Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN BIOLOGI SOSIAL DENGAN

KEPADATAN PENDUDUK DAN


KETERSEDIAAN SUMBER BAHAN
MAKANAN

KELOMPOK 3:
TITIS NUR ILMI
YENI PUSPITASARI
YULIANI

LATAR BELAKANG
Masalah kependudukan dan pangan merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. hal ini disebabkan manusia
bersama makhluk hidup yang lainnya memerlukan makanan untuk
keberlangsungan hidupnya. Sehingga pertumbuhan jumlah penduduk di suatu
wilayah harus diimbangi dengan peningkatan sumber bahan makanan di wilayah
tersebut.
Thomas Robert Malthus (1798) telah memprediksi bahwa dunia akan
menghadapi ancaman karena ketidakmampuan penyediaan pangan yang
memadai bagi penduduknya. Malthus dalam teorinya mengungkapkan bahwa
peningkatan produksi pangan mengikuti deret hitung dan pertumbuhan
penduduk mengikuti deret ukur sehingga manusia pada masa depan akan
mengalami ancaman kekurangan pangan.

PERTUMBUHAN
PENDUDUK SANGAT
PESAT

SALAH SATUNYA ADALAH


KOTA MALANG
SALAH SATUNYA ADALAH
KELURAHAN LOSARI
KECAMATAN
LOWOKWARU

LATAR BELAKANG
Pertumbuhan penduduk di Wilayah Kelurahan Sumbersari ini tidak lepas dari
pemenuhan kebutuhan Sandang, pangan dan papan.

Sehingga timbullah permasalahan tentang kepadatan jumlah penduduk dengan


ketersediaan sumber bahan makanan di kelurahan Sumbersari. Oleh karena itu
dalam makalah ini akan membahas tentang hubungan makhluk hidup dan
lingkungannya terkait dengan peningkatan jumlah penduduk dengan
Ketersediaan sumber bahan makanan di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan
Lowokwaru

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan
masalah untuk makalah ini antara lain sebagai berkut.
1. Bagaimana kondisi kepadatan penduduk di Kelurahan Sumbersari,
Kecamatan Lowokwaru?
2. Bagaimana kondisi ketersediaan sumber bahan makanan di
Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru?
3. Bagaimana hubungan antara kepadatan penduduk dengan
ketersediaan sumber bahan makanan di Kelurahan Sumbersari
Kecamatan Lowokwaru?

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


- Hasil angket yang diperoleh dari Jl. Sumbersari Gang V adalah sebagi berikut:
Nama

Ibu Yusuf

Usia

51

Ketersediaan

Kemudahan

Tempat

Nama Tempat

Bahan pangan

lahan

sumber bahan

memperoleh

memperoleh

yang palin

makanan

sumber bahan

sumber bahan

dibuthkan

pangan

pangan

Pasar

Merjosari

Tidak ada

Mudah

Sayur, Beras, Ikan,


Ayam

Ibu Asih

45

Tidak ada

Mudah

Pasar

Merjosari

Beras, Sayur, Lauk


Pauk

Ibu Kartini

41

Tidak ada

Mudah

Toko Sayur

Bu Kusiyati

Sayur, Beras, Ikan

Ibu Umi

50

Tidak ada

Mudah

Pasar

Merjosari

Beras, Sayuran,
Sembako

Ibu Ida

33

Tidak ada

Mudah

Pasar

Merjosari

Sayur, Beras, Telur,


Ayam Tahu, Tempe

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


Hasil angket yang diperoleh dari Jl. Sumbersari Gang VI adalah sebagi berikut:
Nama

Ratna Indriasari

Usia

37

Ketersediaan

Kemudahan

Tempat

Nama Tempat

Bahan pangan

lahan

sumber bahan

memperoleh

memperoleh

yang palin

makanan

sumber bahan

sumber bahan

dibuthkan

pangan

pangan

Toko Sayur

Toko Tiga Putra

Tidak ada

Mudah

Beras, Gula,
Minyak, Sayur

Pak Mukhtar

49

Ada

Mudah

Pasar

Merjosari

Beras, Sayur, Ikan,


Daging, Ayam

Angga

25

Ada

Mudah

Pasar

Mergan

Telur, Beras, Ayam,


Sayur,dll

Ibu Nurlatifah

36

Tidak ada

Mudah

Pasar

Jombang

Sayuran, Ikan,
Beras, Telur

Ibu Anis

28

Tidak ada

Mudah

Pasar

Merjosari

Beras, Sayuran,
Ikan, Tahu, Tempe

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


Hasil angket yang diperoleh dari Jl. Sumbersari Gang VII adalah sebagi
berikut:
Nama

Bu Lilik

Usia

49

Ketersediaan

Kemudahan

Tempat

Nama Tempat

Bahan pangan

lahan

sumber bahan

memperoleh

memperoleh

yang palin

makanan

sumber bahan

sumber bahan

dibuthkan

pangan

pangan

Pasar

Merjosari

Tidak ada

Mudah

Beras, Sayur,
Ayam, Telur

Indra

25

Tidak ada

Mudah

Pasar

Mergan

Beras, Sayur,

Ibu Jumiati

58

Tidak ada

Mudah

Pasar

Merjosari

Sayur, Beras,
Ikan, Ayam

Ibu Maya

30

Ada

Mudah

Pasar

Merjosari

Beras, Sayur,
Ikan, Ayam

Ibu Mia

37

Tidak ada

mudah

pasar

Merjosari

Sayuran, beras,
gula , minyak

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


Data Wawancara
-

Teks wawancara tentang Sumber bahan makanan yang ada di Pasarsebagai

berikut.
Nama

Pekerjaan :
Usia

1. sejak tahun berapa bapak/ ibu berjualan ?


2. Dari mana ibu / bapak memperoleh bahan pangan yang anda jual?
3. Bagaimana ibu/ bapak memperoleh bahan pangan yang anda jual?
4. Di mana tempat tinggal ibu / bapak?
5. Apakah dengan cara berdagang bahan pangan seperti ini dapat memperluas
daerah pendistribusian/ penyaluran sumber bahan makanan?

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


Hasil Wawancara
Wawancara lesan dilakukan di Pasar Merjosari. Pelaksanaan wawancara ini dilakukan berdasarkan data angket penjual
makanan di Sumbersari
Nama

Sulipah

Usia

Bahan makanan yang

(Soal No 1)

(Soal No 2)

(Soal No 3)

(Soal No 4)

(Soal No 5)

(th)

dijual

Tahun awal

Asal Sumber bahan

Cara memperoleh

Tempat

Pendistribusian bahan

berdagang

dagangan

bahan dagangan

tinggal

makanan

1995

Pujon (petani Pujon)

Mengambil dari

Batu

iya

Pujon

iya

42

Sayur (wortel,
kentang,tomatdll)

Joko

51

Sayur (cabe, tomat,

pengepul sayur
1990

Pujon

kentang, wortel)

Kadang dari petani


langsung kadang
pengepul

Umi

37

Sayur hijau (kobis, kol,

2001

Karangploso, Batu

Pengepul sayuran hijau

Batu Kota

iya

1989

Gadang dan gading

Pengepul sayuran hijau

Gadang

iya

1984

Pengepul dan ternak

Pengepul daging ayam

Batu

Iya

sawi, dll)
Kasiatun

50

Sayur hijau (kobis, kol,


sawi, dll)

MUhammad

56

Daging ayam

ayam Batu
Muslimin

45

Beras, gula, minyak, dll

Karangploso

Penyalur beras

Gajayana

Iya

Efa

21

Beras, gula, minyak, dll

Dinoyo

Selepan beras

Tanggul wulung

Iya

Kepadatan Penduduk di Kelurahan Sumbersari


Berdasarkan data tentang kepadatan penduduk, di
kelurahan Sumbersari termasuk dalam daerah yang
pertambahan penduduknya tinggi. Angka
kelahirannya yang lebih dari 20 kelahiran/1000 jiwa.
Kelurahan Sumbersari mempunyai luas 1,28 Km2,
yang terdiri dari 7 (tujuh) RW dan 40 (empat puluh)
RT dengan berpenduduk 14.661 jiwa. Kelurahan
Sumbersari mempunyai kondisi penduduk yang
heterogen dengan mayoritas penduduk Sumbersari
memiliki usaha Kos-kosan dan Warung Makanan
dan Minuman (Usaha Kuliner)
2014).

(potensi Kelurahan,

Ketersediaan Pangan di Kelurahan Sumbersari


Dari hasil angket dan analisis data menunjukkan
bahwa untuk sumber bahan makanan sangat
banyak. Hal itu terlihat dari banyaknya warung
yang ada dan mudahnya memperoleh sumber
bahan makanan.
Namun untuk ketersediaan lahan yang ada dalam
usaha pemenuhan pangan masyarakat
Sumbersari justru tidak ada, karena seluruh
lahan telah digunakan dalam pemenuhan tempat
tinggal bagi masyarakatnya.
Dari data angket yang diberikan ternyata disuplai
dari sektor pasar untuk dapat memenuhi
kebutuhan pangan seluruh penduduk Kelurahan
Sumbersari.

Ketersediaan Pangan di Kelurahan Sumbersari


Penelitian sumber bahan makanan dilanjutkan ke
Sektor pasar untuk mengetahui lebih jelas
dimana sumber Bahan makanan diperoleh. Pasar
yang di observasi terkait tempat memperoleh
bahan makanannya adalah pasar merjosari
Setelah dilakukan observasi melalui wawancara
langsung dengan pedagang sayur, daging dan
juga bahan makanan pokok menunjukkan bahwa
mereka memperoleh sumber bahan makanan
dari wilayah Pujon, Batu , Karangploso, Gadang,
dan Gading. Bila ditinjau lebih jauh, di wilayah
tersebut jumlah penduduknya tidak terlalu
banyak dibandingkan dengan luas wilayahnya,
sehingga masih ada lahan pertanian untuk
penyediaan pangan di wilayahnya sendiri dan
juga wilayah lain yang membutuhkan.

Hubungan Kepadatan Penduduk dan Ketersediaan


Pangan di Wilayah Sumbersari
Sumbersari merupakan daerah yang mengalami
kepadatan penduduk. Bertambahnya jumlah
penduduk menyebabkan bertambahnya jumlah
makanan yang dibutuhkan.
Hubungan kepadatan penduduk dengan
ketersediaan pangan di wilayah sumbersari
berdasarkan observasi dan juga wawancara yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa ada
kesesuaian antara kepadatan penduduk dengan
ketersediaan pangan. Namun ada ketidak
kesesuaian hubungan antara kepadatan
penduduk dengan ketersediaan lahan penyedia
sumber bahan pangan

Hubungan Kepadatan Penduduk dan Ketersediaan


Pangan di Wilayah Sumbersari
Di daerah sumbersari dengan kepadatan
penduduk yang tinggi namun ketersediaan
pangannya tetap terpenuhi. Hal ini karena
dengan kepadatan penduduk yang tinggi maka
muncul perdagangan untuk pemenuhan
kebutuhan masyarakat yang ada di dalamnya,
dengan cara mendistribusikan bahan bahan
makanan yang tidak berasal dari daerah tersebut.
namun tetap saja kepadatan penduduk yang ada
di Wilayah Sumbersari mengakibatkan hilangnya
lahan pertanian dan perkebunan sebagai
penyedia sumber bahan makanan.

Solusi Permasalahan
Solusi yang bisa digunkan untuk lebih memperbaiki
keadaan yang diakibatkan dari kepadatan penduduk yang
ada di Sumbersari antara lain adalah sebagai berikut.
1. Menekan jumlah kelahiran di wilayah sumbersari
dengan melakukan KB
2. Menekan jumlah peledakan jumlah penghuni kosan di
Wilayah sumbersari dengan cara pembatasan
pembuatan rumah kosan di wilayah sumbersari.
3. Adanya pendataan jumlah penghuni kosan yang baik.
4. Adanya perataan jumlah penduduk di wilayah kota
malang, agar tidak terpusat hanya pada satu titik
saja.
5. Dalam penyediaan bahan makanan perlu adanya
usaha dari warga untuk tidak bergantung pada
perdagangan. Misalnya dengan cara menanam
hidroponik sayur dan buah guna memmenuhi
kebutuhan makanan setiap hari secara mikro.

Kesimpulan
1. Kondisi kepadatan penduduk di Kelurahan Sumbersari sangat padat
penduduk.
2. Kondisi sumber bahan makanan di sumbersari banyak berasal dari pedagang
dan tidak ada lahan penyedia sumber bahan makanan.
3. Hubungan kepadatan penduduk dengan ketersediaan sumber bahan pangan
di Sumbersari adalah Kepadatan penduduk mengakibatkan ketersediaan
sumber bahan pangan berkurang atau tidak ada namun menimbulkan usaha
perdagangan untuk memenuhi kebutuhan pangan di Wilayah Sumbersari
4. Solusi yang dapat digunakna untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk
dan pangan adalah membuka sektor perdagangan, menekan jumlah angka
kelahiran dan urban, meratakan jumlah penduduk agar tidak terfokus hanya
pada satu titik, dan usaha dalam pengadaan bahan makanan sendiri secara
mikro pada setiap keluarga.

Anda mungkin juga menyukai