Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR TEORI EKONOMI

Jurnal Tentang Pengaruh Ekspor, Impor dan


Kurs terhadap Cadangan
Devisa Nasional

Di susun oleh

PUTRI

AYUNINGTYAS K

12030113140217

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun

makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya
membahas mengenai Tentang Pengaruh Ekspor, Impor dan Kurs terhadap Cadangan
Devisa Nasional.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Semarang, 10 Desember 2013

Penulis

Pengaruh Ekspor, Impor dan Kurs terhadap


Cadangan Devisa Nasional

Abstrak
Suatu negara yang tidak mampu dalam memenuhi kebutuhannya
maka negara tersebut akan mengimpor dari negara lain dan negara yang
memasok komoditas tertentu dari negara lain yang membutuhkan akan
cenderung melakukan kegiatan ekspor. Judul penelitian ini adalah
Pengaruh Ekspor Impor dan Kurs Terhadap Cadangan Devisa Nasional
Periode 1999-2010. Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ekspor,
impor dan kurs secara simultan berpengaruh nyata terhadap cadangan
devisa nasional ? Bagaimana pengaruh ekspor, impor dan kurs secara
parsial terhadap cadangan devisa nasional ? Hasil penelitian ini adalah
Ekspor berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap cadangan
devisa nasional. Impor tidak berpengaruh positif secara signifikan
terhadap cadangan devisa nasional. Kurs berpengaruh positif dan
signifikan terhadap cadangan devisa nasional.

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, dimana
negara Indonesia banyak melakukan pembangunan disegala bidang untuk
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Untuk melakukan
pembangunan

tersebut

dibutuhkan

pendanaan

yang

cukup

besar.

Pendanaan tersebut diperoleh dari cadangan devisa negara. Cadangan


devisa negara dapat diperoleh dari kegiatan perdagangan antar negara,
yang dimana suatu negara memiliki keterbatasan dan kelangkaan sumber
daya. Hal ini dapat mendorong terjadinya perdagangan antar negara yang
dikenal dengan kegiatan ekspor dan impor.
Apabila suatu negara tidak mampu memenuhi kebutuhannya, maka
negara tersebut akan melakukan kegiatan impor untuk memenuhi
kebutuhannya dan negara yang memasok barang tertentu atas negara
lain yang membutuhkan akan cenderung melakukan kegiatan ekspor.
Misalnya di Bali, Bali yang tidak memiliki sumber daya minyak dan gas
bumi, maka Bali memfokuskan meningkatkan perdagangan komoditi non
migas yang berupa hasil tambang yang bukan minyak bumi, hasil
industry, hasil tambang dan juga pada sektor jasa termasuk pariwisata.
Sektor pariwisata inilah yang ikut andil dalam mempengarugi kegiatan
ekspor didaerah bali.

PEMBAHASAN
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain
secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah
tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya
ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea
cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan
internasional, lawannya adalah impor.
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain
secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan
memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang secara
besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun
penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah
ekspor

KONDISI EKSPOR DI INDONESIA

Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983.Sejak saat itu,ekspor
menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi
industrialisasi-dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi
ekspor.Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli
barang domestik,menjadi sesuatu yang sangat lazim.Persaingan sangat tajam antarberbagai
produk.Selain harga,kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu
produk.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2008 mencapai USD118,43 miliar
atau meningkat 26,92 persen dibanding periode yang sama tahun 2007, sementara ekspor
nonmigas mencapai USD92,26 miliar atau meningkat 21,63 persen. Sementara itu menurut
sektor, ekspor hasil pertanian, industri, serta hasil tambang dan lainnya pada periode tersebut
meningkat masing-masing 34,65 persen, 21,04 persen, dan 21,57 persen dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun selama periode ini pula, ekspor dari 10 golongan barang memberikan kontribusi 58,8
persen terhadap total ekspor nonmigas. Kesepuluh golongan tersebut adalah, lemak dan
minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, mesin atau peralatan listrik, karet dan barang dari
karet, mesin-mesin atau pesawat mekanik. Kemudian ada pula bijih, kerak, dan abu logam,
kertas atau karton, pakaian jadi bukan rajutan, kayu dan barang dari kayu, serta timah.
Selama periode Januari-Oktober 2008, ekspor dari 10 golongan barang tersebut memberikan
kontribusi sebesar 58,80 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan,
ekspor 10 golongan barang tersebut meningkat 27,71 persen terhadap periode yang sama
tahun 2007. Sementara itu, peranan ekspor nonmigas di luar 10 golongan barang pada
Januari-Oktober

2008

sebesar

41,20

persen.

Jepang pun masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD11,80 miliar
(12,80 persen), diikuti Amerika Serikat dengan nilai USD10,67 miliar (11,57 persen), dan
Singapura

dengan

nilai

USD8,

67

miliar

(9,40

persen).

Peranan dan perkembangan ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor untuk periode
Januari-Oktober tahun 2008 dibanding tahun 2007 dapat dilihat pada. Ekspor produk
pertanian, produk industri serta produk pertambangan dan lainnya masing-masing meningkat
34,65

persen,

21,04

persen,

dan

21,57

persen.

Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan Januari-Oktober 2008, kontribusi


ekspor produk industri adalah sebesar 64,13 persen, sedangkan kontribusi ekspor produk
pertanian adalah sebesar 3,31 persen, dan kontribusi ekspor produk pertambangan adalah
sebesar 10,46 persen, sementara kontribusi ekspor migas adalah sebesar 22,10 persen.
Kendati secara keseluruhan kondisi ekspor Indonesia membaik dan meningkat, tak dipungkiri
semenjak terjadinya krisis finansial global, kondisi ekspor Indonesia semakin menurun. Sebut
saja saat ekspor per September yang sempat mengalami penurunan 2,15 persen atau menjadi
USD12,23 miliar bila dibandingkan dengan Agustus 2008. Namun, secara year on year
mengalami

kenaikan

sebesar

28,53

persen.

KONDISI IMPOR INDONESIA


Keadaan impor di Indonesia tak selamanya dinilai bagus, sebab menurut golongan
penggunaan barang, peranan impor untuk barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama
Oktober 2008 mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya yaitu masing-masing dari
6,77 persen dan 75,65 persen menjadi 5,99 persen dan 74,89 persen. Sedangkan peranan
impor barang modal meningkat dari 17,58 persen menjadi 19,12 persen.
Sedangkan dilihat dari peranannya terhadap total impor nonmigas Indonesia selama JanuariOktober 2008, mesin per pesawat mekanik memberikan peranan terbesar yaitu 17,99 persen,
diikuti mesin dan peralatan listrik sebesar 15,15 persen, besi dan baja sebesar 8,80 persen,
kendaraan dan bagiannya sebesar 5,98 persen, bahan kimia organik sebesar 5,54 persen,
plastik dan barang dari plastik sebesar 4,16 persen, dan barang dari besi dan baja sebesar 3,27
persen.
Selain itu, tiga golongan barang berikut diimpor dengan peranan di bawah tiga persen yaitu
pupuk sebesar 2,43 persen, serealia sebesar 2,39 persen, dan kapas sebesar 1,98 persen.
Peranan impor sepuluh golongan barang utama mencapai 67,70 persen dari total impor
nonmigas dan 50,76 persen dari total impor keseluruhan.
Data terakhir menunjukkan bahwa selama Oktober 2008 nilai impor nonmigas Kawasan
Berikat (KB/kawasan bebas bea) adalah sebesar USD1,78 miliar. Angka tersebut mengalami
defisit sebesar USD9,3 juta atau 0,52 persen dibanding September 2008.
Sementara itu, dari total nilai impor nonmigas Indonesia selama periode tersebut sebesar
USD64,62 miliar atau 76,85 persen berasal dari 12 negara utama, yaitu China sebesar
USD12,86 miliar atau 15,30 persen, diikuti Jepang sebesar USD12,13 miliar (14,43 persen).
Berikutnya Singapura berperan 11,29 persen, Amerika Serikat (7,93 persen), Thailand (6,51
persen), Korea Selatan (4,97 persen), Malaysia (4,05 persen), Australia (4,03 persen), Jerman
(3,19 persen), Taiwan (2,83 persen), Prancis (1,22 persen), dan Inggris (1,10 persen).
Sedangkan impor Indonesia dari ASEAN mencapai 23,22 persen dan dari Uni Eropa 10,37
persen

KESIMPULAN
Dikemukakan bahwa ekspor berpengaruh positif terhadap cadangan
devisa nasional. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui ekspor
tehadap cadangan devisa. Hasil uji statistik menunjukkan hipotesis nol
(H0) ditolak, maka ekspor berpengaruh secara signifikan dan positif
terhadap

cadangan

devisa.

sejalan

dengan

Todaro

(2001)

bahwa

hubungan ekspor dengan cadangan devisa adalah dalam melakukan


kegiatan ekspor maka suatu negara akan memperoleh berupa nilai
sejumlah uang dalam valuta asing atau biasa disebut dengan istilah
devisa, yang juga merupakan salah satu sumber pemasukan negara.
Sehingga ekspor adalah kegiatan perdagangan yang memberikan
rangsangan
menyebabkan

guna

menimbulkan

timbulnya

permintaan

industri-industri

dalam

pabrik

negeri

besar,

yang

bersamaan

dengan struktur positif yang stabil dan lembaga sosial yang efisien.
Dikemukakan bahwa impor berpengaruh negatif terhadap cadangan
devisa. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui pengaruh impor
terhadap cadangan devisa nasaional. Hasil uji statistik menunjukkan
hipotesis nol (H0) diterima, maka impor tidak berpengaruh signifikan
terhadap cadangan devisa.
Dalam meningkatkan cadangan devisa nasional pemerintah dapat
menekan

impor

bahan

baku

dari

luar

negeri

dan

lebih

banyak

menggunakan bahan baku dalam negeri dalam proses produksinya.


Menguatnya

nilai

rupiah

memperkecil

kebutuhan

juga
devisa,

dapat

mengakibatkan

sehingga

cadangan

impor

akan

devisa

tidak

terpengaruh. Yang terakhir mungkin disebabkan karena harga-harga


impor bisa ditekan melalui kerjasama bilateral dan multilateral.
Dikemukakan bahwa kurs berpengaruh positif terhadap cadangan devisa.
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kurs terhadap
cadangan
devisa. Hasil uji statistik menunjukkan hipotesis nol (H 0) ditolak, maka
kurs

berpengaruh secara signifikan terhadap cadangan devisa nasional.


Saran
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1) Ekspor berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap cadangan
devisa
nasional
2) Impor tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa nasional
3) Kurs berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa
nasional.
4) Ketiga variabel bebas (ekspor, impor dan kurs) memberikan pengaruh
72,5%
terhadap cadangan devisa.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian di atas, maka penulis dapat
mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
Kita Sebagai warga negara Indonesia seharusnya mengerti kondisi
perekonomian negara kita. Agar setiap perilaku ekonomi yang kita lakukan
dapat

menguntungkan

negara

kita.

Salah

satunya

dengan

cara

mengurangi pemakaian produk luar negeri sehingga devisa dapat


dihemat.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.researchgate.net/publication/42351425_Analisis_Pengaruh_Eks
por_Impor_Kurs_Nilai_Tukar_Rupiah_Terhadap_Cadangan_Devisa_Indonesia
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/9938/3/09E01263.pdf.txt

Anda mungkin juga menyukai