Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga
kestabilan Negara, baik itu secara internal maupun eksternal. Secara luas sistem
pemerintahan itu berarti menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku
kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga
kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem
yang kontiniu. Sampai saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan
sistem pemerintahan itu secara menyeluruh. Sistem pemerintahan mempunyai
fondasi yang kuat dimana penerapannya kebanyakan sudah mendarah daging
dalam kebiasaan hidup masyarakatnya dan terkesan tidak bisa diubah
dancenderung statis.
Jika suatu pemerintahan mempunyai sistem pemerintahan yang statis dan
berlangsung dalam waktu yang lama maka akan timbul pergesekan dari pihak
minoritas yang merasa normalitasnya terganggu. Seiring dengan tumbuhnya
ide-ide dan pemikiran baru seiring perkembangan zaman di suatu komunitas
minoritas, tidak menutup kemungkinan di beberapa negara terjadi tindakan
separatisme dan hal ini mendapat dukungan dari mayoritas yang menganggap
sistem pemerintahan yang diterapkanmemberatkan rakyat di negara tersebut
sehingga

memuluskan

gerakan

separatisme.

Secara

sempit,

sistem

pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda


pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan
mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu
sendiri.
B.

Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan pemerintahan?
2.
Bentuk pemerintahan apa saja yang dianut oleh berbagai negara?
3.
Sistem pemerintahan apa saja yang dianut oleh berbagai negara?
4.
Contoh negara yang menganut salah satu sistem pemerintahan?
C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan


berbagai macam bentuk pemerintahan yang ada di berbagai negara dan contohcontoh negara yang menganutnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Arti Istilah Pemerintahan


Istilah pemerintahan punya pengertian yang tidak sama. Beberapa
pengertian tersebut adalah sebagai berikut: (a) Pemerintahan sebagai gabungan
dari semua badan kenegaraan yang berkuasa memerintah. Jadi, yang termasuk
badan-badan kenegaraan di sini bertugas menyelenggarakan kesejahteraan
umum, misalnya badan legislatif, badan eksekutif dan badan yudikatif. (b)
Pemerintahan sebagai gabungan badan-badan kenegaraan tertinggi yang
berkuasa memerintah di wilayah satu negara, misalnya raja, presiden, atau Yang
Dipertuan Agung (Malaysia).(c) Pemerintahan dalam arti kepala negara
(presiden) bersama dengan kabinetnya.

B.

Bentuk-Bentuk Pemerintahan di berbagai negara


1.
Pemerintahan Klasik
a. Ajaran-ajaran dari Plato (429 347SM)

Aristokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh kaum

cendikiawan yang dilaksanakan sesuai dengan pikiran keadilan.


Timokrasi, yaitu bentuk pemerintah yang di pegang oleh orang-

orang yang ingin mencapai kemasyuran dan kehormatan.


Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh golongan

hartawan.
Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat

jelata, dan
Tirani, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh seorang

tiran ( sewenang-wenang) sehingga jauhdari cita-cita keadilan.


b. Ajaran-ajaran Aristoteles (384 322 SM)
Monarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh satu orang
demi kepentingan umum, sifat pemerintahan ini baik dan ideal.
Tirani, yaitu bentuk pemerintah yang dipegang oleh seseorang demi
kepentingan

pribadi.

Bentuk

pemerintahan

ini

buruk

dan

merupakan kemerosotan.
Aristokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh
sekelompok cendikiawan demi kepentingan umum. Bentuk
pemerintahan ini baik dan ideal.
3

Oligarki,

yaitu

bentuk

pemerintahan

yang

dipegang

oleh

sekelompok cendikiawan demi kepentingan kelompoknya. Bentuk


pemerintahan ini merupakan pemerosotan dan buruk.
Pliteia, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seluruh
rakyat demi kepentingan umum. Bentuk pemerintahan ini baik dan
ideal.
Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orangorang

tertentu

demi

kepentingan

sebagian

orang.

Bentuk

pemerintahan ini kurang baik dan merupakan pemrosotan.


c. Ajaran Polybios (204-122 SM)
Monarki adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya
mendirikan kekuasaan atas rakyat dengan baik dan dapat di percaya.
Namun pada perkembangannya, para penguasa dalam hal ini adalah
raja tidak lagi menjalankan pemerintahan untuk kepentingan umum,
bahkan cenderung sewenang-wenang dan menindas rakyat. Bentuk
pemerintahan monarki bergeser menjadi tirani.
Dalam situasi pemerintahan tirani yang sewenang-wenang,
muncullah kaum bangsawan yang bersekongkol untuk melawan.
Mereka bersatu untuk mengadakan pemberontakan sehingga kekuasaan
beralih pada mereka. Pemerintahan selanjutnya di pegang oleh
beberapa orang dan memperhatikan kepentingan umum., serta sifat
baik,. Pemerintahan pun berubah dari tirani menjadi aristokrasi.
Dalam pemerintahan oligarki yang tidak ada keadilanm rakyat
berontak mengambil alih kekuasaan umtuk memperbaiki nasib. Rakyat
menjalankan kekuasaan negara demi kepentingan rakyat. Akibatnya,
pemerintahan bergeser menjadi demokrasi. Namun, pemerintahan
demokrasi yang awalnya baik lama keamaan banyak diwarnai
kekacauan, kebrobokan, dan korupsi sehingga hokum sulit di tegakkan.
Dari pemerintahan okhlorasi ini kemudian muncul seorang yang kuat
dan berani yang dengan kekerasan dapat memegang pemerintahan.
Dengan demikian, pemerintahan kembali di pegang oleh satu tangan
lagi dalam bentuk monarki.

2.

Pemerintahan Monarkhi (Kerajaan)


Dalam Buku Leon Duguit Traite de Droit Constitutional membedakan
pemerintahan dalam bentuk monarki dan republik. Perbedaan antara
pemerintahan bentuk monarki dan republik menurut Leon Duguit,
adalah ada pada kepala negaranya. Jika ditunjuk berdasarkan hak turuntemurun, maka kita berhadapan dengan monarki. Kalau kepala negaranya
ditunjuk tidak berdasarkan turun-temurun tetapi dipilih, maka kita
berhadapan dengan republik.
a. Monarki Absolut, monarki absolut adalah bentuk pemerintahan dalam
suatu negara yang dikepalai oleh seorang (raja, ratu, syah, atau kaisar)
yang kekuasaan dan wewenangnya tidak terbatas. Perintah raja
merupakan undang-undang yang harus dipatuhi oleh rakyatnya. Pada
diri raja terdapat kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang
menyatu dalam ucapan dan perbuatannya. Contoh: Perancis semasa
Louis XIV dengan semboyannya yang terkenal Letat Cest Moi
(negara adalah saya).
b. Monarki Konstitusional, monarki konstitusional adalah bentuk
pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja
yang kekuasaannya dibatasi oleh undang-undang dasar (konstitusi).
c. Monarki Parlementer, monarki parlementer adalah bentuk
pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja
dengan menempatkan parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi. Dalam monarki parlementer, kekuasaan eksekutif dipegang
oleh kabinet (perdana menteri) dan bertanggung jawab kepada
parlemen. Fungsi raja hanya sebagai kepala negara (simbol kekuasaan)
yang kedudukannya tidak dapat diganggu gugat. Bentuk monarki
parlementer sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di Inggris,

3.

Belanda, dan Malaysia.


Pemerintahan Republik
Dalam pelaksaannya bentuk pemerintahan republik dapat dibedakan
menjadi

republik

absolut,

republik

parlementer.

konstitusional,

dan

republik

a. Republik Absolut
Dalam sistem republik absolut, pemerintahan bersifat diktator tanpa
ada pembatasan kekuasaan. Penguasa mengabaikan konstitusi dan
untuk melegitimasi kekuasaannya digunakanlah partai politik. Dalam
pemerintahan ini, parlemen memang ada, namun tidka berfungsi.
b. Republik Konstitusional
Dalam sistem republik konstitusional, presiden memegang kekuasaan
kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun, kekuasaan presiden
dibatasi oleh konstitusi. Di samping itu, pengawasan yang efektif
dilakukan oleh parlemen.
c. Republik Parlementer
Dalam sistem republik parlementer, presiden hanya sebagai kepala
negara. Namun, presiden tidak dapat diganggu-gugat. Sedangkan
kepala pemerintahan berada di tangan perdana menteri yang
bertanggungjawab kepada parlementer. Alam sistem ini, kekuasaan
legislatif lebih tinggi daripada kekuasaan eksekutif.
C.

Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara


Sistem pemerintahan di dunia terbagi atas sistem pemerintahan
parlementer dan presidensial. Pada umumnya, negara-negara di dunia menganut
salah satu dari sistem pemerintahan tersebut.

1.

Sistem Pemerintahan Parlementer


Sistem parlementer adalah sebuah sistem permerintahan di mana
parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini
parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan
parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem
presidensil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden
presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya
pemerintahan. Dalam presidensil, presiden berwenang terhadap jalannya

pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi


simbol kepala negara saja.
Beberapa ciri dari sistem pemerintahan parlementer, adalah sebagai
berikut :
a.

Raja/ratu atau presiden adalah sebagai kepala negara. Kepala negara


ini tak bertanggung jawab atas segala kebijaksanaan yang diambil oleh

b.

kabinet.
Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala
pemerintahan adalah perdana menteri. Kepala negara tak memiliki
kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebagai simbol kedaulatan

c.

dan keutuhan negara.


Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang
anggotanya dipilih lansung oleh rakyat melalui pemilihan umum.
Parlemen memiliki kekuasaan besar sebagai badan perwakilan dan

d.

lembaga legislatif.
Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif. Dan yang disebut
sebagai eksekutif di sini adalah kabinet. Kabinet harus meletakkan
atau mengembalikan mandatnya kepada kepala negara, manakala
parlemen mengeluarkan mosi tidak percaya kepada menteri tertentu

e.

atau seluruh menteri.


Dalam sistem dua partai, yang ditunjuk sebagai pembentuk kabinet
dan sekaligus sebagai perdana menteri adalah ketua partai politik yang
memenangkan pemilu. Sedangkan partai politik yang kalah akan

berlaku sebagai pihak oposisi.


Kelebihan dan kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer.
a.
Pembuatan kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah
terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini
karena kekuasaan legislatif dan eksekutif berada pada satu partai atau
b.

koalisi partai.
Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan

c.

publik jelas.
Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet
sehingga

kabinet

menjadi

pemerintahan.

berhati-hati

dalam

menjalankan

d.

Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas


dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan

e.

oleh parlementer.
Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tak bisa
ditentikan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-

waktu kabinet dapat bubar.


Sistem Pemerintahan Presidensial

2.

Dalam sistem pemerintahan presidensial, kedudukan eksekutif tak


tergantung pada badan perwakilan rakyat. Adapun dasar hukum dari
kekuasaan eksekutif dikembalikan kepada pemilihan rakyat. Sebagai
kepala eksekutif, seorang presiden menunjuk pembantu-pembantunya yang
akan memimpin departemennya masing-masing dan mereka itu hanya
bertanggung jawab kepada presiden. Karena pembentukan kabinet itu tak
tergantung dari badan perwakilan rakyat atau tidak memerlukan dukungan
kepercayaan dari badan perwakilan rakyat, maka menteri-pun tak bisa
diberhentikan olehnya.

Ciri-ciri Sistem Pemerintahan Presidensial:


a.

Penyelenggara negara berada di tangan presiden. Presiden adalah


kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tak dipilih
oleh parlemen, tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu

b.

dewan/majelis
Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertanggung
jawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada

c.

parlemen/legislatif.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen karena ia tidak

d.

dipilih oleh parlemen.


Presiden tak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem

e.

parlementer.
Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan menjabat sebagai lembaga

f.

perwakilan. Anggotanya pun dipilih oleh rakyat.


Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial:
8

a.

Badan eksekutif lebih stabil kedudu-kannya karena tidak tergantung

b.

pada parlemen
Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu
tertentu. Misalnya, masa jabatan presiden Amerika Serikat adalah 4

3.

c.

tahun dan presiden Indonesia selama 5 tahun.


Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka

d.

waktu masa jabatannya.


Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif

e.

karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga

dapat menciptakan kekuasaan mutlak.


f.
Sistem pertanggung jawabannya kurang jelas.
Sistem Pemerintahan Referendum
Sebagai variasi dari kedua sistem pemerintahan parlementer dan
presidensial adalah sistem pemerintahan referendum. Di negara Swiss, di
mana tugas pembuat Undang-undang berada di bawah pengawasan rakyat
yang mempunyai hak pilih. Pengawasan itu dilakukan dalam bentuk
referendum yang terdiri dari referendum obligatoir, referandum fakultatif,
dan referandum konsultatif.
a.

Referandum Obligatoir, adalah referandum yang harus terlebih dahulu


mendapat persetujuan langsung dari rakyat sebelum suatu undangundang tertentu diberlakukan. Persetujuan dari rakyat mutlak harus
diberikan dalam pembuatan suatu undang-undang yang mengikat
seluruh rakyat, karena dianggap sangat penting. Contoh, adalah
persetujuan yang diberikan oleh rakyat terhadap pembuatan undang-

b.

undang dasar.
Referendum Fakultatif, adalah referandum yang dilaksanakan apabila
dalam waktu tertentu sesudah suatu undang-undang diumumkan dan
dilaksanakan, sejumlah orang tertentu yang punya hak suara
menginginkan diadakannya referandum. Dalam hal ini apabila
referandum menghendaki undang-undang tersebut dilaskanakan, maka
undang-undang itu terus berlaku. Tetapi apabila undang-undang itu

ditolak dalam referandum tersebut, maka undang-undang itu tidak


c.

berlaku lagi.
Referandum Konsultatif, adalah referandum yang menyangkut soalsoal teknis. Biasanya rakyat sendiri kurang paham tentang materi
undang-undang yang dimintakan persertujuaannya.

D.

Sistem Pemerintahan di Beberapa Negara


1.
Sistem Pemerintahan Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah negara republik dengan bentuk federasi
(federal) yang terdiri atas 50 negara bagian. Pusat pemerintahan (federal)
berada di Washington dan pemerintah negara bagian (state). Adanya
pembagian kekuasaan untuk pemerintah federal yang memiliki kekuasaan
yang didelegasikan konstitusi. Pemerintah negara bagian memiliki semua
kekuasaan yang tidak didelegasikan kepada pemerintah federal.
Adanya pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legislatif
dan yudikatif. Antara ketiga badan tersebut terjadi cheks and balances
sehingga tak ada yang terlalu menonjol dan diusahakan seimbang.
a.

Kekuasaan eksekutif dipegang oleh presiden. Presiden berkedudukan


sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan
wakil presiden dipilih dalam satu paket (ticket) oleh rakyat secara
langsung. Dengan demikian, presiden tak bertanggung jawab kepada
kongres (parlemennya Amerika Serikat) tetapi pada rakyat. Presiden
membentuk kabinet dan mengepalai badan eksekutif yang mencakup

b.

departemen ataupun lembaga non departemen.


Kekuasaan legislatif berada pada parlemen yang disebut kongres.
Kongres terdiri atas 2 bagian (bikameral), yaitu Senat dan Badan
Perwakilan (The House of Representative). Anggota Senat adalah
perwakilan dari tiap negara bagian yang dipilih melalui pemilu oleh
rakyat di negara bagian yang bersangkutan. Tiap negara bagian punya
2 orang wakil. Jadi terdapat 100 senator yang terhimpun dalam The
Senate of United State. Masa jabatan Senat adalah enam tahun. Akan
tetapi dua pertiga anggotanya diperbaharui tiap 2 tahun. Badan

10

perwakilan merupakan perwakilan dari rakyat Amerika Serikat yang


c.

dipih langsung untuk masa jabatan 2 tahun.


Kekuasaan yudikatif berada pada Mahkamah Agung (Supreme Court)
yang bebas dari pengaruh dua badan lainnya. Mahkamah Agung
menjamin tegaknya kebebasan dan kemerdekaan individu, serta

tegaknya hukum.
2. Sitem Pemerintahan Cina
Cina adalah negara kepulauan yang berbentuk republik yang
pemerintahannya dipimpin oleh presiden. Cina mempunyai kekuasaan atas
4 cabang (Yuan) yaitu Yuan Eksekutif, Yuan Perwakilan, Yuan Kehakiman
dan Yuan Pengawas. Presiden melantik anggota Yuan Eksekutif sebagai
anggota kabinetnya termasuk Perdana Menteri yang bertanggungjawab
terhadap polisi dan pengendalian ketertiban.
Badan utama perwakilan merupakan Dewan Perwakilan Rakyat
dengan 225 kursi dimana 168 darinya diisi oleh anggota hasil pemilu.
Sisanya dibagikan secara proporsional antara keseluruhan yang diterima
partai (41 kursi), wilayah seberang lautan 8 kursi) dan kursi khusus
penduduk asli Taiwan (8 kursi). Para anggota dewan ini memiliki masa
jabatan 3 tahun. Pada awalnya Dewan Konstituante Nasional, sebagai
badan konstitusi dan wakil rakyat umumnya, mempunyai sedikit kekuasaan
legislatif, akan tetapi dewan ini telah dihapuskan pada tahun 2005 dan
kekuasaan untuk merancang konstitusi diserahkan kepada Yuan Perwakilan
dan pemilih dari kalangan rakyat.
Cina memiliki beberapa kebijakan lain yang sangat ketat, yaitu
memberantas korupsi tanpa kenal ampun. Tahun-tahun belakangan ini
lebih dari 3.000 pejabat Tiongkok telah dihukum karena menerima suap
dan berbagai kesalahan lain, sebagian terkait paket stimulus Beijing
sebesar 586 miliar dolar. Tindak korupsi itu terjadi antara Oktober 2009
hingga April tahun ini, dengan salah satu kasus terburuk melibatkan
seorang pejabat yang menerima suap senilai 3,2 juta dolar, demikian kata
Kementerian Pengawasan Cina.
Contoh kebijakan pemerintah Cina yang lain adalah mengembangkan
industri informasi dan elektronik yang menguasai pasar dunia yang
11

melejitkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Cina yang berideologi


komunis telah berhasil mengadopsi semangat liberalisasi ekonomi Barat
dengan tepat, dengan tetap mempertahankan ideologi politik dan
budayanya. Pertumbuhan perusahaan industri dan manufaktur yang luar
biasa dengan menyerap modal dari dalam dan luar negeri tidak hanya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional Cina tapi juga menyerap
tenaga kerja yang luar biasa.
Salah satunya adalah industri informasi dan elektronik yang
berkembang pesat selama 20 tahun terakhir sejak liberalisasi ekonomi di
bawah kebijakan strategis nasional yang mempercepat informatisasi
perkembangannya. Pada tahun 2005, sektor informasi dan elektronik Cina
mengangkat 16,6% pertumbuhan ekonomi negara dan memberi nilai
tambah 7% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

12

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Sistem pemerintahan di dunia terbagi atas sistem pemerintahan
parlementer dan presidensial. Pada umumnya, negara-negara di dunia
menganut salah satu dari sistem pemerintahan tersebut. Sistem parlementer
adalah sebuah sistem permerintahan di mana parlemen memiliki peranan
penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang
dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan
pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya.
Berbeda dengan sistem presidensil, di mana sistem parlemen dapat memiliki
seorang presiden presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang
terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensil, presiden berwenang
terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden
hanya menjadi simbol kepala negara saja.

B.

Saran-saran
Dengan memahami sistem pemerintahan di berbagai negara, terutama
negara maju, diharapkan kita mampu membandingkannya dengan sistem
pemerintahan negara kita, sehingga kita dapat menyimpulkan mengapa negara
kita sangat terlambat sekali maju, bahkan dibandingkan dengan negara muda
yang beru lahir. Serta dapat mengkritik sistem pemerintahan negara kita
dengan kritikan yang membangun.

13

DAFTAR PUSTAKA
http://mster-al.blogspot.com/2012/09/makalah-sistem-pemerintahan-di-berbagai.html
http://phonyx.blogspot.com/2010/02/makalah-sistem-pemerintahan-diberbagai.html

14

Makalah PKN

MAKALAH SISTEM PEMERINTAHAN DI


BERBAGAI NEGARA

Di Susun Oleh :
Kelompok I
1.
2.
3.
4.

Hanif Umarsyah
Ade Isma Lestari
Tutu Sufitri
Erin Nur Azizah Putri

YAYASAN KESEHATAN NASIONAL


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
UNAAHA
2015
KATA PENGATAR

15

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik,
hidayah serta inayah-Nya, sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang Makalah Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan pada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW yang telah memberi petunjuk jalan yang benar yakni
agama islam.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
karena minimnya pengetahuan penulis, untuk itu kritik dan saran menuju
sempurnanya karya tulis ini senantiasa di harapkan oleh penulis. Selanjutnya penulis
mengucapkan terimakasih kepada Muharjun, S.Pd

yang telah memberikan

bimbingan dalam penyelesaian makalah ini, dan kepada pihak yang bekerjasama
dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
siswa jurusan keperawatan SMK Kesehatan Unaaha.
Tidak ada yang bisa kami perbuat untuk membalas budi, arahan serta
bimbingan dan motivasi, kami berharap semoga amal baiknya di terima Allah SWT
sebagai amal sholeh, Amin.
Unaaha, 18 Oktober 2015
Penyusun

ii

16

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................

i
ii
iii
1
1
2

BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.

Istilah Pemerintahan .................................................................................


Bentuk-bentuk Pemerintahan ...................................................................
Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara ................................................
Sistem Pemerintahan di Beberapa Negara ...............................................

3
3
6
10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii

17

14
14

Anda mungkin juga menyukai