ABSTRAK
Setiap kegiatan praktikum merupakan kegiatan yang bersifat ilmiah,
dengan mempunyai suatu tujuan tertentu disamping untuk membantu berbagai
macam konsep, pengertian dan kaidah serta teori yang didapat dari perkuliahan.
Selain itu, praktikum ini juga bermaksud untuk mengembangkan keterampilan
dalam menggunakan alat- alat serta dengan metode tertentu.Tujuan dari percobaan
ini adalah untuk memperkenalkan alat-alat laboratorium serta fungsinya dalam
praktikum kimia dasar.Pertama praktikan dikenalkan dengan alat-alat yang ada di
laboratorium yang dipakai untuk melakukan percobaan-percobaan. Kemudian
praktikan diajarkan cara memakai alat-alat sesuai dengan fungsinya masingmasing. Hasil yang didapatkan adalah praktikan dapat mengenal dan mengetahui
alat-alat laboratorium beserta fungsinya.Antara lain cara pembacaan miniskus
pada alat gelas kaca, yaitu apabila larutan berwarna bening, maka miniskus yang
dibaca adalah dasar miniskus,sedangkan bila larutan berwarna gelap, maka
miniskus yang dibaca adalah posisi atas miniskus, atau untuk lebih memudahkan
dapat menggunakan kertas gelap yang diletakkan di belakang gelas kaca. Selain
itu praktikan dapat melakukan pengeringan suatu zat yang dihasilkan dari endapan
dengan cara menggunakan suatu alat laboratorium yaitu menggunakan alat seperti
oven.
Kata Kunci : Miniskus, Titrasi, Alat-Alat Gelas
I-1
I-2
PERCOBAAN 1
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
1.1
1.1.1
PENDAHULUAN
Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan alat gelas serta
fungsinya dalam praktikum kimia.
1.1.2
Latar Belakang
Dalam kegiatan ilmiah suatu percobaan biasanya dilaksanakan di
laboratorium.
DASAR TEORI
I-3
mahasiswa
dituntut
untuk
menguji,
memverifikasi
atau
I-4
I-5
tempat
untuk
mengadakan
kegiatan-kegiatan
pengamatan,
pengujian,pengkajian, pengukuran dan pengembangan terhadap gejalagejala perilaku, sifat-sifat dan penerapan atau penggunaan unsur-unsur
seperti alat, komponen dan sistem elektrikan. Karena pentingnya
pengenalan alat ini maka setiap praktikan diwajibkan mengetahui dan
I-6
memahami cara kerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium
(Ramli,2002).
Analisis tidak bisa dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat
kaca yang bisa dimasuki sikat seperti bekker dan erlenmeyer paling bagus
dibersihkan dengan sabun, deterjen sintetik atau pembersih sintetik
lainnya. Pipet, buret, tabung reaksi atau labu volumetrik mungkin
memerlukan deterjen panas untuk bisa benar-benar bersih dan hilang
semua bekas kotoran yang menempel. Jika permukaan kaca belum
membuang airnya secara keseluruhan setelah dibersihkan, alat itu dibilas
dengan air kran, kemudian dengan sedikit air dan biarkan mengering
sendiri tanpa dilap (Underwood,1998).
Miniskus adalah peristiwa mencekung dan mencembungnya
permukaan zat cair. Berdasarkan bentuk permukaan zar cair miniskus
dibedakan menjadi dua. Miniskus tersebut adalah miniskus cembung dan
miniskus cekung (Herdianto,2010).
Cara pembacaan miniskus pada alat gelas kaca yaitu apabila larutan
berwarna bening, maka miniskus yang dibaca adalah dasar miniskusnya,
sedangkan bila larutan berwarna gelap, maka miniskus yang dibaca adalah
posisi atas miniskus, atau untuk lebih memudahkan dapat menggunakan
kertas gelap yang diletakkan dibelakang gelas kaca ( Ariyanti,2010).
Oven merupakan salah satu alat laboratorium yang penting, fungsinya
untuk memanaskan atau mengeringkan alat-alat laboratorium atau objekobjek lainnya. Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas
laboratorium. Zat-zat kimia maupun pelarut organik, dapat pula digunakan
untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan
suhu tanar, yaitu berkisar antara 105 derajat celcius. Tidak semua alat
gelas dapat dikeringkan dalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi
tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian
rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat
dikeringkan dengan oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi
tersebut yang dimasukkan kedalam oven, maka alat gelas tersebut akan
I-7
I-8
1.3
METODOLOGI
1.3.1
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi,
labu takar, kertas saring, corong, neraca analitik, gelas bekker, buret, pipet,
statif, erlenmeyer, botol semprot, gelas ukur, pengaduk, pipet tetes, dan pipet
gondok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam rangkaian alat titrasi berikut :
Keterangan : 1) Statif
2) Buret
3) Erlenmeyer
Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah akuades, HCl 0,1 N,
menggunakan pipet.
3. Diisi buret dengan
akuades
pada
sembarang
angka
Dicuci dibaca
minisku
awalnya,
dikeluarkan
dengan
cepat
dibaca
Erlenmeyer
Dimasukan
pembacaan
miniskus pada air dan KmnO4
?
Diagram Alur
Aquadest
Buret
KMnO4
Buret
I-9
1.3.3.2
Penyaringan
1. Diambil 2 ml Hcl dalam tabung reaksi, ditambah 2 ml AgNO3, diamati
endapan yang terdjadi, dicatat warna endapan.
2. Diambil kertas saring, ditimbang dengan neraca analitis, dilipat
menjadi lingkaran, kemudian dilipat lagi menjadi 2-3 lipatan.
3. Dimasukan kertas saring yang sudah dilipat pada corong, dibasahi
sedikit dengan akuades hingga melekat pada dinding gelasnya.
4. Dipasang corong yang berkertas saring diatas gelas piala untuk
Diambil
2 ml HCl, ditambah 2 ml AgNO3, diamati endapan, dicatat war
menampung filtrat
/ cairan-cairan.
5. Dituangkan larutan
kedalam
corong yang sudah berkertas tadi, dioven
HCl, AgNO3
Tabung
Reaksi
Kertas saring
Dimasukan
Corong kertas saring yang dilipat pada corong,dibasahi dengan aq
Corong,gelas piala
Dipasang corong yang berkertas saring diatas gelas piala untuk menamp
Dituang larutan
Kertas
kedalam
saring corong yang sudah
Oven
berkertas tadi, di oven dan ditunggu endapannya sampai kerin
I-10
1.4
Gambar
Nama Alat
Keterangan
Digunakan untuk tempat dari
zat-zat yang dititrasi dan bukan
1.
Erlenmeyer
dipakai
untuk
Gelas Ukur
larutan/pelarut
untuk
membuat
Labu Ukur /
tertentu
dengan
Labu Takar
setepat-tepatnya,
pengenceran.
volume
Terbuat
untuk
dari
Tabung
Reaksi
I-11
Digunakan
Gelas
5.
Piala/Bekker
Gelas
sebagai
tempat
larutan
zat-zat
menguapkan
larutan
6.
Corong
tempat
yang
sempit
untuk
Buret
diubah-ubah.
gelas
Terbuat
berskala
dan
mempunyai kran.
Digunakan untuk mengambil
larutan dengan volume tertentu
8.
Pipet gondok
bagian
tengahnya
dan
ujungnya
runcing.
Digunakan untuk mengukur
volume larutan lebih tepat
9.
Pipet mohr
I-12
Pipet tetes
Propipet
12.
Gelas arloji
dan
untuk
porselin
(Evaporating
dish)
menjadi
kering
dan
14.
Pengaduk
gelas
15.
Penjepit
pengambilan
alat-alat
yang
I-13
Digunakan
16.
Statif
untuk
meletakkan/menggantungkan
buret pada waktu percobaan.
Digunakan
untuk
membersihkan dinding-dinding
17.
Botol
semprot
terbatas,
tempat
penyimpanan air.
Digunakan untuk menyimpan
18.
Eksikator
zat,
mendinginkan zat.
19.
20.
Oven
Digunakan
untuk
mengeringkan endapan.
Neraca
analitis
I-14
Hotplate
zat.
stirer
Kaki tiga
23.
Kasa
panas,
sehingga
zat-zat
dalam
pemanasan
wadah
akan
menyeluruh.
24.
25.
Pembakar
gas
Kertas saring
I-15
26.
27.
Labu leher
tiga
Bunsen
Piknometer
29.
30.
31.
Kondensor
Pemanas
listrik
Digunakan
untuk
menggunakan
tenaga
listrik.
Rak tabung
reaksi
I-16
32.
Thermometer
33.
Botol Reagen
1.4.2 Pembahasan
1.4.2.1 Pengenalan dan Penanganan Alat-Alat Laboratorium
Alat yang digunakan dalam percobaan ini sebelum digunakan harus
dicuci terlebih dahulu. Data yang dihasilkan tidak akan akurat jika alat
yang dipakai telah terkontaminasi. Alat-alat yang digunakan pun harus
dicek terlebih dahulu agar praktikan tidak menggunakan alat yang cacat
atau retak.
Saat praktikum, baik sebelum dan sesudahnya, alat-alat yang
digunakan harus dicuci, agar alat-alat yang digunakan tetap steril sehingga
bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Pencucian alat-alat laboratorium
dilakukan
dengan
menggunakan
deterjen
yang
sesuai
dengan
kegunaannya. Kemudian bilas dengan air kran dan bilas lagi dengan
akuades agar tidak ada zat-zar yang masih tersisa. Setelah itu lap bagian
luar dengan menggunakan tisu dan letakkan terbalik diatas serbet. Di
laboratorium bahan-bahan yang bereaksi ketika terkena cahaya harus
disimpan dalam botol gelap. Tapi jika suatu bahan tidak sensitif dengan
cahaya maka dapat disimpan dalam botol terang.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan alat-alat gelas
kimia antara lain :
I-17
Pembacaan Miniskus
Miniskus adalah permukaan cekung atau cembung yang dibentuk
suatu larutan yang benar dalam sebatang buret ( tabung apapun ). Cara
membaca miniskus, skala pandangan mata harus sejajar. Larutan yang
dipakai dalam percobaan ini adalah KMnO4 dan akuades. Jika larutan
gelap seperti KMnO4, maka miniskus yang dibaca adalah miniskus
cembung yaitu pada bagian atas, karena bagian bawah tidak terlihat. Jika
larutan bening seperti akuades, maka miniskus yang dibaca adalah
miniskus cekung, yaitu pada bagian bawah untuk mengetahui volumenya.
Gaya yang menyebabkan miniskus cekung dan cembung adalah gaya
adhesi dan kohesi. Gaya adhesi adalah gaya tarik-menarik antara bendabenda yang bersentuhan, misalnya miniskus bawah ( cekung ), itu
disebabkan gaya adhesi molekul zat cair dengan molekul yang sama, salah
I-18
Prinsip Titrasi
Titrasi adalah penambahan secara hati-hati sejumlah larutan basa
dengan konsentrasi yang diketahui kedalam larutan asam dengan
konsentrasi yang tidak diketahui untuk mencapai titik akhir. Titik akhir
adalah titik dimana mol titran telah sama dengan mol titrat. Titik akhir
ditandai dengan perubahan warna indikator. Lengkapnya titrasi ketika
terdeteksinya suatu perubahan yang tidak boleh salah dilihat. Titik
ekuivalen adalah titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi
basa. Dalam proses titrasi, digunakan alas putih yang berfungsi untuk
mengetahui titik ekuivalen pada warna agar terlihat jelas.
1.4.2.4
Prinsip Penyaringan, Penimbangan, dan Pengovenan
1.4.2.4.1 Prinsip Penyaringan
Penyaringan dimaksudkan agar mendapatkan endapan atau filtrat
dengan metode pemisahan zat padat dari cairan menggunakan alat
berpori seperti kertas saring. Bila larutan yang keluar dari corong
dalam proses penyaringan berjalan lambat, tidak diperbolehkan
menggoyang-goyang corong yang berkertas saring. Cara yang benar
ialah dituang dengan cara mengelilingi agar endapan tidak terkumpul
pada satu titik. Serbuk padatan akan tertinggal pada kertas saring,
sedangkan hasil penyaringan disebut filtrat. Dalam percobaan ini yang
digunakan adalah larutan HCl dan AgNO3. Hasil dari penyaringan
larutan tersebut didapat endapan berwarna putih. Setelah itu endapan
I-19
beserta
kertas
saring
dimasukan
ke
dalam
desikator
untuk
1.4.2.4.2
Penimbangan
Penimbangan adalah proses yang digunakan untuk mengetahui
berat suatu benda. Prinsip penimbangan adalah zat ditimbang pada
neraca analitik dan gelas arloji harus dikalibrasikan terlebih dahulu.
Kalibrasi penimbangan bertujuan untuk mendapatkan massa atau berat
yang mendekati sebenarnya atau ideal. Dan jangan lupa untuk mencuci
bersih alat serta mengeringkannya terlebih dahulu agar tidak terjadi
kekeliruan dalam proses penimbangan. Pastikan juga penimbangan
dilakukan secermat mungkin agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Alat yang digunakan dalam proses penimbangan adalah neraca
analitik. Pada percobaan ini hasil yang didapat adalah 0,1 gram serbuk
putih, hasil dari endapan larutan HCl dan AgNO 3 yang telah
direaksikan.
1.4.2.4.3
Pengovenan
Pengovenan berfungsi untuk memanaskan atau mengeringkan
alat-alat atau bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum yang
dilakukan. Selain itu dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air.
Prinsip oven adalah bahwa air yang terkandung dalam suatu bahan
I-20
akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 105 oC selama
waktu tertentu. Perbedaan antara berat sebelum dan sesudah
dipanaskan adalah kadar air yang terdapat dalam bahan tersebut.
1.5 PENUTUP
1.5.2
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :
A. Pengenalan alat-alat praktikum diperlukan agar pada saat praktikum tidak
mengalami kesulitan dalam penggunaanya.
B. Sebelum memulai praktikum, siapkan terlebih dahulu serta bersihkan alat
yang akan digunakan.
C. Alat-alat laboratorium kimi umumnya terbuat dari kaca dan mudah pecah,
sehingga diperlukan ketelitian dan kehati-hatian dalam penggunaanya.
D. Penimbangan dilakukan untuk mengetahui massa suatu zat. Dalam
percobaan ini, massa endapan yang didapat sebesar 0,1 gram.
E. Penyaringan dimaksudkan untuk mendapatkan filtrat (cairan cucian). Hasil
penyaringan yang didapat dari percobaan ini adalah endapan larutan HCl
dan AgNO3 berwarna putih keruh.
F. Pembacaan miniskus pada buret adalah miniskus cembung untuk larutan
berwarna gelap, seperti KMnO4 dan miniskus cekung untuk larutan terang
seperti akuades.
G. Titrasi dilakukan untuk mengetahui banyaknya zat dengan konsentrasi
yang ditentukan untuk mencapai titik akhir.
H. Pengovenan berfungsi untuk memanaskan atau mengeringkan alat dan
bahan yang digunakan dalam praktikum dan dapat pula digunakan untuk
mengukur kadar air.
1.5.3 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah agar praktikan tetap dapat mengingat
fungsi dan nama alat-alat yang digunakan agak dipraktikum selanjutnya bisa
menyiapkan lebih matang dan mendapatkan hasil yang maksimal.
I-21
DAFTAR PUSTAKA
Alat Laboratorium Kita, 2012. Alat-alat laboratorium
http://alatlaboratoriumkita.wordpress.com/2012/03/13/alat-laboratoriumoven/
Diakses tanggal 6 oktober 2013
Anonim1, 2006. Pembelajaran dan pengenalan laboratorium
http://menlh.go.id/apec.vc/en/bcal/water_23.html
Diakses tanggal 28 september 2013
Anonim2, 2009. Penelitian laboratorium.
http://kimia.upi.edu/utama/belajar/kuliah_web/2008/2009sriratih05428/mate
ri,html.
Diakses tanggal 28 september 2013
Ardian, 2001. Laboratorium. Tiara Pustaka : Jakarta : Hal 193-194.
Ariyanti,Dwita. 2010. Pengenalan alat-alat laboratorium
http://dwitaariyanti.blogspot.com/2010/10/pengenalan-alat-alat
laboratorium.html#sthash.aodedand.dpuf.
Diakses tanggal 7 oktober 2013
Day,R.A.L.Underwood, 1998. Analisia kimia kuantitatif,edisi revensi terjemahan
R.Soendro dkk. Erlangga : Jakarta : Hal 203.
Herdianto,wawan. 2010. kohesi dan adhesi
http://wawanfisika.wordpress.com/2010/09/30/kohesi-dan-adhesi/
Diakses tanggal 6 oktober 2013
Ramli, 2002. Alat-alat laboratorium. Sinar Grafika : Jakarta : Hal 300-302.
Soetarto Ahmad, 1997. Kimia dan Lingkungan. Sinar Grafika : Jakarta : Hal 100.
Vogel, 1990. Buku teks analisi organik dan anorganik kulitatif makro dan
semimakro revisi g. Svehla terjemahan IR.L.Setrono dan DR.A.Haelyana
Pudjaatmaka. PT kalman Media Pustaka : Jakarta : Hal 89-88.
I-22
LAMPIRAN PERHITUNGAN