kelainan diskus optikus atau lapangan pandang. Muncul pada 4% sampai 10% populasi usia diatas 40 tahun. Pada orang tua rata-rata TIO meninggi, terutama pada wanita. Angka terbentuknya glaukoma pada para pengidap hipertensi okular adalah sekitar 1- 2% per tahun. bertambahnya usia semakin beratnya “cupping” diskus optikus riwayat glaukoma dalam keluarga, dan mungkin riwayat miopia, diabetes melitus, serta penyakit kardiovaskular dalam keluarga. Timbulnya perdarahan diskus pada pasien dengan hipertensi okular juga mengindikasikan peningkatan risiko terjadinya glaukoma. Penyebab dari peninggian tekanan intra okuli secara umum yang dapat diterima adalah menurunnya fasilitas outflow cairan aqueous melalui trabecular meshwork. Anamnesa Anamnesa pertama sangat penting dalam evaluasi hipertensi okuli untuk mendeteksi glaukoma atau penyakit mata yang lain yang secara sekunder menyebabkan peninggian TIO. Riwayat penyakit mata terdahulu Riwayat pengobatan terdahulu Faktor resiko untuk neuropathy optik akibat glaukoma. Faktor resiko yang juga memungkinkan yaitu : penyakit cardiovaskular sistemik, diabetes mellitus, migraine, sakit kepala, hipertensi sistemik. Pemeriksaan fisik Yang harus diperhatikan pada waktu pemeriksaan adalah yang seperti berikut ini untuk menyingkirkan POAG dan penyebab-penyebab sekunder dari glaukoma : Visual Pupil : ada/tidaknya defek afferen dari pupil (Marcus- Gunn) harus dilihat. Pemeriksaan slit lamp dari segmen anterior : Cornea Bilik mata depan Iris Lensa Saraf optik/Lapisan serabut saraf Fundus Tonometri Gonioskopi Pemeriksaan Lapang pandang Tes lain Blue-yellow perimetri mungkin berguna untuk mengidentifikasi awal dari defek lapang pandangan glaukomatous. Nerve fiber layer photographs. Confocal scanning laser ophthalmoscopy. Oculer coherence tomography. Scanning laser polarimetry. Obat-obatan Obat-obatan yang ideal untuk therapy hipertensi okuli harus memiliki syarat-syarat : Sangat efektif dalam menurunkan tekanan intra okuli. Tidak ada efek yang merugikan atau eksaserbasi sistemik dari penyakit. Tidak mahal untuk dosis 1 kali sehari. Kategori obat-obatan : Carbonic anhydrase inhibitors ( CAIs ). ▪ Contoh : Dorzolamide, Brinzolamide, Acetazolamide, Methazolamide. Kombinasi beta blockers dan carbonic anhydrase inhibitors. ▪ Contoh : Timolol/Dorzolamide ( Cosopt ). Adrenergics agonists. ▪ Contoh : Brimonidine. Prostaglandin analog. ▪ Contoh : Latanoprost ( Xalatan 0,0005% ). Obat-obatan terbaru yang diakui. ▪ Unoprostone ( Rescula ), Bimatoprost ( Lumigan ), dan Travoprost ( Travatan Beta-adrenergic blockers. ▪ Betaxolol 0,25%, Carteolol 1%, Timolol 0,25% & 0,5%, Levobunolol 0,25% & 0,5%, Metipranolol 0,3%. TINDAKAN OPERASI Secara umum, jika kontrol tidak dapat dicapai dengan 1-2 kali pengobatan pertimbangkan diagnosa hipertensi okuli dengan kemungkinan glaukoma sudut terbuka primer tahap awal. Laser dan therapy operasi tidak dapat menjadi pertimbangan untuk pengobatan hipertensi okuli sebab resikonya lebih besar daripada resiko timbulnya kerusakan glaucomatous dari hipertensi okuli.
SCLERAL EXPANSION BAND PROCEDURE
Dengan kontrol tekanan intra okuli yang jelek, berlanjut dengan timbulnya perubahan pada saraf optik dan lapang pandangan. Prognosis sangat baik untuk pasien-pasien dengan hipertensi okuli. Dengan follow-up yang sangat baik ditambah dengan obat- obatan, kebanyakan pasien-pasien hipertensi okuli tidak berkembang menjadi glaukoma sudut terbuka primer, dan mereka tetap mempunyai penglihatan yang bagus seumur hidup mereka. Hipertensi okular adalah peningkatan tekanan intraokular tanpa kelainan diskus optikus atau lapangan pandang. Resiko meningkat seiring dengan peningkatan tekanan intraokular, bertambahnya usia, semakin beratnya “cupping” diskus optikus, riwayat glaukoma dalam keluarga, dan mungkin riwayat miopia, diabetes melitus, serta penyakit kardiovaskular dalam keluarga. Pasien hipertensi okular dianggap tersangka- glaukoma dan harus menjalani pemantauan teratur (satu sampai dua kali setahun) tekanan intraokular, diskus optikus dan lapangan pandang. Tidak ada pernyataan yang jelas mengenai apakah peninggian tekanan intra okuli harus diobati tanpa adanya tanda-tanda kerusakan awal. Resiko kerusakan meningkat seiring dengan peninggian tekanan intra okuli.