PENDAHULUAN
BAB I. Pendahuluan
Batu bara
486
2,2
218
Minyak bumi
143
3,5
41
Gas alam
132
63
(Sumber: IPCC)
Dari Table 1.1 dapat dilihat bahwa batu bara memiliki cadangan
paling banyak diantara bahan bakar fosil lainnya, sehingga batu
bara kemungkinan akan digunakan untuk waktu yang lama.
Pada Gambar 1.1 emisi CO2 dapat dikurangi dengan beberapa cara dan
teknologi. CO2 secara geologi dapat diinjeksi ke perut bumi melalui pipa atau bantuan
kapal sehingga tidak ada emisi ke atmosfir. Injeksi CO 2 kedalam perut bumi
digunakan secara komersial untuk meningkatkan laju produksi minyak mentah.
Penangkapan CO2 juga digunakan untuk industri komersial, dimana CO2 dimurnikan
menjadi bahan yg lebih berguna dan memiliki nilai tambah.
BAB I. Pendahuluan
Salah satu penyumbang terbesar emisi CO 2 dari pembakaran bahan bakar fosil
adalah industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara.
Kebutuhan energi listrik di Indonesia pada era globalisasi semakin meningkat.
Dengan meningkatnya kebutuhan tersebut menyebabkan meningkatnya jumlah emisi
gas rumah kaca. Untuk itu perlu upaya-upaya mengurangi emisi CO 2, salah satunya
dengan menangkap dan memurnikan gas CO 2. Terdapat beberapa teknologi carbon
capture and storage (CCS) yang telah berhasil dilakukan di beberapa negara maju.
Teknologi ini memanfaakan gas buang beberapa jenis industri sebagai bahan baku.
CO2 yang terdapat dalam gas buang ditangkap dalam kolom absorpi dan dimurnikan
dalam kolom distilasi. Sehingga jumlah emisi CO 2 yang terbuang ke atmosfer
bersama degan gas buang berkurang.
Teknologi penangkapan CO2 dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu
Pre-combustion Capture, Oxy-Fuel Combustion Capture dan Post Combustion
Capture. Perbedaan diantara ketiga kategori tersebut ditunjukan pada Gambar 1.2
BAB I. Pendahuluan
BAB I. Pendahuluan
7. Ketersediaan CO2 cair dalam beberapa kondisi dapat menggantikan peranan dry
ice. CO2 Cair dapat disimpan& ditimbang dengan mudah tanpa kehilangan
massa.
8. CO2 digunakan sebagai pemadam api ringan (APAR) untuk memadamkan
kebakaran di alat alat listrik/elektronik
9. Dapat digunakan sebagai injection agent untuk mengatur temperature dalam
suatu system reaksi
10. CO2 cair dapat digunakan untuk mendinginkan truk ice cream dengan proses
pendinginan yg relative lebih cepat.
11. CO2 digunakan sebagai reagent di pabrik sodium salicylate, sodium dan
ammonium bicarbonate.
12. Sebagai asam lemah, larutan CO2 digunakan sebagi penetral kelebihan caustic
di industry tekstil.
13. CO2 cair telah lama digunakan untuk Long Airdox blasting system di industry
pertambangan.
Saat ini kebutuhan CO2 murni di Indonesia mencapai 250 ton per hari (Data: PT
RMI KK tahun 2009). Hanya saja, C02 murni yang dihasilkan masih menggunakan
bahan baku dari minyak bumi, sehingga harga jual CO2 murni menjadi mahal.
1.1.2
Ton C per TJ
26.2
17.2
15.3
20.2
BAB I. Pendahuluan
21.1
20.2
19.6
18.9
29.9
19.5
Dapat dilihat pada Tabel 1.2 bahan bakar yang memiliki kandungan karbon terbesar
adalah batu bara. Saat ini, data menunjukan bahwa cadangan batubara di Indonesia
mencapai 65,4 milyar ton, yang tersebar di Sumatera dan di Kalimantan Timur,
sedangkan sisanya tersebar di pulau Jawa, Sulawesi dan Papua. Batubara di Indonesia
banyak dikonsumsi untuk keperluan industri, diantaranya industri semen, pulp, tekstil
metalurgi dan PLTU. Batubara juga dikonsumsi sebagai bahan bakar rumah tangga
setelah diolah menjadi briket dalam berbagai bentuk (Purnomo Yusgiantoro, 2008).
Tabel 1.3 Emisi CO2 dari Pembangkitan Energi Listrik
Tahun
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
Pada Tabel 1.3 dapat dilihat produksi emisi CO 2 dari produksi tenaga listrik
setiap tahun semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa PLTU merupakan salah
satu sumber emisi CO2 yang ketersediannya terus meningkat. Data tahun 2000 pada
Gambar 1.3 menunjukkan emisi CO2 nasional yang bersumber dari pembangkit listrik
mencapai 60 juta ton/tahun.
BAB I. Pendahuluan
1.1.3
Kapasitas Produksi
Pra rancangan pabrik pemurnian dan pencairan gas CO 2 dengan bahan baku gas
BAB I. Pendahuluan
BAB I. Pendahuluan
Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang dan tujuan perancangan,
ruang lingkup, dan sistematika penulisan.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung dan
berhubungan dengan perancangan, yaitu pengantar teori PLTU,
batu bara, gas buang, karbon dioksida cair, penjelasan kegunaan
dari karbon dioksida cair, serta proses pemurnian dan pencairan
karbon dioksida.
BAB III
Metodologi Penelitian
Bab ini berisi tentang metodologi yang digunakan dalam
menentukan teknologi proses yang dipilih.
BAB I. Pendahuluan
10