Anda di halaman 1dari 26

pemasaran

A. PENGERTlAN PEMASARAN
Sebagaiman kita ketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan
penjualan, transaksi ataupun perdagangan.
American Marketing Association 1960, mengartikan pemasaran sebagai berikut:
Pemsaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan
jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan
aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak
diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang
pemasaran.
Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing
Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas,
yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan
mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
B. PASAR SASARAN
Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran yang
akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka
tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya
pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan
keinginannya. Jadi arti dari pasar sasaran adalah: Sebuah pasar terdiri dari pelanggan
potensial dengan kebutuhan alau keinginan tertentu yang mungkin maupun mampu untuk
ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.
Karena konsumen yang terlalu heterogen itulah maka perusahaan perlu
mengkelompokkan pasar menjadi segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan
segmen pasar tertentu sebagai sasaran. Dengan adanya hal ini, maka perusahaan terbantu
untuk mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik, dengan demikian perusahaan
dapat mengembangkan produk yang tepat, dapat menentuan saluran distribusi dan
periklanan yang sesuai dan efisien serta
mampu menyesuaikan harga bagi barang atau jasa yang ditawarkan bagi setiap
target pasar.
Pasar sasaran (Target Market) adalah: Sekelompok konsumen atau pelanggan yang
secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan.
Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Segmentasi Pasar

2. Penetapan Pasar Sasaran


3. Penempatan Produk
TABEL I
Langkah langkah Segmentasi Pasar, Penetapan Pasar Sasaran,

Penempatan Pasar
Segmentasi Pasar

Menetapkan Pasar
Sasaran

Penempatan Produk

1.Identifikasi dasar-dasar
segmentasi pasar

1.
Mengembangkan
metode penilaian atas daya
tarik segmen

1.
Merumuskan
penempatan produk pada
masing-masing
segmen
yang
dipilih
sebagai
sasaran

2. Mengembangkan profit
setiap segmen

2. Memilih segmen yang


akan dimasuki

2. Mengembangkan bauran
pemasaran
bagi
setiap
segmen
yang
dipilih
sebagai sasaran

1. Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari
suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan
tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu
strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah
konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan
lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih
efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar
dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:
Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya,
maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga
dapat dilayani secara efektif.
Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.

Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun


untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
Kebijakan segmentasi pasar haruslah dilakukan dengan menggunakan ktiteria
tertentu. Tentunya segmentasi ini berbeda antara barang industri dengan barang konsumsi.
Namun dengan demikian secara umum setiap perubahan akan mensegmentasikan pasarnya
atas dasar:
a. Segmentasi atas dasar Geografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara
membagi pasar kedalam unit-unit geografis seperti negara, propinsi, kabupaten.
kota, desa, dan lain sebagainya. Dalam hal ini perusahaan

2004 Digitized by USU digital library 3

akan beroperasi disemua segmen, akan tetapi, harus memperhatikan perbedaan


kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.

b. Segmentasi atas dasar Demografis, Segmentasi pasar ini dapat dilakukan dengan
cara memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada
variabel-variabel demografis, seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga,
pendapatan, agama, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
c. Segmentasi atas dasar psychografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara
membagi-bagi konsumen kedalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut
kelas sosial, gaya hidup, berbagai ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.
2. Penetapan Pasar Sasaran ( Target market)
Adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih
segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin
menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama
adalah menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka
dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi
pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang
dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar dapat
menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya
sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus
membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian
dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya
perusahaan dapat mengikuti salah satu diantara lima strategi peliputan pasar, yaiitu:
1. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya
dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan

pilihan ini.
2. Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis
produk. Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi hanya mesin tik
listrik bagi sekelompok pelanggan.
3. Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala
macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.
4. Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan usaha
yang tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu
mengandung peluang yang menarik.
5. Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk
mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai
dengan daya beli masing-masing.
3. Penempatan produk ( Product Positioning)
Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam
persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya
Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar
tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi
penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu
dalam segmen pasamya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau
tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar.

C. BAURAN PEMASARAN
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang
merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan,
bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu,
yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan
oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.
Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan
seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian
perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi
dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan
program pemasaran secara efektif. Menurut William J.Stanton pengertian marketing mix
sccara umum adalah sebagai berikut: marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk
menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi.
Keempat unsur tersebut adlah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi,
dan sistem distribusi.
Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang

disebut four p's adalah sebagai berikut:


1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi
Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan.
Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang dapat
dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka variabel-variabel
marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai berikut:
1. Produk (Jasa)
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan
ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung
penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk
merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk
memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri
sebab produk/jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih. Sedangkan
sifat dari produk/jasa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tidak berwujud
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba,
didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.
2. Tidak dapat dipisahkan
Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu
merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel
tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.
3. Berubah-ubah
Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat tergantung
kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan. Misalnya jasa yang
diberikan oleh sebuah hotel berbintang satu akan berbeda dengan jasa yang diberiakan
oleh hotel berbintan tiga.
4. Daya tahan
Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah
kamar hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak
menempati karnar yang ia sewa.

2. Harga ( Price)
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi.
Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga
suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk
menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu,
penetuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting,
karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang
dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam
penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa ditambah dengan
beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan
ini konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak.
Juga konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan
harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada harga
semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalilya kualitas dari
barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan dan sebagainya.
Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang peling tepat, dalam arti yang
dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun unluk
jangka panjang.
3. Saluran Distribusi ( Place )
Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan
menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian
produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat,
dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan
konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut.
Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa
adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran
distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam
memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari
produsen ke konsumen.
Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan
perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar jasa-jasa tersebut dapat diterima
oleh konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:
a. Sifat pasar dan lokasi pembeli
b. Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara
c. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis.

d. Jaringan pengangkutan.
Saluran distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk menyalurkan jasanya
kepada konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam
kebijaksanaan saluran distribusi itu sendiri dengan memperhitungkan adanya perubahan
pada masyarakat serta pola distribusi perlu mengikuti dinamika para konsumen tadi.
4. Promosi ( Promotion)
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada
pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara
menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal
Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity)
Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk
mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat
surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster
yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk
melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung
ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha
dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door
to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk
menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan
mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan
tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
Publsitas (Pubilicity): Meripakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan
untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka
menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan
promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal
yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu
membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha
untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ".

Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan yang
efektif, dengan mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam suatu strategi
promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat
keputusan pembelian.

Jenis Jenis Pasar dibedakan menurut bentuk kegiatan, cara transaksi dan menurut jenis

barangnya.
Pengertian Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon
pembeli barang dan jasa.
Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan
dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan,
ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak
manapun.
Jenis-Jenis Pasar
Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi
2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini:

Pasar Nyata.

Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh
pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.

Pasar Abstrak.

Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan
dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya
saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan
menjadi pasar tradisional dan pasar modern.

Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat
mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah
barang yang berupa barang kebutuhan pokok.

Pasar Modern

Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan
harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza,
dan tempat-tempat modern lainnya.
Jenis Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang
tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.
Jenis Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang

yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:

Pasar Lokal

Pasar Daerah

Pasar Nasional dan

Pasar Internasional

PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN


DAN MANAJEMEN PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan
managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan
orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang
dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi,


utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar.
Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu
keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang
kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam.
Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan
kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan.

Sedangakan

manajemen

adalah

proses

perencanaan

(Planning),

pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.


Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud
untuk mencapai tujuan tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai
kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang,
penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat
yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat
tercapai.

BAB II

MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN


I. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan
yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia
dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan
mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang
luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena
konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli

mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan
mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat
produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam
penampilan dengan ciri ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi
harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap
melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktorfaktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang
mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang
terlibat dalam perusahaan.

BAB III
SISTEM PEMASARAN
A. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling
berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem
pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa,
ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk
serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu
mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan,
yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem
pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara
terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
B. Macam Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal

Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
Mengendalikan perilaku saluran
Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk
memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen
digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan sosial dan budaya.
e. Kekuatan politik dan legal.
f. Persaingan.

b. Lingkungan mikro eksternal


a. Pasar (market)
b. Pemasok
c. Pialang (marketing intermediaries)
c. Lingkungan Non- Pemasaran Intern
Kekuatan non pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan
bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam
organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran,
bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang
diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang
menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap
pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah
memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.

3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan,
apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam strategi pemasaran diantaranya:
1. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
1. Menambah jumlah pemakai dan
2. Meningkatkan jumlah pembeli.
2. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara :
a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
1. Memelihara kepuasan pelanggan;
2. Menyederhanakan proses pembelian;
3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
1. Mengambil posisi berhadapan (head to heas positioning)
2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)

Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
C. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok
pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar
bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para
pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan
iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan,
pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat
pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.

2. Dasar dasar segmentasi pada pasar industri


a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis,
dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri ciri kepribadian, kualitas produk, dan
pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi
menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa
tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk
produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
b. Pemasaran segmen

Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku
pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu
ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau
lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran
individu.
4. Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatankesempatan pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran
yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada
berbagai segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
D. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada

2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan datang.
BAB V
PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian
penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari
sumber lainnya.
B. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan
dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori
keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau
sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman
dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama,
ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas
sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan

tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan


perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok
kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan
organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang
ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus
hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga
dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi,
pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli
potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat
membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental
yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi
final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi
kekurangan informasi mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi
mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru
tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.

4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil


untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan
produk baru tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga
produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui
proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk
tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan,
diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang
lebih cocok.
1. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan
nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
1. Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan
merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli

Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :


a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan,
apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan
sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan
pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4.

Sumber

pengalaman,

meliputi:

pernah

menangani,

menguji,

dan

mempergunakan produk.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap
produk atau jasa tersebut.
2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri
produk.
3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang
diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri

barang.
d. Keputusan membeli
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk
membeli, yaitu :
1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman,
tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan

PEMASARAN SOSIAL DAN KOMERSIL


Posted on Januari 6, 2013 by rosyitazsa

PEMASARAN SOSIAL DAN KOMERSIL..


Jual gagasan dengan mencari entry point yangkena dengan masyarakat yang akan diubah
Prof. Dr. Emil Salim.
Kalimat di atas memberikan gambaran tentang pemasaran sosial, kata gagasan dan masyarakat
yang akan diubah sudah cukup mengartikan pemasaran sosial itu. Namanya juga pemasaran
(kata dasar pasar) berarti ada yang dijual, diantara jualannya itu adalah ide atau gagasan.

Philip Kottler, ahli pemasaran asal Amerika Serikat, mendefinisikan istilah pemasaran secara
umum sebagai upaya memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui
kegiatan
tukar-menukar
atau jual-beli. Tetapi marketing menurutnya lagi, lebih dari
salah satu strategi penjualan. Pemasaran adalah sebuah rangkaian kegiatan yang dimanfaatkan
untuk memperoleh perhatian dari pembeli potensial, memotivasi calon pembeli agar membeli,
mendapatkan mereka untuk sungguh membeli, dan berusaha mengajak mereka membeli dan
membeli lagi.
Tetapi ada juga yang mendefinisikan pemasaran sebagai cara pihak yang menjual sesuatu dalam
mendefiniskan/menjelaskan, mempromosikan, dan mendistribusi produk serta memelihara
hubungan dengan pembeli dan calon pembeli. Menurut ahli pemasaran Indonesia, Hermawan
Kertajaya, pada prinsipnya marketing adalah sesuatu yang sangat sederhana. Yaitu, seni
menjual diri (selling self) atau organisasi. Apabila seseorang atau organisasi
mempraktikkan prinsip-prinsip: promosi tanpa memaksa, memahami dan menerapkan
positioning secara tepat, memahami branding dan diferensiasi berarti orang atau lembaga
tersebut telah mempraktikkan marketing.
Konsep pemasaran social ( Social Marketing )
Social marketing pada dasarnya adalah suatu konsep untuk memasarkan gagasan atau ide, yang
mana ide dan gagasan itu bertujuan sebagai upaya untuk mengubah pandangan dan perilaku
masyarakat melalui perubahan sosial. Konsep social marketing sendiri sudah lama dikenal dan
diterapkan dalam memasarkan ide atau gagasan kepada masyarakat. Tidak hanya itu konsep
social marketing juga dapat membantu organisasi nirlaba atau LSM untuk memperoleh
dukungan dari berbagai pihak yang mendukung ide dan gagasan yang ditawarkan oleh organisasi
tersebut.
Kajian yang merupakan cabang ilmu marketing ini dicetuskan pertama kali oleh ahli pemasaran
dunia, Philip Kotler (1984), konsep ini digunakan untuk menggambarkan penggunaan pinsipprinsip dan teknik-teknik marketing untuk mendorong masyarakat menerima gagasan atau
melakukan tindakan tertentu. Sebelum lebih jauh membahas mengenai social marketing,
sebaiknya dibahas terlebih dahulu tentang pemasaran (marketing) yang merupakan akar ilmu
social marketing.
Menurut Hermawan Kertajaya yang merupakan ahli pemasaran di Indonesia, pada prinsipnya
marketing merupakan suatu hal yang sangat sederhana, yaitu seni menjual diri (selfing self)
atau organisasi. Sedangkan dasar dari marketing ada pada 4P, dalam bahasa inggris setiap P
berkontribusi terhadap marketing mix. 4P yang dimaksud adalah : (1) Produk : barang atau jasa
pelayanan yang ditawarkan kepada calon pembeli atau pelanggan, (2) Pricing : harga atau nilai
produk atau layanan, (3) Place (tempat) : tempat atau lokasi atau saluran distribusi adalah cara
menyediakan produk untuk konsumen. (4) Promosi adalah gabungan atau mix dari periklanan,

penjualan pribadi, promosi penjualan dan kehumasan, yang digunakan perusahaan untuk
mendukung tujuan-tujuan periklanan dan marketing.
Dasar- dasar pemasaran di atas dapat diaplikasikan dalam social marketing, tentunya dengan
melakukan penyesuaian dengan prinsip-prinsip pemasaran sosial. Social marketing sendiri dapat
di artikan sebagai berikut (Kotler, 1997 : 461): Rancangan, pelaksanaan dan pengawasan
program yang berusaha untukmeningkatkan sikap diterimanya gagasan, alasan, dan praktek
sosial dalam kelompok sasaran, pemasaran ini menggunakan segmentasi, risetkonsumen
pengembangan konsep, komunikasi fasilitas, rangsangan, dan teori pertukaran untuk
memaksimasi tanggapan kelompok sasaran menjadi maksimal.
Perbedaan mendasar antara pemasaran komersil dan pemasaran sosial
Menurut Andreason, adalah pada prinsip 4 P yang dikenal sebagai marketing mix. Di
dunia bisnis 4P, adalah promotion (promosi), price (harga), product (produk) dan place
(tempat). Dalam pemasaran sosial ada dua hal lain yang membuat berbeda, yaitu adanya
partnership (kemitraan) dan policy (kebijakan).
Pada prinsipnya, praktik pemasaran sosial tak ada artinya apabila kemitraan tidak dijadikan
tujuan organisasi. Demikian pula tak ada artinya upaya mengubah perilaku melalui pemasaran
sosial apabila tidak diikuti atau dilanjutkan dengan upaya mendorong tersusunnya sebuah
kebijakan. Yang jelas penerapan social marketing, tujuannya bukan semata-mata fund raising
(memperoleh dana) karena dalam kenyataan social marketing juga berarti menyampaikan
gagasan secara efisien dan tepat.
Secara singkat perbedaan itu dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Produk-produk sosial lebih rumit daripada produk komersial
2. Produk komersial biasanya lebih kontroversial
3. Keuntungan produk sosial tidak jelas & baru dirasakan dalam jangka waktu
yang panjang
4. Saluran distribusinya sulit dikontrol

Anda mungkin juga menyukai