UNTUK TRANSPORTASI SUNGAI DAN LAUT YANG HANDAL, AMAN DAN NYAMAN
SEBAGAI ANGKUTAN PENUMPANG/BARANG
Sahlan1), Wibowo HN1), A. Jamaluddin1)
1
Unit Pelaksana Teknis Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika (UPT BPPH)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Telepon (031) 5948060
Email: Sahlan1203@yahoo.com
Jakarta, 7 - 8 November 2013
ABSTRAK
Rekayasa desain garis lambung kapal muat barang (U Form) dan kapal cepat (V Form) dengan
ukuran utama Lpp = 35,715 m, B = 7,5m , D = 2,5 m serta T = 1.5 m, dipresentasikan pada makalah ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengambil segi positip dari kedua bentuk lambung kapal ini. Yaitu
pertama berupa kemampuan dari U form untuk mengangkut barang yang besar dan stabilitas serta
seakeeping yang baik dan selanjutnya kemampuan kecepatan kapal yang tergolong tinggi dengan angka
Froude > 0.4 serta manuverabilitas yang lincah bisa didapat dari bentuk yang kedua. Kajian
hidrodinamika yang terdiri dari perhitungan numerik dan uji model di kolam uji tarik UPT BPPH akan
ditampilkan pada paper ini. Dari hasil pengujian model di kolam tarik menunjukkan kemampuan kapal
desain baru ini untuk melaju dengan kecepatan operasional hingga 19, 5 knot dengan baik dengan
melakukan beberapa modifikasi desain untuk mengurangi efek wash dan spray kapal saat berada di
daerah perairan sungai dan laut. Desain garis badan kapal hasil rekayasa setelah dimodifikasi berdasar
hasil penguian model tersebut ditampilkan juga pada paper ini. Perilaku kapal melalui pendekatan
numerik juga menunjukkan kemampuan seakeeping serta maneuvering kapal yang memenuhi syarat
keamanan yang diijinkan.
Kata Kunci : kapal ferry, hambatan & propulsi, seakeeping, maneuvering.
I. PENDAHULUAN
Kegiatan transportasi sungai dan laut untuk
angkutan penumpang dan barang tujuan
Palembang atau Bangka sebagai penghubung
antar pulau dengan menggunakan kapal telah
berlangsung lama. Permasalahan yang sering
muncul adalah terbatasnya jumlah armada kapal
untuk mengangkut penumpang dan barang dan
juga kurang aman serta nyaman untuk kondisi
perairan yang dilaluinya. Sarana transportasi
saat ini yang digunakan untuk angkutan
penyeberangan adalah kapal cepat penumpang
dan barang baik kapal yang terbuat dari bahan
fibreglass maupun dari aluminium. Pemakaian
kapal berbahan aluminum sangat dianjurkan
karena peraturan pemerintah tentang pembatasan
pemakaian kapal berbahan fibreglass. Dengan
adanya desain melalui rekayasa kapal
aluminium ini tentunya akan didapat sarana
transportasi untuk transportasi penghubung antar
pulau yang benar-benar sesuai kondisi perairan
yang dilaluinya serta aman dan nyaman.
Paper ini membahas kajian teknis yang
komprehensif tentang kapal aluminium dimulai
dari aspek desain awalnya berupa bentuk
rencana
garisnya
berasal
dari
kajian
hidrodinamika penelitian-penelitian sebelumnya.
Kajian
rencana
garis
ini
berdasarkan
penyesuaian dari hasil survei lapangan yang
dilengkapi uji hidrodinamika terhadap aspek
resistance
kapal,
olah
gerak
hingga
seakeepingnya. Dari hasil penelitian ini akan
didapatkan suatu desain yang optimal dan
rasional. Secara umum hasil penelitian ini dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat banyak dan
menjadi sumbangsih bagi bangsa dalam bidang
teknologi kelautan.
RS
RFm (
(Rm
RFS (
))
R
(1)
(Rm
RS
atau
FD )
(2)
Dimana :
2
m Sm (
FD
)(CFm
CFS )
FD
(3)
2
m Sm {(
)(CFm
CFS )
C }
(4)
Pada prosedur ekstrapolasi, hambatan total kapal
dapat ditentukan dengan menggunakan koefisien
penambahan hambatan korelasi model kapal
(CA) dan faktor bentuk (1+k) sesuai dengan
formula ITTC1957 :
CA for the extrapolation to ideal trial condition
: 0.00068
The form factor (1+k) kondisi muatan penuh
: 1.120
Hasil pengujian hambatan dan power model
kapal diperlihatkan pada Gambar 3. Sedangkan
Gambar 4 mempresentasikan besar effective
power dan shaft power pada variasi kecepatan.
Modal
Wave
Period
[second]
Wave
Heading
[degree]
4.000
9.995
0, 45, 90,
135, 180
Gerakan Heave
Gerakan naik dan turunnya lambung kapal dimana
gerakan ini berkaitan erat dengan pitch motion.
Maksimum "heave motion" terjadi pada stern
quartering seas (45o) dengan nilai RAO= 3.1 dan
pada following seas (0o) dengan nilai RAO= 2.55.
S ( ) A. 5 . e B.
Gerakan Roll
Gerakan ini harus mendapat perhatian karena
dapat menimbulkan sudut dinamis yang besar
dimana energi atau gaya gelombang akan
menimbulkan eksitasi rolling yang ekstrim pada
frekuensi
resonansi.
Hasil
simulasi
memperlihatkan bahwa "roll motion" yang
extreme terjadi pada arah gelombang datang dari
samping (beam seas, 90o) dengan nilai RAO= 3.4.
Kemudian menurun pada
kondisi stern
quartering seas (45o) dan bow quartering seas
(135o) dengan nilai RAO= 2.4.
Dengan analisa di atas dapat disimpulkan bahwa
untuk satu hasil rancangan bentuk badan kapal
yang direncanakan, arah sudut datang
gelombang
(wave
heading)
sangat
mempengaruhi besarnya RAO gerakan yang
terjadi pada kapal. Dengan demikian, maka
diharapkan hasil analisa ini perlu diketahui oleh
Nahkoda kapal untuk dapat menentukan heading
kapal yang tepat relatif terhadap gelombang
datang agar gerakan kapal yang terjadi bisa
sekecil mungkin.
(5)
dimana:
S() = spectral density of wave heights.
Hu
u a e
a e
S uu e (6)
S e dimana:
Hu
3
2,5
0 deg
45 deg
1,5
90 deg
135 deg
180 deg
0,5
0
0
0,5
-0,5
1,5
2,5
3,5
3,5
3
2,5
0 deg
45 deg
90 deg
1,5
135 deg
1
180 deg
0,5
0
0
0,5
1,5
2,5
3,5
3
2,5
0 deg
45 deg
1,5
90 deg
135 deg
180 deg
0,5
0
0
-0,5
0,5
1,5
2,5
3,5
7.84 5.65
4.71
10.71
7.98 5.79
4.85
6.61
5.20 4.07
3.59
5.33
3.88 2.72
2.22
0.84
0.77 0.71
0.68
Predicti
on
Remar
k
3.59
IMO
criteri
a
4.5
Advance/
Lpp
Tactical
diameter/
Lpp
4.85
5.0
Pass
Pass
Pty
Ltd 1984
2006.