SAP Diare Fix
SAP Diare Fix
Az)
A. Pengertian
Konseling merupakan salah satu jenis komunikasi interpersonal yang bertujuan untuk
membantu klien agar mampu mengenali dirinya, memahami masalahnya, menetapkan
alternatif pemecahan masalahnya kemudian mengambil keputusan untuk mengatasi
masalahnya sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya dirinya yang disadari dan bukan
kerena terpaksa atau terbujuk, melainkan dengan kesadarannya sendiri. Konseling
pengobatan diare adalah suatu bentuk dialog agar penderita diare dan keluarganya
memperoleh pengertian yang lebih baik tentang dirinya dan masalah yang dihadapi
sehingga mampu mengambil keputusan untuk menjalani pengobatan sesuai program terapi
dan keluarga dapat menjalani pengobatan diare pada anak.
B. Tujuan
Konseling pengobatan diare merupakan hubungan untuk saling membantu antara
petugas konseling dengan penderita diare dan keluarganya, sehingga terjalin komunikasi
yang efektif untuk membuat keputusan antara lain :
Melakukan komunikasi yang baik untuk membantu keluarga penderita diare dalam
mengenali dan mengatasi masalah-masalah kesehatan akibat diare.
C. Prosedur
1. Persiapan konseling
a. Perawat
b. Klien
Hadir di tempat konseling sesuai dengan kontrak tempat & waktu yang telah
disepakati dan didampingi oeh keluarga (Ibu).
c. Tempat
d. Waktu
e. Media
leaflet
Ucapkan salam dan tanyakan perasaan klien untuk menunjukkan perhatian, minat
dan penerimaan serta keterlibatan pada masalah klien
Pertahankan repson non verbal perawat (kontak mata, ekspresi muka, sikap tubuh)
tetap menunjukkan perhatian, minat dan penerimaan terhadap klien
Bantu keluarga untuk memahami cara pengobatan diare dan hal-hal yang
berhubungan dengan penderita.
Dorong dan beri kesempatan klien untuk memilih dan mengambil keputusan guna
menyelesaikan masalah
3. Penutupan konseling
Ucapkan salam
D. Kegiatan Konseling
Tahap
Wak
Kegiatan Penyuluh
Pendahul
tu
5
1. Membuka
uan
mnt
Metode
Media
Ceramah
salam
2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri
3. Mendengarkan
3. Menjelaskan
topic
4.
Mendengarkan
materi
4. Menjelaskan
kontrak menyetujui
waktu
Penyajian
Kegiatan Peserta
&
20
penyuluhan
1. Menjelaskan:
mnt
a. Definisi
tujuan
1. Memperhatikan
Diare
pada
anak
b. Pengobatan
dapat
di
yang
lakukan
Ceramah
leaflet
penjelasan materi
Tanya
2. Menanyakan materi
Jawab
yang
belum
dipahami
di
akhir
penjelasan
dirumah
3. Mendengarkan
2. Memberikan
kesempatan
klien
10
mnt
1. Menjawab
1. Mengevaluasi
pemahaman
terhadap
keluarga
materi
disampaikan
yang
pertanyaan
Tanya
yang jawab
diberikan
memberikan pertanyaan
yang
telah
lisan.
disampaikan
oleh
2. Meminta
keluarga
konselor
apresiasi
kepada keluarga
dengan seksama
4. Menjawab salam
leaflet
Adanya persiapan yang baik dari segi konselor, tempat dan media konseling.
2. Proses
3. Hasil
Keluarga klien dapat menjelaskan cara pengobatan diare pada anak dan hal yang
berhubungan dengan pengobatan diare anak.
F. Materi (terlampir)
G. Daftar Pustaka
Ummusofiyah.
2010.
Mengobati
Diare
Anak.
http://ummushofiyya.wordpress.com/2010/06/16/mengobati-diare-di-rumah/.
Diakses 18 Oktober 2014.
Arijanty
Luszy.
2008.
Tanya
Jawab
Diare.
Lampiran
Pengertian
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3 kali atau lebih
dalam satu hari dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau sedikit
berampas, kadang juga disertai darah atau lendir.
Berdasarkan jangka waktu terjadinya, diare dibagi menjadi 2, yaitu diare akut dan
kronis. Diare akut yang terjadi sampai dengan 7 hari, kemudian diare melanjut
berlangsung 8-14 hari, sedangkan kronis terjadi lebih dari 2 minggu. Di Indonesia, lebih
banyak kasus diare akut dibandingkan yang kronis.
Orangtua tidak perlu panik jika anaknya diare. Lihat dahulu kondisi anak, apakah
ada gejala dehidrasi. Komplikasi diare adalah dehidrasi yaitu kekurangan cairan.
Dehidrasi ini berbahaya. Jika ada tanda-tanda dehidrasi, sebaiknya segera dibawa ke
dokter. Kalau tidak ada, anak dapat dirawat di rumah.
Terdapat 3 keadaan akibat dehidrasi, yaitu:
1. Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% Berat Badan). Tandanya anak tetap aktif,
keinginan untuk minum seperti biasa karena rasa haus tidak meningkat, kelopak
mata tidak cekung, buang air kecil (BAK) sering.
2. Dehidrasi ringan sedang (kehilangan cairan 5-10% Berat Badan). Tandanya anak
gelisahatau rewel, anak ingin minum terus karena rasa haus meningkat), kelopak
mata cekung, BAK mulai berkurang.
3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% Berat Badan). Tandanya anak lemas atau
tidak sabar, tidak dapat minum, kelopak mata sangat cekung, pada uji cubit kulit
kembali lebih dari 2 detik. Agar lebih mudah gunakan kulit perut.
Penanganan Anak Diare
1.
Beri anak cairan lebih banyak dari biasanya untuk mencegah dehidrasi
Anak yang mengalami diare membutuhkan cairan lebih banyak dari biasanya
karena cairan tubuh yang hilang lewat tinja dan muntah. Dehidrasi sering dapat
dicegah dengan memberikan cairan yang tepat dalam jumlah yang memadai.
Bermacam-macam cairan rumah tangga dapat diberikan, seperti air, susu, air tajin,
yoghurt, kuah sayuran, sup, dan tentunya ASI bagi bayi. Cairan yang diberikan harus
mudah menyiapkannya, dapat diterima oleh anak, efektif dan tentunya harus aman
bila diberikan dalam jumlah besar. Teh yang sangat manis, softdrink, dan minuman
buah komersial yang manis harus dihindari karena cairan ini mengandung gula yang
sangat tinggi (>300 mOsm/L) sehingga hipoosmoler dan dapat menyebabkan diare
osmotik, hipernatremi, dan memperberat dehidrasi.
Cairan dengan efek laksatif dan stimulan seperti kopi juga harus dihindari. Jika
tersedia di rumah, oralit sangat dianjurkan untuk diberikan pada anak yang
mengalami diare. Oralit-200 dan larutan oralit siap minum khusus untuk anak/bayi
yang dapat diperoleh di apotik. Jika telah terjadi dehidrasi, minumkanlah oralit 50-100
ml (tergantung berat ringannya dehidrasi) per kilogram berat badan dalam 3 jam dan
bila masih mencret, oralit terus diberikan seperti di atas, yaitu 10 ml per kilogram
berat badan setiap mencret.
2.
selingan. Anak umur 6 bulan atau lebih (bagi yang sudah mendapatkan MPASI /
makanan pendamping ASI) juga harus diberi makanan lunak atau setengah padat.
Pada umumnya, makanan harus diberikan paling tidak setengah dari kalori dietnya.
Bila mungkin makanan yang asin harus diberikan atau bisa juga dengan memberi
garam pada PASI. Pada saat diare, beri anak makanan sebanyak dia mau. Tawarkan
makanan tiap 3-4 jam (enam kali sehari). Pemberian makanan sedikit-sedikit tapi
sering lebih baik daripada diberikan langsung dalam jumlah banyak tapi jarang.
Setelah diarenya berhenti, beri makanan lebih banyak dari biasanya setiap hari
selama dua pekan.
3.
tanda dehidrasi atau timbul gejala lain yang serius. Ibu harus waspada dan cepat
membawa anaknya berobat jika menemukan adanya darah dalam tinja, demam, tinja
cair keluar amat sering, muntah berulang, rasa haus yang meningkat, dan anak tidak
dapat makan/minum seperti biasanya. Atau dengan tanda-tanda lain:
Muntah terus menerus sehingga diperhitungkan pemberian oralit tidak bermanfaat
Mencret hebat dan terus menerus yang diperkirakan pemberian oralit kurang
berhasil
Terdapat tanda-tanda dehidrasi (mata cekung, turgor kurang, tangan dan kaki
dingin, tidak sadar)