Anda di halaman 1dari 11

Cindy Angelista Deltika (6305130070)

Irvi Augustin

(6305130083)

Suci Amelia

(6305134129)
D3TT-37-03

Teknik Transmisi Seluler


1. Pengertian BTS

Antena BTS di Kawasan Universitas Telkom

Gambar 1. Tower BTS di Universitas Telkom

BTS (Base Transciever Station) adalah sebuah infrastruktur telekomunikasi yang


memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan operator. Piranti

komunikasi penerima sinyal BTS bisa telepon, telepon seluler, dan jaringan nirkabel sementara
operator jaringannya yaitu GSM, CDMA, dan TDMA. BTS mengirimkan dan menerima sinyal
radio ke perangkat mobile dan mengkonversi sinyal-sinyal tersebut menjadi sinyal digital untuk
selanjutnya dikirim ke terminal lainnya untuk proses sirkulasi pesan atau data dan BTS
merupakan suatu elemen dalam jaringan seluler (Cell Network) yang berperan penting sebagai
pemancar dan penerima sinyal dari handphone (MS/Mobile Station). Nama lain dari BTS adalah
Base Station (BS), Radio Base Station (RBS), atau node B (eNB). Hingga saat ini masyarakat
belum bisa membedakan antara perangkat BTS dan menara BTS padahal menara BTS bukanlah
BTS itu sendiri.
BTS sendiri sebenarnya terdiri dari tiga bagian utama. Yakni, tower, shelter dan feeder.
Dari ketiga komponen utama itu, towerlah yang paling jelas terlihat. BTS terdapat perbedaan
pada jenis towernya, yaitu tower 3 kaki, tower 4 kaki, tower pipa besi, dll. BTS yang dianalisa
kali ini, merupakan tipe tower 4 kaki. Tower dengan 4 kaki sangat jarang dijumpai roboh, karena
memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah dipertimbangkan konstruksinya. Tipe ini mahal
biayanya (650 juta hingga 1 milyar rupiah), namun kuat dan mampu menampung banyak antenna
dan radio. Tipe tower ini banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan bisnis komunikasi dan
informatika yang bonafid. (Indosat, Telkom, Xl, dll).
Pada BTS terdapat 2 antena uyang digunakan yaitu :
1. Antenna Sektoral
Antena didefinisikan sebagai suatu struktur yang berfungsi sebagai pelepas energi
gelombang elektromagnetik diudara dan juga bisa sebagai penerima/penangkap energi
gelombang elektromagnetik diudara. Karena merupakan perangkat perantara antara saluran
transmisi dan udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan
saluran pencatunya.
Antena adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
elektromagnetik

lalu

meradiasikannya.

Antena

sektoral

merupakan

antena

yang

memancarkan dan menerima sinyal sesuai dengan sudut pancar sektornya. Antena yang
digunakan adalah antena 3 sektor dengan kombinasi Distributed Control System.
1. Antenna Microwave

Microwave system adalah sebuah sistem pemancaran dan penerimaan gelombang


mikro yang berfrekuensi sangat tinggi. Microwave system digunakan untuk komunikasi
antar BTS atau BTS-BSC.Microwave System yang digunakan merupakan sistem indoor.
Namun antena microwave tetap terpasang menara.
Pada antenna Microwave (MW) Radio, yang bentuknya seperti rebana genderang, itu
termasuk jenis high performance antenna. Biasanya ada 2 brand, yaitu Andrew and RFS.
Ciri khas dari antenna high performance ini adalah bentuknya yang seperti gendang, dan
terdapat penutupnya, yang disebut radome. Fungsi radome antara lain untuk melindungi
komponen antenna tersebut, dari perubahan cuaca sekitarnya.
Teknologi seluler adalah system telekomunikasi nirkabel (tanpa kabel) yang memakai
gelombang radio sebagai sinyal pembawanya dengan sel berbentuk segi enam. Dimana teknologi
tersebut ada pada BTS ( Base Transceiver Station), komponen utama yang ada pada BTS adalah
tower, shelter dan feeder dimana bagian tersebut juga memiliki banyak komponen. Salah satunya
yaitu pada tower, tower yang digunakan di Universitas Telkom adalah jenis tower 4 kaki yang
memiliki komponen antenna. Antenna yang digunakan yaitu antenna sektoral dan antenna
microwave.
2. Perkembangan antenna teknologi seluler dari generasi ke 1 sampai dengan generasi 4
A. TEKNOLOGI GENERASI PERTAMA (1G)
Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang diperkenalkan
pada era 80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan
teknik komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini
memungkinkan untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masingmasing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat melakukan pembicaraan
memiliki frekuensi sendiri (prinsipnya seperti pada stasiun radio dimana satu stasiun radio hanya
menggunakan satu frekuensi untuk siarannya).

Kemampuan teknologi 1 G

Kemampuan teknologi 1 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara saja tidak
dapat melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar.
Kelemahan teknologi 1 G
Kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel
sedikit, penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu
buah kanal frekuensi, dan suara tidak jernih.
B. TEKNOLOGI GENERASI KEDUA (2G)
Teknologi generasi kedua muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas
yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital. Generasi ini
menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple
Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya.
Kemampuan teknologi 2G
Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS (Short
Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter),
voice mail, call waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second).
Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar.
suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, karena berbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal
suara analog diubah menjadi sinyal digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga
dapat menghemat baterai, sehingga handset dapat dipakai lebih lama dan ukuran baterai bisa
lebih kecil.
Kelemahan teknologi 2 G
Kecepatan transfer data masih rendah, tidak efisien untuk trafik rendah, jangkauan
jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (cell Tower).
C. TEKNOLOGI GENERASI DUA SETENGAH (2.5G)
Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar
GSM telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis

GSM teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan
WiDEN, sedangkan yang berbasis CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.
D. TEKNOLOGI GENERASI KETIGA (3G)
Teknologi generasi ketiga (3G Third Generation) dikembangkan oleh suatu kelompok
yang diakui para ahli dan pelaku bisnis yang berkompeten dalam bidang teknologi wireless di
dunia. 3G (Third Generation) sebagai teknologi yang berfungsi mempunyai kecepatan transfer
data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100 km/jam, mempunyai kecepatan transfer data
sebesar 384 kbps pada kecepatan berjalan kaki, mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2
Mbps pada untuk user diam (stasioner).
Kemampuan teknologi 3G :
Memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps-2Mbps) sehingga dapat melayani
layanan data broadband seperti internet, video on demand, music on demand, games on demand,
dan on demand lain yang memungkinkan kita dapat memilih program musik, video, atau game
semudah memilih channel di TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference
dan video streaming lainnya.
Kelebihan 3G dari generasi-genersi sebelumnya :
Kualitas suara yang lebih bagus, keamanan yang terjamin, kecepatan data mencapai 2
Mbps untuk lokal/Indoor/slow-moving access dan 384 kbps untuk wide area access, support
beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat browse internet bersamaan
dengan melakukan call (telepon) ke tujuan yang berbeda, infrastruktur bersama dapat
mensupport banyak operator dilokasi yang sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users,
roaming nasional dan internasional, bisa menangani packet-and circuit-switched service
termasuk internet (IP) dan videoconferencing. Juga high data rate communication services dan
asymmetric data transmission, efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara
maksimum bandwidth yang terbatas, support untuk multiple cell layer, co-existance and
interconnection dengan satellite-based services, mekanisme billing yang baru tergantung dari
volume data, kualitas service dan waktu.

Kelemahan Teknologi 3G
Memerlukan Kontrol Daya Ideal dan belum mencukupinya kecepatan transfer data dalam
melayani layanan multimedia yang memerlukan kecepatan yang mumpuni.
E. TEKNOLOGI GENERASI TIGA SETENGAH (3.5G)
Teknologi 3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G,
terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2 Mbps)
sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing
F. TEKNOLOGI GENERASI KEEMPAT (4G- FOURTH GENERATION)
Teknologi fourth generation (4G) adalah teknologi yang baru memasuki tahap uji coba.
Salah satunya oleh Jepang dimana pihak NTT DoCoMo, perusahaan ponsel di Jepang,
memanfaatkan tenaga hingga 900 orang insinyur ahli untuk mewujudkan teknologi generasi ke
4.
Motivasi Teknologi 4G
Mendukung service multimedia Interaktif, telekonfrensi, Wireless Intenet, bandwidth yang lebar,
bit rates lebih besar dari 3G, global mobility, Service Portability, Low-cost service, dan
skalabilitas untuk jaringan mobile.
Teknologi yang baru dalam 4G
Sepenuhnya untuk jaringan packet-switched, semua komponen jaringan digital, bandwidth yang
besar untuk mendukung multimedia service dengan biaya yang murah ( Sampai 100 Mbps), dan
jaringan keamanan data yang kuat.
Teknologi yang digunakan :
Untuk teknologi 4G, kemungkinan teknologi yang diadaptasi adalah :
MIMO-OFDM (Multi Input Multi Output Orthogonal Frequency Modulation). OFDM
merupakan suatu teknik transmisi multi carrier (banyak frekuensi). Dimana tiap frekuensi adalah
orthogonal satu sama lain, sehingga terjadinya overlapping tidak akan menyebabkan interferensi.

Dan di sisi lain teknik MIMO dapat membuat kanal paralel independen dalam spatial domain
untuk mengirimkan data stream yang beragam. Teknik MIMO bisa memperbesar kapasitas kanal
tanpa mengurangi bandwidth yang ada. Jumlah antena yang dipergunakan pada bagian pemancar
2 sedangkan pada bagian penerima 4. MIMO dapat mencapai kecepatan transfer data sampai
59,52 Mb.

2. Dasar Optimasi RF
RF Optimasi
adalah sebuah proses untuk mendapatkan RF quality, KPI dan target coverage sesuai dengan
tujuan atau target. Karena sesuai target, maka hasil di sesuaikan dengan tujuan dan kondisi.
RF Quality
RF quality merepresentasikan kualitas signal dari coverage suatu kelompok BTS. Berikut
representasi kualitas signalyang banyak di pakai di CDMA2000 1xEVDO:
1. Receive signal yang di terimah MS (di singkat Rx)
RX representasi dari daya receive yg di terimah MS, satuanya dBm. Semakin dekat
BTS semakin kuat daya receive nya.
2. Transmit MS ( Tx)
TX representasi dari daya pancar yang di pancarkan oleh sebuah MS
3. Ec/Io
Ec/Io merupakan representasi dari kualitas signal yg di terimah MS. Ec adalah Energi
pilot dari BTS tertentu, dan Io adalah energy totalyang masuk ke MS. Bisa di katakan Ec/Io
adalah level interference yang di terimah MS. Semakin banyak pilot yg masuk, semakin buruk
kualitasnya.
4. FER
Frame error rate (FER) representasi dari kualitas voice. Semakin besar nilai FER
semakin buruk kualitas voice nya.
5. SINR
Signal to Noise Ratio adalah representasi dari kualitas signal EVDO. Semakin tinggi semakin
bagus kualitasnya.
Itulah beberapa RF quality yang sering di pakai untuk melakukan optimasi.
KPI

KPI adalah kepanjangan dari key performance Indicator, yaitu sebagai target untuk melakukan
perbaikan sesuai dengan minimum KPI nya. Berikut KPIyang banyak di gunakan di
CDMA20001x :
1. Calldrop
Yaitu putusnya sambungan dalam kanal traffik. Bisanya nilai target KPI Calldrop dalam
bentuk persentase. Misal target calldrop adalah di bawah 1%, maka jika nilai calldrop di atas 1 %
di lakukan optimasi untuk melakukan perbaikan agar calldrop bisa di bawah 1%
2. Call setup
Call setup adalah proses menyambungkan sebuah MS agar terhubung ke jaringan.
Biasanya KPI yang di gunakan adalah CSSR (call setup success ratio) yaitu prosentase dari
keberhasilan call dan Access fail yaitu jumlah call yang gagal.
3. Call Blocking
Yaitu sejumlah call yang gagal karena kekurangan resource.
Coverage
Coverage adalah jangkauan dari layanan yg di berikan oleh BTS. Seberapa jauh dan
berapa prosentase layanan yang kualitasnya bagus yg di berikan dalam cluster atau area tsb.
Cara memulai RF Optimasi
Ada beberapa tahapan dalam memulai proses optimasi, yaitu :
Tahap pengumpulan data
ada 2 type dalam pengumpulan data, yaitu pengumpulan data di sisi MS dan pengumpulan data
di sisi BSS.
1. Pengumpulan data di sisi MS
Untuk melakukan pengumpulan data di sisi MS, yang paling sering di lakukan adalah
dengan melakukan Drive test. Lihat posting tentang Drive test
2. Pengumpulan data di sisi BSS
Di sisi BSS hal di lakukan adalah mengambil data performance BTS. Banyak vendor
telah menyediakan interface untuk mengambil data performance
Parameter Pengukuran RF
Mengenal key RF parameter GSM, CDMA, WCDMA dan LTE

Berikut adalah parameter kunci yg sering di gunakan untuk mengukur kualitas signal :
1. GSM

Daya terima / Receive Power adalah daya penerimaan yg di terimah receiver. Sisi
Handset/user, biasa di sebut Rx. Nilainya di anggap baik jika Rx > -85dBm atau sesuai KPI yg di
terapkan masing2 operator. Kualitas penerimaan, banyak juga di sebut RxQual adalah kualitas
penerimaan di ukur berdasarkan daya terimah dari BTS tertentu di kurangi factor coherent frekuensi
re-use dan lain. Dianggap buruk jika RxQual >4, tergantung KPI operator. C/I atau perbandingan
daya carrier BTS tertentu terhadap factor interferensi, nilainya dianggap bagus jika nilainya > 12dB
FER (Frame Error Rate), nilainya dianggap buru jika FER > 4% Itulah 4 parameter yg sering di
gunakan di GSM dalam melakukan pengukuran di lapangan (Drive Test) untuk mengetahui kualitas
signal.
2. CDMA2000
Daya terima / Receive Power adalah daya penerimaan yg di terimah receiver. Sisi
Handset/user, biasa di sebut Rx. Nilainya di anggap baik jika Rx > -85dBm atau sesuai KPI yg di
terapkan masing2 operator. Ec/Io adalah Energy chip dari sector BTS tertentu (bisa Pilot atau
traffic) berbanding terhadap energy dari BTS lainya di tambah dirinya sendiri. Dianggap buruk
jika Ec/Io < -13d FER (Frame Error Rate), nilainya dianggap buru jika FER > 4%
Tx yaitu Transmit power Handset. Umumnya rata2 HP mempunyai daya maksimum sampai
23dBm, jadi di anggap buruk/jelek jika Tx > 23dBm.
SINR atau Signal to I + Noise Ratio adalah pengukuran untuk EVDO yaitu perbandingan antara
daya pancar dari sector tertentu terhadap Noise. Dianggap buruk jika SINR < -4dB Itulah 5
parameter yg sering di gunakan di CDMA2000EVDO dalam melakukan pengukuran di lapangan
(Drive Test) untuk mengetahui kualitas signal.
3. WCDMA/UMTS
Daya terima / Receive Power adalah daya penerimaan yg di terimah receiver. Sisi Handset/user,
biasa di sebut Rx atau RSCP (Received signal code power). Nilainya di anggap baik jika RSCP >
-85dBm atau sesuai KPI yg di terapkan masing2 operator. Ec/Io adalah daya terimah dari CPICH
sector BTS tertentu berbanding terhadap energy dari BTS lainya di tambah dirinya sendiri dll.
Dianggap buruk jika Ec/Io < -13dB. Terkadang beberapa parameter di referensikan dengan lainya,
missal : Ec di identikan dengan RSCP, Io di identikan dengan No (Noise spectral), sehingga Ec/Io
kadang di sebut Ec/No. pada prinsipnya Ec/Io tidaklah sama dengan Ec/No, tapi karena kemampuan
pengukuran Handset yg terbatas sehingga hamper nilainya sama untuk Ec/Io dengan Ec/No. CQI
value untuk HSDPA, menyatakan nilai dari kualitas yg di terima Handset. Factor pengukuranya

adalah salah satunya dari pengukuran/mapping SINR (signal to Noise Ratio). Range nilai 0 sampai
30, dianggap bagus > 16 atau sesuai KPI. Tx yaitu Transmit power Handset. Umumnya rata2 HP
mempunyai daya maksimum sampai 23dBm, jadi di anggap buruk/jelek jika Tx > 23dBm.
4. LTE
Daya terima / Receive Power adalah daya penerimaan yg di terimah receiver. Sisi Handset/user,
biasa di sebut Rx atau RSRP (Reference signal received power). di ukur dari jumlah daya tertentu
resource element (RE), Nilainya di anggap baik jika RSRP > -85dBm atau sesuai KPI yg di
terapkan masing2 operator. Reference Signal Received Quality (RSRQ) menyatakan kualitas signal,
secara gampangnya bisa di rumuskan sebagai NRSRP/(E-UTRA carrier RSSI), dimana N adalah
jumlah RE, RSSI (Reference signal received power) adalah daya total dari bandwith tertentu yg di
terimah Handset Tx yaitu Transmit power Handset.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai