TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Lansia
Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu
kenyataan dan fenomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses
penuaan yang berakhir dengan kematian (Hutapea, 2005).
Lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan
fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai
mana di ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai
kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah,
seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya,
yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal, siapa orangnya,
tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan
Proses Menua
mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2006)
Masa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara 65-75 tahun
(Potter & Perry, 2005).
Faselanjut
2 transisi
Fase 1 subklinik
Berdasarka pengertian
diatas dapat disimpulkan usia
(lansia)
adalah suatu fase yang biasanya pada umur 65-75 tahun yang ditandai dengan
Usia 35-45
menurunnyaUsia
kemampuan
akal dan fisikhormon
sehingga terjadi adanya
perubahan
25-35 Penurunan
Penurunan
hormon
(testosteron,
growt
estrogen)
dalam hidup
dan kehidupan
ituhormon,
akan diakhiri
dengan
proses penuaan
yang25 %
berakhir dengan kematian.
Usia 45
sud
hingga
B. Proses Menua
Kerusakan sel-seDNA
(sel-sel tubuh)
Sistem dalam tubuh mulai terganggu spti : penglihatan menurun, rambut beruban, stamina & ene
7. Sistem Gastrointestinal
Tanda:
a. Penurunan ukuran hati.
b. Penurunan tonus otot pada usus.
c. Pengosongan esophagus makin lambat
d. Penurunan sekresi asam lambung.
e. Atrofi lapisan mukosa
Gejala:
a. Perubahan asupan akibat penurunan nafsu makan
b. Ketidaknyamanan setelah makan karena jalannya makanan melambat
c. Penurunan penyerapan kalsium dan besi
d. Peningkatan resiko konstipasi, spasme esophagus, dan penyakit
divertikuler
8. Sistem Reproduksi
Tanda:
a. Atrofi dan fibrosis dinding serviks dan uterus
b. Penurunan elastisitas vagina dan lubrikasi
c. Penurunan hormone dan oosit.
d. Involusi jaringan kelenjar mamae.
e. Poliferasi jaringan stroma dan glandular
Gejala :
a. Kekeringan vagina dan rasa terbakar dan nyeri saat koitus
b.
c.
d.
e.
stressor
seperti
pembedahan
b. Penurunan berkeringat dan menggigil dan pengaturan suhu
c. Penurunan respons insulin, toleransi glukosa
d. Penurunan kepekaan tubulus ginjal terhadap hormone antidiuretik
e. Penambahan berat badan
f. Peningkatan insiden penyakit tiroid
11. Sistem Kulit Integumen
Tanda:
a. Hilangnya ketebalan dermis dan epidermis
b. Pendataran papilla
c. Atrofi kelenjar keringat
d. Penurunan vaskularisasi
e. Cross-link kolagen
f. Tidak adanya lemak sub kutan
g. Penurunan melanosit
h. Penurunan poliferasi dan fibroblas
Gejala:
a. Penipisan kulit dan rentan sekali robek
b. Kekeringan dan pruritus
c. Penurunan keringat dan kemampuan mengatur panas tubuh
d. Peningkatan kerutan dan kelemahan kulit
e. Tidak adanya bantalan lemak yang melindungi tulang dan
menyebabkan timbulnya nyeri
f. Penyembuhan luka makin lama
12. Sistem Muskuloskletal
Tanda:
a. Penurunan massa otot
b. Penurunan aktivitas myosin adenosine tripospat
c. Perburukan dan kekeringan pada kartilago sendi
d. Penurunan massa tulang dan aktivitas osteoblast
Gejala:
a. Penurunan kekuatan otot
b. Penurunan densitas tulang
c. Penurunan tinggi badan
d. Nyeri dan kekakuan pada sendi
e. Peningkatan risiko fraktur
f. Perubahan cara berjalan dan postur
E. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Stanley dan Patricia, 2011 Pemeriksaan laboatorium rutin yang perlu
diperiksa pada pasien lansia untuk mendeteki dini gangguan kesehatan yang
sering dijumpai pada pasien lansia yang belum diketahui adanya gangguan /
penyakit tertentu (penyakit degeneratif) yaitu :
1. Pemerikasaan hematologi rutin
2. Urin rutin
3. Glukosa
4. Profil lipid
5. Alkalin pospat
6. Fungsi hati
7. Fungsi ginjal
8. Fungsi tiroid
9. Pemeriksaan feses rutin
F. Pengkajian
Perawat mengkaji perubahan pada perkembanga fisiologis, kognitif dan
perilaku sosial pada lansia
1. Perubahan fisiologis
a. Perubahan fisik penuaan normal yang perlu dikaji :
Sistem
Temuan Normal
Integumen
Warna kulit
Kelembaban
Suhu
Tekstur
perspirasi
Penurunan elastisitas, kerutan, kondisi
Distribusi
berlipat, kendur
Penurunan
jumlah
lemak
ekstremitas,
Rambut
Kuku
Kepala
diabdomen
Penipisan rambut
Penurunan laju pertumbuhan
Tulang nasal, wajah menajam,
dan Kepala
leher
Mata
telinga
peningkatan
angular
Penurunan
ketajaman
akomodasi,
adaptasi
leher
Thoraxs
&
paru-paru
pada
jumlah
&
penglihatan,
dalam
Mulut, faring
lemak
reflek
gelap,
nada,
ringan,
pendengaran kurang
Penurunan pengecapan, aropi papilla
ujung lateral lidah
Kelenjar tiroid nodular
Peningkatan diameter antero-posterior,
peningkatan rigitas dada, peningkatan
RR dengan penurunan ekspansi paru,
vascular
saat
Payudara
Sist pencernaan
Sist reproduksi
wanita
istirahat,
nadi
perifer
mudah
pria
atropi vagina
Penurunan testosteron, jumlah sperma,
testis
Penurunan
Sist perkemihan
filtrasi
renal,
nokturia,
inkontenensia
Inkontenensia
urgensi
&
stress,
Sist
muskoloskeletal
pria
karena
penyempitan
intravertebral,
Sist neorologi
penurunan
rongga
mobilitas
penurunan
C:
D:
E:
F:
G:
2. Perubahan Kognitif
Kebanyakan trauma psikologis dan emosi pada masa lanisa muncul akibat
kesalahan konsep karena lansia mengalami kerusakan kognitif. Akan
tetapi perubahan struktur dan fisiologi yang terjadi pada otak selama
penuaan tidak mempengaruhi kemampuan adaptif & fungsi secara nyata
(ebersole &hess, 1994) Pengkajian status kognitif yaitu terdiri dari :
a. SPMSQ (short portable mental status quetionnaire)
Digunakan untuk mendeteksi adanya dan tingkat kerusakan intelektual
terdiri dari 10 hal yang menilai orientasi, memori dalam hubungan
dengan kemampuan perawatan diri, memori jauh dan kemamjuan
matematis
b. MMSE (mini mental state exam)
Menguji aspek kognitif dari
fungsi
mental,
orientasi,
dengan
depresi.
Setiap
hal
direntang
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Hutapea, Ronald. 2005. Sehat dan Ceria Diusia Senja. PT Rhineka Cipta: Jakarta
Darmojo, dkk.2006. Geriatri Ilmu Usia Lanjut. Fakultas Keperawatan Universitas
Indonesia: Jakarta
Patricia Gonce Morton et.al. (2011). Keperawatan Kritis: pendekatan asuhan
holistic ed.8; alih bahasa, Nike Esty wahyuningsih. Jakarta: EGC
Stanley, Mickey dan Patricia Gauntlett Beare. (2006). Buku Ajar Keperawatan
Gerontik. Jakarta: EGC.
Wilkinson, Judith. (2011). Buku saku diagnosa keperawatan: diagnose NANDA,
intervensi NIC, Kriteria hasil NOC, ed.9. Alih bahasa, Esty
Wahyuningsih; editor edisi bahasa Indonesia, Dwi Widiarti. Jakarta:
EGC.