Pengertian Persepsi
Pengertian Persepsi
Pengertian Persepsi
Persepsi berasal dari bahasa Latin perception, adalah tindakan menyusun, mengenali, dan
Persepsi
Interpretasi sesorang terhadap apa yang dilihat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
individu, seperti sikap, kepribadian, motif, minta, pengalaman masa lampau, dan ekspektasi.
Maka saat individu mengharapkan suatu sifat dimiliki orang tertentu, maka individu tersebut
cinderung akan menilai mereka demikian rupa tanpa memperdulikan sifat-sifat yang
sebenarnya.
Karakteristik dari target juga mempengaruhi cara penilian sesorang. Latar belakang
sesorang sangat mempengaruhi presepsi, hal ini sama halnya ketika individu cinderung
mengelompokan hal-hal yang dekat dan mirip di posisi yang sama. Selain penilai dan objek
yang dinilai, konteks pun berpengaruhi terhadap pembentukan persepsi seseorang. Waktu
ketika individu melihat hal yang sama akan membuat perbedaan persepsi di kedua waktu
tersebut, meskipun target tidak berubah.
II.
Perbedaan
Peilaku Individu
Konsensus
Konsistensi
Rendah
External
Internal
Tinggi
External
Rendah
Internal
Tinggi
Internal
Rendah
External
Pengamat percaya bahwa perilaku yang disebabkan oleh factor internal berada
dalam kendali pribadi sebagai individu. Sedangkan perilaku yang disebabkan oleh
factor eksternal terjadi karena sebuah situasi yang memaksa individu untuk
melakukannya.
Selain dipengaruhi factor internal dan eksternal, terdapat factor penentu. Pertama,
perbedaan adalah pemikiran apakah seorang individu akan bertindak berbeda apabila
ditempatkan pada situasi yang berbeda. Hal ini menyatakan bahwa apabila seorang
pekerja memiliki tingkat kinerja yang sama pada tugas-tugas lainnya seperti ia
mengerjakan tugasnya saat ini merupakan contoh dari perbedaan rendah.
Kedua, konsensus adalah pemikiran bahwa seseorang akan tetap menunjukan
perilaku yang sama meski dihadapkan pada situasi yang berbeda. Seorang pekerja
memiliki kinerja yang berbeda dari pekerja lainnya, lebih baik atau buruk,
dibandingkan dengan pekerja lainnya merupakan contoh dari konsensus rendah, dan
seorang pekerja yang memiliki kinerja yang konisten sepanjang waktu merupakan
contoh dari konsensus tinggi.
Terakhir,
pengamat
mencari
konsistensi
dalam
tindakan
seseorang.
tersebut dengan orang yang saya kenal memiliki sifat yang sama, maka muncullah
pertaanyaan siapa yang lebih baik diantara keduanya?
4. Stereotip : Menilai seseorang berdasarkan etnis, umur, agama, ras, dan jenis
kelamin. Jadi, kita akan mengambil keputusan presepsi ini dengan cepat, dan
biasanya sulit untuk mengubah presepsi ini. Misalkan, di Amerika dulu pemimpin
yang diakui adalah pemimpjn berkulit putih, karna kulit putih diyakini adalah
pemimpin lebih baik.
III.
presepsi dengan pengambilan keputusan individual, yaitu pada saat mengambil keputusan
dari 2 atau lebih alternatif dan pada saat keputusan terjadi karena berawal dari masalah.
Pertama, pada saat mengambil keputusan dari 2 atau lebih alternatif terdapat perbedaan
keputusan antara maanjer puncak dengan manajer menengah dan lebih rendah. Manajer
puncak akan menentukan tujuan dan sasaran organisasi, apa produk/jasa yang akan
ditawarkan, di mana lokasi pabrik yang baru, dst. Manajer menengah dan bawah menentukan
manetapkan jadwal produksi, bagaimana alokasi kenaikan gaji,dst. Oleh karena itu,
pengambilan keputusan adalah bagian penting untuk sebuah organisasi.
Kedua, keputusan terjadi karena berawal dari masalah adalah perbedaan antara situasi
sekarang, dan yang diinginkan, maka kita harus mempertimbangkan alternatif tindakan.
Misalkan, jika anda memiliki masalah dengan PR anda yang belum terselesaikan, maka anda
membutuhkan keputusan untuk menyelesaikan PRnya. Sehingga terdapat dua kemungkinan,
menanyakan cara penyelesaian ke kakak kelas anda atau anda menyotek pekerjaan teman
anda.
Oleh karena itu, setiap keputusan membutuhkan kita untuk menginterprestasi dan
mengavaluasi informasi. Selama proses pengambilan keputusan, kesalahan sering terjadi
segingga dapat mengurangi kesalahan dengan membuat sebuah kesimpulan.
IV.
V.
PENGARUH
DALAM
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN:
A. Perbedaan Individu
Pengambilan keputusan dalam praktiknya dikarakterisasikan oleh batasan batasan
rasionalitas dan kesalahan umum. Perbedaan-perbedaan individu juga menciptakan deviasi
dari model rasional.
Kepribadian. Manajer perlu mengetahui bagaimana mengukur kepribadian. Riset telah
menunjukkan kegunaan uji kepribadian dalam keputusan perekrutan dan membantu manajer
memprediksi siapa yang terbaik untuk sebuah pekerjaan. Alat yang paling umum untuk
mengukur kepribadian adalah melalui survey laporan diri individu.
Jenis Kelamin. Riset memberikan pandangan mengenai perbedaan jenis kelamin dalam
pengambilan keputusan. Dalam menganalisis masa lalu, masa kini, dan masa depan wanita
mengabiskan waktu yang lebih lama dari pada laki-laki. Wanita juga mempunyai ekspresi
kesedihan, kecemasan, serta mendasarkan pada harga diri dan nilai positif yang orang lain
pikirkan pada mereka dibandingkan laki-laki. Pendapat selanjutnya mengatakan bawa wanita
lebih dipengaruhi dan berempati oleh peristiwa atau kejadian dalam kehidupan orang lain.
Kemampuan Mental. Orang yang mempunyai level kemampuan mental yang tinggi dapat
memproses informasi lebih cepat, memecahkan masalah lebih akurat dan belajar lebih cepat
sehingga resiko pengambilan keputusan umum yang salah lebih sedikit.
Perbedaan Budaya. Latar belakang budaya dari pembuat keputusan dapat mempengaruhi
signifikan pilihan masalah, kedalaman analisis, pentingnya logika dan rasionalitas dan apakah
keputusan organisasi seharusnya dibuat oleh seorang manajer atau secara kolektif dalam
kelompok.
B. Batasan Organisasi
Evaluasi Kinerja. Manajer dipengaruhi oleh kriteria yang menjadi dasar mereka dievaluasi.
Misalnya manajer akan percaya kinerja karyawannya jika tidak ada masalah pada pekerjaan
dan dapat meningkatkan produktivitasnya.
VI.
Kelebihan
Kelemahan
Mendorong efisiensi dan Mengabaikan hak individu
Perlindungan hak
produktivitas
terutama kaum minoritas
Melindungi individu dari Dapat
menciptakan
rasa
sakit
konsisten
hati
dan lingkungan
dengan legalistik
kerja
yang
sehingga
Keadilan
Melindungi
mereka
produktivitas
kepentingan Dapat mendorong
yang
kurang kepemilikan
yang
rasa
akan
risiko,
inovasi,
dan
produktivitas
VII.
VIII.