Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas
utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi
Kelompok 45 / pengawal.
Dunia seni dan tekstil harus ditinggalkan ketika Idik pindah kerja ke Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan (Depdikbud), sebagai Kepala Dinas Pengembangan dan Latihan pada 1
Desember 1967. Saat inilah, ia banyak membantu Husein Mutahar dalam mewujudkan
gagasannya membentuk Paskibraka.
Bersama dengan para pembina lainnya, Idik membantu Mutahar menyempurnakan konsep
pembinaan Paskibraka. Pasukan yang pada tahun 1966 dan 1967 diberi nama Pasukan
Pengerek Bendera Pusaka, pada tahun 1973 mendapat nama baru yang dilontarkan oleh
Idik. Nama itu adalah PASKIBRAKA, yang merupakan akronim dengan kepanjangan
PASuKan PengIBar BendeRA PusaKA.
Selain memberi nama, Idik juga menyempurnakan wujud Paskibraka dengan menciptakan
Seragam Paskibraka, Lambang Korps, Lambang Anggota, serta Tanda Pengukuhan berupa
Lencana Merah-Putih Garuda (MPG) dan Kendit Kecakapan.
Pada 30 Juni 1975, ia diangkat menjadi Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pembinaan
Kegiatan di Direktorat Pembinaan Generasi Muda (Ditbinmud). Pada 9 Maret 1977, ia
mencapai posisi puncak di Ditbinmud setelah ditunjuk sebagai Pelaksana Harian Direktur
Pembinaan Generasi Muda, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Olahraga
(Ditjen PLSOR). Tiga tahun penuh ia benar-benar menjadi komandan dalam latihan
Paskibraka, yakni Paskibraka 1977, 1978 dan 1979.
Pada 24 November 1979, Idik ditarik ke Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Dikdasmen) dan menjabat Direktur Pembinaan Kesiswaan sampai 15 November 1983.
Selama empat tahun itu, dengan latar belakang pendidikan seni rupa dan pengalaman kerja
di bidang tekstil, Idik mencatat sejarah dalam penciptaan seragam sekolah yang kita kenal
sampai sekarang: SD putih-merah, SMP putih-biru dan SMA putih-abu-abu, lengkap
dengan lambang sekolah dasar (SD) dan OSIS yang kini selalu melekat di saku kiri
seragam sekolah.
Idik menikah dengan Aisah Martalogawa pada 29 Oktober 1961, Idik dikaruniai tiga anak,
yakni Ir. Ars Isandra Matin Ahmad (yang beristrikan Ir.ars Retno Audite), Isantia Dita Asiah
(yang bersuamikan Drs. Mohammad Imam Hidayat), dan Dra Isanilda Dea Latifah yang
bersuamikan Ari Reza Iskandar). Dari ketiganya, Idik memiliki enam orang cucu, masingmasing 3 cucu laki-laki dan 3 cucu perempuan.
Nama paskibra dulu adalah RUKIBRA ( Regu Pengibar Bendera ). Kemudian nama ini
diganti lagi menjadi Bar-Bar ( Barisan Pengibar Bendera ) dan kemudian berubah lagi
menjadi PASKIBRAKA ( Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ) Kalau kita lihat sistematisnya
yakni menjadi :
Sulaeman yang mencetuskan nama PASKIBRAKA pada tahun 1973 dan dipakai lagi pada
pemerintahan Megawati sampai sekarang
Kemudian ciri khas dari PASKIBRA ini adalah Rasa senasib sepenanggungan dan diman
paskibra ini terdiri dari 3 tingkatan .
Kabupaten / Kota
Provinsi
Nasional
v Tujuan Paskibra
Berkumpul
2.
Sikap Sempurna
3.
Hormat
4.
Istirahat
5.
Periksa Kerapihan
6.
Lencang Kanan
7.
8.
Lencang kiri
9.
Langkah Tegap
2.
Langkah Biasa
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
3.
4.
5.
LK hijau untuk menjadi LK merah butuh 5 tahun pengabdian terhadap daerahnya sendiri.