Anda di halaman 1dari 6

ILMU KONSERVASI GIGI III

RESIN KOMPOSIT

Disusun oleh

Nama : Dewinta Candra Putri


Nim

: 13/345896/KG/9481

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

Resin Komposit

Merupakan kombinasi 3 dimensi dari 2 atau lebih material kimiawi yg berbeda


dengan komponen pemisah yang nyata diantaranya. Bila konstruksi tepat, kombinasi ini akan
memberikan kekuatan yang tidak dapat diperoleh bila hanya digunakan 1 komponen saja.

Indikasi RK :
1.
2.
3.
4.
5.

Restorasi kavitas klas I-VI


Restorasi sementara
Periodontal splinting
Sealant & preventive resin restoration
Prosedur estetik : partial/full veneers, diastema

Kontraindikasi :
1. Bila semua kontak oklusi terletak pada bahan restorasi
2. Perluasan restorasi sampei permukaan akar, memungkinkan terjadi celah/kebocoran
3. Bila gigi tidak dapat diisolasi dari kontaminasi cairan mulut
Komponen RK :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Organik
Inorganic filler
Coupling agent
Pigments
Inisiator & akselerator
Inhibitor

Keuntungan
1.
2.
3.
4.
5.

Estetik
Tidak terlalu kompleks dalam preparasi kavitas
Konduktivitas termal rendah
Melekat pada stuktur gigi
Repairable

Kerugian :
1.
2.
3.
4.
5.

Lebih mahal daripada menggunakan amalgam dan lebih makan waktu


Terknik lebih sensitif
Dapat terjadi celah interfasial akibat adanya pengkerutan polimerisasi
Dapat terjadi keausan oklusal lebih besar pada daerah tekanan oklusi tinggi
Dapat menyebabkan marginal percolation

Preparasi kavitas klas I


Bur inverted cone ataupun bur karbid dibutuhkan untuk preparasi gigi, menghasilkan
desain preparasi yang sama seperti pada preparasi amalgam, tetapi luasnya lebih kecil,
perluasannya lebih sedikit, dan tanpa preparasi retensi sekunder. Bur inverted cone akan
membuat hasil preparasi yang kasar bila menggunakan diamond dan menggunakan bentuk
desain konservatif dari ekstensi oklusal fasiolingual.
Bentuk marginal butt joint antara gigi dan komposit tidak dibutuhkan (dengan
amalgam wajib dilakukan). Sudut cavosurface pada area tepi dari preparasi bisa lebih dari 90
derajat. Sudut oklusal cavosurface tumpul, sehingga masih belum dapat membentuk dinding
yang konvergen. Penggunaan bur diamond menghasilkan permukaan yang kasar, peningkatan
area kontak, dan peningkatan retensi potensial, namun dapat menghasil menghasilkan smear
layer yang lumayan tebal. Efek ini menyebabkan perlunya peningkatan agitasi dari primer
ketika dilakukan bonding pada area yang kasar. Sistem self-etching bonding bisa
menyebabkan terjadinya efek negative pada smear layer, karena asam yang dikandung
semakin sedikit.

Preparasi kavitas klas II


Preparasi permukaan oklusal menggunakan bur diamond inverted dengan outline
form oklusal yang extensive. Bur diamond digerakkan dari central groove ke arah tonjol
dengan kedalaman pulpa dipertahankan 1.5mm. kemudian dilakukan preparasi proximal box

dengan pertimbangan luas lesi karies dan restorasi lama dalam perluasan preparasi proximal
box ke arah fasial, lingual, dan gingival.
Ketika preparasi telah diperluas sampai margunak ridge, dimulai pemotongan parit
proximal. Tahan bur diamond diatas DEJ sedalam 0.2 mm. Bur diamond diperluas ke arah
fasial, lingual, dan gingiva untuk mencakup semua lesi karies atau bahan restorasi yang lama.
Pemotongan ke arah fasiolingual dilakukan dengan gerakan perlahan mengikuti bentuk DEJ
dengan bentuk agak konveks disebelah luar. Dinding aksial sebaiknya 0.2 mm ke dalam DEJ
dan sedikit konveks ke bagian luar

Preparasi klas III


Bur bulat diamond kecil digunakan untuk membuka lesi dari arah lingual saampai
diperoleh jalan masuk yang cukup. Preparasi kavitas kelas III pada permukaan proksimal gigi
anterior yang tidak melibatkan sudut insisal. Preparasi klas III diawali dengan membuka tepi
ridge proksimal untuk memudahkan pembersihan jaringan karies. Selanjutnya membuat
retensi berupa lock difasial dan lingual untuk restorasi GIC serta membevel seluruh
tepi permukaan kavitasguna meningkatkan ikatan setelah pengetsaan untuk restorasi
komposit.

Preparasi klas IV
Preparasi kavitas kelas IV melibatkan lesi proksimal gigi anterior yang mengenai tepi
insisal dan dapat pula mengenai satu atau duapermukaan proksimal. Preparasi klas IV
melibatkan tepi insisal. Pada klas IV modifikasi bila diperlukan dilakukan pengambilan tepi
insisal 1-2 mm. Semua email yang tidak didukung dentin dihilangkan. Semua struktur email
pada cavosurface margin dipreparasi bentuk bevel chamfer-shoulder (hollowground bevel)

Preparasi klas V
Groove gingival dipreparasi sepanjang line angle, sehingga memisahkan dinding
gingiva dan aksial. Arah preparasi lebih ke arah gingiva daripada ke arah pulpa. Kedalaman
groove 0.2mm ke arah DEJ dengan kedalaman 0.25mm

Finishing dapat dilakukan 5 menit setelah dicuring. Finishing dilakukan dengan


menggunakan pisau atau diamond stone. Finishing yang terakhir dapat dilakukan dengan
mengunakan karet abrasif atau rubber cup dan disertai pasta pemolis atau disk aluminium
oksida.

Daftar Pustaka
Phillips, Kenneth J. Anusavice., 2003, Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi 10th ed,
EGC, Jakarta
Sturdevant C.M., Roberson T.M., Heymann H.O., Sturdevant J.R., 1995, The Art and
Science Of Operative Dentistry 3rd ed, Mosby, USA

Anda mungkin juga menyukai