Proses Pembentukan
Air Menjadi Uap
1. diberi panas Vo
V1
to
t1
bergerak
2. ditambah panas
V1
V2
t1
t2
bergerak
3. ditambah panas
V2
V3
t2
t3
pergerakan molekul air
semakin besar
4. ditambah panas
V3
V4
t3
t4
molekul air melepaskan diri
dari lingkungannya dan
berubah menjadi uap
Proses ini disebut proses penguapan, dimana molekul-molekul air berubah
menjadi uap disebut air sedang mendidih dan temperatur saat itu mencapai
temperatur didih
Air
4
m
5
Uap
m
m
td
t < td
td
td
t > td
Q2
Q1
uap kenyang
air
a
p
p
awal mendidih
akhir mendidih
Entalphi
Entalphi
Panas yang terkandung oleh 1 kg air / uap kenyang / uap
panas lanjut dari temperatur O oC sampai dengan ta / tu / tupl
disebut ENTALPHI
uap
air
Wt oC = t kkal/kg
t1 = 0 oC
air
air
t1 = 0 oC
t2 = t
o
C
t2 = 10 oC
W10 oC = 10 kkal/kg
dengan demikian :
Entalphi yang terkandung bila air dipanaskan
sampai 10 oC adalah :
Wt = 10 kkal/kg
untuk satuan SI
1 kkal = 4,178 kJ
10 kkal/kg = 10 x 4,178
= 41,78 kJ/kg
Entalphi
1. Entalphi Air ( Wd )
2. Entalphi Uap kenyang ( i )
3. Entalphi Uap panas lanjut ( i )
Entalphi Air ( Wd )
a. Panas yg dibutuhkan utk memanaskan 1 kg air
dari 0 oC menjadi t oC
b. Panas yg dilepas oleh 1 kg air yg didinginkan
dari t oC menjadi 0 oC
c. Panas yg dikandung oleh 1 kg air pada
temperatur t oC dihitung dari 0 oC
Wd
r
i = Wd + r
tu
td
air
Q
Wd
r
i = Wd + r
i = i + Cp (tu-td)
Cp (tu-td)
Menghitung Entalphi
Menghitung Entalphi
Untuk menghitung Entalphi dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. diagram moolier
2. tabel uap
Pada Ketel Uap umumnya dipakai dengan menggunakan tabel
dimana terdapat 2 buah tabel yaitu :
1. Tabel Uap Kenyang ( tabel 1 )
2. Tabel Uap Panas Lanjut ( tabel
2)
Mollier Diagram
Perhitungan Entalphi
Berapa entalphi air mendidih pada saat
a. t = 165 oC
b. t = 200 oC
Jawab :
a. Untuk t = 165 oC, lihat tabel 1
Pada tabel 1 : t = 165 oC, Wd = 697 kJ/kg
b. Untuk t = 200 oC, lihat tabel 1
pada tabel 1 tidak terdapat t = 200 oC yang ada hanya t
= 198,3 oC dan t = 212,4 oC
Untuk mencarinya dilakukan dgn interpolasi
Interpolasi
X
A
tA
tX
tB
x A
B A
tx t A
tB t A
( x A)(t B t A ) (t x t A )( B A)
tx tA
xa
( B A)
tB t A
tx tA
x A
( B A)
tB t A
Lihat tabel 1
t = 198,3 oC
Wd = 844 kJ/kg
t = 212,4 oC
Wd = 908 kJ/kg
maka
Wd 200
Wd 200
Wd 200
Wd 200
200 198,3
Wd 198,3
(Wd 212, 4 Wd 198,3 )
212,4 198,3
200 198,3
844
(908 844)
212,4 198,3
1,7
844
(64)
14,1
844 7,71
Wd 200 851,71kJ / kg
56 50
(i"60 i"50 )
60 50
56 50
2759
( 2784 2795)
60 50
6
2759
( 11)
10
2749,4kJ / kg
i"56bar i"50
i"56bar
i"56bar
i"56bar
b.
p = 60 bar
t = 525 oC
lihat tabel 2
p
500
60
3421
600
3657
i '60 , 525
i '60 , 525
i '60 , 525
525 500
i '60 , 500
(i '60 , 600 i '60 , 500 )
600 500
25
3421
(3657 3421)
100
3480kJ / kg
c. p = 45 bar
t = 400 oC
pada tabel 2
p
400
40
3213
50
3195
Dilakukan interpolasi tekanan dgn temperatur tetap
45 40
i '45, 400 i '40, 400
(i '50, 400 i '40, 400 )
50 40
5
i '45, 400 3213 (3195 3213)
10
i '45, 400 3204kJ / kg
d. p = 92 bar
t = 435 oC
pada tabel 2
p
400 500
90 3119 3387
100 3098 3375
interpolasi kedua
92 90
i '92,500 i '90,500
(i '100,500 i '90,500 )
100 90
2
3387 (3375 3387)
10
3385 kJ/kg
Ketel
in = air
output
effisiensi
input
panas
kebutuhan panas
banyaknya air/uap x perbedaan entalphi
S x entalphi
Be x Q low
S x entalphi
Be
x Q low
dimana :
S = banyaknya air / uap (kg/jam)
entalphi = perbedaan entalphi (kJ/kg)
Be = kebutuhan bahan bakar (kg/jam)
Qlow = nilai panas bahan bakar (kJ/kg)
catatan
S = konstan
Qlow = konstan
bila tidak terjadi kerugian maka = 100 %, sehingga :
S x entalphi
Be
x Q low
Be = entalphi
dengan :
maka
Be = entalphi
entalphi
Be
entalphi
Be
Ketel
boros
Ketel
ekonomis