Vitamin C atau disebut asam askorbat mempunyai berat molekul 178 dengan
rumus molekul C6H8O6. Dalam bentuk kristal tidak berwarna, titik cair 190192 oC. bersifat larut dalam air sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang
mempunyai berat molekul rendah.
Vitamin C sukar larut dalam chloroform, ether, dan benzene. Pada pH rendah
vitamin C lebih stabil daripada pH tinggi. Vitamin C mudah teroksidasi, lebihlebih apabila terdapat katalisator Fe, Cu, enzim askorbat oksidase, sinar,
temperatur yang tinggi.
Dasar :
Kadar vitamin C yang ditetapkan secara iodimetri menggunakan iod sebagai
penitar. Vitamin C bersifat reduktor kuat akan dioksidasikan oleh I2 dalam
suasana asam dan I2 tereduksi menjadi ion iodide. Indikator yang digunakan
adalah amilum dengan titik akhir biru.
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan
memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.
Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu
asam askorbat.[1] Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang
mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular.[2] Beberapa
karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya,
dan logam.[3] Meskipun jeruk dikenal sebagai buah penghasil vitamin C
terbanyak, sebenarnya salah besar, karena lemon memiliki kandungan
vitamin C lebih banyak 47&% daripada jeruk.[3]
Daftar isi [sembunyikan]
1 Sejarah penemuan
Vitamin C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan
pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat
mencegah sariawan.[rujukan?] Albert Szent-Gyrgyi menerima penghargaan
Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini.
[4] Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal perananny dalam
menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi.[3] Pada beberapa
penelitian lanjutan ternyata vitamin C juga telah terbukti berperan penting
dalam meningkatkan kerja otak.[1] Dua peneliti di Texas Woman's University
menemukan bahwa murid SMTP yang tingkat vitamin C-nya dalam darah
lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah
vitamin C-nya lebih rendah.[5]
[sunting]Peranan vitamin C dalam tubuh
Malonaldehid
kemudian
direaksikan
dengan
asam
H
C
H
N
HO N
OH
SH
+ H2O
Asam Thiobarbiturat Malonaldehida Kromogen MDA-TBA
(berwarna merah muda)
Senyawa malonaldehid (MDA) merupakan salah satu produk akhir dari
proses oksidasi, yang diasumsikan hanya terbentuk dalam jumlah kecil.
Senyawa
ini sangat menentukan kerusakan minyak yang mana semakin tinggi nilai
TBA
maka kualitas minyak semakin menurun.
Malonaldehid (C3H4O2) adalah suatu senyawa yang sangat reaktif.
Senyawa MDA murni bersifat stabil pada suhu ruang, tetapi tidak pada
kondisi
asam. Sinonim dari senyawa malonaldehid adalah 1,3-propanedial, 1,3propanedialdehyde, 1,3-propanedione, malonaldehyde, malondialdehyde,
malonic
aldehyde, malonic dialdehyde, malonodialdehyde, malonyldialdehyde, MDD,
dan
propanedial. MDA sangat berpotensi sebagai mutagenik (Anonymouse
, 2008).