Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSONAL HYGIENE IBU dan BAYI


(Dosen Pembimbing: Miatuningsih, Dip.Mw, S.Pd)

Oleh:

1. Ani Rukmana
2. Intan Novitasari
3. Ummaha Mahya

(P27824112041)
(P27824112042)
(P27824112043)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
PRODI KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
2013 2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan
dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu
dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan
,sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.Hal
ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapa tmempengaruhi kesehatan secara
umum.
II. PENGANTAR
1. Bidangstudi
2. Topik
3. Sub Topik
4. Sasaran
5. Hari/Tanggal
6. Jam
7. Waktu
8. Tempat

: Hygiene
: Personal hygiene
: Personal hygiene bagi Ibu dan Bayi
: Seluruh ibu-ibu di Desa Karang Menjangan
: Selasa, 22 April 2014
: 08.00 WIB
: 45 menit
: Balai Desa Karang Menjangan

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan ibuibu dapat memperbaiki personal hygiene yang kurang,bisa memelihara
kebersihan diri dan dapat mengerti tentang cara memandikan bayi sehari hari
yang benar.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan ibu-ibu
dapat :
1. Mengetahui pengertian kebersihan diri (personal hygiene)
2. Mengetahui tujuan perawatan kebersihan diri (personal hygiene),
memandikan bayi, dan perawatan tali pusat.
3. Mengetahui cara untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat.
4. Menyebutkan ciri ciri infeksi tali pusat

5. Menyebutkan persiapan memandikan bayi dan persiapan perawatan tali


6.
7.
8.
9.

pusat dengan benar.


Menjelaskan cara memandikan bayi dan merawat tali pusat dengan benar
Mengetahui jenis-jenis personal hygiene
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
Dapat melakukan teknik perawatan diri sendiri dan bayinya secara
mandiri ataupun di bantu

V.

MATERI
Terlampir
VI.
METODE
1. Ceramah / Penjelasan
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
VII. MEDIA DAN ALAT PERAGA
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Power Point: LCD
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
1.

Waktu
5 menit

Kegiatan Pembelajaran
Pembukaan:

Kegiatan Peserta
a. Menjawab

a. Memberi salam
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran
c. Menyebutkan
materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2.

25Pelaksanaan:
Menjelaskan

materi

penyuluhansecaraberurutan

dan

teratur.
Materi :
a. Mengetahui

pengertian

kebersihan diri (personal hygiene)


b. Mengetahui tujuan perawatan
kebersihan

diri

(personal

hygiene), memandikan bayi, dan


perawatan tali pusat
c. Mengetahui cara untuk mencegah

salam
b. Mendengarkan
dan
memperhatikan
c. Memberi respon
a. Menyimak dan
memperhatikan

terjadinya infeksi pada tali pusat


d. Menyebutkan ciri ciri infeksi
tali pusat
e. Menyebutkan

persiapan

memandikan bayi dan persiapan


perawatan tali pusat dengan benar
f. Menjelaskan cara memandikan
bayi dan merawat tali pusat
dengan benar
g. Mengetahui jenis-jenis personal
hygiene
h. Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi personal hygiene
i. Dapat
melakukan
teknik
perawatan

diri

sendiri

dan

bayinya secara mandiri ataupun di


bantu
j. Mengajak Ibu-Ibu untuk selalu
menjaga

kebersihan

diri

dan

bayinya
3.

10

Evaluasi :

menit

Meminta

a. Menerima
ibu

menjelaskan

atau

menyebutkan kembali:
a. Mengetahui

pengertian

kebersihan diri (personal hygiene)


b. Mengetahui tujuan perawatan
kebersihan

diri

(personal

hygiene), memandikan bayi, dan


perawatan tali pusat.
c. Mengetahui cara untuk mencegah
terjadinya infeksi pada tali pusat.
d. Menyebutkan ciri ciri infeksi
tali pusat
e. Menyebutkan

persiapan

memandikan bayi dan persiapan

leaflet
b. Bertanya
c. Menjawab
pertanyaan

perawatan

tali

pusat

dengan

benar.
f. Menjelaskan cara memandikan
bayi dan merawat tali pusat
dengan benar
g. Mengetahui jenis-jenis personal
hygiene
h. Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi personal hygiene
i. Memberikanpujianataskeberhasila
nibumenjelaskanpertanyaandanm
emperbaikikesalahan,
sertamenyimpulkan
j. Memberi
kesempatan
responden
4.

5 menit

untuk

pada

menjawab

pertanyaan yang diajukan


Penutup:
a. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
b. Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan kepada peserta
c. Mengakhiri pertemuan dengan
mengucapkan

terimakasih

dan

a. Menanyakan hal
yang

belum

jelas
b. aktif

bersama

menyimpulkan
c. Menjawab
salam

mengucapkan salam

IX. EVALUASI
Metode Evaluasi
: Diskusi dan Tanya Jawab
Jenis pertanyaan
: Lisan
Pertanyaan
:
1. Apa yang dimaksud dengan kebersihan diri?
2. Apakah tujuan dari perawatan kebersihan diri, memandikan bayi, dan
perawatan tali pusat?
3. Bagaimana cara untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat?
4. Apa sajakah ciri ciri infeksi dari tali pusat?
5. Apa saja persiapan yang harus dilakukan untuk memandikan bayidan
persiapan perawatan tali pusat dengan benar?

6. Bagaimana cara memandikan bayi dan merawat tali pusat dengan baik dan
benar?
7. Apa saja jenis-jenis dari kebersihan diri ?
8. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan diri dan bayi?

Observasi
:
1. Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah mereka diam atau
menjawab (benar atau kurang tepat)
2. Ibu antusias atau tidak
3. Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
X. LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Kebersihan Diri
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Personal hygiene
(kebersihan diri) adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Pemeliharaan
kebersihan diridiperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan dan
kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu memenuhi kebutuhan
kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik memerlukan
bantuan perawat untuk melakukan praktik kesehatan yang rutin.
B. Tujuan Perawatan Kebersihan Diri (Personal Hygiene), Memandikan
Bayi, dan Perawatan Tali Pusat
1. Tujuan perawatan personal hygiene
Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
Memelihara kebersihan diri seseorang
Memperbaiki personal hyiene yang kurang
Mencegah penyakit
Menciptakan keindahan
Meningkatkan rasa percaya diri
2. Tujuan memandikan bayi
Membersihkan kulit dari kotoran
Memberikan rasa nyaman kepada bayi
Mempertahankan kebersihan neonatus sehari-hari

Memungkinkan untuk observasi kulit bayi


3. Tujuan perawatan tali pusat
Agar terhindar dari infeksi
C. Upaya yang Dapat Dilakukakan untuk Mencegah Terjadinya Infeksi
1. Merawat tali pusat berarti menjaga agar luka tersebut tetap bersih,
tidak terkena air kencing, kotoran bayi atau tanah
2. Bila kotor, cuci luka tali pusat dengan air bersih yang mengalir dan
segera keringkan dengan kassa kering dan di bungkus dengan kassa
tipis yang steril dan kering
3. Dilarang membubuhkan atau mengoleskan ramuan, abu dapur, dan
sebagainya pada luka tali pusat sebab akan menyebabkan infeksi dan
tetanus yang dapat berakhir dengan kematian neonatal
D. Ciri Ciri Infeksi Tali Pusat
1. Warna memerah , disertai kemerahan sampai perut dan mengelilingi
tali pusat
2. Keluar nanah
3. Mengeluarkan bau tidak sedap
E. Persiapan Memandikan Bayi dan Persiapan Perawatan Tali Pusat
1. Set baju bayi yang terdari dari bedong, popok, diapers, baju , sarung
tangan, dan sarung kaki
2. Handuk 2 buah
3. Waslap 2 buah
4. Bak Mandi
5. Sabun bayi
6. Shampo
7. Sisir
8. Kapas kering
9. Betadine
10. Kapas mata
11. Baby oil, minyak telon, lotion dan bedak
12. Celemek ( jika diperlukan )
(Panduan Praktik Klinik dan Laboratorium

Keperawatan

Maternitas, 2010)
F. Cara Memandikan dan Merawat Tali Pusat Bayi
1. Kaji temperatur bayi serta tanda dan gejala adanya distres
pernapasan
2. Menyiapkan alat sesuai kebutuhan
3. Memastikan bayi dalam posisi nyaman dan aman

4. Periksa temperatur air pastikan jangan terlalu panas ( hangat


hangat kuku )
5. Gunakan celemek dan cuci tangan
6. Menyiapkan peralatan
7. Meletakan handuk dimeja sebnayak 2 buah ( 1 untuk mengalas dan
membungkus bayi saat disabuni dan 1 untuk mengeringkan tubuh
bayi setelah dibersihkan dengan air bersih )
8. Lipat kain bedong atau selimut bayi , buat segitiga , pakaian bayi
dan popok dibetangkan diatas selimut
9. Meletakan bayi diatas handuk dan selimut agar bayi tetap hangat
10. Usap mata bayi dari arah kantus dalam kekantus luar , gunakan
ujung waslap bersih pada bagian berbeda untuk tiap tiap mata
11. Bersihkan wajah dengan lembut, gunakan air biasa / tanpa
mengunakan sabun
12. Membersihkan telinga bayi dengan cotton bud, diputar searah
membersihkan mata , mulut, hidung dan telinga bagian luar
mengunakan ujung waslap yang basah dan lembut
13. Membersihkan verniks kaseosa dengan kapas yang diolesi minyak
atau baby oil kemudian bersihkan dengan waslap lembab
14. Membersihkan rambut
a. Pegang bayi dengan aman , gunakan football hold , basahi
rambut dengan air secara lembut
b. Usapkan sampo bayi dengan mengunakan lap, bilas rambut dan
keringkan kulit kepala dengan cepat
15. Membersihkan tubuh dan ekstremitas
16. Setelah melepaskan selimut mandi / pakaian bayi, bersihkan leher ,
dada , lengan dan punggung dengan cara yang sama
17. Bersihkan tubuh dengan sabun dan air lalu bilas dengan hati hati.
Angkat kedalam bak dengan hati hati yang berisi air hangat
18. Lap seluruh bada bayi waktu dalam air
19. Balikkan badan bayi dan bersihkan pungung bayi dengan waslap
20. Angkat bayi dari bak mandi dan diletakan dihanduk kedua.dan
keringkankemudian selimutkan dengan handuk pada tubuh bayi
21. Lakukan perawatan tali pusat .keringkan betul betul dengan
handuk yang lembut
22. Berikan betadine di kasa steril kemudian bungkus tali pusat dengan
kasa steril
23. Pakaian baju dan celana yang sesuai dengan bayi
24. Bedong bayi agara tetap hangat

(Panduan

Praktik

Klinik

dan

Laboratorium

Keperawatan

Maternitas, 2010)
G. Jenis-Jenis Personal Hygiene
1 Mencuci tangan
2 Perawatan rambut
3 Perawatan mata
4 Perawatan telinga
5 Perawatan gigi
6 Perawatan kulit
7 Perawatan kuku
8 Perawatan kaki
9 Perawatan Perineum
Tindakan Yang Diperlukan
1 Cuci Tangan
Cuci tangan sangat penting ketika:
o Sebelum dan sesudah menggunakan toilet; sebelum atau
sesudah melakukan aktivitas tertentu
o Sebelum, selama & sesudah menyiapakan makanan;
sebelum beristirahat makan, minum, & merokok
o Ketika batuk, bersin/ meniup hidung, dan berada didekat
seseorang yang sedang sakit untuk mengontrol penyebaran
kuman yang dapat menyebabkan pilek dan flu
o Ketika memasak/ membungkus makanan, mencegah
makanan dari kerusakan dan mengurangi kontaminasi.
Ketika

menangani

makanan

jangan

menggaruk/

memegang telinga, hidung, mulut, ataui luka terbuka


o Cuci tangan setelah menggunakan sarung tangan atau
tissue
Cara mencuci tangan yang baik:
o Basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang/
sabun cair. Semua bagian tangan harus terkena air, semua
permukaan kulit termasuk jari tangan, kuku dan bagian
belakang telapak tangan digosok dengan busa sabun
minimal 20 detik, bilas tangan dengan air

o Keringkan

tangan

dengan

handuk

bersih/

handuk

disposable setelah mencuci. Handuk ditempat cuci tangan


harus dicuci dan diganti setiap hari
o Untuk beberapa aktivitas lain, hand sanitizer tidak dapat
menggantikan

pencucian

menggunakan

hand

sejumlah

sanitizer

tangan.

sanitizer,
ke

telapak

Mencuci

dengan
tangan,

tangan

menuangkan
kemudian

menggosok kedua tangan bersama hingga kering, pastikan


2

telah mencakup semua permukaan tangan


Rambut
o Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan
sampo ringan, bilas dengan air bersih
o Keringkan rambut setelah dicuci
o Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sikat rambut
berbulu lembut atau sisir bergigi jarang
o Cuci sikat rambut atau sisir setiap kali anda mencuci
rambut
o Minyaki kulit kepala, sekali seminggu, atau sejam

sebelum mencuci rambut


Perawatan mata, telinga dan hidung
o Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata,
telinga dan hidung secara normal tidak ada perawatan
khusus yang diperlukan untuk mata karena secara
terus-menerus dibersihkan air mata, dan kelopak mata,
dan bulu mata mencegah partikel asing.Seseorang
hanya memerlukan untuk memindahkan sekresi kering
yang terkumpul kepada kantus sebelah, dalam bulu
mata hygiene telinga mempunyai implikasi ketajaman
pendengaran sebasea lilin atau benda asing berkumpul
pada kanal telinga luar yang mengganggu konduksi
suara.Khususnya pada lansia rentan masalah.Hidung
memberikan temperature dan kelembaban udara yang
pernafasan dihirup serta mencegah masuknya partikel
asing ke dalam system kumulasi sekresi yang mengeras

di dalam nares dapat merusak sensasi olfaktori dan


4

pernafasan (Potter dan Perry, 2005).


Gigi
o Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas
o Menyikat gigi sebelum tidur penting
o Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan
partikel makanan yang tersangkut diantara dan didalam
celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham dan gigi
geraham bungsu
o Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat
kearah atas untuk gigi bawah
o Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan
bagian dalam gigi
o Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali
ke bentuk semula
o Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai
Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunaka pasta gigi
yang tidak mengandung bahan pengasah atau antiseptic
yang kuat

Kulit
o Mandi satu atau dua kali sehari direkomendasikan untuk
egara tropis seperti Indonesia
o Orang yang aktif berolahraga/ bekerja diluar hingga
berkeringat disarankan untuk mandi setelah aktivitas
o Gunakan sabun ringan secukupnya, spon mandi dapat
digunakan untuk menggosok, atau gunakan penggosok
punggung atau penggosok tumit jika tersedia
o Bagian genital dan dubur harus dibersihkan karena
pengeluaran alami pada area ini, jika dalam kondisi tidak

higienis, dapat menyebab kaniritas dan infeksi


o Bilas dengan bersih setelah memakai sabun
o Keringkan badan dengan handuk bersih
o Hindari berbagi sabun dan handuk dengan rekan kerja
o Ganti dengan baju dalam yang bersih setelah mandi
Kuku

o Memanjangkan

kuku

hanya

jika

anda

menjamin

kebersihan kuku. Kuku pendek mengurangi masalah


o Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit.
Badan sehat mempunyai kuku sehat. Kuku rapuh/tak
berwarna merah mengindikasikan kondisi kurang sehat
atau adanya penyakit
o Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin
atau kuku robek
o Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga
minggu sekali dengan manicure (rendam tangan di air
hangat selama 10 menit, pijat tangan, kemudian bersihkan
7

dan bentuk kuku anda)


Kaki
o Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok
kaki yang tidak terbuat dari bahan pengamplas ketika
mandi
o Keringkan jari kaki sehabis mandi
o Biarkan kuku kaki tetap pendek
o Untuk personel yang sering memakai sepatu terus menerus
perlu mengeluarkan sesekali, ini akan memberikan udara
pada kaus kaki dan mengurangi bau. Gunakan kaus kaki
katun. Gunakan kaus kaki bersih setiap hari. Gunakan
bedak sebelum menggunakan kaus kaki
o Banyak orang memiliki kaki yang mudah berkeringat, dan
kaus kaki serta sepatu menjadi cukup berbau. Jika
memungkinkan, jangan menggunakan sepatu yang sama
setiap hari
o Lakukan pedicure untuk kaki anda tiga minggu sekali
o Penting untuk memastikan anda menggunakan sepatu/ alas
kaki yang nyaman. Untuk anda yang bertelanjang kaki
didalam ruangan, keset pintu harus dibersihkan atau
diganti secara berkala
o Perawatan kaki yang lebih diperlukan untuk penderita

diabetes
Perawatan Perineum

o Untuk mengurangi rasa sakit atau menenangkan luka, ibu


dapat menggunakan kompress pada luka jahitan. Ibu bisa
menggunakan es yang dibungkus kain bersih dan
menempelkannya pada bekas jahitan.
o Ibu harus selalu memastikan bahwa luka bekas jahitan
selalu bersih. Membersihkan luka ini bisa dilakukan
dengan menggunakan botol semprot yang diisi air untuk
membersihkan area perineum setelah ibu buang air kecil
atau besar. Selain itu, untuk membersihkan bekas jahitan
ibu juga bisa menggunakan waslap yang dibasahi dan
sabun. Buatlah busa di waslap tersebut. Bersihkan seluruh
luka dengan waslap tersebut, pastikan daerah bekas jahitan
benar-benar bersih.
o Siramlah dengan air dingin "Miss V" saat ibu sedang
buang air kecil. Kemudian lakukan cebok dari arah depan
ke belakang dengan air bersih (jangan sebaliknya, karena
jika terbalik cara ceboknya, justru akan mengumpulkan
bakteri dari anus ke "Miss V"), dan lakukan dengan hatihati atau menggunakan botol semprot yang berisi air tadi.
o Saat buang air besar, kemungkinan akan terasa sakit pada
area bekas jahitan. Gunakan bantalan lembut dan bersih
pada luka bekas jahitan, dan tekan ke bagian atas pada
bekas

luka

untuk

menghindarkan

tekanan

atau

menghindari robek kembali.


o Hindari aktivitas berlebih saat minggu-minggu pertama
pasca melahirkan. Seringlah berbaring atau duduk, dan
hindarkan sering berjalan. Saat duduk lakukan dengan
hati-hati, kalo bisa usahakan mencari bantalan duduk
berbentuk donat untuk menghindari tekanan pada daerah
bekas luka.
o Perbanyak lah

konsumsi

makanan

yang

banyak

mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan.


Dengan demikian diharapkan, tinja yang dikeluarkan saat

BAB tidak keras dan hal ini menghindarkan sakit berlebih


saat BAB.
o Lakukan latihan senam kegel untuk mengencangkan
bagian sekitar panggul. Lakukan senam kegel ini beberapa
hari pasca melahirkan.
o Seringlah ibu melakukan pergantian celana dalam dan
usahakan menggunakan bahan yang mampu menyerap
keringat. Ibu bisa menggunakan panty liner untuk
membantu "Miss V" agar terhindar dari kelembaban yang
berlebih. Selain itu, mencukur rambut "Miss V" juga dapat
membantu mengurangi kelembaban.
o Luka jahitan dapat di olesi dengan menggunakan salep
antibiotik, tapi harus sesuai dengan anjuran dokter
H. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
1 Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri, misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga
2

individu tidak peduli terhadap kebersihannya.


Praktik Social
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka

kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene


Status Sosial-Ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta
gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan

uang untuk menyediakannya


Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan

yang baik dapat meningkatkan kesehatan.


Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak

boleh dimandikan.
Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu
dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, shampo, dan

lain-lain.
Kondisi Fisik

Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri


berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene
1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik.Gangguan fisik
yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan
membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan
gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan
mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan
interaksi sosial.
Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene
1.
2.
3.
4.

Ibu Mudah Sakit


Ibu terlihat kotor/ kurang bersih
Bayi ibu sakit
Ibu kurang percaya diri

DAFTAR PUSTAKA
Deswani. K. 2010. Panduan Praktik Klinik Dan Laboratorium Keperawatan
Maternitas. Jakarta : Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul Hidayat dan Musrifatul Uliyah.2004.Kebutuhan Dasar
Manusia.Jakarta : EGC
Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai