Anda di halaman 1dari 18

SEJARAH KEPERAWATAN

I. Pengertian Keperawatan
Keperawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan biologis, psikologis, sosial,
spiritual yang menyeluruh ditujukan kepada individu, kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia.
II. Sejarah Keperawatan
A. Sejarah Perkembangan Keperawatan Di Dunia
Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala
(Primitive Culture) sampai pada munculnya Florence Nightingale
sebagai
pelopor
keperawatan
yang
berasal
dari
Inggris.
Perkembangan keperwatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan
struktur dan kemajuan peradaban manusia.
Perkembangan keperawatan diawali pada :
1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)
Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri
(tercermin pada seorang ibu). Harapan pada awal perkembangan
keperawatan adalah perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother
Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke zaman
dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan
mistic yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan
ini dikenal dengan nama Animisme. Mereka meyakini bahwa sakitnya
seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib seperti
batu-batu, pohon-pohon besar dan gunung-gunung tinggi.
Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa
dimana pada masa itu mereka menganggap bahwa penyakit
disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil didirikan
sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta
kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu perkembangan keperawatan
terus berubah dengan adanya Diakones & Philantrop, yaitu suatu
kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam
merawat orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah ilmu
keperawatan.

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

Bentuk Perawatan yang telah dilakukan :


Merawat/membalut luka
Menurunkan panas
Membuka abses
Menghentikan perdarahan
Pembedahan besar-kecil : hernia, SC, bibir sumbing
Pengaruh kepercayaan terhadap perawatan dan pengobatan
Perawatan Pada Beberapa Bangsa Pada Masa Zaman Purbakala
a. Mesir
Dewa isis : memberi pertolongan pada orang sakit

Pengobatan dilakukan di kuil, sbg tabib disebut physician

Tabib yang terkenal : Inhotep

Sudah menggunakan bidai, alat pembalut, mengetahui tentang


anatomi fisiologi tubuh

Mengetahui hygiene umum

b. Babylonia dan Syria

Mengetahui tentan anatomi dan ramuan obat-obatan


Mengetahui cara penaggulangan mimisan

Merawat jerawat pada muka

Mempercayai banyak dewa

Ketabiban dikerjakan oleh tabib yang berasal dari mesir

c.

Yahudi kuno

Ilmu pengetahuannya diperoleh dari bangsa mesir

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

d.

Mengetahui tentang dasar-dasar hygiene : memilih makanan


yang akan dimakan, cara pembuangan kotoran manusia,
melarang makan daging babai karena dapat menimbulkan
penyakit
Tiongkok

e.

Telah mengetahui tentang seksi mayat, penyakit kelamin


seperti gonorhoe, sypilis
Mempunyai tabib terkenal : Seng Lung ahli penyakit dalam
dengan prinsip yang dipakai : lihat, dengar, tanya, rasa
Pekerjaan pada masa ini dipersulit karena anggapan orang
bahwa penyakit disebabkan oleh setan atau roh halus yang
dapat berpindah bila memegang si sakit
India

Minta tolong pada dewa-dewa dikuil untuk pertolongan oarng


sakit
Tahun 225 SM sudah terdapat RS India yang didirikan Raja
Asoka

Beberapa RS dijadikan sekolah perawatan

Perawatan dilakukan oleh laki-laki dan wanita yang telah


terdidik yang dinamakan perawat

Syarat untuk menjadi perawat : sehat badan dan pikiran

2. Zaman Keagamaan
Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual
dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya
dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah
sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yang
mengobati pasien, karena anda anggapan yang mampu mengobati
orang sakit adalah pemimpin agama. Perawat dianggap sebagai
budak dan yang hanya membantu dan bekerja atas perintah
pemimpin agama.
3. Zaman Masehi

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani,


dimana pada saat itu banyak terbentuk Diakones yaitu suatu
organisasi wanita yang bertujuan untuk mengunjungi orang sakit
sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk
mengubur bagi yang meninggal. Diakones dan Philantrop (400 SM)

Diakones adalah suatu kelompok yang terdiri dari para wanita


dan janda yang membantu pendeta dalam melayani dan
merawat orang sakit. Pelayanan inilah yang nantinya akan
menjadi cikal bakal ilmu keperawatan kesehatan masyarakat.

Philantrop merupakan suatu kelompok kasih sayang yang


anggotanya menjauhan diri dari keramaian dunia dan berfokus
pada perawatan orang sakit. Anggota kelompok ini merupakan
tenaga initi perawat di rumah sakit pada waktu itu.

Pada zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan


Xenodhoecim atau hospes yaitu tempat penampungan orang-orang
sakit yang membutuhkan pertolongan. Pada zaman ini berdirilah
Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.
4. Pertengahan abad VI Masehi (pengaruh penyebaran agama
Islam)
Pada abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya
yaitu Timur Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam.
Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan keperawatan tidak
lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama
Islam.
Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu
pengetahuan seperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan.
Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan
kesehatan seperti pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan
dan lingkungan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari Arab adalah
Rufaidah.
Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al
Bani Aslam Al Khazraj, yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib
dan termasuk kaum Ansar (golongan yang pertama kali menganut
Islam di Madinah). Ayahnya seorang dokter, dan dia mempelajari ilmu
keperawatan saat bekerja membantu ayahnya. Dan saat kota

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

Madinah berkembang, Rufaidah mengabdikan diri merawat kaum


muslim yang sakit, dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat
damai. Dan saat perang Badr, Uhud, Khandaq dan Perang Khaibar dia
menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat
perang. Dan mendirikan Rumah sakit lapangan sehingga terkenal saat
perang dan Nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan korban
yang terluka dirawat olehnya. Pernah digambarkan saat perang
Ghazwat al Khandaq, Sa'ad bin Ma'adh yang terluka dan tertancap
panah di tangannya, dirawat oleh Rufaidah hingga stabil/homeostatis.
Rufaidah melatih pula beberapa kelompok wanita untuk menjadi
perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta ijin Nabi
Muhammad SAW, untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk
merawat mereka yang terluka, dan Nabi mengijinkannya. Tugas ini
digambarkan mulia untuk Rufaidah, dan merupakan pengakuan awal
untuk
pekerjaaannya
di
bidang
keperawatan
dan
medis.
5. Permulaan abad XVI
Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari
agama menjadi kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan
semangat kolonial. Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup,
padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama untuk merawat
orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak
negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat.
Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila yang
sudah bertobat bekerja sebagai perawat. Dampak positif pada masa
ini, dengan adanya perang salib, untuk menolong korban perang
dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai perawat, mereka terdiri
dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami
berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.
Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :
a. Mulai dikenal konsep P3K
b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul
peluang kerja bagi perawat dibidang sosial.
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap
perkembangan keperawatan :
1. Hotel Dieu di Lion

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang


telah bertobat. Selanjutnya pekerjaan perawat digantikan oleh
perawat terdidik melalui pendidikan keperawatan di RS ini.
2. Hotel Dieu di Paris
Pekerjaan perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah
Revolusi Perancis, orde agama dihapuskan dan pekerjaan perawat
dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor perawat di RS ini adalah
Genevieve Bouquet.
3. ST. Thomas Hospital (1123 M)
Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820).
Pada masa ini perawat mulai dipercaya banyak orang. Pada saat
perang Crimean War/Perang Krim, Florence ditunjuk oleh negara
Inggris untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal
tersebut memberi peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan
sekaligus meningkatkan status perawat. Kemudian Florence dijuluki
dengan nama The Lady of the Lamp.
6. Perkembangan keperawatan di Inggris
Florence kembali ke Inggris setelah perang Crimean. Pada tahun
1840 Inggris mengalami perubahan besar dimana sekolah-sekolah
perawat mulai bermunculan dan Florence membuka sekolah perawat
modern. Konsep pendidikan Florence ini mempengaruhi pendidikan
keperawatan di dunia.
Kontribusi Florence bagi perkembangan keperawatan a. l :
a. Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan keperawatan.
b. Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit
c. Manajemen RS
d. Mengembangkan pendidikan keperawatan
e. Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi kedokteran
f. Pendidikan berlanjut bagi perawat.
B. Sejarah dan Perkembangan Keperawatan di Indonesia

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

Sejarah dan perkembangan keperawatan di Indonesia dimulai pada


masa penjajahan Belanda sampai pada masa kemerdekaan.
1. Masa Penjajahan Belanda
Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh
kondisi sosial ekonomi yaitu pada saat penjajahan kolonial Belanda,
Inggris dan Jepang. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda,
perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut Velpeger
dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit.
Tahun 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta
untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda. Usaha
pemerintah kolonial Belanda pada masa ini adalah membentuk Dinas
Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels mendirikan
rumah sakit di Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti
perkembangan profesi keperawatan, karena tujuannya hanya untuk
kepentingan tentara Belanda.

2. Masa Penjajahan Inggris (1812 1816)


Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles
sangat
memperhatikan
kesehatan
rakyat.
Berangkat
dari
semboyannya yaitu kesehatan adalah milik manusia, ia melakukan
berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk
pribumi antara lain :
- pencacaran umum
- cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa
- kesehatan para tahanan
Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda,
kesehatan penduduk lebih maju. Pada tahun 1819 didirikan RS.
Stadverband di Glodok Jakarta dan pada tahun 1919 dipindahkan ke
Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tahun 1816 1942
berdiri rumah sakit rumah sakit hampir bersamaan yaitu RS. PGI
Cikini Jakarta, RS. ST Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung,
RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan dengan itu berdiri pula
sekolah-sekolah perawat.

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

3. Zaman Penjajahan Jepang (1942 1945)


Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami
kemunduran, dan dunia keperawatan di Indonesia mengalami
zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh orangorang tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh
Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul
wabah penyakit menular, bahan balutan diganti dengan
pelepah daun pisang. Kekalahan sekutu dengan Jepang
menyebabkan
perkembangan
keperawatan
mengalami
kemunduran

4. Zaman Kemerdekaan
Tahun 1949 mulai adanya pembangunan dibidang kesehatan
yaitu rumah sakit dan balai pengobatan. Tahun 1952 didirikan Sekolah
Guru Perawat dan sekolah perawat setimgkat SMP. Pendidikan
keperawatan profesional mulai didirikan tahun 1962 yaitu Akper milik
Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan perawat
profesional pemula. Pendirian Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) mulai
bermunculan, tahun 1985 didirikan PSIK ( Program Studi Ilmu
Keperawatan
)
yang
merupakan
momentum
kebangkitan
keperawatan di Indonesia. Tahun 1995 PSIK FK UI berubah status
menjadi FIK UI. Kemudian muncul PSIK-PSIK baru seperti di Undip,
UGM, UNHAS dll.

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

HANDOUT

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

By : Vera Sesrianty, S.Kep, Ns

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES PERINTIS SUMBAR

HANDOUT
MK : KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Falsafah dan Paradigma

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

By : Ns. Vera Sesrianty, S.Kep

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES PERINTIS BUKITTINGGI

FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN


A. PENDAHULUAN
Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi
dan system pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang
undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja
(PPNI, 2000).Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan
dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai
masalah kesehatan actual dan potensial. Keperawatan memandang
manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan
membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang
kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif
pasien/klien. Keunikan hubungan perawat dan klien harus dipelihara
interaksidinamikanyadan kontuinitasnya.

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan


professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983,
maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi
lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan
eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang
sungguh sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang
terkait dan berkepentingan.
B. FALSAFAH KEPERAWATAN
1. Pengertian falsafah
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan denga akal budi
mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada
segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran
dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta.
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat
manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar
dalam praktik keperawatan.
Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan
yang dilakukan.. Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap
manusia
yaitu
kebutuhan
manusia
bio-psiko-sosial-spiritual.
Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik,
dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi
perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama
manusia.
Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas
ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan
status sosial ekonomi. Keperawatan adalaFalsafah keperawatan
mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta
keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasakan
pada
alasan
logis
daripada
metoda
empiris.
Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) :
Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip
humanisme dan empat berdasarkan prinsip falsafah veritivity.
falsafah humanisme/ kemanusiaan mengenali manusia dan sisi
subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu
dan rasa menghargai. Sehingga ia berpendapat bahwa seorang
individu
:
1. saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang
digunakan untuk mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi
2. bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar
memenuhi
hukum
aksi-reaksi

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

3.
memiliki
holism
intrinsik
4. berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami
kebutuhan untuk memiliki hubungan dengan orang lain veritivity.
Berarti kebenaran, yang bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy
bahwa ada hal yang benar absolut. Ia mendefinisikan veritivity
sebagai prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan umum
keberadaan manusia. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip
veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam
konteks
1.
tujuan
eksistensi
manusia
2.
gabungan
dari
beberapa
tujuan
peradaban
manusia
3. aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum
4. nilai dan arti kehidupan
bagian integral dari pelayanan kesehatan. Keperawatan menganggap
klien sebagai pertner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama
dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.
C. PARADIGMA KEPERAWATAN
1. Pengertian Paradigma
Paradigma keperawatan sebagai pandangan fundamental tentang
persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan(Masterman,1970).
Paradigma sebagai suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai
tanggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat
memiliki
pola
dan
cara
pandang
dasar
kas
dalam
memikirkan,memyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu
kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
Ritzer dalam zamroni, membuat pengertian tentang paradigma
yaitu pandangan yang mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang
menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh salah satu
cabang atau disiplin ilmu pengetahuan. Dari pengertian ini dapat
disimpulkan, dalam suatu cabang ilmu pengetahuan dimungkinkan
terdapat beberapa paradigma. Artinya dimungkinkan terdapatnya
beberapa komunitas ilmuwan yang masing-masing berbeda titik
pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi pokok persoalan
yang semestinya dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu pengetahuan
tersebut. (ahmad sihabudin dalam Jurnal Kampus Tercinta, 1996 : 43).
Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang
yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna,
mmenyikapi dan memilih tindakanterhadap berbagai fenomena yang
ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma keperawatan
berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek
keperawatan yang bersifat professional.

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

Penjelasan paradigma fakta sosial berasal dari pendapat Durkheim.


Fakta sosial dianggap sebagai barang sesuatu yang berbeda dengan
ide yang menjadi obyek penyelidikan seluruh ilmu pengetahuan dan
tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni. Tetapi untuk
memahaminya diperlukan penyusunan data riil di luar pemikiran
manusia. Fakta sosial ini terdiri atas dua jenis, yaitu :
1. Bentuk material, berupa barang sesuatu yang dapat dilihat,
ditangkap
dan
diobservasi,
2. Dalam bentuk non material, merupakan fenomena yang
terkandung dalam diri manusia hanya muncul dalam kesadaran
manusia
(zamroni,
1992:24)
penjelasan paradigma definisi sosial bersumber dari karya Weber
yang konsepsinya tentang fakta sosial sangat berbeda dengan konsep
Durkheim. Weber tidak memisahkan antara struktur sosial dengan
pranata sosial karena keduanya sama-sama membantu untuk
membentuk tindakan manusia yang penuh makna (Zamroni, 1992 :
53)
KOMPONEN PARADIGMA KEPERAWATAN
1. Konsep manusia
Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu
fokus dari pelayanan keperawatan.manusia bertindak sebagai klien
dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat individu,kelompok
dan masyarakat daam suatu sistem.sistem tersebut dapat meliputi:
a.sistem terbuka,manusia dapat mempengaruhi dan di paengaruhi
oleh lingkungan baik fisik,psikologis,sosial maupun spiritual sehingga
proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam
pemenuhan kebutuhan dasar.
b.sistem adaptif,manusia akan merespon terhadap perubahan yang
ada di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif
dan maladaftif.
c.sistem personal,interpersonal dan social,manusia memiliki
persepsi,pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.
2. Konsep keperawatan
Konsep ini adalah suatu bentuk peleyanan kesehatan yang bersifat
profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat
ditunjukkan kepada individu,keluarga atau masyarakat dalam rentang
sehat sakit.dengan demikian konsep ini memandang bahwa bentuk
pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk
pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

mampu,tidak mau
kebutuhan dasar.

dan

tidak

tahu

dalam

proses

pemenuhan

3. Konsep sehat sakit


Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk
pelayanan yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit.
Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998)
1. Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan
kesehatan
2. Sehat merupakan gaya hidup, disain
pencapaian potensial tertinggi untuk sehat

gaya

hidup

menuju

3. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang


tidak pernah putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di
setiap momen, here and now.
4. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari
lingkungan, ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk
mempengaruhi lingkungan sekitar.
5. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia
lakukan, pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status
kesehatan.
6. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.
a. Rentang sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali
dan sejahtera.dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan
tetapi juga meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual.maka dapat
diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah: pertama, memiliki
kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai
manusia;kedua, memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks
lingkungan; dan ketiga, memiliki hidup yang kreatif dan produktif
keyakinan terhadap kesehatan adalah pendapat, keyakinan, dan sikap
seseorang terhadap sehat dan sakit. Keyakinan terhadap kesehatan
didasarkan informasi yang faktual/kesalahan informasi, pikiran
sehat/mitos, dan kenyataan atau harapan yang salah. Karena
keyakinan terhadap kesehatan biasanya mempengaruhi perilaku
sehat, maka keyakinan tersebut dapat berpengaruh secara
positif/negatif terhadap tingkat kesehatan klien.

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa


faktor antara lain persepsi tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang
dapat di modifikasi seperti demografi(misal jenis dan tempat
perumahan), kepribadian, dan persepsi terhadap keuntungan yang
dapat diperoleh dari perilaku sehat yang positif. Faktor pengaruh
stasus kesehatan, antara lain:
1.Perkembagan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang
mempuyai arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan
oleh faktor usia.
2.Sosial dan Kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status
kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau
keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku
kesehatan.
3.Pengalama Masa Lalu
Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat
diketahiu jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau
pengalamam kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar
dalam status kesehatan selanjutya.
4.Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam
meningkatkan perubahan status kesehatan kearah yang optimal.
5.Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan
seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah
dimiliki melalui faktor genetik.
6.Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik.
7.Pelayanan

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

Pelayanandapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan


yang dapat mempengaruhi status kesehatan

b.Rentang sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan
kematian.
Tahapan proses sakit
1.Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan
ditandai adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena
timbulnya suatu gejala.
2.Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap inin seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit
yang di alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan atau
gangguan yang di rasakan pada tubuhnya.
3.Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan
kesehatan dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan.
5.Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya
kemampuan untuk beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan
proses belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali
berperan seperti sebelum sakit.
4. Konsep lingkungan
Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah
memandang bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan
spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama
pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau
pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan
dapat tercapai.

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

KDK-Sejarah Keperawatan/Ns.Vera

Anda mungkin juga menyukai