Kelajuan (v) =
Ada 2 jenis gerak lurus, yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
1.
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan
atau kelajuan tetap.
s=vxt
Keterangan:
s = jarak tempuh (m)
v = kelajuan (m/s)
t = waktu tempuh (s)
kemiringan () = kelajuan
v =
s
t
Contoh soal
1. Sebuah mobil melaju dengan besar kecepatan tetap, yaitu 60 km/jam. Hitunglah jarak yang ditempuh mobil
setelah bergerak 4 jam.
Penyelesaian
Diket : v = 60 km/jam
t = 4 jam
Ditanya : s =
Jawab
v=
s
t
s=vxt
= 60 km/jam x 4 jam
= 240 km
Kelajuan rata-rata (
v =
v )
s
t
Dimana:
v =
Ditanya :
Jawab
v =
s
t
s 1+ s2 + s3
t 1 +t 2+ t 3
20+ 40+240
5+10+60
300
75
= 4 m/s
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan
kecepatan yang berubah secara teratur (percepatan tetap).
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dibedakan menjadi dua, yaitu GLBB dipercepat beraturan dan GLBB
diperlambat beraturan.
a. GLBB dipercepat beraturan
contoh : gerak benda jatuh bebas dan gerak benda menuruni bidang miring
Gerak lurus dipercepat beraturan adalah gerak lurus yang besar kecepatannya selalu bertambah secara
beraturan setiap selang waktu tertentu.
Pertambahan kecepatan ini disebut percepatan. Menurut SI, satuannya m/s2.
Kemiringan () = percepatan
a=
v v t v 0
=
t t t t 0
Dimana:
a = percepatan gerak (m/s2)
v = perubahan kecepatan (m/s)
v0 = besar kecepatan awal (m/s)
vt = besar kecepatan akhir (m/s)
t = selang waktu (s)
Adapun besar perpindahan setelah t satuan waktu dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
s = v0 t +
1
2
vt
s = v0 t +
1
2
att
s = v0 t +
1
2
at2
1
2
s=
at2
Contoh soal
1. Sebuah kereta api yang mula-mula berhenti, kemudian bergerak dengan percepatan 4 m/s2. Hitunglah:
a. Kecepatan kereta api setelah bergerak 4 s.
b. Jarak yang ditempuh setelah bergerak 4 s pertama.
Penyelesaian
Diket
: a = 4 m/s2
v0 = 0 m/s (karena tidak bergerak/diam)
t =4s
Ditanya
: a. vt =
b. st =
Jawab
a.
a=
v t v 0
t
vt = v0 + at
= 0 + 4 m/s2 x 4 s
= 16 m/s
b.
st = v0 t +
1
2
=0x4s+
at2
1
2
x 4 m/s2 x (4 s)2
= 0 + 32 m
st = 32 m
2.
Sebuah mobil bergerak dengan besar kecepatan 12 m/s. Kemudian, mobil itu direm secara teratur sehingga
berhenti setelah 4 s dari pengereman. Hitunglah jarak yang ditempuh mobil dari mulai direm sampai
berhenti.
Penyelesaian
Diket
: v0 = 12 m/s
vt = 0 (mobil berhenti)
t =4s
Ditanya
: st =
Jawab
vt = v0 + at
0 = 12 m/s + a x 4 s
a=
12 m/s
4s
st = v0 t +
1
2
at2
= 12 m/s x 4 s +
1
2
x ( 3 m/s2) x (4 s)2
= 48 m 24 m
= 24 m
Jadi, jarak yang ditempuh mobil itu adalah 24 m.
Gerak Vertikal
Gerak benda ke atas atau ke bawah merupakan gerak dengan percepatan tetap. Percepatan tersebut adalah
percepatan gravitasi bumi dan diberi symbol g. Arah percepatan gravitasi bumi selalu vertical ke bawah
(negative). Akibatnya, pada saat benda bergerak ke atas, benda melakukan gerak diperlambat beraturan.
Sebaliknya,saat bergerak ke bawah, benda melakukan gerak dipercepat beraturan.
Pada saat benda dilempar vertical ke atas, kecepatan benda berangsur-angsur berkurang sampai pada tinggi
maksimum benda akan berhenti (vt = 0). Kemudian, benda berbalik arah ke bawah sebagai gerak benda jatuh bebas
(gerak vertical ke bawah tanpa kecepatan awal, v0 = 0).
Pada gerak vertical berlaku gerak lurus berubah beraturan dengan arah percepatan gravitasi selalu ke bawah (a = g). Pada saat benda mencapai tinggi maksimum, vt = 0 sehingga:
vt = v0 + at
0 = v0 gt
t=
v0
g
hm = v0
1
2
a t2
v0 1
g 2
v0
g
( )
2
1 v0
hm =
2 g
Besar percepatan gravitasi bumi g disini sekitar 9,8 m/s2 atau dibulatkan menjadi 10 m/s2.
Pada gerak vertical berlaku ketentuan sebagai berikut.
1. Percepatan benda pada gerak vertical (a = - g).
2. Benda dikatakan jatuh bebas apabila kecepatan awal v0 = 0.
3. Pada saat benda mencapai tinggi maksimum, besar vt = 0.
4. Saat benda mencapau tanah kembali berlaku vt = - v0.
Contoh soal.
1. Sebuah bola dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal 100 m/s (g = 10 m/s2).
a. Tentukan tinggi maksimum benda.
b. Tentukan waktu yang diperlukan bola untuk sampai di tanah kembali.
Penyelesaian
Diketahui : v0 = 100 m/s
g = 10 m/s2
Ditanya
: a. hm
b. t sampai di tanah kembali
Jawab
a. Saat bola mencapai tinggi maksimum, vt = 0
vt = v0 + at
vt = v0 gt (percepatan benda = - g)
0 = 100 10t
t = 10 s
waktu yang diperlukan untuk mencapai tinggi masksimum adalah t = 10 s
untuk menghitung tinggi maksimum kita gunakan persamaan
s = v0t +
hm = v0t -
1
2
2 at
1
2
2 gt
hm = (100)(10) -
1
2
2 (10)(10)
hm = 500 m
Jadi, tinggi maksimum benda adalah 500 m dari permukaan tanah.
b.
Waktu yang diperlukan bola dari saat dilempar sampai kembali ke tanah adalah t = 2 kali waktu untuk
mencapai tinggi maksimum, yaitu t = 2 x 10 sekon = 20 s.
Selain itu, dapat juga dicari dengan rumus kecepatan. Besar kecepatan bola sampai di tanah vt = - v0
vt = v0 + at
-v0 = v0 gt
2(100) = 10t
t = 20 s
atau bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang mengenainya sama denagn nol. Keadaan benda seperti ini
dikatakan dalam keadaan keseimbangan.
Secara umum, resultan beberapa gaya yang segaris kerja dapat ditulis dalam bentuk:
R = F1 + F2 + +Fn ; (n = banyaknya gaya)
Resultan untuk gaya-gaya yang saling tegak lurus dapat ditentukan melalui teori Pythagoras.
R2 = F12 + F22
R =
2
1
+ F22
Serangkaian tiga angka, dalam rumus tersebut (F1, F2, R), yang memenuhi teori Pythagoras dikenal dengan nama
triple Pythagoras. Angka-angka itu antara lain (3, 4, 5); (6, 8, 10); (5, 12, 13).
Contoh soal
1. Tiga buah gaya, masing-masing 15 N, 10 N, dan 5 N bekerja pada sebuah benda. Gaya kedua berlawanan arah
dengan gaya pertama dan ketiga. Tentukan: resultan ketiga gaya tersebut dan arah gerak benda!
Penyelesaian
F1
F3
F2
R1
F2
R
F1 dan F3 searah sehingga resultannya
R1 =F1 + F3
= 15 N + 5 N
= 20 N
R1 dan F2 berlawanan arah, resultannya R = R1 F2
= 20 N 10 N
= 10 N
Karena resultan R 0, benda bergerak searah dengan R ( ke kiri).
2.
Sebuah benda ditarik dengan dua buah gaya yang saling tegak lurus, masing-masing 30 N, dan 40 N.
Tentukanlah resultan gaya dan arah gerak benda!
Penyelesaian
R
30 N
Benda
40 N
2500
= 50 N (resultan gaya)
(arah gerak searah dengan vektor R)
Hukum Newton
Ilmu yang mempelajari gerak benda dengan memperhatikan penyebabnya disebut dinamika. Adapun ilmu yang
mempelajari gerak benda tanpa memperhatikan penyebabnya disebut kinematika. Dasar dinamika adalah hukum
Newton.
a. Hukum I Newton
Bunyi hukum I Newton setiap benda selalu dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan selama tidak
ada gaya luar yang mengubahnya.
Secara matematis dituliskan F = 0
Hukum I Newton atau sering disebut hukum kelebaman.
Peristiwa sehari-hari yang berkaitan dengan hukum I Newton adalah ketika kita berdiri dalam bus yang sedang
melaju kencang, tiba-tiba bus direm, para penumpang akan terdorong ke depan. Demikian juga saat tiba-tiba bus
dipercepat (di gas), para penumpang terlempar ke belakang.
b.
Hukum II Newton
Hukum II Newton dapat dituliskan sebagai berikut: percepatan yang terjadi pada sebuah benda berbanding
lurus dan searah dengan resultan gaya yang mengenainya dan berbanding terbalik dengan massanya.
Secara matematis dituliskan :
a=
F
m
atau
dimana:
a
= percepatan (m/s2)
F
= gaya total (N)
m = massa benda (kg)
F = m.a
catatan:
Jika a = 0 maka F = 0. Hal ini berarti jika tidak ada gaya luar yang mengenainya, benda berada dalam keadaan
diam, atau bergerak lurus beraturan. Benda yang demikian disebut dalam keadaan seimbang. Keadaan seperti ini
sesuai dengan hukum kelebaman benda (hukun I Newton). Dengan kata lain, hukum II Newton merupakan
kondisi khusus hukum I Newton.
Contoh soal
1. Sebuah benda bermassa 2 kg dikenai gaya sehingga bergerak dengan percepatan 2 m/s 2. Tentukanlah
percepatan yang terjadi jika gaya itu bekerja pada benda bermassa 1 kg dan 4 kg.
Penyelesaian
Diket
: m = 2 kg
a = 2 m/s2
Ditanya : a. Jika m = 1 kg
b. Jika m = 4 kg
Jawab
Besar gaya ditentukan dengan rumus
F = m. a
= 2 kg X 2 m/s2
= 4 kg. m/s2 = 4 N
a. Jika m = 1 kg
b.
a=
F
m
4
1
= 4 m/s2
Jika m = 4 kg
a=
F
m
4
4
= 1 m/s2
c.
Berat benda
Berat benda dituliskan dengan rumus:
w=m.g
dimana:
w = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Contoh soal:
Massa seorang astronaut adalah 70 kg. Berapa berat astronaut di bumi dan di bulan jika percepatan
gravitasi bumi 9,8 m/s2 dan percepatan gravitasi bulan 1,6 m/s2?
Penyelesaian
Berat di bumi
w=m.g
= 70 X 9,8
= 686 N
Berat di bulan
w=m.g
= 70 X 1,6
= 112 N
e.
10
Gaya gesekan
Pada dua buah benda yang bergesekan selalu terdapat gaya yang disebut gaya gesekan. Arah gaya
gesekan berlawanan dengan arah gerak benda. Oleh karena itu, gaya gesekan sering disebut gaya
hambat. Gaya gesekan termasuk gaya sentuh. Hal ini disebabkan gaya gesekan hanya dapat timbul jika
dua buah permukaan benda bersentuhan. Gaya yang menahan agar benda tetap diam itulah yang disebut
dengan gaya gesekan.
Besar gaya yang menahan gerakan benda pada saat awal-awal gerakan dinamakan gaya gesekan statis
(fs).
Jadi, saat benda ditarik gaya gesekan sudah bekerja, makin lama gaya gesekan makin besar dan
mencapai puncaknya saat benda mulai akan bergerak sehingga besar gaya gesekan statis dimulai dari 0
sampai maksimum.
0 fs fs maksimum
Gaya gesekan pada saat benda dalam keadaan bergerak dinamakan gaya gesek kinetis fk. Gaya gesekan
statis selalu lebih besar disbanding gaya gesekan kinetis.
Besar gaya gesekan berbanding lurus dengan gaya normal.
fN
f = N
Untuk gaya gesekan statis berlaku persamaan
fs s . N
Pada gaya gesekan kinetis
fk = k . N
dimana
N = gaya normal
s = koefisien gesekan statis
k = koefisien gesekan kinetis
11
B. Energi Mekanik
Energi yang dimiliki benda karena ketinggian dinamakan Energi Potensial Gravitasi (Ep), yang besarnya
bergantung pada massa dan ketinggian benda. Secara matematis dirumuskan,
Ep = m . g . h
12
Keterangan:
Ep
m
g
h
Energi yang dimiliki benda karena gerakan dinamakan energi kinetic (Ek). Besarnya dirumuskan,
Ek =
1
2
m . v2
Keterangan:
Ek
= energi kinetik (joule)
V
= kecepatan (m/s)
Energi mekanik adalah jumlah energi dalam sistem mekanis, jadi terdapat interaksi antara energi potensial
(posisi) dan energi mekanik (gerak) sehingga menjadi energi yang tetap. Persamaannya,
Energi mekanik = energi potensial + energi kinetic
Kemudian, pernyataan tentang jumlah energi potensial dan kinetik benda yang tetap dikenal sebagai hukum
kekekalan energi mekanik. Dengan demikian dapat ditulis,
Em = Ep + Ek
Em = m . g . h +
1
2
m . v2
Karena energi bersifat kekal, hukum kekekalan energi mekanik benda dapat dirumuskan,
Em1 = Em2
m . g . h1 +
Keterangan:
m
g
h1, h2
v1, v2
1
2
m . v12 = m . g . h2 +
1
2
m . v22
Contoh soal
Sebuah benda bermassa 0,1 kg dijatuhkan dari ketinggian 10 m (g = 10 m/s2).
a. Berapa energi potensial dan energi kinetik benda mula-mula?
b. Berapa energi potensial dan energi kinetik benda saat menyentuh lantai?
c. Berapa energi potensial, energi kinetik dan kecepatan benda saat berada pada ketinggian 5 m?
d. Berapa kecepatan benda saat menyentuh lantai?
Penyelesaian
Diketahui: m = 0,1 kg
h = 10 m
g = 10 m/s2
v0 = 0 m/s (benda jatuh bebas)
13
Jawab:
a. Pada keadaan mula-mula (h = 10 m, v0 = 0 m/s)
Ep = m . g . h
= 0,1 kg x 10 m/s2 x 10 m
= 10 joule
Jadi, pada keadaan awal benda mempunyai energi potensial 10 joule dan energi kinetiknya 0 (karena v0 =
nol). Pada saat itu, energi mekaniknya Em = Ep = 10 joule
b. Pada saat menyentuh lantai (h = 0 m)
Karena h = nol, energi potensialnya juga nol. Hal itu berarti, seluruh energi potensial berubah menjadi
energi kinetik. Jadi saat menyentuh lantai Ek = 10 joule. Pada saat itu energi mekaniknya Em = Ek = 10 joule
c. Pada saat mencapai ketinggian 5 m
Ep = m . g . h
= 0,1 x 10 x 5
= 5 joule
Karena besar energi mekanik selalu tidak berubah, energi kinetik dapat dicari, yaitu
Em = Ep + Ek
Ek = Em Ep (dibalik)
Ek = 10 joule 5 joule
= 5 joule
Besar kecepatan benda saat itu adalah
d.
Ek =
1
2
m . v2
5J =
1
2
x 0,1 x v2
v2
= 100
100
= 10 m/s
Jadi, pada saat mencapai ketinggian 5 m benda
mempunyai Ep = 5 joule, Ek = 5 joule, Em = 10 joule dan
kecepatan (v) = 10 m/s
Besar kecepatan benda saat menyentuh lantai dapat
dicari dengan menggunakan hukum kekekalan mekanik
Em awal = Em akhir
m.g.h+0=
1
2
m v2 + 0
v2
=2.g.h
2. g . h
2 x 10 x 10
= 10
m/s
B. USAHA
Dalam ilmu pengetahuan alam, usaha adalah hasil kali antara gaya dan perpindahan.
14
Suatu gaya dapat dikatakan melakukan usaha jika gaya tersebut menyebabkan perpindahan benda itu. Secara
matemati, hubungan antara usaha, gaya, dan perpindahan dapat dirumuskan,
W=F.s
Keterangan:
W = usaha (joule/kg m2/s2)
F = gaya (newton)
s = jarak perpindahan (m)
Jika gaya yang bekerja pada benda lebih dari satu, usaha yang dikerjakan benda merupakan hasil resultan gaya-gaya
tersebut.
F
1
F
2
Contoh soal:
1. Sebuah kotak kayu yang terletak di lantai dasar didorong dengan gaya 40 N. Kotak itu bergeser sejauh 2 m.
Hitung usaha yang dilakukan oleh gaya itu.
Penyelesaian:
Diketahui:
F = 40 N
s =2m
W = ?
Jawab:
W =F.s
= 40 N x 2 m
W = 80 Joule
Jadi, usaha yang dilakukan terhadap kotak adalah 80 joule.
2.
15
Indra dan Ratno melakukan tarik tambang. Indra menarik ke kiri dengan gaya 300 N dan Ratno menarik ke
kanan dengan gaya 250 N. Jika kedua anak itu bergeser sejauh 4 m, berapakah usaha yang dilakukannya?
Penyelesaian:
Diketahui:
F1 = 300 N (ke kiri)
F2 = 250 N (ke kanan)
s =4m
W = ?
Usaha yang dilakukan Indra
W1 = F1 . s
*Cara lain
W = (F1 + F2)
= (-300) N x 4 m
= (-300 + 250) N x 4
m
W1 = -1200 joule
= -200 joule
Usaha yang dilakukan Ratno
W2 = F2 . s
= 250 N x 4 m
W2 = 1000 joule
Jumlah usaha yang dilakukan oleh Indra dan Ratno
W = W1 + W2
= -1200 joule + 1000 joule
= -200 joule (arah pergeseran ke kiri/Ratno menang tarik tambang)
Jadi, kedua anak itu melakukan usaha 200 joule ke kiri.
Usaha yang terjadi jika arah gaya tegak lurus dengan arah perpindahan dapat dijelaskan pada skema gerak
jatuh bebas benda pada gambar dibawah ini,
Adapun hubungan antara usaha dan energi
kinetik dapat ditulis dalam bentuk rumus,
1
2
m . v22
= Ek2 Ek1
= Ek akhir Ek awal
1
2
m . v21
Contoh soal:
Sebuah bola bermassa 0,5 kg dijatuhkan dari
ketinggian 5 m. Hitunglah,
a. Kecepatan bola saat menyentuh tanah
b. Usaha pada bola.
Penyelesaian
Diketahui
m
= 0,5 kg
h
=5m
v1, W = ?
Jawab:
a. Kecepatan bola saat menyentuh tanah
Berdasarkan hukum kekekalan energi mekanik kalian peroleh energi potensial bola di titik tertinggi sama
dengan energi kinetik bola saat menyentuh tanah (lantai).
m.g.h =
1
2
m . v2
v2
=2g.h
Dengan mengambil nilai g = 10 m/s2 dan h = 5 m maka diperoleh
v2 = 2 x 10 m/s2 x 5 m
= 100 m2/s2
v = 10 m/s.
Jadi, kecepatan bola saat menyentuh tanah adalah 10 m/s
b. Usaha pada bola
W = Ep awal Ep akhir (Ep akhir = nol)
W = m . g . h = 0,5 kg x 10 m/s2 x 5 m = 25 joule
16
1
2
m . v2 =
1
2
C. PESAWAT SEDERHANA
1.
Tuas
Dengan tuas, beban berat dapat dipindahkan lebih mudah. Istilah dalam tuas diantaranya titik beban ( w),
titik kuasa (F), titik tumpu, lengan beban (lw), lengan kuasa (lF) dan O titik tumpu tuas.
Pada tuas, hubungan antara beban, kuasa, lengan beban dan lengan kuasa dapat ditulis dalam rumus
berikut.
FlF = WlW
Adapun tingkat kemudahan melakukan usaha yang diberikan tuas disebut keuntungan mekanis (KM).
rumusnya,
KM =
w
F
= lF/lW
Contoh soal
Seorang siswa ingin menggeser sebuah batu bermassa 100 kg. Siswa itu mempunyai tongkat spanjang 1,5
m. Jika dia meletakkan penumpu 50 cm dari batu, berapa gaya kuasa yang diperlakukan untuk menggeser
batu? (g = 10 m/s2)
Penyelesaian
Diketahui: m = 100 kg lw = 0,5 m
g = 10 m/s2 lF = 1,5 m 0,5 m = 1 m
F = .?
Ditanyakan:
Jawab:
FlF = wlw
F
100 x 10 x 0,5
1
= 500 N
w
F
100 x 10
500
=2
Jadi, untuk menggeser batu siswa memerlukan gaya kuasa tidak kurang dari 500 N
Ada 3 jenis tuas menurut letak kuasa (F), titik tumpu (O) dan beban (w), diantaranya dijelaskan pada
gambar dibawah,
17
dan contohnya,
2.
18
Katrol
Berdasarkan susunannya katrol dapat dibedakan menjadi katrol tetap, katrol bergerak, dan sistem katrol
a. Katrol tetap
Katrol tetap memiliki KM = 1
b. Katrol bergerak
Katrol ini memiliki KM = 2
c. Sistem katrol (Katrol gabungan)
Susunan katrol yang terdiri dari katrol tetap dan katrol bergerak.
3.
Bidang Miring
Bidang miring ialah sebuah pesawat sederhana yang digunakan untuk memudahkan pemindahan suatu
beban ke tempat yang lebih tinggi, dengan cara mendorong beban daripada dengan mengangkat beban itu.
Rumus yang berlaku dalam bidang miring diantaranya,
w . h = F . s atau F = w .
h
s
F=m.g.
h
s
Keterangan,
F = gaya (Newton)
m = massa beban (kg)
g = percepatan gravitasi (10 m/s2)
h = tinggi bidang miring
s = panjang bidang miring
4.
19
Roda Gigi
Roda gigi ditemukan pada sepeda dan mesin-mesin industri. Beberapa prinsip kerja roda gigi dibantu oleh
rantai, usaha yang dikerjakan pada pedal akan dipindah ke gir roda belakang melalui rantai.