Anda di halaman 1dari 17

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

K3

6. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


6.1.

Dasar Hukum.

Sumber hukum yang paling mendasar tentang keselamatan kerja di Indonesia ialah Undangundang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang ini dibuat dengan
menimbang bahwa :
a. Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional.
b. Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya
c. Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan
efisien.
d. Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya upaya untuk membina
norma-norma perlindungan kerja
e. Bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang yang
memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi.
Sumberdaya manusia merupakan salah satu sumberdaya yang paling penting dalam kegiatan
usaha. Maka perusahaan harus memberikan perlindungan keselamatan dan kesehataan bagi
manusia yang terkait dengan kegiatan usahanya, maupun orang lain yang terkait dengan
usaha tersebut.
Misalnya PLN sebagai perusahaan yang kegiatan usahanya membangkitkan, menyalurkan,
mendistribusikan, dan melayani pelanggan. Maka setiap manusia yang terlibat dalam
kegiatan usaha tersebut harus dijamin keselamatan dan kesehatannnya. Dan orang lain yang
berada di sekitar kegiatan usaha maupun yang menggunakan produk energi listrik juga
harus terjamin keselamatan dan kesehatannya.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

89

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

K3

Upaya menegakkan keselamatan dan kesehatan kerja memang bukan kegiatan meningkatkan
keuntungan, tetapi upaya memanusiakan manusia dan membatasi dan atau memperkecil
kerugian dampak kecelakaan.
Yang bertanggungjawab melaksanakan tegaknya keselamatan dan kesehatan kerja ialah :
manajemen, atasan pekerja, dan pekerja itu sendiri.
Dengan terjaminnya keselamatan dan kesehatan, berarti terciptanya safe production , yang
bermuara kepada peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
6.2. Pengertian.
Keselamatan kerja mengatur segala upaya guna mencegah/mengurangi terjadinya
kecelakaan di tempat kerja yang mana dapat mengakibatkan kerugian, baik jiwa/raga dan
atau harta. Sedangkan kesehatan kerja mengatur segala upaya guna mencegah/mengurangi
sakit akibat melaksanakan kerja.
Dalam Undang-undang ini No. 1 tahun 1970, yang dimaksud dengan tempat kerja ialah
segala tempat dimana :
a. Tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan,
b. Dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana dirinci dalam pasal
2;
c. Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya
yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut.
Dan selanjutnya bahwa tiap tempat kerja harus memenuhi syarat-syarat keselamatan kerja
seperti diurai pada pasal 3. yakni :
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

90

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

K3

e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.


f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran.
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat bekerja baik physik maupun
psychis, peracunan, infeksi, dan penularan.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya.
n. Mengamankan dan memperalancar pengangkutan orang, binatang, tanaman, atau
barang
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
p. Mengamankan

dan

memperlancar

pekerjaan

bongkar

muat,

perlakuan

dan

penyimpanan barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
6.3. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK).
Tujuan KKK adalah mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan
sejahtera, sehingga akan tercapai :
a. Suasana lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman.
b. Tenaga kerja yang sehat fisik, mental, sosial, dan bebas kecelakaan.
c. Meningkatnya produktivitas dan efisiensi perusahaan.
d. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat tenaga kerja.
6.4. . Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja .
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

91

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

K3

Sesuai Undang-undang No. 1 tahun 1970 pasal 12,


Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk :
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh Pegawai Pengawas dan atau Ahli
Keselamatan Kerja.
b. Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan kerja dan kesehatan kerja yang
diwajibkan.
d. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan kerja dan
kesehatan kerja yang diwajibkan.
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan kesehatan
kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam
hal-hal khusus ditentuakan lain oleh Pegawai Pengawas dalam batas-batas yang masih
dapat dipertanggungjawabkan.
6.5. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
Yang dimaksud dengan jaminan sosial tenaga kerja menurut Undang-undang No. 3 tahun
1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja ialah :
Suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti
sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat
peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil,
bersalin, hari tua dan meninggal dunia.
Ruang lingkup program Jamsostek meliputi :
1. Jaminan Kecelakaan Kerja.
2. Jaminan Kematian.
3. Jaminan Hari Tua.
4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.
Karena PLN sebagai perusahaan mampu memberikan emulemen Jaminan Sosial Tenaga
Kerja sendiri dengan standard dari ketentuan pemerintah, maka PLN tidak
mengasuransikan pegawainya

ke program Jamsostek, baik milik pemerintah / BUMN

maupun swasta.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

92

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

K3

6.6. KECELAKAAN KERJA.


1. Pengertian Kecelakaan Kerja.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi pada seseorang karena

hubungan

kerja,dan kemungkinan disebabkan oleh bahaya yang ada kaitannya dengan pekerjaannya.
Sedangkan kecelakaan dinas ialah kecelakaan yang terjadi karena hubungan kerja, baik
karena pekerjaan langsung ataupun dalam perjalanan menuju tempat kerja sampai kembali
ke rumah melalui jalan normal.
2. Proses Kecelakaan.
Kecelakaan ialah suatu insiden yang terjadi karena adanya bahaya dan dapat mengakibatkan
kerugian berupa jiwa/raga, harta, dan ataupun efisiensi perusahaan.
Urutan proses terjadinya kecelakaan :
Kultur
Lingkungan

Sebab dasar

Bahaya

Insiden

- Unsafe act
-Budaya kerja
- Pola pikir

visi dan misi


kurang
mendukung

- Manajemen

- Unsafe condition
- Miss manajemen

Kerugian
-Jiwa/raga

-Kecelakaan

- Harta

-Near misses

- Efisiensi

2.1. Kultur Lingkungan.


Kultur lingkungan, dalam hal ini berupa :

tingkat kematangan budaya kerja

pola pikir lingkungan masyarakat pada umumnya atau lingkungan tempat kerja
pada khususnya

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

93

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

K3

serta perhatian manajemen puncak dan menengah akan membentuk suatu behavior
(paradigma, sikap, dan perilaku) para pekerjanya dalam menegakkan Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja di lingkungan kerja.

Lingkungan masarakat / tempat kerja yang secara sadar :


a. Menjunjung tinggi harkat manusia sebagai ciptaan tuhan yang paling tinggi nilainya..
b. Selalu berpikir selamat (think safety) di segala tindakannya, memiliki paradigma untuk
memikirkan keselamatan bagi manusia maupun keselamatan bagi proses produksinya.
c. Adanya komitmen yang tinggi dari manajemen untuk menegakkan KKK, dsb.
Akan membentuk visi dan misi yang lebih realistis untuk tercapainya safe production.

2.2. Bahaya.
Tidak setiap bahaya mengakibatkan kecelakaan. Tapi kecelakaan terjadi karena ada bahaya,
baik itu berupa :
a. tingkah laku yang tak aman (unsafe act).
b. kondisi yang tak aman (unsafe condition).
c. manajemen/prosedur yang tak benar / tak ada (miss manajemen).
Contoh tingkahlaku tak aman :
1. Bekerja mengabaikan prosedur.
2. Mengerjakan pekerjaan bukan bidangnya.
3. Bekerja tanpa kompetensi (rendah).
4. Tidak menggunakan alat keselamatan kerja.
5. Sikap tubuh yang tidak benar.
6. Bekerja dengan bersendau gurau.
7. Bekerja dengan kondisi fisik dan atau mental yang labil.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

94

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

K3

8. Bekerja dengan emosional / panik, dll.


Contoh kondisi yang tak aman :
1. Peralatan pelindung yang tak memenuhi syarat.
2. Bahan, peralatan yang aus atau rusak.
3. Kondisi lantai yang licin.
4. House keeping yang tidak tertata baik.
5. Kurang sarana pemberi tanda-tanda keselamatan kerja.
6. Keadaan udara beracun.
7. Bising.
Contoh miss manajemen :
1. Tidak tersedianya alat keselamatan kerja.
2. Tidak adanya petunjuk/prosedur kerja.
3. Tidak melakukan identifikasi bahaya dan cara penanggulangannya.
4. Tidak melakukan pembahasan tentang KKK secara terjadwal.

2.3. Insiden.
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bias berbentuk kecelakaan ataupun near misses yang
dapat merugikan. Kerugian dapat berbentuk cidera/tewas, rusaknya barang / material, dan
ataupun menurunnya efisiensi produksi.
Contoh kecelakaan

: kejatuhan benda, terjepit, terkena listrik, terbakar.

Contoh near miises

: tersandung pipa atau terpeleset tanpa luka maupun rusaknya


benda/barang.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

95

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1
10
30

K3

meninggal

cidera berat atau cacad


cidera ringan

600

insiden : - kecelakaan
- near misses

2.4. Kerugian.
Baik sang korban maupun perusahaan pemilik tempat kerja mengalami kerugian.
Kerugian bagi korban kecelakaan (bila ia pekerja) meliputi :
a. Cidera, cacat tetap, bahkan tewas itu berarti menurun/hilangnya kesempatan
mendapatkan prestasi (penghasilan) karena menurun/hilangnya kemampuan kerja.
b. Menurunnya moril dan rasa peran keberadaannya di lingkungan keluarga,
masayarakat, maupun lingkungan tempat kerja.
Kerugian bagi perusahaan antara lain meliputi :
a. Biaya perawatan korban.
b. Biaya untuk pemberian santunan-santunan.
c. Waktu produksi berkurang.
d. Rusaknya peralatan dan atau material, sehingga menurunnya kemampuan produksi.
e. Biaya inventasi yang telah dikeluarkan untuk (pembinaan, pendidikan, dll.) mencapai
tingkat kompetensi seperti saat sekarang.
f. Menurunnya citra perusahaan.
g. Naiknya biaya asuransi.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

96

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

K3

Untuk mencegah / mengurangi kerugian bagi manusia (pekerja dan atau orang lain) dan
kerugian perusahaan akibat kecelakaan, kita harus menghilangkan / mengurangi bahaya
(unsafe act, unsafe condition, dan miss manajemen) tersebut. Salah satu upaya untuk
mencegah / mengurangi bahaya antara lain :
a. Mengadakan identifikasi bahaya (unsafe act, unsafe condition, dan miss mana-jemen)
dan tindakan / cara mengatasinya.
b. Setiap bekerja selalu berpikir tentang selamat (think safety).
c. Dll.

6.7. KESELAMATAN DALAM BEKERJA.


1. Tempat Kerja Bertegangan.
Hal penting diperhatikan bila memasuki ruang kerja listrik :
a. Mendapat ijin yang berwenang dan diawasi oleh petugas.
b. Jangan sendirian (dua orang).
c. Sehat jasmani dan rohani.
d. Pakaian kering dan bersepatu dengan sol berbahan isolasi.
e. Gunakan alat pengaman yang diperlukan sesuai spesifikasinya (missal: tegangan ijin,
daya hantar, dll).
f. Perhatikan rambu-rambu peringatan yang ada.
g. Berada pada jarak yang aman.
1.1. Bekerja Pada Bebas Tegangan.
a.Perhatikan perlengkapan bebas tegangan :
b. Tempat kerja telah dinyatakan aman oleh Pengawas.
c.Perlengkapan yang dikerjakan harus dibumikan.
d. Bila ada sirkuit ganda :
o pekerjaan dilakukan pada salah satu sirkuit.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

97

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

K3

o masing-masing kawat harus dibumikan pada kedua ujungnya .


o tempat yang berdekatan dengan yang dikerjakan.
e.Harus ada penanggungjawab / pengawas penuh pada sirkuit tersebut.
f. Pekerjaan boleh dimulai bila semua persyaratan tersebut atas telah dipenuhi.

1.2. Bekerja Pada Keadaan Bertegangan.


a.Memiliki ijin kerja dari yang berwenang sesuai kompetensinya.
b. Minimum harus 2 (dua) orang ( 1 pengaawas, 1 pekerja).
c.Pekerja dalam keadaan sadar, tidak mengantuk, tidak mabuk.
d. Pekerja berdiri di tempat yang berisolasi.
e.Pekerja menggunakan alat pengaman diri dan peralatan kerja utama yang diwajibkan.
f. Semua peralatan harus telah diperiksa setiap kali mau dipakai sesuai petunjuk yang
diberikan.
g. Cuaca harus baik, tidak mendung, tidak hujan.
h. Dilarang menyentuh peralatan listrik bertegangan dengan telanjang.
i. Dilarang bekerja dalam keadaan bertegangan di ruang dengan bahaya kebakaran, ruang
lembab, ruang sangat panas.
1.3. Bekerja di dekat instalasi bertegangan :
a.Harus tahu jarak minimum aman dari perlengkapan bertegangan
b. Perlengkapan yang digunakan bebas dari kebocoran isolasi atau imbas yang
membahayakan, selain harus dibumikan.
c.Tidak menggunakan peralatan yang panjang, tali dari logam, tangga yang diperkuat
dengan logam.
d. Jika jarak tidak aman, harus menggunakan pengaman dari bahan isolasi.

2. Batas Aman Arus dan Tegangan.


Batas aman arus dan tegangan untuk manusia ialah 1,1 mA dan 50 V.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

98

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

K3

2.1. Tegangan sentuh maksimum yang dapat ditahan manusia :

a.

Tegangan Sentuh
( V efektif )
50

Waktu maksimum
( detik )
5

75

90

0,5

110

0,2

150

0,1

220

0,05

280

0,03

Korelasi antara daya tahan terhadap arus dan waktu.


Tegangan Sentuh

Waktu Maks.

(m A efektif )
10 20

( detik )
10

20 40

60 80

0,2

100
b.

Keterangan

Keterangan

0,1

Kepekaan terhadap kejutan listrik secara kontinyu .


Besar Arus
( mA )
0,7
0,7 2
28
8 20

Akibat arus melalui jantung


melalui lintasan tangan ke kaki
Tidak terlihat sesuatu akibat
Terasa getaran
System syaraf terpengaruh, sangat sakit
System syaraf terpengaruh.
Tidak sanggup melepaskan pegangan, karena pengerutan

20 50

atau kontraksi otot-otot


System syaraf terpengaruh.
Otot kerongkongan dipaksa mengkerut .
Paru-paru kirim udara secara tidak normal.
Tidak mampu melepaskan pegaangan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

99

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

K3

3. Jarak Aman Daerah Bertegangan.


3.1. Jarak lendutan penghantar udara tegangan rendah ke tanah, minimum :
No

Lokasi pemasangan

Penghantar udara
telanjang
5 meter

Penghantar udara
berisolasi
5 meter

Jalan umum

Bukan jalan umum

5 meter

4 meter

Halaman rumah

5 meter

3 meter

3.2. Jarak bebas (minimum) antara SUTT dan SUTET dengan tanah dan benda lain.
No

Lokasi

SUTT
66 kV
150 kV

SUTET 500 kV
Sirkit
Sirkit

(m)

ganda

tunggal

(m)

(m)

(m)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

100

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Lapangan terbuka daerah luar kota

Jalan raya

3
4

K3

6,5

7,5

10

11

15

15

Pohon-pohon pada umumnya

3,5

4,5

8,5

8,5

Bangunan tidak tahan api dan lapangan

12,5

13,5

14

15

3,5

4,5

8,5

8,5

8,5

8,5

olah raga
5

Bagian bangunan yang tahan api

SUTT lainnya : SUTR; jaringan telekomunikasi dan kereta gantung

Rel kereta biasa

15

15

Jembatan besi, rangka besi penahan

8,5

8,5

8,5

8,5

penghantar kereta listrik terdekat dsb.

Titik

tertinggi

tiang

kapal

pada

kedudukan air pasang pada lalu lintas


air

6.8. ALAT KESELAMATAN KERJA.


1. Pengertian.
Pengertian alat keselamatan kerja :
a. Suatu alat yang dipergunakan untuk melindungi pekerja terhadap kemungkinan
timbulnya kecelakaan.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

101

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

K3

b. Suatu alat yang dipergunakan untuk memperlancar/mempermudah pekerja dalam


melaksanakan tugas pekerjaan dengan aman.
2. Tiga macam Alat Keselamatan Kerja.
2.1. Terpasang tetap pada peralatan.
a. Kap pelindung benda berputar.
b. Batas pengaman daerah.
2.2. Untuk dipakai pekerja.
a. Alat pelindung batok kepala.
b. Alat pelindung muka dan mata.
c. Alat pelindung badan.
d. Alat pelindung anggota badan (lengan dan kaki).
e. Alat pelindung pernapasan.
f. Alat pelindung pendengaran.
g. Alat pencegah jatuh.
h. Alat pencegah tenggelam.
2.3. Pelengkap
a. Peraturan-peraturan.
b. Penjelasan-penjelasan.
c. Instruksi kerja.
d. Tanda-tanda peringatan.
e. Poster-poster keselamatan kerja.
f. Komunikasi dan koordinasi.
g. Pengawasan, dll.
Yang perlu diperhatikan pada poster :
o Antara gambar dan tulisan disesuaikan, sehingga fokus pesan dapat dimengerti.
o Jenis isi pesan disesuaikan dengan bahaya yang dapat timbul di tempat kerja.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

102

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

K3

Tanda-tanda keselamatan isinya mengingatkan kita terhadap :


o Bahaya yang dapat timbul di suatu tempat.
o Kemungkinan membuat kesalahan.
Tanda peringatan ditempatkan pada tempat yang :
o Mudah dan kelihatan.
o Menuju ke tempat yang ada bahaya.
3. Alat Keselamatan Kerja & Penggunaannya.
No
Alat Keselamatan Kerja
1 Topi keselamatan.

Kegunaan / Pemakaiannya
Melindungi batok kepala terhadap tertumbuk/
kejatuhan benda dari atas .

Kap las tangan .

Melindungi muka dan mata waktu mengelas listrik.

Kap las kepala .

Melindungi muka dan mata waktu mengelas listrik.

Kap las kepala dengan topi.

Melindungi muka, mata dan batok kepala waktu


mengelas listrik .

Pelindung muka.

Mengasah, menotok, bekerja dengan ramuan kimia.

Pelindung mata.

Mengasah, menotok, bekerja dengan ramuan kimia.

Kacamata las .

Mengelas dengan las karbit/asitilin.

Kacamata warna bening.

Mengecat, membelah, menotok beton, dsb.

Kacamata karet.

Bekerja dengan debu.

10

Pelindung mata kedok (yang Mengasah, menetak (terutama) bagi yang


dibuka).
berkacamata.
Pelapis dada dari kulit.
a. Mengelas karbid dan listrik.
b. Menempa, menuang, kerja hangat lainnya.

11
12

Pelapis dada karet hitam.

Bekerja dengan ramuan kimia.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

103

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

13

Pelapis dada karet putih.

14

Sarung tangan asbes.

15

Sarung tangan kain.

16

Sarung tangan utk kerja.

K3

a. Bekerja di instalasi TEL.


b. Membersihkan tangki-tangki bensin yang
mengandung TEL.
Kerja panas, tuang, membengkokkan pipa, tukang
api, buka tutup kran uap.
Kerja ringan : mematri, mengecat, menyemprot,
dsb.
a. Kerja konstruksi yang ringan.
b. Kerja pengangkutan yang ringan.
c. Membuka keran uap.

17

Sarung tangan.

18

Sarung tangan utk tukang listrik

Mengelas listrik dan gas karbid.


Bekerja pada hubungan listrik.
19

Sarung tangan karet (plastic).


a. Bekerja dengan ramuan kimia.
b. Bekerja dengan gemuk-gemuk kotor.

20

Pelindung lengan.

21

Sepatu karet panjang hitam.

22

Sepatu keselamatan.

23

Sepatu karet
sampai paha.

24

Mengelas listrik, karbid.


a. Bahan kimia (asam garam, asam belerang, dsb)
b. Komponen minyak kasar (bensin, minyak, gas)
c. Kerja tanah dan kerja kotor lainnya
Pelindung jari kaki dari tertumbuk benda berat/
jatuh.

panjang hitam
Pekerjaan tanah.

Pelindung kaki dari kulit.


Mengelas listrik, karbid, menempa dan untuk
pekerjaan tuang-menuang.

25

Tali pinggang keselamatan.

Untuk bekerja diketinggian 2,5 meter.

26

Jaring keselamatan.

27

Sumbat telinga (ear plug)

Dipakai dimana tidak memungkinkan pakai tali


pinggang keselamatan.
Untuk mengurangi suara masuk telinga

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

104

PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

28

Tutup telinga (ear muff)

29

Schakel stock

30

Tester

Untuk mengetahui adanya tegangan rendah

31

Klem hubungan tanah

Untuk menbumikan jaringan, trafo generator

K3

Untuk mengurangi suara yang bernada tinggi atau


keras
Untuk memasukkan pemisah, dilengkapi untuk
chek tegangan menengah (TM).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

105

Anda mungkin juga menyukai