Kompetensi
Prof.Dr.dr. Rusdi Lamsudin, SpS(K), M.Med.Sc
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Keluarga Sehat
Desa Sehat
Kecamatan Sehat
Kota/Kabupaten Sehat
Propinsi Sehat
SK Mendiknas 045/2002
Kurikulum Inti suatu program studi:
Kompetensi utama
Kompetensi pendukung dan kompetensi
lain yang gayut
Elemen kompetensi
Persyaratan akademis dosen
Fasilitas belajar mengajar
Sistem evaluasi berbasis kompetensi
Definisi Kompetensi
(SK Mendiknas No.045/2002)
Kompetensi adalah seperangkat tindakan
cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang
pekerjaan tertentu
Wikerson (2002)
Professional competence is the habitual
and judicious use of communication,
knowledge, technical skills, clinical
reasoning, emotions, values, and
reflection in daily practice to improve the
health of individual patient and community
Carraccio, et al (2002)
Competency is a complex set of behaviors
built on the components of knowledge,
skills, attitude and competence as a
personal ability.
Comptence-based curriculum
1. Knowledge competence
2. Skill competence
3. Behavioral competence
All should be developed/achieved
Taksonomi Bloom
State an aspect of
knowledge, skill or
attitude to be acquired
General discipline
Context-free
Professional values
unaddressed
Defines knowledege, skill
or attitude
Comptencies
Integrates related
knowledge, skill, and
attitude objectives
Draws from multiple
disciplines relevant to
practice
Related to an actual task
in the field-contextualized
Driven by professional
practice and values
Defines a level of ability
for an observable
outcome
1.
2.
3.
H- Shape
Z-Shape
KIPDI III
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Metode Perumusan Kompetensi
Bab III : Kerangka Kurikulum Pendidikan
Dokter di Indonesia
III.1. Kompetensi 1
a. Definisi Kompetensi
b. Komponen kompetensi
c. Substansi Kajian
d. Level of Competency
Achievement
III.2. Kompetensi 2 dst
KIPDI III
Bab IV : Petunjuk pembuatan kurikulum
tingkat Fakultas/Program Studi
Bab V : Penutup
Referensi
Lampiran
Kompetensi Inti
Dokter Pelayanan Kesehatan Primer
di Indonesia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Institusi Penyelenggara
Program Pendidikan Dokter PKP
Merumuskan:
Kompetensi Pendukung Dokter PKP di
Indonesia
Kompetensi lain yang bersifat khusus
dan gayut dengan kompetensi utama
Formulasi nasional:lokal = ?
(pasal 3 ayat 3 SK Mendiknas 045/2002)
Kompetensi Inti:
1.Kemampuan berkomunikasi
secara efektif
Definisi kompetensi:
Mampu berKomunikasi Efektif
Lulusan program pendidikan dokter
harus mampu berkomunikasi secara
jelas, sensitif dan efektif dengan:
a. pasien dan keluarganya, tanpa
memandang latar belakang sosial,
budaya, etnis, agama, ekonomi
maupun politik;
b. teman-teman sejawatnya
c. berbagai profesi lain yang terkait
Komponen Kompetensi
Mampu berKomunikasi Efektif
1. Jenis klien menurut umur
1.
2.
3.
4.
Anak-anak
Remaja
Orang dewasa
Lanjut usia
Komponen Kompetensi:
Mampu berKomunikasi Efektif
3. Menurut metode komunikasi:
1. secara tertulis
2. secara lisan
3. secara elektronik
4. Menurut jumlah klien:
1. individu
2. keluarga
3. kelompok
4. massa
Komponen Kompetensi:
Komunikasi Efektif
5. Menurut situasi klien:
1. Berita buruk
2. Tindakan medis yang akan dilakukan
3. Pembiayaan / Ekonomi keluarga
4. Pendidikan kesehatan
Definisi komunikasi
Metode komunikasi
Media dan sarana komunikasi
Penggunaan teknologi informasi
Fasilitas/sarana-prasarana
pendidikan
1.
Sarana Dasar:
a.Ruang latihan komunikasi
b. Modul latihan komunikasi
c. Lahan praktek komunikasi di keluarga dan komunitas
2. Sarana Lanjut
Laboratorium Ketrampilan Klinik
a. Ruang kaca
b. Ruang simulasi praktek dokter dengan
CCTV
c. Computer Assisted Learning
d. Pasien simulasi
Proses belajar-mengajar
Kompetensi Komunikasi Efektif
1. Kuliah
2. Praktek komunikasi di ruang dan di
lapangan
3. Diskusi tutorial
4. Belajar mandiri
Kompetensi Inti:
2. Memiliki ketrampilan
klinis dasar
Definisi kompetensi:
Ketrampilan Klinis Dasar
Lulusan program pendidikan dokter harus:
a.mampu memperoleh dan mencatat
riwayat penyakit secara lengkap dan tepat
b.trampil melakukan pemeriksaan fisik dan
mental secara komprehensif dan lengkap
c. Mampu memilih metode pemeriksaan
penunjang secara tepat dalam konteks
pelayanan kesehatan primer
Definisi kompetensi:
Ketrampilan Klinis Dasar
d. Trampil melakukan pemeriksaan
penunjang sesuai konteks pelayanan
kesehatan primer
e. Trampil menafsirkan hasil pemeriksaan
fisik, mental dan pemeriksaan penunjang
secara tepat
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
1. Pemeriksaan Fisik Pasien:
1.1. Anamnesis Pasien dewasa:
- keluhan utama
- perjalanan penyakit
- riwayat keluarga
- penyakit dahulu
- status kesehatan sekarang
- riwayat seksual
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
- riwayat sosial dan ekonomi keluarga
- riwayat psikiatri
1.2. Riwayat Penyakit Anak
- sama dengan di atas, ditambah:
- riwayat kelahiran (prenatal, natal dan
neonatal)
- riwayat pemberian makan (ASI, bayi,
kebiasaan makan pada anak2)
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
- riwayat tumbuh kembang
(pertumbuhan fisik, perkembangan mental
dan sosial)
- riwayat penyakit anak
- riwayat imunisasi
1.3. Pemeriksaan fisik umum:
- Keadaan umum
- tanda-tanda vital
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
- kulit
- kepala, mata, telinga, hidung,
tenggorokan
- leher
- dada dan punggung
- jantung
- paru-paru
- payudara
- abdomen
- genitalia eksternal laki dan perempuan
- pelvis termasuk pemeriksaan spekulum
- rektum dan prostat
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
- ekstremitas
- Muskuloskeletal
- Nadi dan pembuluh
darah perifer
- Reflek dan
pemeriksaan
neurologis
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
1.4. Pemeriksaan status mental
1.5. Pemeriksaan neonatal
1.6.Pemeriksaan wanita hamil
1.7. Pemeriksaan kegawatdaruratan:
- Pasien tidak sadar
- Gawat darurat jantung pulmonar
- Trauma multiple
1.8. Kerokan squama
1.9. Gram stein utk GO
1.10. Biopsi
1.11. Skin test
1.12. Pemeriksaan visus
1.13. Test Buta warna
1.14. Tonometri
1.15. Pemeriksaan vena jugularis
1.16. Memasang EKG
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
2. Tindakan klinik rutin
Lulusan program pendidikan dokter
trampil melakukan dan mampu
menjelaskan kepada pasien tentang
indikasi, komplikasi, dan keterbatasan
tindakan klinik rutin, yaitu:
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
G. Pap smear
H. Menjahit luka
I.
Injeksi : intradermal,
subkutan, IM, IV
J. Pemasangan kateter foley untuk
wanita dan laki-laki
K. Pemasangan Advanced Cardiac
Life Support
L. Partus normal
M. Pemasangan Alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR)
N. Insisi dan drainase abses
O. Dasar pembalutan dan
Perawatan luka
P. Apus tenggorokan
Q. Pengambilan korpus alienum di
telinga dan hidung
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
R. Eksisi tumor jinak kulit <
1 cm
- Sirkumsisi
- Koreksi visus
- Ekstirpasi korpus alienum
kornea
- Insisi hordeolum
- Pengambilan serumen
- Pengambilan korpus
alienum di telinga dan
hidung
- Penanganan epistaksis
- Kauterisasi
- Pasang gip pada fraktur
tertutup yang nondisplaced
- Pengiriman spesimen
- Cold chain untuk
prosedur penyimpanan
vaksin
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
3. Pemaparan terhadap tindakan klinik yang
kompleks dan spesialistis.
Lulusan program pendidikan dokter
pernah mengamati dan mampu
menjelaskan indikasi, komplikasi, serta
keterbatasan tindakan klinik yang
kompleks dan spesialistis
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
A. Lumbal pungsi
B. Ventilator
management
C. Thoracentesis
D. Endoskopi saluran
pencernaan atas
E. Endoskopi saluran
pencernaan bawah
F. Bronchoscopy
G. Percutaneous liver
biopsi
H. Bone marrow
aspiration
I. Joint aspiration
L. Abdominal
parasentesis
M. Fine needle biopsi
N. Naso gastric tube
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
o. Sectio cesaria
p. Fetal monitoring
q. Haemodialisis
r. KB dengan sterilisasi
s. Appendiktomi
t. Treadmill
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
4. Prosedur diagnostik dasar dan
Pemeriksaan Lab dasar
Lulusan trampil melakukan dan
memahami indikasi serta keterbatasan
dari pemeriksaan laboratorium dan
diagnostik dasar
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
j. Pemeriksaan
anthropometri
k. Pengiriman spesimen
l. Cold chain untuk
prosedur
penyimpanan vaksin
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
5. Pemaparan prosedur diagnostik dan
pemeriksaan lab yang kompleks dan
spesialistis
Lulusan memahami teori dasar, indikasi,
komplikasi, limitasi, serta dapat
menafsirkan hasil pemeriksaan
Komponen Kompetensi
Ketrampilan Klinis Dasar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
EKG lanjut
USG
CT-Scan
MRI
Rontgen Foto
Mammography
Barium contrast GI
studies
CNS
Dermato muskuloskeletal
Cardiovascular
Gastrointestinal dan hepatologi
Respiratory
Urogenital
Reproduksi
Growth and Development
Endokrin
Sensory system
Infeksi dan imunology
Hematology dan onkologi
Fasilitas/sarana-prasarana
pendidikan standar pendidikan
Sarana dasar:
1. Laboratorium Ketrampilan Dasar (disebutkan pada
standar pendidikan dokter)
2. Laboratorium patologi klinik, patologi anatomi,
mikrobiologi, parasitologi (laboratorium
bersama/laboratorium terpadu)
3. Computer assisted learning
4. Video
5. Perpustakaan
Sarana lanjut:
Sarana dasar dan sumber belajar lain sesuai tingkat
perkembangan institusi pendidikan
Proses belajar-mengajar
Masuk ke Standar pendidikan
Kompetensi Inti:
3. Menerapkan ilmu kedokteran dasar
dalam praktek kedokteran
Definisi Kompetensi:
Menerapkan ilmu ked dasar dalam
praktek kedokteran
Lulusan program pendidikan dokter
mampu mengidentifikasi, menjelaskan
dan merancang penyelesaian masalah
kesehatan secara ilmiah menurut
perkembangan ilmu kedokteran/
kesehatan mutakhir untuk mendapatkan
hasil yang optimum.
Komponen Kompetensi
Menerapkan ilmu ked dasar dalam
praktek kedokteran
Komponen Kompetensi
Menerapkan ilmu ked dasar dalam
praktek kedokteran
4. Mampu meyakinkan efektivitas dari
intervensi yang akan diterapkan
5. Mampu mengkomunikasikan landasan
patofisiologi dari terapi yang dipilih serta
hasil yang diharapkan kepada teman
sejawat, pasien dan keluarganya
Substansi Kajian
1. Ilmu-ilmu kedokteran dasar
2. Ilmu-ilmu kedokteran klinik
3. Ilmu komunikasi
Level of Achievement
Menerapkan ilmu ked dasar dalam
praktek kedokteran
Level of Achievement
Menerapkan ilmu ked dasar dalam
praktek kedokteran
Level 3: Mhs mampu menjelaskan masalah
kesehatan yang multisistem menurut
pathogenesis, mekanisme, interaksi antar
sistem, kemungkinan komplikasi.Mhs mampu
menunjukkan analisis keputusan klinik dengan
mempertimbangkan pro dan kontra dari
intervensi yang diusulkan, interaksi obat, serta
timbal balik antara berbagai intervensi yang
diusulkan dalam konteks masalah multisistem
Kompetensi 4
Mampu mengelola masalah kesehatan individu
dan keluarga dalam konteks pelayanan kesehatan
primer
Definisi Kompetensi:
Mampu mengelola masalah kesehatan individu
dan keluarga dalam konteks pelayanan kesehatan
primer
Lulusan program pendidikan dokter dapat mendiagnosis,
menatalaksana, mencegah masalah-masalah kesehatan
yang sering dijumpai pada individu, keluarga dan
masyarakat melalui kerjasama dengan mereka.
Lulusan dapat menyusun daftar masalah dan membuat
diferensial diagnosis, melaksanakan pemeriksaan,
memilih dan melaksanakan intervensi dengan
konsultasi dan rujukan yang dibutuhkan, memonitor
kemajuan, membagi informasi, mendidik, serta
menyesuaikan terapi dan diagnosis sesuai hasil.
Komponen Kompetensi:
Mampu mengelola masalah kesehatan individu
dan keluarga dalam konteks pelayanan kesehatan primer
Lihat IV
nine abilities
Substansi Kajian
1. Ilmu-ilmu kedokteran dasar
2. Ilmu-ilmu kedokteran klinik
3. Ilmu kedokteran komunitas/
Ilmu kesehatan masyarakat (ilmu
kedokteran pencegahan)
4. Ilmu promosi dan pendidikan kesehatan
Kompetensi 5
Memiliki kemampuan self-awarness/refleksi/
Mawas diri
Definisi Kompetensi:
Memiliki kemampuan Mawas diri
(self-awareness/refleksi)
Definisi Kompetensi:
Memiliki kemampuan Mawas diri
(self-awareness/refleksi)
Komponen Kompetesi
Lihat VI nine abilities
Substansi Kajian
1.
2.
3.
4.
Ilmu-ilmu perilaku
Ilmu psikologi
Ilmu komunikasi
Ilmu agama
Level of achievement
Sama dengan VI
Level 1: tahap akademik
Level 2: tahap klinik
Level 3: internship
Kompetensi 6
Mampu mengembangkan
diri dan belajar sepanjang
hayat
Definisi kompetensi
Mampu mengembangkan diri dan belajar sepanjang
hayat
Komponen Kompetensi:
Mampu mengembangkan diri dan belajar sepanjang
hayat
Lihat 9 abilities
Substansi Kajian
1. Ilmu Teknologi Komunikasi
2. Prinsip2 problem-based learning dan
clinical decision
3. Evidence-based medicine
4. Principles of adult learning
Level of achievement
Mampu mengembangkan diri dan belajar sepanjang
hayat
Level 1: akademik
Level 2: clinical context
Level 3: Presentasi dan publikasi
Kompetensi Inti
Dokter Pelayanan Kesehatan Primer
di Indonesia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kompetensi 7
Memiliki kemampuan pertimbangan moral
Dan etika
Definisi Kompetensi 7
- Lulusan program pendidikan dokter mengenali
masalah etik dalam praktek kedokteran dan
kebijakan kesehatan
- Lulusan mampu mengidentifikasikan berbagai
alternatif ketika dihadapkan pada pilihan etik
yang sulit
- Lulusan mampu memformulasikan,
mempertahankan dan melaksanakan tindakan
dengan mempertimbangkan kompleksitas
masalah etik
KOmponen Kompetensi 7
1. Memahami konsep etik dasar dan menerapkan
pada pertimbangan moral dalam konteks
kedokteran dan pelayanan kesehatan
2. Mengenali beberapa pertimbangan etik pada
pilihan etik tertentu
3. Mengidentifikasikan pertimbangan etik yang
saling bertentangan pada pilihan etik tertentu
4. Secara sistematis menganalisis dan
mempertahankan pilihan etik pada
penanganan pasien secara individu
Komponen Kompetensi 7
5. Menentukan, menunjukkan dan
menganalisis isu-isu etik pada kebijakan
kesehatan
Substansi Kajian
1.
2.
3.
4.
5.
Bioetika
Hukum Kedokteran
Kebijakan Kesehatan
Kode etik dokter
Agama dan Pancasila
Level of Achievement
1. Level 1: pada model/kasus in vitro
2. Level 2: controlled setting klinik
(kepaniteraan klinik) in vivo
3. Level 3: in vivo