Anda di halaman 1dari 43

DERMATOFITOSIS

TINEA, RINGWORM, HERPES SIRSINATA

KURAP

DEFINISI :
Infeksi jamur Dermatophyta yang

menyerang jaringan yang


mengandung keratin : kulit, kuku
& rambut

JAMUR PENYEBAB :
GOLONGAN JAMUR DERMATOPHYTA :

3 Genus: * Trichophyton
* Microsporum
* Epidermophyton
Spesies yg tersering ditemukan di Indonesia : 6 Spesies,

yaitu:

6 spesies Dermatophyta :
T. rubrum
T. mentagrophytes
T. concentricum
M. canis
M. gypseum
E. floccosum

Ditentukan
berdasarkan :
KOLONI
SPORULASI:

Bentuk
Aleuriospora

MORFOLOGI DERMATOPHYTA
TRICHOPHYTON :
Aleuriospora : Mikrokonidia berbentuk

Lonjong (T. rubrum)


Bulat (T. Mentagrophytes)
Tersusun En thyrse (satu-satu sepanjang hifa) atau En
grappe (berkelompok)
Makrokonidia berbentuk lonjong seperti pinsil (Tidak
spesifik)

KOLONI :
Velvety berwarna merah (T. Rubrum)
Powdery berwarna Putih kekuningan (T.

Mentagrophytes)
HIFA BENTUK SPIRAL :
T. mentagrophytes (++)
T. rubrum (-)

Koloni T. rubrum

Trichophyton mentagrophytes

T. concentricum
Jamur penyebab Tinea imbrikata

KOLONI :
Berlipat-lipat & berwarna coklat
Mikroskopik :
Tidak membentuk sporulasi
Hanya mempunyai miselium

Morfologi T. concentricum

MICROSPORUM
MICROSPORUM CANIS
KOLONI : velvety dg hifa-hifa kasar di tepi
Warna: Putih kekuningan sampai kuning
MICROSPORUM GYPSEUM

Koloni : Powder
Warna Coklat muda

Sporulasi M. canis
MAKROKONIDIA M. canis
Bentuk lonjong seperti kumparan / Daun dengan bagian

ujung spora meruncing


Makrokonidia berisi 6 sel atau lebih
Dinding sel tebal
Permukaan spora kasar / berduri

Microsporum gypseum
Makrokonidia lonjong

(kumparan/daun) &
simetris
Berujung tumpul
Berisi 4 6 sel dan
berdinding tipis
Permukaan spora
kasar / berduri

EPIDERMOPHYTON
FLOCCOSUM
KOLONI : Velvety
dgn Hifa halus
tersusun radier.
Koloni berwarna
coklat kehijauan
(mustart)

Morfologi E. floccosum
MAKROKONIDIA
Bentuk seperti Gada dgn bagian ujung membulat berisi 2
4 sel
Mempunyai dinding tipis dan halus
Dalam satu hifa dapat ditemukan >2 Makrokonidia &
tersusun seperti jari
Klamidospora Interkaler & ditemukan dalam jumlah banyak

SIFAT JAMUR DERMATOPHYTA


Trichophyton rubrum : Antropofilik
T. mentagrophytes : Zoofilik (powder) &

antropofilik (velvet)
Microsporum canis : Zoofilik
Microsporum gypseum : Geofilik
Epidermophyton floccosum : Antropofilik
KERATINOFILIK

PATOGENITAS DERMATOPHYTA
Ditentukan berdasarkan pada :
Kemampuan menghasilkan Enzim KERATINASE
Kemampuan dalam menghancurkan / mencerna Keratin
Jamur dapat hidup di kulit, kuku &
rambut

Faktor lainnya :
Atropi Kulit

Suhu

Pakaian,ikat pinggang

Kelembaban

ketat
Banyak berkeringat
Lingkungan Pekerjaan
( tukang cuci dll)

Imunitas
Genetik

CARA INFEKSI
KONTAK LANGSUNG

Dg jamur yg terdapat pd :
Tubuh manusia, benda/alat
(handuk, Tanah dll) atau Hewan
peliharaan (anjing, kucing)

Patogenitas jamur Dermatophyta


Elemen jamur yg menempel di lapisan keratin (Kulit,

kuku, rambut) akan berkembang biak dan terjadi


Kolonisasi setempat shg TIMBUL LESI / KELAINAN

Kelainan yg ditimbulkan bervariasi tergantung jamur

penyebabnya, yaitu :
- Lokasi kelainan, Respon imun & spesies
jamur penyebab (antropofilik, zoofilik)

Jamur bersifat Antropofilik :


- Lesi tenang, tidak meradang & bersifat
bersifat menahun.
- Sulit disembuhkan (lama)
* Jamur Zoofilik / Geofilik :
-Kelainan lebih akut, ada peradangan
- Mudah disembuhkan

BENTUK KELAINAN DI KULIT


Berbentuk Lingkaran berbatas tegas oleh vesikel-vesikel

kecil.
Dasar kelainan berwarna Kemerahan & tertutup dg sisiksisik

Elemen Jamur terdapat di sisik


& dinding vesikel

Tinea korporis

KELAINAN DERMATOFITOSIS
Dibagi berdasarkan lokasi kelainan di tubuh

manusia :
1). Tinea Korporis
2). Tinea Imbrikata (penyebab T. concentricum)
3). Tinea Kapitis
4). Tinea Kruris
5) .Tinea Pedis / Manum
6). Tinea Unguium
7). Tinea Barbae

Bagian tubuh yg diinfeksi Genus jamur


Dermatophyta berbeda:
* Microsporum & Trichophyton :
Kulit, Kuku & Rambut
* Epidermophyton : Kulit & Kuku
KELUHAN : GATAL (bila berkeringat)
SAKIT (ada infeksi bakteri)

REAKSI ALERGI / REAKSI ID


(DERMATOFIT-ID)
Bentuk Vesikel (gelembung) berisi
cairan di jari, telapak tangan & kaki
Disertai Rasa gatal
Vesikel tidak mengandung jamur

TINEA KORPORIS
PENYEBAB :

Trichophyton, Microsporum, E.floccosum


PENYEBARAN:

Terutama di daerah tropik, Indonesia (+)


MANIFESTASI KLINIS :

Menginfeksi kulit badan, lengan, tungkai.


Pada stadium akut: gambaran klinis khas tetapi
bila telah menahun batas sering tidak jelas

TINEA IMBRIKATA
Nama lain : Tokelau / Kaskado (Irian)

Dayakse Schruft (Kalimantan)


Jamur Penyebab: T. concentricum
DAERAH ENDEMIK : Jawa (Mauk ??),

Kalimantan & Irian Jaya

BENTUK KELAINAN
Lesi berbentuk lingkaran konsentris yang

Ditutupi dg sisik kasar yg tersusun seperti


genteng

Tinea kruris
PENYEBAB :

Trichophyton, Microsporum, E.floccosum


DISTRIBUSI GEOGRAFIK:

Kosmopolit; di Indonesia banyak

MANIFESTASI KLINIS TINEA KRURIS


Kelainan mengenai kulit di daerah inguinal, paha bagian

dalam, perineum

TINEA PEDIS

Lokasi : Sela jari kaki (3-4 & 4-5), telapak kaki & lateral

kaki & disebut ATHLETES FOOT


Penyebab: Semua Genus Dermatophyta

tersering: Trichophyton

BENTUK KELAINAN TINEA PEDIS

BENTUK INTERDIGITALIS

- Ditandai dg pengelupasan kulit,


maserasi di sela jari kaki
- Bersifat menahun
- Keluhan : sedikit / tidak ada
BENTUK HIPERKERATONIK

Mengenai seluruh kaki: telapak punggung kaki

TINEA KAPITIS
Ada 3 bentuk kelainan:
1). KERION : akut, dengan peradangan & pustula
(mirip sarang lebah).
- Rambut kusam, mudah rontok & tidak nyeri bila
dicabut Alopesia (Botak)
- Penyebab: M. canis & M.gypseum (infeksi
ektotriks)

2). GREY PATCH

Infeksi banyak terjadi pada anak-anak


Kelainan: Rambut kusam & mudah patah di
atas permukaan kulit : Alopesia bersisik, tdk
peradangan, timbul rasa gatal.
Penyebab: Microsporum & Trichophyton.
(infeksi ektotriks)

3). BLACK DOT


Kulit kepala terlihat bintik-bintik hitam: rambut patah di
muara Folikel & yg tertinggal adalah ujung rambut yg
penuh dg spora endotriks (Infeksi endotriks)
Penyebabnya: Trichophyton (T. tonsurans, T. violaceum &
T. schoenleini & di Indonesia jarang)

TINEA BARBAE
PENYEBAB :

Jamur Zoofilik, mis: T. verrucosum

DISTRIBUSI GEOGRAFIK :

Belum pernah ditemukan di Indonesia

MANIFESTASI KLINIS :

Lokasi lesi di daerah dagu dan dapat menyebar.


Kelainan kulit disertai folikulitis (radang di folikel
rambut) rambut menjadi rontok
Penyakit dapat sembuh tanpa diobati

DIAGNOSIS
Sampel Kulit & Kuku ( dikerok dg skalpel),

Rambut ( dicabut)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM:

* Langsung dg KOH 10 20 %
* Biakan : - SDA, Mycobiotic agar
- DTM (Perubahan warna media
menjadi merah bila + )

DIRECT TEST : KOH 10%

Artrospora & Hifa sejati

DIAGNOSIS TINEA KAPITIS


Rambut di cabut + KOH 10% Spora ektotriks

atau

spora endotriks

Infeksi ektotrils

Infeksi endotriks

INDIRECT TEST : BIAKAN


Membutuhkan waktu lama: > 10 hari
Seringkali biakan terkontaminasi & dapat dihambat dg

penambahan Sikloheksimid (Mycobiotic agar)

Pertumbuhan bakteri dihambat dg penambahan

Kloramfenikol pd media SDA +

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai