Referat - Isi
Referat - Isi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan dunia informasi yang begitu pesat ini membuat
banyak orang mulai terbuka wawasan dan makin membaiknya tingkat sosial
ekonomi sehingga kebutuhan terhadap kualitas layanan penyedia jasa baik
secara personal maupun kelompok atau institusi, termasuk dokter dan rumah
sakit sebagai andalan penyedia jasa dibidang medis makin meningkat. Namun
demikian tidak semua orang sesungguhnya mengetahui atau setidaknya
mengerti akan hak-hak yang mestinya mereka dapatkan ketika sedang
menerima penanganan dari petugas medis di tempat-tempat pelayaan
kesehatan, seperti tempat praktek pribadi, klinik, rumah sakit dan lainlainnya. Ketidaksesuaian antara premi yang harus dikeluarkan pasien
terhadap layanan yang diterima, sangat berpotensi untuk menimbulkan suatu
tuntutan sebagai cetusan rasa tidak puas. 1,2
Pasien sebagai konsumen kesehatan memiliki perlindungan diri dari
kemungkinan upaya pelayanan kesehatan yang tidak bertanggung jawab
seperti penelantaran.Pasien juga berhak atas keselamatan, keamanan dan
kenyamanan terhadap pelayanan jasa kesehatan yang diterimanya. Dengan
hak tersebut maka konsumen akan terlindungi dari praktek profesi yang
mengancam keselamatan atau kesehatan. Hak pasien yang lainnya sebagai
konsumen adalah hak untuk didengar dan mendapatkan ganti rugi apabila
pelayanan yang didapatkan tidak sebagaimana mestinya.1,2
Masyarakat sebagai konsumen dapat menyampaikan keluhannya
kepada pihak rumah sakit sebagai upaya perbaikan rumah sakit dalam
pelayanannya. Selain itu konsumen berhak untuk memilih dokter yang
diinginkan dan berhak untuk mendapatkan opini kedua (second opinion), juga
berhak untuk mendapatkan rekam medik (medical record) yang berisikan
riwayat penyakit dirinya. Hubungan dokter - Pasien sudah ada sejak zaman
nenek moyang kita. Hubungan antara dokter dengan pasien berawal dari pola
seringkali tidak berdaya. Demikian juga hak tenaga medis diperlukan untuk
melindungi kemandirian profesi. Sementara kewajiban tenaga medis diatur
untuk mempertahankan keluhuran profesi dan melindungi masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan hak pasien dan undang-undang di
Indonesia?
aspek
medikolegal
dan
undang-undang
yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kekuasaannnya
untuk
menginstruksikan
Seorang
keperawatannya
perawat
mendapat
dalam
kritikan
melaksanakan
karena
terlalu
asuhan
lama
6
3
kumpulan-kumpulan
prinsip
yang
mengatur
kekuasaan
pelayanan
medis
tanpa
mengalami
diskriminasi
berdasarkan ras, suku, warna kulit, asal, agama, bahasa, jenis kelamin,
kemampuan fisik, orientasi seksual, aliran politik, pekerjaan, dan sumber
dana untuk membayar;
2. Menerima atau menolak untuk dilibatkan dalam penelitian, dan jika
bersedia ia berhak memperoleh informasi yang jelas tentang penelitian
tersebut;
3. Mendapat penjelasan tentang tagihan biaya yang harus dia bayar.
medik. Selain itu hak-hak pasien juga diatur dan dilindungi dalam berbagai
undang-undang antara lain :
a. Undang-Undang dasar 1945 (UUD 1945)
1.
Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan hidup baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
2.
Pasal 34
(3) Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak.7
10
11
12
13
pengobatannya.
Dalam
pemberian
informasi
ini,
yang
14
Resikonya
Komplikasinya
15
16
17
harus diberi data yang cukup terperinci, sehingga dokter lain dapat
mengetahui bagaimana pengobatan dan perawatan kepada pasien dan
konsulen dapat memberikan pendapat yang tepat setelah dia memeriksanya
ataupun dokter yang bersangkutan dapat memperkirakan kembali keadaan
pasien yang akan datang dari prosedur yang telah dilaksanakan.
Permasalahannya adalah para dokter tidak menyadari sepenuhnya manfaat
dan kegunaan Rekam Medis, baik pada layanan kesehatan maupun pada
praktek perorangan, akibatnya rekam medis dibuat tidak lengkap, tidak
jelas dan tidak tepat waktu. Karena itu, diperlukan acuan rekam medis
penyelanggaraan praktik kedokteran yang berkaitan dengan aspek hukum
yang berlaku untuk rumah sakit negeri, swasta, khusus, puskesmas,
perorangan dan pelayanan kesehatan lain. Rekam medis merupakan hal
yang sangat menentukan dalam menganalisa suatu kasus sebagai alat bukti
utama yang kuat.
Berdasarkan pengertiannya Rekam Medis dapat dijelaskan dalam
pasal 46 ayat 1 tentang UU praktik kedokteran, dalam Permenkes nomer
749a tahun 1989 dan Permenkes nomer 269 tahun 2008 menjelaskan
bahwa rekam medis tersebut merupakan suatu berkas yang berisi catatan
dan dokumen yang dibuat oleh dokter ataupun dokter gigi yang merawat
yang berisi identitas pasien, pemeriksaan yang telah dilakukan sebagai alat
penunjang kesehatan,diagnosis, pemberian pengobatan selama pasien sakit
dan segala tindakan dan semua pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien selama pasien mengalami perawatan di Rumah sakit tersebut. Dan
kelengkapan dari catatan tersebut seperti foto rontgen, hasil laboratorium
dan keterangan lain merupakan suatu dokumen dari rekam medis
tersebut.8,9
Sedangkan menurut Gemala Hatta, Rekam medis merupakan
kumpulan dari semua fakta tentang kehidupan seorang pasien dan riwayat
dari penyakitnya seperti keadaan dari penyakit yang dideritanya hingga
pengobatan yang telah diberikan oleh praktisi kesehatan, baik saat ini
18
19
20
dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau
berdasarkan peraturan perundang-undangan.6,7,10
4.
umum,
mencerdaskan
ketertiban
dunia
kehidupan
yang
bangsa
berdasarkan
dan
ikut
kemerdekaan
21
pengaturan pemberian
sediaan
farmasi, serta
aturan-aturan
yang
22
23
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak pasien sebenarnya merupakan hak yang asasi yang bersumber dari
hak
dasar
individual
dalam
bidang
kesehatan,
Meskipun
sama
25
terjadi. Jadi setiap adanya pelanggaran yang terjadi dapat di selesaikan secara
hukum.
B. Saran
1. Bagi pemerintah
Hendaknya pemerintah melakukan sosialisasi yang mendalam
kepada masyarakat tentang undang-undang atau peraturan yang mencakup
hak-hak pasien melalui berbagai media, seperti televisi, koran, ataupun
radio. Penjelasan tentang undang-undang atau peraturan tersebut disertai
dengan contoh konkrit tentang peristiwa yang terjadi di kehidupan nyata
agar masyarakat lebih menyadari tentang haknya sehingga peristiwaperistiwa yang menyangkut tentang pelanggaran hak pasien dapat
berkurang.
Melakukan pengawasan terhadap instansi kesehatan terkait agar
dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat tidak mengabaikan hakhak pasien sehingga kasus-kasus yang dialami oleh pasien seperti
dijelaskan di atas tidak terjadi.
Undang-undang yang sudah dibuat harus diterapkan dengan nyata
dan tidak berat sebelah. Jangan terkesan cuek dengan pelanggaranpelanggaran hak yang terjadi. Pemerintah harus berani menindak tegas
pihak yang terbukti bersalah melanggar hak-hak pasien
2. Bagi tenaga kesehatan atau mahasiswa kedokteran atau akademi perawat
Sadar akan profesinya sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan
yang wajib menghormati hak-hak setiap pasien yang di tanganinya. Dokter
mempunyai kewajiban memberikan informasi yang jelas kepada pasien
tentang penyakit yang di dertita ataupun tindakan medis yang akan
dilakukan terhadap pasiennya.
Mempelajari lebih mendalam tentang keilmuan yang sesuai dengan
kompetensinya, sehingga kualitas penanganan terhadap pasien dapat
ditingkatkan.
Mempelajari atau minimal mengetahui tentang undang-undang dan
peraturan pemerintah yang mencakup tentang hak-hak pasien sehingga
dalam melakukan pelayanan kesehatan memenuhi hak yang dimiliki
pasien.
3. Bagi pasien dan Bagi masyarakat
26
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilmu kedokteran forensik. Bagian kedokteran forensik fkui. Jakarta: 1997.
Munim, abdul
2. Pedoman ilmu kedokteran forensik edisi pertama. Binarupa aksara.
Jakarta: 1997
3. Http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ diakses tanggal 18 juli 2013
4. Pemahaman etik medikolegal pedoman bagi profesi dokter. Fk undip.
Semarang: 2008. Hs hartono. Gatot suharto . Indra wijaya
5. Aspek medikolegal praktik kedokteran . Fk undip. Semarang. 2009. Gatot
Suharto
6. Hanafiah jm, amir amri. Etika kedokteran dan hukum kesehatan edisi 3.
EGC; 1999
7. Departemen kesehatan ri., pedoman sistem pencatatan rumah sakit (rekam
medis/medical record , 1994)
8. Anonim, 2009, definisi dan isi rekam medis sesuai permenkes
no:269/menkes/per/iii/2008, rekamkesehatan.wordpress.com
9. http://dinkes.demakkab.go.id/v2010/dokumen/uu_praktik_kedokteran.pdf
diunduh tanggal 18 Juli 2013
10. http://rekamkesehatan.wordpress.com/ diunduh tanggal 18 Juli 2013
27
28