagian sampel yang telah


dibuat dengan membentuk kerucut dan dibagi empat bagian agar
tidak adanya kesalahan berat pada sampel.

Kelompok IX

Anda mungkin juga menyukai