Anda di halaman 1dari 2

Pinjaman Two Step Loan

1. Pinjaman diberikan oleh lender tersendiri atau dalam bentuk konsorsium


kepada Pemerintah RI
2. Pinjaman ditujukan kepada proyek-proyek yang bertujuan
mengembangkan industri kecil dan menengah yang menunjang
perekonomian
3. Pinjaman dapat berupa devisa, barang modal, atau jasa/tenaga ahli
4. Pemerintah meneruskan pinjaman kepada Participating Financial
Institution (PFI) yaitu bank-bank dan LKBB dalam bentuk rupiah sehingga
resiko selisih kurs yang terjadi menjadi tanggung jawab pemerintah
5. Suku bunga TSL ditentukan oleh pemerintah
6. TSL berjangka waktu 15-20 tahun sehingga dapat diakui equity
7. Perbandingan pembiayaan proyek antara dana TSL dengan dana dari PFI
berkisar 80% : 20% dari jumlah kredit
8. Untuk tagihan TSL yang tidak ditarik (tidak dipergunakan), PFI wajib
membayar kepada pemerintah sejumlah biaya yang dibayar kepada
lender oleh pemerintah sesuai perjanjian termasuk commitmen charge
sejumlah persentase tertentu berkisar 0,75% per tahun
Jurnal yang diperlukan:
Tanggal/Ket
Saat
Persetujuan

Rekening
Dr. RAR Pinjaman yang diterima dan
belum
Digunakan

Saat

Cr. RAR Pinjaman yang Diterima


dan

Realisasi

Belum digunakan
Dr. Giro BI
Cr. Pinjaman yang Diterima TSL

Saat
Penyesuaian Bunga

Dr. Biaya Bunga


Cr. Biaya Bunga Harus Dibayar

Saat Pembayaran
Bunga Setelah
Penyesuaian

Dr. Biaya Bunga harus Dibayar


Cr. Giro-BI

Bila Bunga
Dibayar Langsung

Dr. Biaya Bunga


Cr. Giro BI

Saat Pelunasan
Pinjaman

Dr. Pinjaman yang Diterima


Cr. Giro BI

Pinjaman Obligasi

Debit (Rp)

Kredit
(Rp)

Obligasi merupakan instrument untuk menciptakan hutang. Sumber dana


berasal dari obligasi yang merupakan alternative bank dalam membiayai
investasinya. Sebagai surat pengakuan hutang, bank yang menerbitkan obligasi
harus membayar bunga kepada pembeli obligasi yang dilakukan setiap periode
tertentu secara tetap dan nantinya dilunasi pada saat jatuh tempo.
Pencatatan pinjaman obligasi dilakukan ketika terjadi transaksi penjualan
obligasi dan ketika terjadi pelunasan bunga atau pokok obligasi. Untuk bisa
mencatatnya perlu mengetahui harga jual (kurs) obligasi yang terbentuk di
pasar. Untuk menentukan harga obligasi dapat menggunakan formula sebagai
berikut:
n

P=
t =1

Ci

( 1+r )

Pp

( 1+r )n

Keterangan :
P = Harga obligasi atau nilai sekarang obligasi
n = Periode (jumlah tahun) sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = Pembayaran bunga (kupon) obligasi setiap tahunnya
r = Tingkat diskonto atau bond yield
Pp = Nilai pokok atau principal obligasi
Rumus di atas digunakan bila penerimaan bunga (kupon) setiap tahun,
sedangkan bila penerimaannya setiap setengah tahun sekali maka rumusnya
menjadi sebagai berikut:
n

P=
t =1

Ci
Pp
2
+
n
r
r
1+
1+
2
2

2n

( ) ( )

Penggunaan rumus tersebut kadang bagi orang tertentu memerlukan waktu


yang lama, oleh karena itu dengan bantuan table bunga untuk present value
anuitas untuk biaya bunga dan present value Rp 1 untuk nilai pokok obligasi.

Anda mungkin juga menyukai