Anda di halaman 1dari 18

MATERI FISIKA

MACAM-MACAM ALAT UKUR

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.

Aldino Taufiq Ridho


M. Ashari Apriyanto
Muhammad Ridho Hisbullah
Muhammad Shohibul Ulum
Naufal Fahmi Azka

SMA NEGERI 1 GODONG


JL. Raya Semarang- Purwodadi KM.37 Desa Manggarmas Kec. GODONG
Tahun Pelajaran 2015/ 2016

KATA PENGANTAR

Puji sukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan taufik dan
hidayahnya dan memberi kenikmatan yang tiada henti, baik nikmat jasmani dan nikmat
rohani, sehingga penyusun dapat menyusun tugas ini yang insyAllah sesuai dengan
yang diharapkan.
Dalam penyusunan tugas ini, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu, guru-guru dan teman-teman yang sudah memberi
dukungan dan motivasi kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas ini.
Penyusunan tugas ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan baik
dalam pemahaman atau penyusunan, sangat besar harapan penyusun ada saran atau
kritik dari guru pembimbing, teman-teman dan pembaca yang bersifat membangun demi
perbaikan penyusunan tugas yang selanjutnya. Semoga tugas ini bermanfaat bagi
pembaca, terutama bagi penyusun, Amin.

Penyusun

ALAT UKUR FISIKA


Dalam Fisika tentu tidak terlepas dari kegiatan pengukuran. Kegiatan pengukuran
memerlukan alat ukur yang sesuai. Ketepatan hasil ukur salah satunya ditentukan oleh
jenis alat yang digunakan. Penggunaan suatu jenis alat ukur tertentu ditentukan oleh
beberapa faktor, yaitu: ketelitian hasil ukur yang diinginkan, ukuran besaran yang
diukur, dan bentuk benda yang akan diukur.
A. Alat Ukur Panjang
Alat ukur panjang digunakan utuk mengukur besaran panjang, Untuk
mengukur panjang benda, kalian bisa menggunakan alat ukur seperti tongkat, kaki,
mistar atau penggaris, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pada materi berikut,
kalian akan mempelajari cara menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer
sekrup.
1.

Mistar atau penggaris memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm


Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk
menggambar garis lurus.

Gambar Alat Ukur Panjang


2. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai


seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian
bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan
ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi
dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah
0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.

Kegunaan jangka sorong adalah:


a. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
b. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang
(pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
c. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan
cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur
tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.

Gambar Jangka Sorong


3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup
presisi. Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm.

Penggunaan mikrometer sekrup biasanya untuk mengukur diameter benda


melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel.

Gambar Mikrometer Sekrup

B. Alat Ukur Massa


Neraca adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda.
Timbangan atau neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik
atau digital. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda.
Satuan SI-nya adalah kilogram (kg). Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang
dialmi benda akibat gaya tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton
(N). Untuk mengukur massa benda dapat digunakan neraca atau timbangan.
a. Jenis Neraca
Neraca dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berdasarkan
klasifikasinya. Jika dilihat dari cara kerjanya, jenis timbangan dibedakan atas :

Neraca Manual, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara mekanis dengan
sistem pegas. Biasanya jenis timbangan ini menggunakan indikator berupa
jarum sebagai penunjuk ukuran massa yang telah terskala.

Neraca Digital, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara elektronis dengan
tenaga listrik. Umumnya timbangan ini menggunakan arus lemah dan
indikatornya berupa angka digital pada layar bacaan.

Neraca Hybrit, yaitu timbangan yang cara kerjanya merupakan perpaduan


antara timbangan manual dan digital. Timbangan Hybrid ini biasa digunakan
untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran listrik. Timbangan Hybrid
menggunakan display digital tetapi bagian paltform menggunakan plat
mekanik

b. Neraca Analitis Dua Lengan

Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu,
kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1
gram.
c. Neraca Ohauss

Neraca Ohauss ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam
dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan

menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu
0,1 gram.
d. Neraca Lengan Gantung

Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya
dengan menggeser beban pemberat di sepanjang batang. Neraca Lengan
Gantung Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya
dengan menggeser beban pemberat di sepanjang batang.
e. Neraca Digital

Neraca diigital (neraca elektronik) di dalam penggunaanya sangat


praktis, karena besar massa benda yang diukur langsung ditunjuk dan terbaca
pada layarnya.Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram.
f. Neraca Analitik Digital

Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki


tingkat ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai
batas 0,0001 g.
C. ALAT UKUR WAKTU
Waktu adalah selang antara dua kejadian/peristiwa. Misalnya, waktu siang
adalah sejak matahari terbit hingga matahari tenggelam,waktu hidup adalah sejak
dilahirkan hingga meninggal. Untuk peristiwaperistiwa yang selang terjadinya
cukup lama, waktu dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar, misalnya
menit, jam, hari, bulan, tahun, abad dan lain-lain.
1 hari = 24 jam;
1 jam = 60 menit;
1 menit = 60 sekon
Sedangkan, untuk kejadian-kejadian yang cepat sekali bisa digunakan satuan
milisekon (ms) dan mikrosekon (s). Untuk keperluan sehari-hari, telah dibuat alatalat pengukur waktu, misalnya stopwatch dan jam tangan seperti terlihat pada
Gambar 1.8.

Standar untuk satuan waktu adalah sekon (s) atau detik. Standar waktu
yang masih dipakai sekarang didasarkan pada hari matahari ratarata. Satu sekon atau
satu detik didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133
untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali dalam transisi antara dua
tingkat energi di tingkat energi dasarnya. Jam atomik jenis tertentu, yang didasarkan
atas frekuensi karakteristik dari isotop Cs133, telah digunakan di Laboratorium Fisis
Nasional, Inggris sejak tahun 1955.

Jam atau arloji adalah alat ukur waktu paling populer, macam dan
bentuknya sangat banyak. Ada jam dinding, jam tangan, jam mekanik, jam
digital, dan lain sebagainya. Tingkat ketlitian jam mulai dari 0,1 s hingga
1s
Jam

Alat ini cocok untuk mengurkur waktu dalam range tertentu. Prinsipnya
sama seperti jam digital.
Stopwatch

Alat ukur waktu jaman dahulu. Terbuat dari kaca dengan media pasir
sebagai pengukur waktunya.
Jam Pasir
Tanggal

Sistem penanggalan adalah alat ukur waktu untuk jangka waktu yang
relatif lama, mulai dari hari, bulan, tahun, abad, hingga milenium.

D. Alat Ukur Suhu

Suhu merupakan Ukuran derajat panas dan dingin suatu benda tersebut
dinyatakan dengan besaran suhu. Jadi, suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan
ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.
Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Termometer memanfaatkan
sifat termometrik suatu zat, yaitu perubahan sifat-sifat zat karena perubahan suhu zat
tersebut. Termometer pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei (1564-1642).
Termometer ini disebut termometer udara. Termometer udara terdiri dari sebuah bola
kaca yang dilengkapi dengan sebatang pipa kaca panjang. Pipa tersebut dicelupkan
ke dalam cairan berwarna. Ketika bola kaca dipanaskan, udara di dalam pipa akan
mengembang sehingga sebagian udara keluar dari pipa. Namun, ketika bola
didinginkan udara di dalam pipa menyusut sehingga sebagian air naik ke dalam
pipa. Termometer udara peka terhadap perubahan suhu sehingga suhu udara saat itu
dapat segera diketahui. Meskipun peka terhadap perubahan suhu, namun termometer
ini harus dikoreksi setiap terjadi perubahan tekanan udara.
Termometer yang banyak digunakan sekarang adalah termometer raksa.
Disebut termometer raksa karena di dalam termometer ini terdapat air raksa. Fungsi
raksa adalah sebagai penunjuk suhu. Raksa akan mengembang bila termometer
menyentuh benda yang lebih hangat dari raksa. Raksa memiliki beberapa
keunggulan diantaranya:
1. Peka terhadap perubahan suhu. Suhu raksa segera sama dengan suhu benda yang
ingin diukur.
2. Dapat digunakan untuk mengukur suhu rendah (-40 C) sampai suhu tinggi (360
C). Hal ini disebabkan titik beku raksa mencapai -40 C dan titik didihnya
mencapai 360 C.
3. Tidak membasahi dinding kaca sehingga pengukuran bisa menjadi lebih teliti.
4. Mengkilap seperti perak sehingga mudah terlihat.
5. Mengembang dan memuai secara teratur.
Selain raksa, alkohol juga dapat digunakan untuk mengisi termometer,
kelebihannya yaitu dapat mengukur suhu yang sangat rendah (mencapai -130C) karena
titik beku alkohol yang lebih rendah dibandingkan raksa, namun termometer alkohol

tidak dapat digunakan untuk mengukur air mendidih karena titik didih alkohol hanya
78C.
Termometer dengan bahan zat cair
1. Termometer Laboratorium
Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang
sedang dipanaskan. Termometer laboratorium menggunakan raksa atau alkohol
sebagai penunjuk suhu. Raksa dimasukkan ke dalam pipa yang sangat kecil (pipa
kapiler), kemudian pipa dibungkus dengan kaca yang tipis. Tujuannya agar panas
dapat diserap dengan cepat oleh termometer.

Skala pada termometer laboratorium biasanya dimulai dari 0 C hingga 100 C.


0 C menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100 C menyatakan
suhu air yang sedang mendidih.
2. Termometer Ruang
Termometer ruang biasanya dipasang pada tembok rumah
atau kantor. Termometer ruang mengukur suhu udara pada suatu
saat. Skala termometer ini adalah dari -50 C sampai 50 C. Skala
ini digunakan karena suhu udara di beberapa tempat bisa
mencapai di bawah 0 C, misalnya wilayah Eropa. Sementara di
sisi lain, suhu udara tidak pernah melebihi 50 C.
3. Termometer Klinis
Termometer klinis disebut juga termometer demam.
Termometer ini digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu
tubuh pasien. Pada keadaan sehat, suhu tubuh manusia sekitar 37
C. Tetapi pada saat demam, suhu tubuh dapat melebihi angka
tersebut, bahkan bisa mencapai angka 40.

Skala pada termometer klinis hanya dari 35 C hingga


43 C. Hal ini sesuai dengan suhu tubuh manusia, suhu tubuh
tidak mungkin di bawah 35 C dan melebihi 43 C.
4. Termometer Six-Bellani
Termometer Six-Bellani disebut pula termometer
maksimum-minimum. Termometer ini dapat mencatat suhu
tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu tertentu.
Termometer ini mempunya 2 cairan, yaitu alkohol dan raksa
dalam satu termometer.
Termometer dengan bahan zat padat
1. Termometer Bimetal
Termometer bimetal memanfaatkan logam untuk menunjukkan adanya
perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut
jika didinginkan. Kepala bimetal dibentuk spiral dan tipis, sedangkan ujung spiral
bimetal ditahan sehingga tidak bergerak dan ujung lainnya menempel pada pinggir
penunjuk. Semakin besar suhu, keping bimetal semakin melengkung dan
meneyebabkan jarum penunjuk bergerak ke kanan, ke arah skala yang lebih besar.
Termometer bimetal biasanya terdapat di mobil.

2. Termometer Hambatan
Termometer hambatan merupakan termometer yang paling tepat digunakan
dalam industri untuk mengukur suhu di atas 1000 C. Termometer ini dibuat
berdasarkan perubahan hambatan logam, contohnya termometer hambatan platina.

Dalam termometer hambatan terdapat kawat penghambat yang disentuhkan ke


benda yang akan diukur suhunya, misalnya pada pengolahan besi dan baja. Suatu
tegangan atau potensial listrik yang bernilai tetap diberikan sepanjang termistor, yaitu
sensor yang terbuat dari logam dengan hambatan yang bertambah jika dipanaskan.
3. Termokopel
Pengukuran

suhu

dengan

ketepatan

tinggi

dapat

dilakukan

dengan

menggunakan termokopel, di mana suatu tegangan listrik dihasilkan saat dua kawat
berbahan logam yang berbeda disambungkan untuk membentuk sebuah loop. Kedua
persambungan tersebut memiliki suhu yang berbeda. Untuk meningkatkan besar
tegangan listrik yang dihasilkan, beberapa termokopel bisa dihubungkan secara seri
untuk membentuk sebuah termopil.

Termometer optis
1. Pirometer
Prinsip kerja pirometer adalah dengan mengukur intensitas radiasi yang
dipancarkan oleh benda-benda yang suhunya sangat tinggi. Spirometer dapat
digunakan untuk mengukur suhu antara 500 C 3.000 C.

2. Termometer inframerah
Termometer inframerah digunakan dengan cara menekan tombol sampai
menunjukkan angka tertinggi dengan cara mengarahkan sinar inframerah ke sasaran
yang dituju. Sinar yang diarahkan ke benda yang diukur akan memantul dan pantulan
tersebut direspon oleh alat sehingga termometer inframerah menunjukkan skala suhu
yang tepat.

E.

Alat Ukur Kuat Arus


1. Amperemeter / Ampere Meter
Amperemeter adalah alat yang digunakan
untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat
ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat
multi

tester

listrik

yangdisebut

avometer

gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter


dan ohmmeter.

2. Voltmeter / Volt Meter


Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi
untuk

mengukur tegangan

ditambah

alat

meningkatkan

multiplier
kemampuan

listrik.
akan

Dengan
dapat

pengukuranalat

voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetik


akan timbul dari interaksi antar medan magnet
dan kuat arus.
Gaya magnetic tersebut akan ma
mpu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik.
Semakin besar arus listrik yang mengelir makasemakin besar penyimpangan
jarum yang terjadi.
3. Ohmmeter / Ohm Meter

Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk


mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya
yang

mampu menahan aliran listrik pada konduktor.Alat


tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat
besarnya arus listrik yangkemudian dikalibrasi ke
satuan ohm

F. Macam-Macam Alat Ukur Cahaya


Cahaya adalah sesuatu yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk
hidup di bumi. Bisa sobat bayangkan jika bumi tidak menerima cahaya dari
matahari seminggu saja bisa jadi bumi akan mengalami penurunan suhu drastis,
musim dingin hebat, air laut membeku, dan makhluk hidup banyak yang mati.
Pernahakan sobat melihat alat ukur cahaya? Cahaya sendiri sejatinya adalah
bentuk dari radisai elektro-magnetik yang punya panjang gelombang tertentu yang
masih bisa dilihat oleh mata manusia. Keberadaan cahaya merupakan bentuk paket
(foton) dari dua hal yang tak terpisahkan yakni gelombang dan partikel. Cahaya
punya banyak karakter (properties) seperti kecepatan cahaya, intensitas cahaya,
panjang gelombang, dan juga frekuensi gelombang. Ada beragam alat ukur cahaya
tergantu pada karakter atau sifat mana yang mana dari cahaya itu sendiri. Berikut
beberapa diantaranya

1. Spketrofotometer
Spektrofotometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jumlah cahaya
pada panjang gelombang tertentu yang melewati sebuah materi. Alat ini
mengukur jumlah cahaya berdasarkan interaksi antara materi dengan cahaya
yang ditembakkan. Cahaya tersebut bisa berupa inframerah, ultra violet, dan
cahaya tampak sedangkan materi berupa atom atau molekul (biasanya dari

bahan

kaca

atau

Alat

ukur

kuarsa).

cahaya ini terdiri dari


spektrometer

yang

tujuannya
menghasilkan cahaya
dari gelombang yang
diinginkan. Ada dua
jenis
spektrofotometer, beam tunggal dan beam ganda.
2. Lux Meter
Lux meter juga
dikenal

sebagai

lightmeter. Ia adalah
alat untuk mengukur
intensitas

cahaya

(selain

fotometer).

Peralatan

ini

terdiri

sebuah

sensor

dari

cahaya dari bahan foto


sel dan layar. Fungsi
dari alat ini untuk mengukur tingkat pencahayaan dalam dalam satuan candela
pada suatu tempat. Intensitas cahaya diukur untuk menentukan tingkat
pencahayaan di suatu tempat. Semaiki jauh dari sumber cahaya maka akan
semakin kecil intensitasnya. Lux meter sekarang sudah ada versi digital. Anda
tinggal meletakkan sensornya dan otomatis ia akan menampilkan besarnya
intensitas cahaya pada layar digital yang ada.
Prinsip kerjanya, ia mengubah energi dari foton cahaya menjadi elektron.
Cahaya yang mengenai sel foto dioda akan ditangkap sebagai energi yang

diubah sel foto arus listrik. Semakin besar intensitas cahaya yang ditangkap
akan semakin besar arus listrik yang dihasilkan.
3. Ganiofotometer
Ganiofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur distribusi
spasial sumber radiasi sehingga dapat menampilkan sifat fotometrik cahaya
tampak pad sudut tertentu. Kata ganiofotometer sendiri berasal dari bahata yunan
Gonio yang berarti sudut dan Fotometer yang berarti cahata. Alat ini banyak
digunakan dalam industri otomotif . Ganiofotometer bisa digunakan untuk
mengukur distribusi intensitas, fluks cahaya, koordinat warna, dan temperatur
warna.

G. Macam-Macam Alat Ukur Jumlah Zat


Jumlah zat tidak diukur secara langsung, tetapi dengan cara mengukur terlebih
dahulu massa zat.

Total Dissolved Solid (TDS) yang artinya jumlah zat padat terlarut, yaitu
jumlah kandungan logam berat yang terlarut dalam air. alat ini terbukti akurat untuk
mengukur berapa tingkat pencemaran yang ada dalm air. Satuan yang akan muncul
pada alat yaitu ppm (part per million) atau bagian per juta artinya apabila volume
air dibagi sejuta bagian maka angka yang muncul menunjukan angka jumlah bagi
pengotor.

Anda mungkin juga menyukai