Anda di halaman 1dari 2

KONSEP-KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

II

III

Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Bisnis


Organisasi tergantung pada sistem informasi untuk dapat berdaya saing. Produktivitas
sebagai faktor yang penting untuk mempertahankan daya saing perusahaan, dapat
ditingkatkan dengan sistem informasi yang lebih baik. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk
mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi.
1.1 Informasi dan Keputusan
Suatu informasi merupakan sekumpulan unit pengambilan keputusan untuk
mengejar suatu tujuan. Sebagai suatu sistem, setiap organisasi menerima input dan
mengubahnya menjadi output dalam bentuk produk dan jasa. Informasi berguna jika
mendukung suatu sistem untuk mencapai tujuan sistem tersebut. Pengguna informasi
akuntansi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar: eksternal dan internal.
1.2 Sistem Informasi
Istilah sistem informasi menyiratkan penggunaan teknologi komputer dalam suatu
organsiasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Sistem informasi berbasikomputer merupakan satu rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak yang
dirancang untuk mentransformasikan data menjadi informasi yang berguna. Berikut
adalah beberapa tipe sistem informasi yang memanfaatkan komputer: 1. Sistem
Pengolahan Data Elektronik (EDP), 2. Sistem Pemrosesan Data (DP), 3. Sistem
Informasi Manajemen (SIM), 4. Sistem Informasi Pendukung Keputusan (DSS), 5.
Sistem Pakar (ES), 6. Sistem Informasi Eksekutif (EIS), dan 7. Sistem Informasi
Akuntansi (SIA).
Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan serangkaian tugas yang saling berhubungan yang melibatkan
data unit organisasi, dan suatu urutan waktu yang logis. Umumnya, setiap aktivitas organisasi
yang terkait dengan keuangan dipandang sebagai bagian dari proses bisnis. Semua proses
baik proses bisnis maupun proses lainnya memiliki titik awal dan titik akhir yang jelas.
Siklus Pemrosesan Trsansaksi
Aktivitas perusahaan dalam suatu organisasi juga dapat dipandang dengan cara yang
berbeda yaitu dengan pendekatan siklus transaksi. Siklus transaksi secara tradisional
mengelompokkan aktivitas suatu bisnis ke dalam empat siklus aktivitas bisnis yaitu: Siklus
Pendapatan, Siklus Pengeluaran, Siklus Produksi, Siklus Keuangan. Pada model siklus
transaksi, selain keempat siklus tersebut, ada siklus kelima, yaitu siklus pelaporan keuangan.
3.1 Proses Pengendalian Internal
Istilah proses pengendalian internal mengindikasikan tindakan yang diambil
dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi
tersebut. Pengendalian internal yang baik merupakan faktr kunci pengelolaan organisasi
yang efektif.
3.1.1 Elemen Proses Pengendalian Internal
Proses pengendalian internal organisasi terdiri dari lima elemen: lingkungan
pengendalian, pengukuran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi serta pengawasan. Konsep struktur pengendalian internal didasarkan
pada dua ide, yaitu merupakan tanggungjawab manajemen dan tingkat keyakinan
yang realitis atau rasional.
3.1.2 Pemisahan Fungsi-fungsi Akuntansi
Pendelegasian tanggung jawab fungsi akuntansi kepada controller dan
fungsi keuangan ke tangan bendahara. Dalam perusahaan besar, tugas setiap
subfungsi biasanya didelegasikan kepada asisten staf atau ke departemen.
1

IV

3.1.3 Fungsi Audit Internal


Audit internal bertugas memonitor dan mengevaluasi kesesuaian dengan
kebijakan dan prosedur organisasi. Audit internal merupakan aktivitas penilaian
yang independen dalam sebuah organisasi.
Akuntansi dan Teknologi Informasi
4.1 Fungsi Sistem Informasi
Fungsi sistem informasi bertanggung jawab atas pemrosesan data. Pemrosesan
data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling mendasar di setiap
organisasi.
4.1.1 Lokasi Organisasi
Pentingnya posisi fungsi sistem informasi dalam organisasi tergantung pada
pentingnya aplikasi komputer dalam suatu organisasi. Jika aplikasi komputer
yang diterapkan lintas fungsi dan anggaran sistem komputer semakin meningkat,
maka peran fungsi sistem informasi dalam organisasi juga akan cenderung
meningkat.
4.1.2 Spesialisasi Fungsional
Struktur departemen sistem informasi yang paling lazim adalah fungsi yaitu
pemberian wewenang dan tanggung jawab berdasarkan area keahlian teknis
setiap staf. Departemen sistem informasi dibagi menjadi lima fungsi utama:
analisis sistem, pemrograman, operasi, technical support, dan user support.
4.2 Komputer Pengguna Akhir
Komputasi pengguna akhir (EUC) adalah penggunaan computer pada pengguna
akhir. Pengguna akhir menjalankan sendiri aktivitas pemrosesan informasi dengan
perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya professional yang disediakan oleh
organisasi.
4.3 Teknologi Respons Cepat
Sistem respon-cepat esensial demi terwujudnya total quality performance
(TQP) dalam bisnis. TQP merupakan satu filosofi bahwa setiap orang harus melakukan
hal yang benar dengan cara yang benar sejak pertama kali. TOP menuntut produksi
yang berkualitas tinggi, efisiensi operasional, dan perbaikan yang berkelanjutan.
Electronic data interchange (EDI) berperan untuk mewujudkan sistem respons-cepat.
Akuntan dan Pengembangan Sistem
Dalam aktivitas pengembangan sistem, diharapkan akuntan dan auditor dapat bertindak
secara profesional. Akuntan dapat menjalankan aktivitas pengambangan sistem baik untuk
perusahaan mereka sendiri ataupun untuk perusahaan lain, dalam hal mereka memiliki posisi
sebagai konsultan.
5.1 Karakteristik Pengembangan Sistem
Sebuah proyek pengembangan sistem biasanya terdiri dari 3 fase, yaitu: Analisis
Sistem, Desain Sistem dan Implementasi Sistem.
5.2 Cetak Biru Bisnis
Dengan cetak biru proses bisnis, perusahaan menggunakan cetak biru standar
industri atau yang berlaku umum, dan bukannya mendesain sendiri perusahaannya.
Banyak perusahaan memilih cetak biru karena cetak biru lebih efektif dan efisien
daripada mendesain sendiri sistem mulai dari nol.
5.3 Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan Sistem
Manajemen, pengguna, dan personel sistem terlibat dalam perancangan dan
operasi suatu sistem informasi. Faktor teknis, perilaku, situasi, dan personel semuanya
harus dipertimbangkan. Kegagalan mempertimbangkan semua hal tersebut dapat
menyebabkan output sistem tidak digunakan oleh pengguna, bahkan sekalipun sistem
tersebut secara teknis baik.
2

Anda mungkin juga menyukai