Anda di halaman 1dari 5

Artikel Reguler

_____________________________________________________________________________

SIMULASI LAMPU LALU LINTAS


DENGAN SENSOR DI SIMPANG EMPAT
MENGGUNAKAN SOFTWARE
AUTOMATION STUDIO 5.0
Kris Paryanto Riyadi1, Oyas Wahyunggoro2, Harry Prabowo3
Abstract--- Software development for simulation and
HMI has grown rapidly and has complete features, so it
can show parameters and conditions which almost the
same as in the field. This software has a capability to run
in many applications, such as transportation, especially
in traffic light system. Recently traffic light uses
constant timing system. Because of traffic density is not
always balanced at each lane, congestion will happen in
the crossroads. The research aimed to design and
simulate a censored-traffic light system in the crossroads
using software Automation Studio. The light timing was
based on the vehicle intensity passing through in the
crossroads. The timing was not constant but it depended
on the vehicle intensity passing the crossroads. The
result shows that is a traffic light simulation system is
able to adapt with traffic density.
Intisari--- Perkembangan software simulasi dan HMI
(Human Machine Interface) berkembang pesat dan
menyediakan fitur yang lengkap, sehingga dapat
menunjukkan parameter yang hampir sama dengan
kondisi di lapangan. Software ini dapat digunakan untuk
keperluan di berbagai bidang, tak terkecuali bidang
transportasi, khususnya sistem lampu lalu lintas di
persimpangan jalan. Umumnya sistem lampu lalu lintas
yang selama ini dipergunakan adalah dengan
pengaturan waktu yang tetap. Oleh karena tingkat
kepadatan
kendaraan
pada
setiap
jalur
di
persimpangan jalan tidak selalu sama, dapat terjadi
kemacetan di persimpangan tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk merancang dan mensimulasikan sistem
lampu lalu lintas bersensor di simpang empat
menggunakan software Automation Studio. Pengaturan
waktu nyala lampu sistem lampu lalu lintas ini
berdasarkan pada tingkat kepadatan yang melewati
persimpangan jalan. Sistem pengaturannya tidak
konstan melainkan akan mengikuti perubahan jumlah
kendaraan yang melewati persimpangan tersebut. Hasil
1Mahasiswa, Universitas Gadjah Mada, Jl. Kaliurang,
Bulaksumur, Yogyakarta 55281(tlp: 0274-562011; fax: 0274565223; e-mail: kris.paryanto@yahoo.com)
2, 3 Dosen,Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
Universitas Gadjah Mada, Jalan Grafika No 2, Yogyakarta
55281 INDONESIA (telp: 0274-552305; fax: 0274-552305;
e-mail: oyas@ugm.ac.id)

penelitian ini berupa simulasi sistem lampu lalu lintas


yang dapat menyesuaikan dengan tingkat kepadatan
kendaraan.
Kata kunci--- simulasi, lampu lalu lintas, sensor,
transportasi.

I. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi di bidang elektronika dewasa
ini berkembang sangat cepat dan memberikan
pengaruh besar di setiap aspek kehidupan.Kemajuan
teknologi ini terdapat di segala bidang, tak terkecuali
bidang transportasi. Perkembangan transportasi yang
semakin pesat memudahkan pengguna jalan untuk
memilih jenis alat transportasi yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan mereka.
Lalu lintas yang tertib dan teratur merupakan
harapan setiap pengguna jalan.Akan tetapi, setiap
orang memiliki kepentingan yang berbeda-beda.Semua
orang menginginkan agar cepat sampai tujuan dan
saling mendahului.Akibatnya, kemacetan lalu lintas
tidak dapat dihindari, terutama di persimpangan
jalan.Selama ini sistem pengaturan lalu lintas (traffic
light) menggunakan pengaturan yang hanya berdasar
pada waktu yang tetap (konstan) tanpa memperhatikan
tingkat kepadatan lalu lintas. Tentunya tingkat
kemacetan tidak dapat dikendalikan dengan baik
karena kepadatan kendaraan di persimpangan tidak
selalu sama. Pergerakan lalu lintas di persimpangan
cukup kompleks karena dipengaruhi oleh beberapa
parameter seperti jam, hari, cuaca serta musim maupun
situasi yang tidak diprediksi sebelumnya seperti
kecelakaan, hari besar, special event, perbaikan jalan,
kegiatan pembangunan (konstruksi), dan lain-lain [1].
Oleh karena itu, dengan menerapkan teori kendali
sekuensial penelitian ini mencoba mengatasi masalah
tersebut dengan melakukan simulasi sistem lampu lalu
lintas bersensor menggunakan software Automation
Studio 5.0. Sistem lampu lalu lintas yang
disimulasikan sama dengan lampu lalu lintas biasa,
hanya saja di setiap ruas jalan dipasang sensor untuk
mendeteksi adanya kendaraan atau tidak.
Apabila ada kendaraan yang menutupi sensor, maka
sensor aktif (ON). Informasi sensor kemudian diproses
oleh diagram ladder PLC menggunakan perangkat

24
Volume 1 Nomor 1, April 2014
_______________________________________________________________________________

Jurnal
Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
_______________________________________________________________________________
lunak Automation Studio, kemudian PLC menghitung
lamanya nyala lampu hijau berdasar pada kombinasi
sensor yang aktif. Setiap ruas jalan dipasang 2 sensor,
misal sensor A dan sensor B. Jika tidak ada sensor
yang aktif maka lampu hijau menyala singkat, jika
sensor A saja yang aktif maka lampu hijau menyala
lebih lama, dan jika kedua sensor aktif maka lampu
hijau menyala lebih lama lagi.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah merancang sebuah simulasi lampu lalu lintas
bersensor yang dapat menyesuaikan lama penyalaan
lampunya
berdasar
tingkat
kepadatan
kendaraan.Simulasi dilakukan menggunakan software
Automation Studio 5.0.
II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Konsep Dasar Kendali Sekuensial
Sistem kendali sekuensial adalah operasi yang
dikerjakan secara berurutan langkah demi langkah
sesuai aturan yang telah ditentukan.Sistem ini bersifat
open loop (kalang terbuka).Kendali sekuensial
digunakan untuk mengatur suatu operasi yang saling
terkait, terhubung atau terjadwal.Umumnya sistem ini
hanya melaksanakan perintah yang mempunyai
keadaan secara berurutan, misalnya perintah
buka/tutup, start/stop, sinyal on/off, dan lainlain.Kelebihan sistem kendali sekuensial adalah
sederhana, murah dan stabil. Kekurangannya adalah
kemampuannya terbatas.Terdapat tiga kategori sistem
kendali sekuensial, yaitu :
1. Conditional Control (kendali berbasis kondisi)
Sistem melaksanakan urutan berikutnya jika
kondisi yang ditentukan sebelumnya telah
dipenuhi.Contohnya adalah pada lift. Jika
seseorang akan ke lantai 6 dari lantai 2, maka
kondisi yang harus dipenuhi adalah tombol
pemanggil pada lantai 2, jumlah penumpang tidak
melebihi kapasitas dan tombol tujuan dalam lift
ditekan.
2. Time Schedule Control (kendali berbasis
pewaktuan)
Sistem melaksanakan urutan berikutnya jika
telah mencapai waktu yang ditentukan.Contohnya
adalah pada lampu lalu lintas.Penelitian ini
menggunakan time schedule control.
3. Executive Control
Sistem di mana waktu pelaksanaan atau interval
waktu tidak penting, hanya urutan operasi yang
telah ditetapkan yang dipentingkan.Contohnya
adalah pada produksi semen [2] [3].
B. Model Simulasi Lampu Lalu Lintas
Plant yang dimodelkan berupa sistem lampu lalu
lintas yang dikombinasikan dengan beberapa sensor di
setiap ruas jalan sebagai detektor kepadatan
kendaraan.Plant tersebut dimodelkan kemudian
disimulasikan
menggunakan
perangkat
lunak
Automation Studio dan diamati hasilnya.Gambaran

umum dari sistem lampu lalu lintas yang akan


disimulasikan ditunjukkan padaGbr. 1.

Gbr. 1.Model lampu lalu lintas di simpang empat.

Setiap ruas jalan dipasang 2 sensor pada jarak


beberapa meter.Kedua sensor ini adalah sensor 1A dan
1B untuk ruas jalan 1, sensor 2A dan 2B untuk ruas
jalan 2, dan seterusnya. Sensor ini akan menyala jika
ada kendaraan yang lewat. Jika tidak ada kendaraan
yang lewat, maka sensor tidak menyala dan lampu
hijau akan menyala singkat. Jika sensor 1 menyala
maka lampu hijau akan menyala lebih lama. Jika
sensor 2 menyala maka lampu hijau akan menyala
lebih lama lagi.
C. Instruksi Diagram Ladder
Bahasa perintah atau program yang digunakan
dalam simulasi lampu lalu lintas ini adalah diagram
ladder. Diagram ladder yang digunakan menggunakan
library PLC Allen Bradley yang sudah termasuk dalam
software Automation Studio. Sebelum membuat
program terlebih dahulu dilakukan identifikasi
pengalamatan input output (I/O) yang diperlukan. I/O
yang dipergunakan dalam pembuatan simulasi lampu
lalu lintas terlihat pada Tabel I.
D. Flowchart Cara Kerja Sistem Lampu Lalu Lintas
Flowchart dari sistem lampu lalu lintas bersensor
yang akan disimulasikan ditunjukkan padaGbr. 2.
Mula-mula semua lampu pada keempat ruas jalan
menyala merah.Kemudian ketika saklar pada PLC
ditekan, lampu pada ruas jalan 1 menyala hijau selama
beberapa detik.Lampu hijau di ruas jalan 1 ini
dinamakan lampu hijau 1.Setelah lampu hijau 1
padam, maka lampu kuning 1 menyala selama 2
detik.Setelah lampu kuning padam maka lampu merah
1 menyala. Bersamaan dengan lampu merah 1 menyala
maka lampu hijau pada ruas jalan 2 menyala, untuk
selanjutnya lampu ini disebut lampu hijau 2. Kemudian
prosesnya sama seperti pada ruas jalan 1, begitu

25
Volume
1 Nomor 1, April 2014
_______________________________________________________________________________

Artikel Reguler
_____________________________________________________________________________
seterusnya sampai ruas jalan keempat dan kembali lagi
ke ruas jalan 1.

TABEL I
PENGALAMATAN INPUT OUTPUT PADA DIAGRAM LADDER

No.

Hardware

Alamat

Status

1.

Saklar

I0.0

Input

2.

Sensor 1A

I0.1

Input

3.

Sensor 1B

I0.2

Input

Sensor 2A

I0.3

Input

Sensor 2B

I0.4

Input

Sensor 3A

I0.5

Input

Sensor 3B

I0.6

Input

Sensor 4A

I0.7

Input

Sensor 4B

I0.8

Input

10

Lampu hijau 1

Q0.0

Output

11

Lampu hijau 2

Q0.1

Output

12

Lampu hijau 3

Q0.2

Output

13

Lampu hijau 4

Q0.3

Output

14

Lampu merah 1

Q0.4

Output

15

Lampu merah 2

Q0.5

Output

16

Lampu merah 3

Q0.6

Output

17

Lampu merah 4

Q0.7

Output

18

Lampu kuning 1

Q0.8

Output

19

Lampu kuning 2

Q0.9

Output

20

Lampu kuning 3

Q0.10

Output

21

Lampu kuning 4

Q0.11

Output

Gbr. 2.Flowchart Cara Kerja Sistem Lampu Lalu Lintas

Selain mendeteksi adanya kendaraan, sensor ini juga


dapat mendeteksi apakah kendaraan tersebut dalam
keadaan berhenti di depan sensor atau hanya berjalan
sekilas melewati sensor. Cara untuk membedakan hal
tersebut adalah dengan mengukur lamanya waktu
kendaraan menutupi sensor. Diasumsikan bahwa
kendaraan dikatakan berhenti di depan sensor jika
kendaraan tersebut menutupi sensor selama minimal 3
detik. Pemrograman sensor ini dilakukan dengan
pemrograman ladder dengan software Automation
Studio menggunakan library PLC Allen-Bradley [4].
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian plant lampu lalu lintas dilakukan dengan
carasimulasi menggunakan software Automation
Studio. Sensor yang digunakan ditempatkan pada
beberapa jarak yang berbeda untuk mewakili keadaan
yang sebenarnya sehingga dengan demikian diperoleh
hasil
yang
mendekati
kenyatan.Setelah
itu
dilakukan.Kemudian dilakukanpengujian sensor pada
berbagai kondisi kepadatan kendaraan.Berdasar
banyaknya sensor yang ada maka tingkat kepadatan
dapat dibagi menjadi kategori sepi, agak ramai dan
ramai.Pengujian dilakukan di keempat ruas jalan.
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila lama nyala
lampu hijau pada setiap ruas jalan dapat menyesuaikan
dengan tingkat kepadatan kendaraan.Ketika sepi lampu

26
Volume 1 Nomor 1, April 2014
_______________________________________________________________________________

Jurnal
Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
_______________________________________________________________________________
TABEL II

hijau menyala 5 detik, saat agak ramai menyala selama


10 detik, dan saat kondisi sangat ramai menyala 15
detik.Oleh karena itu, ketika menjalankan simulasi
harus dihitung waktu nyala lampu hijau pada setiap
tingkat kepadatan.Hasil pengujian dapat dilihat pada
Tabel II.
PenjelasanTabel IIadalah sebagai berikut. Jika
sensor A dan B dalam kondisi OFF atau ON kurang
dari 3 detik, maka lampu hijau menyala selama 5 detik.
Jika sensor A dalam kondisi ON lebih dari 3 detik dan
sensor B dalam kondisi OFF atau ON tapi kurang dari
3 detik maka lampu hijau menyala 10 detik. Jika
sensor B dalam kondisi ON lebih dari 3 detik, apapun
kondisi sensor A baik OFF maupun ON maka lampu
hijau menyala 15 detik

HASIL PENGUJIAN SISTEM DENGAN VARIASI KEPADATAN


KENDARAAN

No
1
2

Sensor 1A
OFF
OFF

Sensor 1B
OFF
ON < 3 detik

3
4

ON < 3 detik
ON < 3 detik

OFF
ON < 3 detik

5
6

ON > 3 detik
ON > 3 detik

OFF
ON < 3 detik

OFF

ON > 3 detik

8
9

ON < 3 detik
ON > 3 detik

ON > 3 detik
ON > 3 detik

Kondisi Output
Lampu hijau
menyala 5 detik
Lampu hijau
menyala 10
detik
Lampu hijau
menyala 15
detik

.
TABEL III
LAMA PENYALAAN LAMPU di SETIAP JALUR TERHADAP VARIASI KEPADATAN KENDARAAN

No.

Tingkat Keramaian

Lampu Utara

Lampu Timur

Lampu Selatan

Lampu Barat

(kepadatan)

(detik)

(detik)

(detik)

(detik)

1.

21

21

21

21

2.

0,5

26

26

26

10

21

3.

31

31

31

15

21

4.

0,5

0,5

31

10

26

10

26

31

5.

0,5

0,5

36

10

31

10

31

10

31

6.

0,5

36

36

10

31

15

26

7.

31

31

15

21

31

8.

36

36

15

26

10

31

9.

0,5

46

10

41

15

36

15

36

Tabel IIIdi atas menunjukkan berapa lama lampu


hijau, kuning dan merah menyala di setiap ruas jalan
untuk beberapa tingkat kendaraan yang diambil secara
acak pada saat pengujian. Ketika kondisi jalan sepi
ditetapkan waktu nyala untuk lampu hijau adalah
selama 5 detik, pada kondisi jalan agak ramai lampu
hijau menyala 10 detik, dan pada kondisi jalan ramai
lampu hijau menyala 15 detik.Tingkat kepadatan
kendaraan diwakili dengan angka 0 untuk kondisi sepi,
0.5 kondisi agak ramai dan 1 untuk kondisi sangat
ramai.
Misalnya pada keadaan nomor 1, semua jalur berada
pada kondisi sepi. Maka lampu hijau pada keempat
jalur menyala dengan durasi waktu yang sama yaitu

selama 5 detik. Kemudian pada kondisi nomor 2,


tingkat kepadatan kendaraan pada jalur barat adalah
agak ramai yang diwakili dengan angka 0,5, maka
lampu hijau pada jalur barat menyala selama 10 detik.
Lampu merah pada jalur utara, timur dan selatan akan
menyesuaikan sehingga menjadi 26 detik.
IV. KESIMPULAN
1. Simulasi sistem lampu lalu lintas bersensor dengan
menerapkan teori kendali sekuensial yang
disimulasikan software Automation Studio 5.0
telah dilakukan dan telah berjalan dengan baik.
2. Lampu hijau di setiap ruas jalan menyala singkat
jika tidak ada sensor yang aktif, menyala agak lama

27
Volume
1 Nomor 1, April 2014
_______________________________________________________________________________

Artikel Reguler
_____________________________________________________________________________
jika sensor A aktif, dan menyala paling lama jika
sensor B atau kedua sensor aktif.
3. Secara keseluruhan, hasil simulasi berjalan sukses
dan telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
orang tua, dosen pembimbing, teman-teman dan semua
pihak yang telah membantu penyusunan laporan
skripsi dan makalah ini.
REFERENSI
[1] D. Kurniawan and Y. Away. Teknik Kendali Adaptif
Berbasis Programmable Logic Controller Pada Lampu Lalu
Lintas. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala, Vol. 3. pp.
31-35, 2006.
[2] M. A. Khattak. PLC Based Intelligent Traffic Control
System. Peshawar : [s.n.], 2011. - 06 : Vol. 11. - IJENS. pp.
69-71.
[3] F. Zhong and J. Wang. Application of Intelligent Traffic
Control Based on PLC. Paris : Atlantis Press, 2013. ICCSEE. pp. 1044-1045.
[4] S. S. Chavan and J. G. Rana. Design of Intelligent Traffic
Light Controller Using Embedded System. Maharashtra :
[s.n.], 2009. - IEEE. pp. 1086 1088.

28
Volume 1 Nomor 1, April 2014
_______________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai