Anda di halaman 1dari 10

KARYA ILMIAH

BERJUDUL
Analisis Globalisasi dan Kapitalisme maupun
Pengaruh terhadap Ekonomi

Disusun Oleh:
Tengku Muhammad RidwaN
NIM : 130501106

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
2014
1

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapka kehadirat Allah SWT ,karena dengan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Analisis Globalisasi dan Kapitalisme maupun
pengaruh terhadap ekonomi. Meskipun banyak hambatan yang saya alami dalam proses
pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa saya sampaikan terimakasih kepada dosen saya Ibuk Nurhayati yang telah
membimbing saya dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Saya juga mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman mahasiwa yang yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat ataupun pendengar dari
hasil karya ilmiah ini.Karena itu saya berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu
yang berguna bagi kita bersama.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
menyempurnakan karya ilmiah ini.Penulis berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Medan, 11 Mei 2014

T. Muhammad Ridwan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................ii
BAB 1
PENDAHULUAN................................................................1
1.1
1.2
1.3

Latar Belakang....................................................................................1
Tujuan Pembahasan............................................................................1
Rumusan Masalah
PEMBAHASAN............................................................................2

BAB 2
2.1 Pengertian Globalisasi di Bidang Ekonomi..........................2
2.2 Perkembangan Kapitalisme Saat Ini.....................................2
2.3 Perkembangan Kapitalisme di Indonesia..............................4
2.3 Dampak Globalisasi di Bidang Ekonomi..............................6
BAB 3
PENUTUP.......................................................................................7
3.1 Kesimpulan...........................................................................7
3.2 Saran......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya,
dari zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang. Peradaban manusia telah mengalami
kemajuan sampai sekarang. Perkembangan manusia pun semakin barkembang pesat.
Perkembangan itu membawa perubahan perubahan besar pada kehidupan manusia.
Misalnya, pada pakaian, teknologi, makanan,dsb. Sebagai contoh misalnya Indonesia.
Indonesia pada saat ini, sudah mulai mengikuti perkembangan dunia. Hal ini dapat disebut
bahwa Indonesia mengalami proses globalisai. Begitu pula dengan globalisasi di bidang
ekonomi yang sangat mempengaruhi kehidupan perekonomian bangsa ini. Untuk itu, karya
tulis ilmiah ini akan memberitahukan dampak dampak dari globaliasasi di bidang
ekonomi bagi indonesia. Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan
bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak
globalisasi.Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam
kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana
dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat
mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi
antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama
lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk
tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam
kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.

1.2 Tujuan Pembahasan


Tujuannya kita dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari proses globaliasasi di
bidang ekonomi. Baik dampak positif maupun dampak negatif. Dan bagaimana sikap kita
seharusnya dalam menerima perubahan perubahan yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat

1.3 Rumusan Masalah


1.
2.
3.
4.

Apa pengertian globalisasi?


Bagaimana perkembangan globalisasi didunia?
Bagaimana perkembangan globalisasi di indonesia?
Bagaimana dampak dari globalisasi dibidang ekonomi?
1

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Pengertian dan Globalisasi di bidang Ekonomi

1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan,
investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas
suatu negara menjadi bisa.

Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga
tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Globalisasi didefinisikan sebagai semua proses yang
merujuk kepada penyatuan seluruh warga dunia menjadi sebuah kelompok masyarakat global.
Ada yang memandang bahwa globalisasi itu sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau
proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama
lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
B. Perkembangan kapitalisme saat ini
Kapitalisme merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia saat
ini. Kita banyak melihat merk-merk terkenal dan merupakan produksi dari perusahaan besar
Internasional, itu merupakan dampak dari Globalisasi yang sudah terjadi di negara-negara di
dunia termasuk juga Indonesia. Perlu diingat, bahwa sebenarnya globalisasi merupakan gerbang
awal bagi kelanggengan kapitalisme. Globalisasi yang membuat negara-negara pro kapitalis
(negara yang tidak menghambat arus kapitalisme) menyatu dalam hal ekonomi, membuat para
kapitalis semakin mudah dalam melancarkan strateginya untuk menguasai perekonomian.
John Pilger dalam pengantar The New Rulers of The World menyatakan bahwa hanya
dengan 200 perusahaan, dapat menguasai seperempat perekonomian dunia. Hal ini tentu sangat
memprihatinkan, mengingat kita sering mendengar mengenai manfaat dari globalisasi yang
disebutkan memberikan kesejahteraan bagi manusia dengan menyatunya bangsa-bangsa di
dunia. Kita dapat melihat dengan kenyataan banyakya kemiskinan di berbagai belahan dunia,
sementara terdapat juga kaum yang begelimangan harta tidak jauh dari daerah yang miskin
tersebut. Kesenjangan tersebut merupakan dampak dari kapitalisme yang lebih bersifat
mengeksploitasi keuntungan sebanyak-banyakya dengan mematikan perekonomian kecil yang
2

merupakan kekuatan perekonomian lokal. Besarnya modal serta strategi yang baik memang
sangat berperan, hal ini yang membuat para kaum kapitalis mendapat penguasaan atas
perekonomian di berbagai tempat. Semisal saja saat ini di Indonesia telah banyak pusat
perbelanjaan yang banyak menampilkan merk-merk internasional, atau banyaknya mini market
asing yang membuat sepi toko kelontong. Sebuah hal yang ironis seperti pada maraknya mini
market asing yang menjual kebutuhan lebih lengkap dan bahkan buka selama 24 jam, dimana
perusahaan asing ini menjadi hal yang familiar dan tidak asing dalam kehidupan kita.
Kapitalisme sangat identik juga dengan liberalisme. Kita juga mengetahui bahwa terdapat
juga komunisme yang dekat dengan sosialisme. Kedua hal ini sangat berperan dalam kehidupan
bangsa di dunia (dalam hal ini terjadinya perang dingin), dimana antara dua paham ini saling
bersaing untuk menanamkan pengaruhnya. Banyak peristiwa besar di dunia yang merupakan
salah satu usaha untuk penenaman pengaruh misalnya perang Vietnam, Invasi Teluk Babi,
ataupun peristiwa G 30S yang diduga merupakan intervensi Amerika Serikat guna membuka
gerbang untuk mematikan pergerakan komunisme di Indonesia. Penguasaan ini jika kita pandang
lebih jauh merupakan bentuk dari Imperialisme yang tidak lagi dalam bentuk yang terangterangan mejajah (seperti kolonialisme Belanda dan pendudukan Jepang di Indonesia).
Kapitalisme menjadi kekuatan besar utama ketika Perang Dingin berakhir. Runtuhnya
Uni Sovyet yang menunjukan runtuhya kekuatan besar komunisme, membuat liberalisme yang
seiring dengan kepitalisme makin bebas untuk mengepakan sayapnya guna menanamkan
ideologi. Negara-negara yang bersekutu mulai melirik akan pentingnya perekonomian, bukan
lagi konsentrasi mutlak politik, ideologi, maupun militer. Seperti halnya Jepang yang bangkit
atau Jerman yang mengalami reunifikasi. Kapitalisme banyak berkembang pada negara-negara
barat, yang tentunya mencari pasar untuk perekonomiannya. Akibat dari hal ini tentunya
penguasaan atas wilayah yang memiliki kekuatan ekonomi yang lemah (dilihat dari strategi dan
modal), sehingga kapitalisme semakin kokoh berdiri dan menciptakan jurang kesenjangan yang
dalam.
C. Perkembangan kapitalisme di Indonesia
Munculnya kapitalisme di indonesia tidak terlepas dari sejarah eksploitasi kapitalisme
imperialis. Penjajahan yang di lakukan oleh negara Belanda yang merupakan negara model
kapitalis di abad 17. Semenjak penjajahan Belanda terhadap Indonesia, nasib Indonesia sudah
terhubung dengan kapitalisme dunia. Hingga pada awal kemerdekaan Indonesia sistem politik
dan ekonomi masih tidak beraturan. Presiden Soekarno sebagai seorang pemimpin Indonesia
memberikan komando untuk mengatasi hal tersebut. Kebijakan-kebijakan yang di keluarkan
Presiden Sukarno tidak mampu mengatasi pemasalahan politik dan ekonomi yang bergejolak di
indonesia. Indonesia pada masa orde lama membatasi para investor asing yang mau

menanamkan modalnya di Indonesia. Pemerintah berupaya semua sumber daya alam yang di
miliki Indonesia akan di keloloa langsung oleh Indonesia sendiri.
Memasuki era Orde Baru, dimana Soeharto yang menjabat sebagai presiden. Bersamaan
itu pula era kapitalis mulai berjalan di Indonesia. Orde Baru memilih perbaikan dan
perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur
administratif yang didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan
Barat. Kebijakan-kebijakan yang di kelurkan pada masa orde baru ini pada dasarnya sangat baik,
tetapi dalam prosesnya mengalami penyimpangan. Salah satu penyimpangan yang terjadi adalah
pembangunan industri-industri untuk meningkatkan pendapatan masyarakata justru malah
membuat orang yang kaya semakin kaya dan orang yang miskin semakin miskin.

Pemeritahan Orde Baru membawa Indonesia dalam Kapitalisme babak baru

Masa Orde Baru benar-benar membuat Indonesia memasuki masa kapitalime yang
sesungguhnya. Pada masa ini indonesia membuak peluang besar bagi investor asing untuk masuk
ke Indonesia menanamkan modalnya. Pemerintah juga banyak menjali kerja sama dengan
lembaga asing yang mengurusi masalah hutang luar negeri. Lembaga-lembaga itu diantaranya
International Monetary Fund (IMF), World Bank, Asian Development Bank, dan lain-lain.
Hutang tersebut digunakan untuk menggalakkan dan membiayai program pembangunannyayang
digagas oleh Presiden Soeharto yang disebut dengan Proyek Pelita (Pembangunan Lima Tahun).
Menjamurnya perbankan yang saat itu marak dengan dibarengi tranksaksi hutang ke luar negeri
semakin memperparah praktek kapitalis.
Setelah era Soeharto atau orde baru berakhirpun Masa kapitalisme belum berakhir di
negara Indonesia, bahkan berlanjut dan mulai merambah pada bidang-bidang vital suatu negara
seperti bidang pendidikan, dimana pendidikan menjadi semakin mahal dan tidak terjangkau oleh
masyarakat kecil, akibat pendidikan yang dijadikan komersialisasi demi mendapatkan
keuntungan. Selain itu, aset-aset negara yang dimiliki oleh Indonesia, hilang satu persatu akibat
dijual kepada pihak-pihak asing.

Pada masa sekarang kita bisa melihat dan menyasikan bentuk kapitalisme di Indonesia
secara langsung. Belakangan ini di Indonesia sangat ramai mengenai berbagai berita terutama
mengenai pertambangan emas terbesar yang terletak di Irian Jaya yang merupakan aset negara
yang di kelola oleh pihak asing, selain itu juga pengeboran minyak lepas pantai yang juga
banyak di kelola oleh perusahaan asing, penjualan saham perusahan pertekomunikasian kepada
pihak asing. Beberapa hal ini membuktikan bahwa indonesia sangat kaya tetapi kekayaan yang
dimiiliki hanya dibisa di nikmati oleh segelintir orang saja, sehingga menyebabkan rakyat tidak
bisa menikmati kekayaan yang di miliki negara Indonesia.
D. Dampak Globalisasi dalam bidang Ekonomi :
Dampak globalisasi dalam bidang ekonomi, antara lain :
Globalisasi dan liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup
yang lebih tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara-negara
kaya dengan negara-negara miskin. Munculnya perusahaan-perusahaan multinasional dan
transnasional. Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan
kekuasaan politik pada segelintir orang. Munculnya lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti
Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, WTO.

Aspek Ekonomi Dampak positif dalam aspek ini dengan adanya globalisasi dapat kita petik hal
hal :
1.Makin terbukanya pasar Internasional bagi hasil produksi dalam negeri
2.Mendorong kita untuk memproduksi barang yang berkualitas tinggi
3.Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efesiensi dan menghilangkan biaya tinggi
4.Dimungkinkan dapat meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara.

Dampak negatif dari aspek ekonomi adalah :


1.Dengan adanya keterbukaan maka kita akan dibanjiri barang barang dari luar.
2.Dengan adanya kebebasan masuknya investasi dari luar ke negara kita,bisa menguasai
perekonomian kita.
3.Dengan adanya persangian bebas maka kelak akan ada pelaku ekonomi yang menang dan
kalah.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu negara pada hakekatnya memerlukan suatu Ideologi. Ideologi inilah yang pada
akhirnya menentukan segala aspek kehidupan dalam negara tersebut, baik politik, ekonomi,
yang berimbas pada sosial dan budayanya. Setiap negara di dunia pasti memiliki
karakteristik yang berbeda, maka dari itu banyak Ideologi yang beraneka ragam dianut oleh
banyak bangsa atau negara di dunia. Beberapa Ideologi yang terkuat adalah Sosialisme,
Komunisme dan Liberalisme yang saling bersaing dalam hegemoni dunia.

Kita harus bersikap selektif dalam mengikuti perkembangan globalisasi ekonomi


yang terjadi di indonesia .
Ambilah sisi positif dari proses globalisasi.
Dengan adanya proses globalisasi dalam kehidupan ekonomi, kita dapat memperoleh
informasi mengenai perkembangan perekonomian di indonesia dan dunia lebih cepat ,
sehingga dapat membuat kehidupan semakin baik.

3.2 Saran
Dengan begitu, kami menyarankan agar pembaca jangan sampai terbawa hal hal buruk
dalam peroses globalisasi ekonomi. Dan kita sebagai masyarakat indonesia harus dapat
mengambil sisi baik dari globalisasi ekonomi yang terjadi Dan kalian harus bersikap selektif
dalam mengikuti setiap perkembangan globalisasi ekonomi di indonesia ini.

DAFTAR PUSTAKA
Rahimawati, 2013, Pengertian Globalisasi,
(http://mengerjakantugas.blogspot.com), (diakses 11 Mei 2014)
Samuel. 2013 Kapitalisme di Indonesia ,
(http://reina.cahya.blogspot.com) , ( diakses 11 mei 2014)
http://bektipoenya.blogspot.com/2011/01/pengaruh-globalisasi-terhadap.html

Anda mungkin juga menyukai