PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DAFTAR ISI
A.
B.
C.
D.
PENGERTIAN | 1
TUJUAN | 1
OUTPUT | 1
PRINSIP-PRINSIP | 1
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
A. PENGERTIAN
Perencanaan Partisipatif adalah suatu proses untuk menghasilkan rencana yang
dilakukan oleh semua pihak yang terkait dengan bidang yang direncanakan secara
bersama sama (partisipatif) dan terbuka yang dimulai dari penjajagan kebutuhan /
permasalahan dan potensi sampai dengan penentuan program/ kegiatan.
Dalam Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP) khususnya
untuk penanganan Kumuh Prioritas Tahun 2015, kegiatan Perencanaan Partisipatif
merupakan kegiatan yang harus dilakukan. Agar Pelaksanaan kegiatan penanganan
kumuh dapat terlaksana dengan cepat dan tepat sesuai kebutuhan masyarakat
bekerjasama dengan pihak terkait (Pemda dan Kontraktor).
Mengingat bahwa pelaksanaan kegiatan fisik penanganan Kumuh Prioritas tahun 2015
harus dilaksanakan secepatnya, maka metodologi Perencanaan Partisipatif dilakukan
juga dengan cara cepat, akan tetapi tidak meninggalkan kaidah partisipatif (keterlibatan
banyak pihak), di dalam prosesnya.
B. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya perencanaan partisipatif ini adalah:
- Melakukan Identifikasi Kebutuhan Masyarakat berdasarkan Profil Desa/Kelurahan
kumuh yang sudah ditetapkan oleh SK Bupati/Walikota
- Menyusun Rencana Tahunan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (Renta PIP)
sebagai bahan untuk pelaksanaan prioritas Kumuh tahun 2015
- Menyusun Prioritas Rencana Kegiatan Pembangunan Infrastruktur yang akan
dilaksanakan oleh masyarakat pada Tahun 2015 dengan dana Channeling 1 M yang
disedikan dari Direktorat Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya
C. KELUARAN
Output yang diharapkan dari Kegiatan Perencanaan Partisipatif ini adalah:
- Rumusan Permasalahan sesuai dengan 7 indikator Kumuh yang telah ditetapkan
Oleh Direktorat Pengembangan Permukiman
- Tersusunnya Rencana Tahunan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (Renta PIP)
di kawasan kumuh
- Tersusunnya Prioritas Rencana Kegiatan Pembangunan Infrastruktur yang akan
dilaksanakan oleh masyarakat dengan dana Channeling Direktorat Bangkim sebesar
1 Milyar rupiah
D. PRINSIP-PRINSIP
Walaupun kegiatan Perencanaan Partisipatif ini harus dilakukan secara cepat dan tepat,
tidak boleh menghilangkan prinsip-prinsip perencanaan partisipatif itu sendiri, yang
menjamin keterlibatan masyarakat dalam perumusan masalah dan juga kegiatan. Oleh
karena itu Beberapa hal prinsip yang harus dipegang dalam pelaksanaan Perencanaan
Partisipatif ini adalah sebagai berikut:
a. Prinsip Mengutamakan Yang Terabaikan (Keberpihakan)
Pada umumnya, sebagian besar lapisan masyarakat tetap berada di pinggir arus
pembangunan yang berjalan cepat. Karena itu, prinsip
pertama Pemetaan
Masyarakat (CSS) ialah mengutamakan masyarakat yang terabaikan tersebut agar
memperoleh kesempatan untuk memiliki peran dan mendapat manfaat dalam
kegiatan program pembangunan. Fasilitator diharapkan mampu mendorong
keterlibatan aktif masyarakat kumuh dan terkumuh serta perempuan dalam
HASIL
Koordinasi
&
Penggalian
data
tkt
kota
Dokumen
Data
sekunder
tkt
kota
Peta
kota
dan
peta
kel
A. PERSIAPAN
Koordinasi
&
Penggalian
data
tkt
kel
Penyiapan
Peta
Dasar
&
Pemetaan
Kondisi
eksisting
Kesiapan
TPP
Jadwal
Kegiatan
Pembekalan TPP
Peta
Rencana
Pembangunan
kota/desa
Daftar
program
pembangunan
Tinjauan
Dok
5
Perencanaan
Pembangunan
yg
ada
B. PELAKSANAAN PS
C.
PENYUSUNAN
RENCANA
PROGRAM
Penyebaran
Kuisioner
Rekapitulasi
hasil
Kuisioner
RT
Konsolidasi
Data
Tkt
Kelurahan
Matrik permasalahan
Peta masalah tkt kel
Peta
7
Tematik
Masalah
Rekap
kuisioner
masalah
lingkungan
Observasi
Lapangan
Peta
analisis
masalah
setiap
RT
Matrik
analisis
masalah
Pelaksanaan
FGD
Tematik
di
Tingkat
Basis
Perumusan
Indikasi
Program
Indikasi
Program
Prioritas
keg
2015
Peta
Rencana
Kegiatan
Konsultasi
dengan
Pemda
dan
Stakeholder
Penyepakatan
Kegiatan
dgn
POKJA
PKP
Berita
Acara
Penetapan
Kegiatan
2015
PERSIAPAN
Pelaksana
Tim Korkot
Peserta
Output
BPN,
Media Bantu
Langkah-langkah
Rekomendasi
No
DATA
DOKUMEN (Data
Sekunder)
Data peruntukan
Lahan
Data Kependudukan
Data Jaringan jalan
dan sanitasi
Data kepemilikan
lahan
Data ekonomi
masyarakat
Peta-peta
I.
II.
SUMBER DATA
VI.
VII.
VIII.
Peta SPPIP
Peta Jaringan (jalan
dan sanitasi)
INSTANSI
RDTR/RBWK
BAPPEDA/ Dinas
Tata Ruang
PODES 2014
BPS
RTRW
RDTRK /RBWK
Rencana Bagian
wilayah Kota
buku fakta dan
analisa
(Rencana Detail
Tata Ruang
Kota)
1. BukuPutih
2. RISPAM
(Rencana Induk
Sistem
Penyediaan Air
Minum)
3. Master Plan
Drainase
BAPPEDA/
Dinas Tata Ruang
a. Bappeda
b. Dinas tata Kota
Dinas gawasan
Perijinan
Bangunan
c. Pokja AMPL
d. (air minum
penyehatan
lingkungan)
Tingkat kota
Dinas Pemetaan
DKI/SuDin
Pertanahan dan
perpetaan
TARGET
KET
Uraian
Pelaksana
Peserta
Output
Alat &
Bahan
Media
Bantu
Langkahlangkah
SUMBER
DATA
DATA
1 IX.
2 X.
XI.
XII.
XIII.
Peta Kondisi
eksisting
terakhir
Data monografiXIV.
desa
Data profil
masyarakat
rumah tangga
tentang
pelayanan air
minum
Data profil
masyarakat
rumah tangga
tentang kumuh
Data profil
masyarakat
rumah tangga
tentang sanitasi
Podes
2014
INSTANSI
TARGET
Kantor Kecamatan/
Kelurahan
Kantor Kelurahan
KET
i.
Hard copy
dan soft
copy
ii.
Peta Dasar
ada di
kecamatan
atau
kelurahan
iii.
(Berikan
contoh
peta
dimaksud
pada saat
coaching)
Uraian
Fasilitator perlu memahami tentang profil kawasan kumuh
dari Bangkim (jika ada), mengacu kepada Kebijakan Pemda
tentang kawasan kumuh baik batasan wilayah kawasannya,
kriteria / indikator dan parameternya. Sehingga profil ini
merupakan basis data awal yang akan memudahkan untuk
melaksanakan tahap berikutnya
: Tim Faskel & TPP
Pelaksana
Peserta
BKM,
RT/RW,
Tokoh
Wanita,Tua Muda, dll
Output
Spidol Warna
Plester
Kertas Plano
Dll
Media Bantu
Masyarakat,Tokoh
Agama,
Langkah-langkah
Peta Persampahan
Gambar 2.
Contoh Profil Kawasan Kumuh Bangkim
10
Gambar 3.
Contoh Peta Dasar Kawasan Kumuh
Peta Kota:
Citra Satelit
Peta Kelurahan
11
12
1. Uraian
2. Pelaksana
3. Peserta
5. Media Bantu
6. Output
7. Langkahlangkah
Peta Dasar
Spidol Plester
Kertas Plano
Dll
Media audio visual Proses Perencanaan Partisipatif dan
peta.
Modul Pelatihan/Pembekalan TPP :
Konsep Penanganan Kumuh
Memahami Profil Kumuh Bangkim (jika ada)
Memahami peta dan data Panduan Perencanaan
Partisipatif
RKTL
Anggota TPP memahami dan siap melaksanakan
kegiatan perencanaan partisipatif
Rencana
kegiatan
pelaksanaan
perencanaan
partisipatif (Pemetaan swadaya dan penyusunan
RPI2JM CK / Perencanaan Jangka Menengah
Infrastruktur Lingkungan Permukiman)
TPP dan Tim Fasilitator mendapatkan gambaran
tentang kriteria / indikator kumuh, parameter/hasil
pendataan kumuh, dan koordinat peta yang terdapat
pada profil
Contoh Profil Kawasan Kumuh yang harus dipelajari
dapat dilihat pada Profil Kawasan Kumuh Kota
Peta Kondisi eksisting Kawasan yang memuat batas
administrasi, blok plan, jaringan jalan, dll.
Peta Kondisi eksisting kawasan 7 tematik
Pelatihan perencanaan partisipatif yang terdiri dari
Konsep dan Mekanisme pelaksanaan pemetaan
swadaya dan Penyusunan RPI2JM CK
Pembagian peserta menjadi pokja-pokja, pokja
tersebut sekurang-kurangnya terdiri dari:
Penyusunan
rencana
Kegiatan
Pelaksanaan
perencanaan partisipatif (Pemetaan swadaya dan
penyusunan RPI2JM - CK)
b. Pelaksana
c. Peserta
d. Alat & Bahan
:
:
:
e. Media Bantu
f. Output
g. Langkah-langkah
13
No
Indikator
Kumuh
Bangkim
Ceklist kegiatan
Ada
Tidak
Ada
Daftar
Kegiatan
Sumber
dokumen
Lokasi
Ket
B. PEMETAAN SWADAYA
B.1 FGD Penggalian Data Awal Persoalan Kumuh
14
a. Uraian
b. Pelaksana
c. Peserta
d. Alat & Bahan
e. Media Bantu
f.
Output
g. Langkahlangkah
Spidol warna
Dll
Panduan FGD
Peta dasar dan Peta Tematik
Rumusan Persoalan Kumuh (Matrik persoalan kumuh) 7
indikator kumuh
Harapan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan
Peta Awal Persoalan Kumuh (7 Peta tematik)
Rencana Transek (Observasi Lapangan)
Lebih lengkap dilihat di panduan FGD di lampiran 2
b. Pelaksana
c. Peserta
d. Alat & Bahan
:
:
:
e. Media Bantu
f. Output
g. Langkah-langkah
Kamera
Spidol Warna
15
Uraian
b.
Pelaksana
TPP
c.
Sasaran
Alat & Bahan
d.
e.
f.
g.
Media Bantu
Output
Langkahlangkah
:
:
16
a.
Uraian
b.
c.
d.
Pelaksana
Peserta
Alat & Bahan
:
:
e.
Media Bantu
f.
Output
Langkahlangkah
No
indikator
Keteraturan
Bangunan
Kepadatan
Bangunan
Kondisi Fisik
Bangunan
Jalan Lingkungan
3
4
5
6
7
8
Drainase
Lingkungan
Pembuangan air
Limbah
Penyediaan Air
Bersih & Air
Minum
Pengelolaan
Persampahan
sumber
informasi
Hasil
Kuisioner
FGD
Uraian Masalah
(kondisi saat ini)
Lokasi
60 % membelakangi
sungai
40 % dikemiringan
diatas 15 %
100 unit / Ha
RT 01
60 % kondisi hunian
semi permanen
RT 01
Dimensi
(Ukuran)
RT 01
tinggi genangan 50 cm
selama 4 jam
Jml
KK
17
Uraian
b.
Pelaksana
c.
Peserta
: masyarakat
d.
e.
Media Bantu
f.
Output
g. Langkah-langkah
18
Kertas Plano
Spidol
Dll
Hasil FGD
Hasil Pemetaan
Hasil transek
Hasil kuesioner
Dll
Informasi mengenai penyebab, dampak dan potensi
dari permasalahan-permasalahan yang terjadi
informasi dari masyarakat mengenai alternatif solusi
dalam penyelesaiakan permasalahan yang ada.
harapan masyarakat dan komitmen kedepan dalam
penanganan dan pencegahan permukiman kumuh
Tim PP melakukan koordinasi dengan Ketua RT
untuk mengundang masyarakat
Menyiapkan bahan dan media untuk pelaksanaan
FGD
Pelaksanaan FGD mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Faktor penyebab permasalahan terjadi
b. Akibat yang ditimbulkan
c. Potensi internal maupun eksternal yang bisa
didayakan
gunakan
untuk
menyelesaikan
masalah
d. Alternatif solusi (upaya-upaya yang dilakukan)
dalam menyelesaikan masalah
e. Harapan harapan kedepan
f. Komitmen dan kontribusi masyarakat dalam
penanganan dan pencegahan permukiman
kumuh.
Keteraturan
Bangunan
Kepadatan
Bangunan
indikator
No
!
!
100 unit /
Ha
60 %
membelaka
ngi sungai
40 %
dikemiringa
n diatas 15
%
RT 01
RT 01
300 unit
400 KK
Faktor
Penyebab
sungai
menjadi
wabah
penyakit
aliran sungai
tersumbat
karena
penumpukan
sampah
air sungai bau
ada kemauan
masyarakat
ada lahan untuk
pembangunan
jalan pinggir
sungai
Akibat yg
Ditimbulkan
Tabel 5 Contoh
Matrik Hasil FGD Tematik Di Tingkat Basic
RT ... RW .... Desa/Kelurahan ...................
PANDUAN'PERENCANAAN'PARTISIPATIF'
Upaya-upaya yang
dapat dilakukan
untuk
menyelesaikan
permasalahan
melakukan
sosialisasi dan
penyadaran
mengenai
aturan
bangunan dan
lingkungan
penataan
sungai untuk
bebas sampah
menyepakati
aturan bersama
mengenai
pembangunan
rumah
membuat
pengelolaan
sampah
membangun
jalan dipinggir
sungai
20# PROGRAM'PENANGANAN'KUMUH#
!
!
19
b. Pelaksana
c. Peserta
d. Alat & Bahan
e. Media Bantu
20
f. Output
g. Langkah-langkah
21
22
Program
:
:
:
Uraian
Kegiatan
!
!
Lokasi
Volume
Satuan
PANDUAN'PERENCANAAN'PARTISIPATIF'
Penerima Manfaat
(Jumlah KK)
Perkiraan
biaya
24# PROGRAM'PENANGANAN'KUMUH#
No
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kota/Kabupaten
!
!
24
24
23
25
25
24
26
26
25
b. Pelaksana
c. Peserta
:
:
e. Media Bantu
f.
26
Output
g. Langkahlangkah
Uraian
b.
c.
d.
Pelaksana
Peserta
Alat & Bahan
:
:
:
e.
Media Bantu
f.
Output
g.
Langkah-langkah
27
28
LAMPIRAN-LAMPIRAN
29
LAMPIRAN 1
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PETA TEMATIK 7 INDIKATOR KUMUH
Langkah-langkah pembuatan peta tematik 7 indikator kumuh kurang lebih sebagai
berikut:
1. Langkah langkah Pembuatan Peta Keteraturan dan Kondisi Bangunan:
a) Terangkan maksud dan tujuan pemetaan, dan jelaskan juga bahwa
kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pemetaan wilayah.
b) Awali kegiatan dengan mengingatkan kembali pada kriteria yang terdapat
pada 7 indikator kumuh yang sudah ada.
c) Tuliskan kriteria 7 indikator Kawasan Kumuh yang sudah ada, kemudian
diskusikan kembali
d) Buatlah peta keteraturan dan kondisi bangunan berdasarkan peta wilayah
yang sudah dibuat pada kegiatan sebelumnya.
e) Kemudian diskusikan bersama peserta lokasi lokasi rumah warga.
f) Dokumentasikan peta dan informasi informasi penting yang didapat.
g) Cantumkan pada sudut peta, peserta, pemandu, tempat dan tanggal
diskusi
h) Lanjutkan dengan kajian tentang keteraturan dan kondisi bangunan yang
ada.
30
2.
3.
4.
5.
31
Contoh
Tematik
JaringanDrainase
Drainase
Contoh
PetaPeta
Tematik
Jaringan
Contoh Peta Tematik Jaringan Drainase
32
32
32
33
34
35
LAMPIRAN 2
Focus Group Discussion (FGD):
Penggalian Gagasan Pencegahan dan Penanganan Kumuh
I. Pengantar
Dalam penggalian gagasan Pencegahan dan Penanganan permukiman kumuh,
banyak metoda yang bisa digunakan diantaranya, Wawancara Semi Terstruktur,
Observasi lapangan, dll, namun dalam KAK ini difokuskan pada metoda Fokus Grup
Diskusi. Fokus Grup Diskusi ini untuk melihat kenyataan yang sebenarnya terkait 7
indikator kumuh yang hanya bisa dilakukan dengan suatu proses analisis sosial yang
kritis.
Membuat analisa sosial kritis, artinya mencari secara kritis hubungan sebab akibat,
sampai halhal yang paling dalam sehingga dapat ditemukan akar permasalahan
yang sebenarnya..
Untuk membuat analisa sosial kepadatan,kekumuhan dan kemiskinan setiap kondisi,
baik itu eksternal maupun internal, harus ditelusuri dan kemudian dicari hubungan
sebab akibatnya dalam suatu kerangka yang logis sehingga dapat ditemukan
masalahmasalah pokok dalam masyarakat tersebut.
Dalam melakukan proses analisa kritis bersama masyarakat, seperti layaknya
seorang dokter dalam mendiagnosa pasiennya, Tim FGD Penggalian Gagasan
Pencegahan dan Penanganan Kumuh harus mempunyai panduanpanduan
pertanyaan kritis yang dapat menggerakan diskusi sehingga masalah yang muncul
bukan hanya gejala masalahnya saja tetapi lebih dalam dari kondisi yang bisa kasat
mata dilihat oleh kita.
II. Pemahaman penggalian gagasan Pencegahan dan Penanganankumuh
FGD Penggalian Gagasan Pencegahan dan PenangananKumuh adalah suatu bentuk
pendalaman mengenai suatu topic dengan melibatkan mental, rasa dan karsa secara
terstruktur untuk membangun kesadaran kritis peserta (masyarakat) mengenai 7
indikator kumuh serta kaitannya dengan pola prilaku dan pola pikir sehari-hari
masyarakat setempat.
Penggalian Gagasan Pencegahan dan PenangananKumuh dilakukan untuk
menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat terhadap akar penyebab masalah 7
Indikator kumuh. Kesadaran kritis ini menjadi penting, karena selama ini seringkali
dalam berbagai program yang menempatkan masyarakat sebagai objek seringkali
masyarakat diajak untuk melakukan berbagai upaya pemecahan masalah tanpa
mengetahui dan menyadari masalah yang sebenarnya (masalah dirumuskan oleh
Orang Luar). Kondisi tersebut menyebabkan dalam
pemecahan masalah
masyarakat hanya sekedar melaksanakan kehendak Orang Luar atau karena tergiur
dengan iming iming bantuan uang, bukan melaksanakan kegiatan karena benar
benar menyadari bahwa kegiatan tersebut memang bermanfaat bagi pemecahan
masalah mereka.
Kesadaran ini penting sebelum akhirnya masyarakat menyepakati bagaimana
sebaiknya Pencegahan dan Penanganankumuh dilaksanakan, serta menyepakati
36
Perlengkapan
Peta eksisting dan peta dasar (7 Peta Tematik)
Pertanyaan-pertanyaan kunci terkait isu yang digali
Tabel atau matrik untuk mempermudah klasifikasi hasil diskusi
Berita acara pelaksanaan
37
Alat tulis
3. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan FGD adalah saat pelaksanaan pemetaan masyarakat.
4. Keluaran
a) Persepsi mengenai Penggalian Gagasan Pencegahan dan Penanganan Kumuh
menurut versi masyarakat
b) Akar Penggalian Gagasan Pencegahan dan Penanganan Kumuh sesuai dengan
tipologi yang dirumuskan;
c) Hasil-hasil diskusi masyarakat berdasar Penggalian Gagasan Pencegahan dan
Penanganan Kumuh bahan diskusi untuk Pencegahan dan Penanganan kumuh;
Matrik dan peta tematik
d) Rumusan kebutuhan tenaga Ahli pendukung
e) Catatan hasil FGD tingkat kelompok/komunitas/kawasan dan berita acara hasil
FGD tingkat Kelurahan.
IV. Tahapan Kegiatan
No Tahapan Kegiatan
1
Rembug Warga Sosialisasi
Pembelajaran Penggalian
Gagasan Pencegahan dan
Penanganan Kumuh &
Pembentukan tim Pemandu
FGD
2
Bimbingan Praktek FGD
Penggalian Gagasan
Penangan Kumuh Kepada
Tim FGD
Sasaran
Terbentuknya Tim Pemandu FGD (TPP) yang
terdiri dari para relawan
3.
Penyelenggaraan FGD
penggalian gagasan
penanganan dan
pencegahan kumuh tingkat
kelurahan (penggalian
informasi dan data awal)
38
Penyelenggaraan
Serangkaian FGD dikawasan
prioritas (RT/RW/Blok/Gang)
tindak lanjut FGD tingkat
kelurahan.
39
40
: ________________________
: ________________________
Kecamatan
Kota/Kabupaten
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
FGD
FGD
FGD
FGD
FGD
FGD
FGD
Kawasan
Permukiman
Kumuh (Ciri
Umum)
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Keteraturan Bangunan
Jaringan/Kondisi Jalan/Gank
Jaringan/Kondisi Sungai & Drainase
Sanitasi
Persampahan
Bahaya Kebakaran
Air Bersih
Uraian profil
Permukiman kumuh
setempat menurut
masyarakat
(penyebab, ciri, dll)
Berikut ini adalah hasil FGD Penggalian Gagasan Pencegahan dan Penanganan Kumuh yang diselenggarakan oleh masyarakat serta
perangkat kelurahan pada hari ____________ tanggal ___________ jam____s/d___
bertempat di_____________ yang dihadiri oleh _____peserta (terlampir)
: ________________________
Desa/kelurahan
41
PANDUAN
PERENCANAAN
PARTISIPATIF
PANDUAN'PERENCANAAN'PARTISIPATIF'
!
!
Tanda Tangan
( ... )
( ... )
42# PROGRAM'PENANGANAN'KUMUH#
Koordinator BKM
Kelurahan/Desa
Mengetahui,
5..............(..)
4..............(..)
3..............(..)
2..............(..)
1..............(..)
Dengan hasil FGD Penggalian gagasan Pencegahan dan Penanganan kumuh ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dan landasan
utama dalam pelaksanaan Pencegahan dan Penanganan kumuh di wilayah kami.
!
!
41
42
: ________________________
: ________________________
Kecamatan
Kota/Kabupaten
REFLEKSI KUMUH
IDENTIFIKASI MASALAH , KLASIFIKASI MASALAH & HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT PERMUKIMAN KUMUH
Kriteria kawasan Permukiman KUMUH
Apakah yang menyebabkan kondisi di atas
Adakah lokasi kawasan Permukiman KUMUH?
Sebutkan penyebab akibat kawasan Permukiman kumuh
Sepakati kriterianya!
Gunakan instrumen pertanyaan kunci 7 indikator kumuh
Apakah kriteria diatas cocok dengan lokasi kawasan
kumuh yang akan ditangani saat ini
Pandu diskusi arahkan ke pembahasan pertanyaan kunci 7
indikator kumuh (keteraturan bangunan, Air minum,
jaringan jalan, sanitasi, persampahan, Drainase,
penanganan bahaya kebakaran)
Yang menjadi akar masalah permukiman kumuh adalah :
Harapan dari warga kawasan terhadap Pencegahan dan
buatkan pohon/akar masalah penyebab kawasan permukiman Penanganankumuh :
kumuh
Apakah bapak/ibu mau ikut terlibat dalam Pencegahan dan
Penanganan?
Bagaimana seharusnya bapak/ibu terlibat dalam Penanganan?
Bagaimana bentuk keterlibatan yang diharapkan bapak/ibu ?
Bentuk dan jenis manfaat apa yang diharapkan ?
Bagaimana agar manfaat yang diharapkan itu dapat berdampak pada
peningkatan kualitas hidup ?
Berikut ini adalah Catatan Proses hasil FGD Penggalian gagasan Pencegahan dan PenangananKumuh yang diselenggarakan oleh Tim
Pemandu FGD beserta perangkat RT/RW/kelurahan/desa pada hari ____________ tanggal ___________ jam____s/d___
bertempat di_____________ yang dihadiri oleh _____peserta (terlampir)
: ________________________
Desa/kelurahan
43
PANDUAN
PERENCANAAN
PARTISIPATIF
PANDUAN'PERENCANAAN'PARTISIPATIF'
!
!
43
44# PROGRAM'PENANGANAN'KUMUH#
!
!
44
lebih
45
PANDUAN
PERENCANAAN
PARTISIPATIF
PANDUAN'PERENCANAAN'PARTISIPATIF'
!
!
46# PROGRAM'PENANGANAN'KUMUH#
!
!
45
46
47
PANDUAN
PERENCANAAN
PARTISIPATIF
PANDUAN'PERENCANAAN'PARTISIPATIF'
!
!
48# PROGRAM'PENANGANAN'KUMUH#
IDENTIFIKASI MASALAH , KLASIFIKASI MASALAH & HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT BAHAYA KEBAKARAN YANG DIAKIBATKAN
PERMUKIMAN KUMUH
Kriteria bahaya kebakaran dikawasan Permukiman KUMUH
Apakah yang menyebabkan kondisi di atas
Gunakan peta tematik bahaya kebakaran eksisting
Sebutkan penyebab akibat bahaya kebakaran dilingkungan
Permukiman kumuh
Adakah bahaya kebakaran yang disebabkan oleh karena
Permukiman KUMUH?
Ciri-ciri bahaya kebakaran yang diakibatkan karena
kekumuhan! (bandingkan dengan standar pengurangan
resiko bahaya kebakaran seharusnya)
-Kejadian kebakaran; frekwensi
-Penyebab kebakaran; Kompor;listrik;hutan;bakar sampah
dll
-Sarana pencegahan bergerak; mobil; gerobak; lainya
-sarana pencegahan tetap; pos/statsiun pemadam; hidran
air;lainya
Sepakati ciri-ciri tadi ada dilokasi mana saja (tandai di Peta
tematik)
Yang menjadi akar masalah penyebab bahaya kebakaran di
Harapan dari warga kawasan terhadap Pencegahan dan
permukiman kumuh adalah : buatkan pohon/akar masalah
Penanganan kebakaran di permukiman kumuh :
penyebab bahaya kebakaran di permukiman kumuh!
Apakah bapak/ibu mau ikut terlibat dalam Penanganan dan
pencegahan kebakaran?
Bagaimana seharusnya bapak/ibu terlibat dalam Penanganan
pencegahan dan penanganan bahaya kebakaran?
Bagaimana bentuk keterlibatan yang diharapkan bapak/ibu ?
Bentuk dan jenis manfaat apa yang diharapkan ?
Bagaimana agar manfaat yang diharapkan itu dapat berdampak
pada peningkatan kualitas hidup ?
Sepakati rencana tindak lanjut terkait pemastian melalui survey dll!
Topik : Kondisi Air Bersih
IDENTIFIKASI MASALAH , KLASIFIKASI MASALAH & HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KONDISI AIR BERSIH DI PERMUKIMAN KUMUH
Kriteria kondisi air bersih dikawasan Permukiman KUMUH
Apakah yang menyebabkan kondisi di atas
Gunakan peta tematik kondisi air bersih eksisting
Sebutkan penyebab akibat tidak terpenuhinya air bersih
dilingkungan Permukiman kumuh
Adakah ketersediaan air minum diPermukiman KUMUH?
Ciri-ciri kondisi air minum di permukiman kumuh!
!
!
47
48
PANDUAN
PERENCANAAN
PARTISIPATIF
PANDUAN'PERENCANAAN'PARTISIPATIF'
!
!
50# PROGRAM'PENANGANAN'KUMUH#
REFLEKSI KUMUH
IDENTIFIKASI MASALAH , KLASIFIKASI MASALAH & HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT PERMUKIMAN KUMUH
Kriteria kawasan Permukiman KUMUH
Apakah yang menyebabkan kondisi di atas
I.
Berikut ini adalah Catatan Proses hasil FGD Penggalian gagasan Penanganan Sampah yang diselenggarakan oleh Tim Pemandu FGD
beserta warga,perangkat RT/RW pada hari ____________ tanggal ___________ jam____s/d___
bertempat di_____________ yang dihadiri oleh _____peserta (terlampir)
: ________________________
: ________________________
: ________________________
: ________________________
RT/RW
Jenis Klp. Komunitas
Kelurahan
Kecamatan
!
!
49
50
Tanda Tangan
( ... )
Mengetahui,
51
( ... )
Fasilitator
Pemandu FGD
5....(..)
4.............................................(..............................)
3....(..)
2....(..)
1....(..)
Nama
Dengan hasil FGD penggalian gagasan Pencegahan dan Penanganan kumuh ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam
penyepakatan-penyepakatan Pencegahan dan Penanganan kumuh di tingkat kelurahan.
LAMPIRAN 3
OBSERVASI LAPANGAN (TRANSEK)
A. Penjelasan
Dari hasil FGD diperoleh data awal persoalan kumuh yang meliputi tabel dan
lokasi/kawasan yang mengalami persoalan kumuh. Berdasarkan informasi tersebut dan
mengacu pada peta dasar yang dimiliki maka dilakukan kegiatan observasi lapangan
melalui teknik pemetaan, untuk memperoleh gambaran keadaan masyarakat bersama
masalah-masalah kumuh dan potensi-potensi yang ada. Untuk mengamati secara
langsung keadaan lingkungan dan masalah tersebut, digunakan Teknik Penelusuran
Lokasi (Transek).
Tujuan Observasi Lapangan (Transek)
Mendapatkan data permasalahan kumuh dan rinciannya di lokasi setempat..
Mendapatkan Peta tematik permasalahan kumuh (minimal 7 peta tematik)
B. Langkah Langkah Penerapan
Persiapan
Tim Perencanaan Partisipatif (TPP) didampingi Tim Fasilitator menyiapkan hal-hal
berikut:
51
52
53
54
55
E.
Instrumen ini dapat dipergunakan pada saat FGD lingkungan maupun transek
KUISIONER
PENDATAAN
100-0-100
BERBASIS
WILAYAH
Provinsi
Kab/Kota
Kecamatan
Kelurahan/Desa
:......................................................
:......................................................
:......................................................
:......................................................
: ...................................................................
: ...................................................................
: ...................................................................
Isilah
t itik-titik
dengan
nilai
yang
sesuai
dengan
hasil
wawancara/observasi
lapang
dan
t anda
" "
kotak-kotak
dengan
dengan
apabila
sesuai
dengan
pilihan
dibawah
ini.
A. KEPADATAN
BANGUNAN
HUNIAN
1. Berapa
Luas
wilayah
di
RT/RW)*
: ... Ha
: ... Unit
: ... Unit/Ha
B. AKSESIBILITAS
L INGKUNGAN
1. Jangkauan
Pelayanan
Jaringan
Jalan
a. Berapa
panjang
j alan
yang
permukaannya
masih
tanah
a sli
a tau
belum
diperkeras
: ... Meter
: ... Meter
c. Berapa
j umlah
Rumah
Tangga
dengan
a kses
j alan
yang
permukaannya
masih
tanah
asli/belum
diperkeras
: ... Unit
d. Berapa
Jumlah
Rumah
Tangga
yang
telah
mendapat
pelayanan
j aringan
j alan
yang
s udah
diperkeras
: ... Unit
: ... Meter
: ... Meter
: ... Meter
: ... Unit
e. Berapa j umlah Rumah Tangga dengan a kses j alan yang berfungsi baik
: ... Unit
Isilah
kotak-kotak
dengan
dengan
t anda
" "
apabila
sesuai
dengan
pilihan
dibawah
ini.
C. DRAINASE
L INGKUNGAN
1 Kejadian
Genangan
a. Tinggi
genangan
a
Tinggi
genangan
0
-
15
c m
Tinggi genangan 15 - 30 c m c
b. Durasi Genangan
Lama genangan 0 - 1 j am
Lama genangan 1 - 2 j am
c. Frekuensi Genangan
Terjadi 1 kali/tahun
Terjadi 1 -2 kali/tahun
d. Sumber Genangan
Rob/Pasang a ir l aut
Air s ungai/danau/rawa
Limpasan a ir hujan
: ................................... Ha
2 Jaringan Drainase
: ... Meter
: ... Meter
Tungku/kompor masak
Konsleting Listrik
Kebakaran hutan/ilalang
Pembakaran s ampah
Mobil
Pemadam
Kebakaran
Sarana
Pemadam
Kebakaran
l ainnya
Pos/Stasiun
Pemadam
Kebakaran
Hidran a ir
Lainnya
tidak a da
Lainnya
Nama Surveyor
:...............................................................
Mengetahui,
Koordinator
Tim
(..............................................)
56
Responden
(..................................................)
Petunjuk umum tata cara pengisian kuesioner Instrument Indikator kumuh aspek
lingkungan;
1. Tiap pertanyaan ditanyakan persis seperti kalimat yang tertera dalam kuisioner.
2. Jika responden kurang jelas atau tidak mengerti akan maksud pertanyaan yang
disampaikan, enumerator diharapkan dapat menjelaskan maksud dari pertanyaan
tersebut kepada responden sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Penjelasan
tambahan tidak boleh mengarahkan jawaban responden.
3. Tiap kumpulan kata yang memakai garis miring (/), dipilih salah satu kata yang tepat
sesuai dengan hubungan keadaan yang dihadapi enumerator.
4. Catatan untuk enumerator dan kalimat lain yang ditulis dalam huruf besar (kapital)
tidak perlu dibacakan untuk responden.
5. Selalu mematuhi "pola loncat" (pola skip) yang ada atau disediakan.
6. Jika tidak ada perintah loncat, artinya dilanjutkan pada pertanyaan (baris) berikutnya
atau seksi selanjutnya.
7. Mengisi jawaban pada garis tidak terputus pada tempat yang tersedia dengan huruf
cetak.
8. Melingkari kode jawaban yang sesuai.
9. Bila responden menjawab jawaban lainnya, selalu ditulis dengan menuliskan jawaban
yang disebutkan responden pada tempat jawaban yang disediakan.
NO
VARIABEL
KODE/RENTANG
VARIABEL
DESKRIPSI VARIABEL
1.
Provinsi
2.
Kab/Kota
3.
Kecamatan
4.
Kelurahan/Desa
5.
6.
7.
Tanggal Pendataan
57
KODE/RENTANG
VARIABEL
DESKRIPSI VARIABEL
A.
1.
... Ha
2.
Berapa jumlah
bangunan hunian
diwilayah RT/RW)*
... Unit
3.
Berapa Kepadatan
bangunan diwilayah
RT/RW*)
... Unit/Ha
B.
AKSESIBILITAS LINGKUNGAN
1.
Jangkauan Pelayanan
Jaringan jalan
2.
58
VARIABEL
... Meter
... Meter
... Unit
d.Berapa Jumlah
Rumah Tangga yang
telah mendapat
pelayanan jaringan
jalan yang sdh
diperkeras
... Unit
a.Berapa panjang
permukaan jalan yang
rusak
... Meter
b.Berapa panjang
permukaan jalan yang
berfungsi baik
... Meter
... Meter
... Unit
Kondisi Fisik/Kualitas
Jaringan Jalan
VARIABEL
e.Berapa jumlah Rumah
Tangga dengan akses
jalan yang berfungsi
baik
DESKRIPSI VARIABEL
... Unit
a.Tinggi genangan
a = Tinggi genangan 0- 5 cm
b = Tinggi genangan 15-30
cm
c = Tinggi genangan >30 cm
b.Durasi Genangan
c.Frekuensi Genangan
a = Terjadi 1 kali/tahun
b = Terjadi 1 -2 kali/tahun
c = Terjadi >2 kali/tahun
d.Sumber Genangan
e.Luasan Genangan
............ Ha
Jaringan Drainase
C.
DRAINASE LINGKUNGAN
1.
Kejadian Genangan
2.
KODE/RENTANG
VARIABEL
... Meter
... Meter
D.
1.
Kejadian kebakaran :
59
VARIABEL
KODE/RENTANG
VARIABEL
b = 2 kali dalam 5 tahun
c = >2 kali dalam 5 tahun
DESKRIPSI VARIABEL
kejadian kebakaran dalam
jangka waktu 5 tahun terakhir.
Penyebab Kejadian
Bencana Kebakaran
a = Tungku/kompor masak
b = Konsleting Listrik
c = Kebakaran hutan/ilalang
d = Pembakaran sampah
e = lainnya
3.
Sarana Pencegahan
Bahaya Kebakaran
a.Sarana Pencegahan
Mobile/bergerak
a = Mobil Pemadam
kebakaran
b = Motor Gerobak
Pemadam kebakaran
c = Sarana Pemadam
kebakaran lainnya
d = Tidak ada sarana
pencegahan kebakaran
b.Sarana Pencegahan
Tetap
a = Pos/Stasiun Pemadam
b = Hidran air
c = lainnya
d = tidak ada
1.
Tanggal Pendataan
60
2.
Nama,
Tandatangan
Enumerator
3.
Tandatangan
Responden
4.
Tandatangan
Koordinator Tim
LAMPIRAN 4
Panduan Wawancara Terstruktur (Kuisioner)
I.
PENDAHULUAN
Panduan ini dipersiapkan sebagai pedoman dasar bagi enumerator dalam sensus
pendataan indikator kumuh aspek Rumah Tangga. Panduan ini berisi tatacara
menyeluruh tentang bagaimana melakukan pendataan indikator kumuh untuk aspek
rumah tangga, yang meliputi :
1) Cakupan pendataan indikator kumuh
2) Uraian tugas;
3) Petunjuk umum tata cara pengisian kuesioner;
4) Definisi kata kunci dan konsep
5) Kuesioner Rumah tangga
II.
PELAKSANAAN LAPANGAN
61
2.2.
Uraian Tugas;
Enumerator adalah ujung tombak dari semua tugas pendataan kumuh, kegunaan data
dan kesuksesan survey tergantung pada ketelitian enumerator dalam mengumpulkan
data dan mencatat informasi. Tugas enumerator adalah untuk medapatkan informasi
yang lengkap dan akurat dari semua rumah tangga yang di kunjungi. Informasi yang
diperoleh menjadi bagian dari sumber data yang dipergunakan oleh pemerintah dalam
perencanaan pelaksanaan proyek penanganan dan pencegahan kumuh. Jika data yang
dikumpulkan tidak lengkap atau tidak akurat, mungkin akan berakibat pada pengambilan
keputusan yang salah. Untuk alasan ini, enumerator harus bekerja dengan sangat hatihati dan sistematis untuk mendapatkan informasi yang paling lengkap dan akurat.
Adalah sangat penting untuk memperhatikan dengan baik pada saat melakukan setiap
wawancara, mendengarkan dengan baik, memecahkan semua masalah yang mungkin
timbul, dan mendiskusikannya dengan koordinator Tim.
1) Koordinator Tim
Koordinator Tim mempunyai lima tugas utama menyempurnakan pekerjaan enumerator
di lapangan:
62
a. Koordinator Tim akan mendata rumah tangga yang akan diwawancarai dan
menugaskan enumerator untuk mewawancarai, melengkapi enumerator dengan
blanko wawancara dan bahan-bahan yang lain.
b. Koordinator Tim akan menguji semua semua kuesioner yang enumerator lengkapi,
dan akan mengesahkan setiap wawancara yang sudah di lakukan dan kuesioner
yang lengkap.
c. Koordinator Tim akan mengamati satu atau lebih wawancara yang di lakukan untuk
mengevaluasi pekerjaan enumerator.
d. Koordinator Tim akan terus mengevaluasi secara berkala kualitas wawancara.
e. Koordinator Tim akan membantu memecahkan masalah yang dihadapi enumerator.
2) Wawancara Rumah Tangga
Tiga peraturan pokok yang harus diingat pada saat melakukan wawancara adalah
sebagai berikut:
a. Bacalah pertanyaan dalam kuesioner dengan teliti. Jangan mempersingkat atau
mengubah kata-kata dalam pertanyaan. Jangan mengartikan sendiri pertanyaan
untuk responden kecuali dia tidak dapat mengerti pertanyaan yang disampaikan.
b. Informasi pribadi mengenai sesuatu yang pribadi harus ditanyakan secara pribadi.
c. Memastikan kerahasiaan informasi. Semua informasi yang dikumpulkan adalah
rahasia, dan tidak akan disebarkan. Jika responden mengetahui hal ini, mereka akan
memberikan jawaban-jawaban yang benar. Cobalah mewawancari responden anda
secara pribadi.
2.3.
1) Tiap pertanyaan ditanyakan persis seperti kalimat yang tertera dalam kuisioner.
2) Jika responden kurang jelas atau tidak mengerti akan maksud pertanyaan yang
disampaikan, enumerator diharapkan dapat menjelaskan maksud dari pertanyaan
tersebut kepada responden sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Penjelasan
tambahan tidak boleh mengarahkan jawaban responden.
3) Tiap kumpulan kata yang memakai garis miring (/), dipilih salah satu kata yang tepat
sesuai dengan hubungan keadaan yang dihadapi enumerator.
4) Catatan untuk enumerator dan kalimat lain yang ditulis dalam huruf besar (kapital)
tidak perlu dibacakan untuk responden.
5) Selalu mematuhi "pola loncat" (pola skip) yang ada atau disediakan.
6) Jika tidak ada perintah loncat, artinya dilanjutkan pada pertanyaan (baris) berikutnya
atau seksi selanjutnya.
7) Mengisi jawaban pada garis tidak terputus pada tempat yang tersedia dengan huruf
cetak.
8) Memberikan tanda '" kode jawaban yang sesuai.
9) Bila responden menjawab jawaban lainnya, selalu ditulis dengan menuliskan
jawaban yang disebutkan responden pada tempat jawaban yang disediakan.
63
2.4.
Mereka makan dan tidur bersama di rumah untuk jangka waktu paling sedikit 3 bulan
selama setahun terakhir. ( tidak perlu harus sampai 3 bulan berturut, hanya perlu 3
bulan dalam jumlah total); atau
Mereka telah bergabung di dalam Rumah Tangga kurang dari 3 bulan dalam setahun
terakhir ini, tapi mereka adalah:
2)
Pelajar yang dulunya ditunjang oleh rumah tangga ini dan yang saat ini tinggal di
tempat lain untuk bersekolah.
Pengantian baru yang baru bergabung dengan rumah tangga ini kurang dari 3
bulan.
Orang yang baru bergabung dalam rumah tangga ini untuk tinggal bersama
secara permanen (yaitu berkeinginan untuk tinggal bersama selamanya).
Normal dan Tipikal
Beberapa pertanyaan yang ditanyakan untuk kondisi yang normal atau khusus atau
berdasarkan pengalaman. Kata normal dan khusus yang berarti biasa, ciri khas,
umum, kebiasaan, apa yang sering terjadi. Kedua-duanya menjelaskan keadaan
sehari-hari, bukan yang terjadi pada keadaan darurat atau keadaan yang tidak biasa.
Tidak juga kata yang mengacu pada waktu tertentu.
64
:......................................................
:......................................................
:......................................................
:......................................................
:
:
:
:
...................................................................
...................................................................
...................................................................
MBR/Non
MBR*)
Isilah
seluruh
pertanyaan
dibawah
ini
dengan
t anda
" "
apabila
sesuai
dengan
pilihan
dibawah
ini.
KETERATURAN
BANGUNAN
HUNIAN
1. Posisi
bangunan/rumah
thd
j alan
a
Menghadap
Jalan
b
Membelakangi
j alan
2. Posisi
bangunan/rumah
thd
s ungai
Menghadap s ungai
Permanen
: (a) ... m2
4. Lokasi Bangunan
Jumlah penghuni :
Membelakangi s ungai/badan a ir
semi permanen
Bukan permanen
7 ,2 m2 per j iwa
: (a/b) .. M2/Jiwa
Mudah bocor
Permanen
c. Kondisi Dinding
Baik
Rusak Sedang/Ringan
Rusak Berat
Keramik/Granit/Teraso
Plester
Tanah
Baik
Rusak Sedang/Ringan
Rusak Berat
Ledeng Meteran/SR
Ledeng Eceran
Sumur Bor/Pompa
Sumur Terlindung
Air Hujan
MA tak Terlindung
Air I si Ulang
Air Sungai
Lainnya....................................(sebutkan)
2 Bila j awabannya (sumur bor, s umur terlindung a tau mata a ir terlindung), maka j arak ke penampungan tinja/kotoran terdekat :
< 1 0 m
1 0 m
Keruh/Berwarna
Bau
Tercukupi/Terpenuhi
PENGELOLAAN
SANITASI
1 Dimana
biasanya
a nggota
keluarga
dewasa a
bila
i ngin
BAB?
MCK/Jamban
bersama/
kelompok
Berasa
MCK/Jamban Umum
Sungai/pantai/laut/kebun e
Lainnya (sebutkan).
WC Gantung
Lainnya.............................
Septictank Pribadi
Septictank Komunal
Sungai/Kali/Laut/Danau
Sewer Perpipaan
Lainnya.............................
Septictank/Resapan
Lainnya.............................
Lainnya.............................
Tersedia
Tidak Tersedia
< 2 x s eminggu
(1-2) x s eminggu
2 x s eminggu
Gerobak dorong
Gerobak motor
Truk/mobil s ampah
Terpilah (basah/kering)
Tidak Terpilah/Disatukan
Milik s endiri
Sewa/Kontrak
Numpang/milik s audara
Memiliki I MB
Tidak/belum memiliki I MB
Milik s endiri
Tanah Negara/adat
Lainnya ..
Memiliki SHM/HGB
Lainnya ..
Aspek L egalitas
Nama
Surveyor
Tanggal
Pendataan
:...............................................................
Mengetahui,
Koordinator
Tim
Responden
(..............................................)
(..................................................)
:...............................................................
65
2.6.
Panduan ini menunjukkan tujuan dari setiap bagian dan informasi yang akan
dikumpulkan, mengidentifikasi anggota rumah tangga yang menjadi responden, serta
memberikan petunjuk yang jelas untuk setiap pertanyaan.
NO
VARIABEL
KODE/RENTANG
VARIABEL
DESKRIPSI VARIABEL
1.
Provinsi
2.
Kab/Kota
3.
Kecamatan
4.
Kelurahan/Desa
5.
6.
Jumlah anggota
Rumah Tangga
Isilah dengan
jumlah anggota
keluarga
66
VARIABEL
KODE/RENTANG
VARIABEL
DESKRIPSI VARIABEL
- Pengantian baru yang baru
bergabung dengan rumah
tangga ini kurang dari 3 bulan.
- Pembantu yang tidur dan makan
dalam rumah yang sama
- Orang yang baru bergabung
dalam rumah tangga ini untuk
tinggal bersama secara
permanen (yaitu berkeinginan
untuk tinggal bersama
selamanya).
7.
Alamat, RT/RW
8.
Status Rumah
Tangga
A.
1.
Posisi
bangunan/rumah thd
jalan
a = menghadap
jalan
Posisi
bangunan/rumah thd
sungai
a = menghadap
sungai
Bangunan/rumah
a = mempunyai
akses langsung ke
jalan
2.
3.
b = membelakangi
jalan
b = membelakangi
sungai
b = tidak memiliki
akses langsung ke
jalan ( terhalang
oleh bangunan
lain)
4.
Lokasi
bangunan/rumah
a = Berada pada
kemiringan
lahan/rawan
67
VARIABEL
KODE/RENTANG
VARIABEL
longsor (topografi
>15%)
DESKRIPSI VARIABEL
sempadan, jalur listrik tegangan
tinggi dan kawasan lindung.
b = Berada di atas
lahan sempadan
rawa/sungai/pantai/
gambut/danau
c = Berada
dibawah jalur listrik
tegangan tinggi
(sutet)
d = Berada di
kawasan
lindung/fungsi
ekologis
B.
1.
Kondisi bangunan
rumah
a = Permanen
b = Semi
permanen
c = Tidak
permanen
2.
..... m2
..... Orang
...... m2 /Orang
68
3.
Jenis Material
Bangunan hunian
a.
Kondisi/material Atap
a = Tidak Mudah
Bocor
VARIABEL
b.
c.
Kondisi Dinding
d.
e.
C.
1.
2.
Bila jawabannya
(sumur bor, sumur
terlindung atau mata
air terlindung), maka
jarak ke
penampungan
tinja/kotoran terdekat
KODE/RENTANG
VARIABEL
b = Mudah bocor
DESKRIPSI VARIABEL
daun rumbia)
a = Permanen
b =Tidak permanen
(bambu, kardus,
plastik dan
sejenisnya)
a = Baik
b = Rusak
sedang/ringan
c = Rusak berat
a=
Keramik/Granit/Ter
aso
b = Plesteran
c = Tanah
a = Baik
b = Rusak
sedang/ringan
c = Rusak berat
a = Ledeng
Meteran/SR
b = Ledeng Eceran
c = Sumur
Bor/Pompa
d = Sumur
Terlindung
e = Mata Air
Terlindung
f = Air Hujan
g = Mata Air tak
Terlindung
h = Air Kemasan
Ber merk
i = Air Isi Ulang
j = Air Sungai
k = Lainnya
a = jarak < 10 m
b = jarak 10 m
69
VARIABEL
3.
4.
KODE/RENTANG
VARIABEL
a = keruh/berwarna
b = berbau
c = memiliki rasa
a = Tercukupi/
terpenuhi
b = tidak
tercukupi/tidak
terpenuhi
D.
PENGELOLAAN SANITASI
1.
Dimana biasanya
anggota keluarga
dewasa bila ingin
BAB?
2.
a = Jamban Milik
Sendiri
b = MCK/Jamban
bersama/kelompok
c = MCK/Jamban
Umum
d=
Sungai/pantai/laut/
kebun
e = lainnya
a = Closet leher
angsa
b = Cubluk dengan
ventilasi
c = Cubluk dengan
slab
d = Cubluk tanpa
slab
e = WC Gantung
f = lainnya
3.
Pembuangan limbah
tinja kemana?
a = Septictank
Pribadi
b = Septictank
Komunal
c=
Sungai/Kali/Laut/D
anau
d = Sewer
Perpipaan
70
DESKRIPSI VARIABEL
Tanyakan dan amati kualitas air
minum yang dipakai sehari-hari
oleh responden.
Tanyakan kepada responden
apakah terpenuhi kebutuhan air
baku per orang > 60 lt/orang/hari
4.
VARIABEL
Kemana pembuangan
limbah rumah tangga
?
KODE/RENTANG
VARIABEL
e = lainnya
a=
Septictank/Resapa
n
b = Saluran limbah
RT/SPAL
c = lainnya
DESKRIPSI VARIABEL
1.
Pembuangan sampah
rumah tangga
a = Tempat
sampah pribadi
b = Tempat
sampah umum
c = lainnya
2.
3.
Tersedia Tempat
Pembuangan
Sementara
a = Tersedia
Pengangkutan
sampah ke TPS/TPA
a = < 2x seminggu
b = Tidak Tersedia
b = (1-2) x
seminggu
c = 2x seminggu
4.
Alat pengangkut
sampah
a = Gerobak
dorong
b = Gerobak motor
c = Truk/mobil
sampah
5.
Sistem pembuangan
sampah rumah
tangga
F.
ASPEK LEGALITAS
1.
Status kepemilikan
rumah
a = Terpilah
(basah/kering)
b = Tidak
Terpilah/Disatukan
a = Milik sendiri
b = Sewa/Kontrak
c = Numpang/milik
saudara
71
VARIABEL
Status Legalitas
Bangunan
3.
Status kepemilikan
Lahan
4.
Legalitas Tanah
Hunian
KODE/RENTANG
VARIABEL
a = Memiliki IMB
b = Tidak/belum
memiliki IMB
a = Milik sendiri
b = Tanah
Negara/adat
c = lainnya
a = Memiliki
SHM/HGB
b = Tidak memiliki
SHM/HGB
1.
Tanggal Pendataan
DESKRIPSI VARIABEL
Tanyakan kepada responden
mengenai status legalitas
bangunan ditempati terkait dengan
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
Tanyakan kepada responden
mengenai status kepemilikan lahan
yang ditempati.
Tanyakan kepada responden
mengenai status legalitas lahan
yang ditempati.
72
2.
Nama, Tandatangan
Enumerator
3.
Tandatangan
Responden
4.
Tandatangan
Koordinator Tim
LAMPIRAN 5
PANDUAN SINGKAT SAFEGUARD LAHAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN DI PERKOTAAN(P2KP-KOTA) UNTUK PENANGANAN PRIORITAS
KUMUH TAHUN 2015 DAN PRIORITAS 100-0-100
I.
Latar Belakang:
Melonjaknya urbanisasi menyebabkan semakin bertambahkanya pernduduk perkotaan
dan otomatis juga menyebabkan bertambahnya kebutuhan akan lahan untuk
perumahan, namaun terkadang ketersediaan lahan yang semakin kerkurang dan
mahalnya harga di perkotaan menyebabkab banyaknya penduduk yang mencari
alternatif lahan seperti di bantaran sungai, tanah di pinggir rel milik PT.KAI. Permukiman
dan tanah daerah milik jalan(Damija), permukiman yang terletak Garis Sepandan
Sungai(GSS), karena ketidaktegasan dari aparat lokasi kumuh yang bertambah setiap
tahunnya dan sangat sulit untuk dicegah. Munculnya permukiman kumuh ini rata-rata
ilegaldan juga karena melanggar ketertiban umum. Semakain padatnya permukiman di
bantaran sungai menyebabkan berbagai bencana yang juga berdampak pada penduduk
yang tinggal di bantaran sungai itu sendiri seperti banjir, penumpukan sampah,
terganggunya kesehatan dll. Hal ini harus segera ditindak, dicarikan solusi program
strategis dengan cepat sebelum persebaran permukiman ini semakin meluas
kecendrungan menjadi kumuh.
II.
73
74
75
76
77
Puro Pakualaman. Terkenal dengan sistem khusus pengeloalan tanah, sesuai dengan
undang-undang no. 5 Tahun 1990(UUPA) seakan tidak kuasa menembus sistem
pengelolaan mandiri terhadap keraton tersebut. Tanah keraton terhampar luas di daerah
Istimewa Yogyakarta diperkirakan 60% tanah milik keraton. penduduk setempat yang
menempati tanah tidak memiliki sertifikat. Mereka hanya berbekal "Serat Kekancingan"
atau surat ketetapan yang dikeluarkan oleh Panitikismo. Panitikismo adalah lembaga
agraria keraton yang memiliki otoritas mengelola pemanfatan dan penggunaan tanah
keraton untuk berbagai kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Dari hal tersebut muncul akibat yang tidak sederhana terkait pertanahan.
Masalah tanah merupakan ini jurisdiksi Badan Pertanahan Nasional( BPN) digantikan
oleh lembaga adat( Panitikismo). Tidak hanya itu hukum positif yang ada seolah-olah
dikesampingkan oleh hukum dan kebiasaan adat setempat. Hal ini tentu perlu
penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana hukum dan kebiasaan adat setempat. Hal ini
tentu perlu penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana hukum dan kebiasaan adat
setempat menggantikan hukum positif terkait hak pinjam tanah
Pada awalmya adalah tanah yang ditujukan khusus untuk para abdi dalem,
sebagai tanda jasa atas pengabdiannya terhadap keraton. namun pada
perkembangnangan masyarakat bisa memanfaatkan dengan alasan hak pinjam pakai
atas tanah, masyarakat boleh memanfaatkan tanah dengan kesadaran penuh bahwa
status tanah tersebutr adalah milik keraton Yogyakarta. Dengan pengajukan hak pinjam
tanah tersebut sesuai dengan undang-undang no. 5 Tahun 1990(UUPA) akan diterbitkan
"Serat Kekancingan" atau surat ketetapan yang dikeluarkan oleh Panitikismo dengan
jangka waktu 20tahun dan bisa diperpanjang.
Hukum adat adalah sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan sosial di
Indonesia. Hukum adat adalah hukum asli bangsa Indonesia. Sumbernya adalah peraturanperaturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang dan dipertahankan dengan
kesadaran hukum masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan tumbuh
kembang, maka hukum adat memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan elastis. Selain itu
dikenal pula masyarakat hukum adat yaitu sekelompok orang yang terikat oleh tatanan
hukum adatnya sebagai warga bersama suatu persekutuan hukum karena kesamaan tempat
tinggal ataupun atas dasar keturunan
Tanah Adat, adalah hak pemilikan dan penguasaan sebidang tanah yang hidup dalam
masyarakat adat pada masa lampau dan masa kini, ada yang tidak mempunyai bukti-bukti
kepemilikan secara autentik atau tertulis, yaitu hanya didasarkan atas pengakuan serta ada
pula yang mempunyai bukti autentik.
Jadi bilamana kegiatan infrstruktur di wilayah lain yang penggunakan tanah adat wajib
menyesuaikan menggunakan hukum adat setempat yang berlaku, ulasan diatas hanya
sebagai contoh.
78
78
www.pu.go.id