K3
Dasar Hukum.
Sumber hukum yang paling mendasar tentang keselamatan kerja di Indonesia ialah Undangundang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang ini dibuat dengan
menimbang bahwa :
a. Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional.
b. Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya
c. Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan
efisien.
d. Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya upaya untuk membina
norma-norma perlindungan kerja
e. Bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang yang
memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi.
Sumberdaya manusia merupakan salah satu sumberdaya yang paling penting dalam kegiatan
usaha. Maka perusahaan harus memberikan perlindungan keselamatan dan kesehataan bagi
manusia yang terkait dengan kegiatan usahanya, maupun orang lain yang terkait dengan
usaha tersebut.
Misalnya PLN sebagai perusahaan yang kegiatan usahanya membangkitkan, menyalurkan,
mendistribusikan, dan melayani pelanggan. Maka setiap manusia yang terlibat dalam
kegiatan usaha tersebut harus dijamin keselamatan dan kesehatannnya. Dan orang lain yang
berada di sekitar kegiatan usaha maupun yang menggunakan produk energi listrik juga
harus terjamin keselamatan dan kesehatannya.
89
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
K3
Upaya menegakkan keselamatan dan kesehatan kerja memang bukan kegiatan meningkatkan
keuntungan, tetapi upaya memanusiakan manusia dan membatasi dan atau memperkecil
kerugian dampak kecelakaan.
Yang bertanggungjawab melaksanakan tegaknya keselamatan dan kesehatan kerja ialah :
manajemen, atasan pekerja, dan pekerja itu sendiri.
Dengan terjaminnya keselamatan dan kesehatan, berarti terciptanya safe production , yang
bermuara kepada peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
6.2. Pengertian.
Keselamatan kerja mengatur segala upaya guna mencegah/mengurangi terjadinya
kecelakaan di tempat kerja yang mana dapat mengakibatkan kerugian, baik jiwa/raga dan
atau harta. Sedangkan kesehatan kerja mengatur segala upaya guna mencegah/mengurangi
sakit akibat melaksanakan kerja.
Dalam Undang-undang ini No. 1 tahun 1970, yang dimaksud dengan tempat kerja ialah
segala tempat dimana :
a. Tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan,
b. Dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana dirinci dalam pasal
2;
c. Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya
yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut.
Dan selanjutnya bahwa tiap tempat kerja harus memenuhi syarat-syarat keselamatan kerja
seperti diurai pada pasal 3. yakni :
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
90
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
K3
dan
memperlancar
pekerjaan
bongkar
muat,
perlakuan
dan
penyimpanan barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
6.3. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK).
Tujuan KKK adalah mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan
sejahtera, sehingga akan tercapai :
a. Suasana lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman.
b. Tenaga kerja yang sehat fisik, mental, sosial, dan bebas kecelakaan.
c. Meningkatnya produktivitas dan efisiensi perusahaan.
d. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat tenaga kerja.
6.4. . Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja .
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
91
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
K3
maupun swasta.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
92
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
K3
hubungan
kerja,dan kemungkinan disebabkan oleh bahaya yang ada kaitannya dengan pekerjaannya.
Sedangkan kecelakaan dinas ialah kecelakaan yang terjadi karena hubungan kerja, baik
karena pekerjaan langsung ataupun dalam perjalanan menuju tempat kerja sampai kembali
ke rumah melalui jalan normal.
2. Proses Kecelakaan.
Kecelakaan ialah suatu insiden yang terjadi karena adanya bahaya dan dapat mengakibatkan
kerugian berupa jiwa/raga, harta, dan ataupun efisiensi perusahaan.
Urutan proses terjadinya kecelakaan :
Kultur
Lingkungan
Sebab dasar
Bahaya
Insiden
- Unsafe act
-Budaya kerja
- Pola pikir
- Manajemen
- Unsafe condition
- Miss manajemen
Kerugian
-Jiwa/raga
-Kecelakaan
- Harta
-Near misses
- Efisiensi
pola pikir lingkungan masyarakat pada umumnya atau lingkungan tempat kerja
pada khususnya
93
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
K3
serta perhatian manajemen puncak dan menengah akan membentuk suatu behavior
(paradigma, sikap, dan perilaku) para pekerjanya dalam menegakkan Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja di lingkungan kerja.
2.2. Bahaya.
Tidak setiap bahaya mengakibatkan kecelakaan. Tapi kecelakaan terjadi karena ada bahaya,
baik itu berupa :
a. tingkah laku yang tak aman (unsafe act).
b. kondisi yang tak aman (unsafe condition).
c. manajemen/prosedur yang tak benar / tak ada (miss manajemen).
Contoh tingkahlaku tak aman :
1. Bekerja mengabaikan prosedur.
2. Mengerjakan pekerjaan bukan bidangnya.
3. Bekerja tanpa kompetensi (rendah).
4. Tidak menggunakan alat keselamatan kerja.
5. Sikap tubuh yang tidak benar.
6. Bekerja dengan bersendau gurau.
7. Bekerja dengan kondisi fisik dan atau mental yang labil.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
94
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
K3
2.3. Insiden.
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bias berbentuk kecelakaan ataupun near misses yang
dapat merugikan. Kerugian dapat berbentuk cidera/tewas, rusaknya barang / material, dan
ataupun menurunnya efisiensi produksi.
Contoh kecelakaan
95
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1
10
30
K3
meninggal
600
insiden : - kecelakaan
- near misses
2.4. Kerugian.
Baik sang korban maupun perusahaan pemilik tempat kerja mengalami kerugian.
Kerugian bagi korban kecelakaan (bila ia pekerja) meliputi :
a. Cidera, cacat tetap, bahkan tewas itu berarti menurun/hilangnya kesempatan
mendapatkan prestasi (penghasilan) karena menurun/hilangnya kemampuan kerja.
b. Menurunnya moril dan rasa peran keberadaannya di lingkungan keluarga,
masayarakat, maupun lingkungan tempat kerja.
Kerugian bagi perusahaan antara lain meliputi :
a. Biaya perawatan korban.
b. Biaya untuk pemberian santunan-santunan.
c. Waktu produksi berkurang.
d. Rusaknya peralatan dan atau material, sehingga menurunnya kemampuan produksi.
e. Biaya inventasi yang telah dikeluarkan untuk (pembinaan, pendidikan, dll.) mencapai
tingkat kompetensi seperti saat sekarang.
f. Menurunnya citra perusahaan.
g. Naiknya biaya asuransi.
96
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
K3
Untuk mencegah / mengurangi kerugian bagi manusia (pekerja dan atau orang lain) dan
kerugian perusahaan akibat kecelakaan, kita harus menghilangkan / mengurangi bahaya
(unsafe act, unsafe condition, dan miss manajemen) tersebut. Salah satu upaya untuk
mencegah / mengurangi bahaya antara lain :
a. Mengadakan identifikasi bahaya (unsafe act, unsafe condition, dan miss mana-jemen)
dan tindakan / cara mengatasinya.
b. Setiap bekerja selalu berpikir tentang selamat (think safety).
c. Dll.
97
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
K3
98
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
K3
a.
Tegangan Sentuh
( V efektif )
50
Waktu maksimum
( detik )
5
75
90
0,5
110
0,2
150
0,1
220
0,05
280
0,03
Waktu Maks.
(m A efektif )
10 20
( detik )
10
20 40
60 80
0,2
100
b.
Keterangan
Keterangan
0,1
20 50
99
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
K3
Lokasi pemasangan
Penghantar udara
telanjang
5 meter
Penghantar udara
berisolasi
5 meter
Jalan umum
5 meter
4 meter
Halaman rumah
5 meter
3 meter
3.2. Jarak bebas (minimum) antara SUTT dan SUTET dengan tanah dan benda lain.
No
Lokasi
SUTT
66 kV
150 kV
SUTET 500 kV
Sirkit
Sirkit
(m)
ganda
tunggal
(m)
(m)
(m)
100
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Jalan raya
3
4
K3
6,5
7,5
10
11
15
15
3,5
4,5
8,5
8,5
12,5
13,5
14
15
3,5
4,5
8,5
8,5
8,5
8,5
olah raga
5
15
15
8,5
8,5
8,5
8,5
Titik
tertinggi
tiang
kapal
pada
101
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
K3
102
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
K3
Kegunaan / Pemakaiannya
Melindungi batok kepala terhadap tertumbuk/
kejatuhan benda dari atas .
Pelindung muka.
Pelindung mata.
Kacamata las .
Kacamata karet.
10
11
12
103
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
13
14
15
16
K3
17
Sarung tangan.
18
20
Pelindung lengan.
21
22
Sepatu keselamatan.
23
Sepatu karet
sampai paha.
24
panjang hitam
Pekerjaan tanah.
25
26
Jaring keselamatan.
27
104
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
28
29
Schakel stock
30
Tester
31
K3
105