Reproduksi
PENDAHULUAN
Salah satu fungsi manusia melanjutkan keturunan sejak lahir
dikaruniai alat reproduksi tapi baru aktif fungsinya saat pubertas
Masa pubertas perubahan fisik dan psikis dipengaruhi hormon
Aktifnya hormon seksual dorongan seksual yang menggebu pada
remaja jika tidak terkendali penyelewengan fungsi reproduksi
tidak sehat bahagia dan sejahtera tidak tercapai
CONT.
Oleh sebab itu perlu menjaga kesehatan reproduksi salah
satunya dengan pengetahuan atau pendidikan yang benar
PUBERTAS
Pubertas
Mulai berfungsinya organ reproduksi pengaruh hormonal
Terjadi antara usia 9-16 tahun
Pertumbuhan & perkembangan terjadi sangat pesat bervariasi
tergantung genetis & gizi
MENSTRUASI
Luruhnya lapisan dinding rahim
yang banyak mengandung
pembuluh darah
Rata-rata mulai terjadi usia 8 - 13
tahun, jika > 18 tahun
keterlambatan
Terjadi setiap 21-35 hari (rata-rata
28 hari)
Siklus dipengaruhi : stress,
pengobatan, latihan olahraga.
Pada remaja awalnya tidak teratur
lambat laun akan teratur.
PERMASALAHAN LAIN
Keputihan
normal : menjelang atau setelah menstruasi, ditengah-tengah siklus,
warna putih jernih, tidak berlebihan jumlahnya, tidak berbau, tidak
gatal
tidak normal : jumlahnya sangat banyak, warna kuning / merah /
coklat / hijau, berbau busuk / amis, gatal / nyeri
MIMPI BASAH
Terjadi pertama kali usia : 9-14 tahun
Terjadi periodik setiap 2-3 minggu produksi sperma telah
berjalan
Ereksi : saat ada stimulus dari luar, saat tidur (utamanya menjelang
pagi hari)
Tidak perlu malu jika terjadi mimpi basah bersyukur tanda organ
reproduksi berfungsi
Khusus perempuan
jangan gunakan pembilas vagina
periksa payudara min 1x tiap bulan
tidak memasukkan benda asing
saat haid : jaga kebersihan, ganti pembalut 4-5x, daya serap
tinggi, catat siklus
Sexual Behaviour
CONT.
Meraba : bagian yang sensitif (payudara, leher, paha atas, vagina,
penis, pantat,dll)
Dampak : terangsang lepas kontrol, ketagihan
Berpelukan
Dampak : jantung berdebar, perasaan aman dan nyaman,
menimbulkan rangsangan seksual
Masturbasi
Dampak : infeksi, energi terkuras, merobek selaput dara, pikiran
terus berfantasi, perasaan berdosa, lecet, ejakulasi dini, jika sudah
menikah kurang bisa memuaskan pasangan, ketagihan
CONT
Oral : memasukkan alat kelamin ke mulut pasangan
Dampak : PMS, radang tenggorokan, ketagihan, sanksi
moral/agama, berlanjut pada hub intim, penyimpangan seksual
Petting : menempelkan alat kelamin
Dampak : ketagihan, hamil, PMS, berlanjut hub intim, sanksi
moral/agama, robeknya selaput dara
Hubungan intim : memasukkan alat kelamin laki-laki ke alat kelamin
perempuan
Dampak : perasaan berdosa, ketagihan, HAMIL, PMS, Infeksi sal
kemih, impotensi, ejakulasi dini, sanksi agam/moral, menguras
energi, terpaksa menikah, aborsi, kematian, merusak masa depan
(DO), konflik menjelang pernikahan
PMS
Penyakit yang dapat menular melalui
hubungan seksual
Penyebab :
Bakteri siphilis, gonorrhea
Virus HIV, herpes, kutil
Jamur Kandidiasis
Protozoa Trichomoniasis
Perilaku yang berisiko terkena PMS :
Ciuman
Hubungan seksual multipartner
Oral seks
Anal seks
ABORSI
Kehamilan tidak diinginkan aborsi
Aborsi : berakhirnya kehamilan sebelum kandungan mencapai usia
20 minggu
Risiko aborsi :
Aborsi tidak steril infeksi alat reproduksi kemandulan
Perdarahan syok kematian
Penipisan dinding rahim robek rahim
INGATLAH
Satu-satunya cara yang paling efektif mencegah kehamilan dan PMS
adalah abstinence (tidak melakukan hubungan seksual sebelum
menikah)
Pikir dahulu sebelum berbuat, sesal kemudian tiada guna, jangan
terjebak oleh bias cinta, kecelakaan terjadi kalau kita tidak punya
rem
SEMOGA DAPAT
BERMANFAAT