Anda di halaman 1dari 66

WS Persiapan Dokumen Akreditasi

Slide

STANDAR
PP - PAB
Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
KARS, Nico A. Lumenta

PP

Bab PELAYANAN PASIEN

Pemberian pelayanan untuk


semua pasien
Pelayanan pasien risiko tinggi dan
penyediaan pelayanan risiko tinggi
Makanan dan terapi nutrisi
Pengelolaan rasa nyeri
Pelayanan pada tahap terminal
(akhir hidup)
22 STANDAR 74 ELEMEN PENILAIAN
KARS, Nico A. Lumenta

BAB 4. PELAYANAN PASIEN (PP)

Eleme
n
No Standar Penilai

an
1 PP.1
3
2 PP.2
3
3 PP.2.1
7
4 PP.2.2
4
5 PP.2.3
2
6 PP.2.4
2
7 PP.3
3
8 PP.3.1
2
9 PP.3.2
2
10 PP.3.3
2
KARS, Nico A. Lumenta
11 PP.3.4
3

12 PP.3.5
3
13 PP.3.6
2
14 PP.3.7
2
15 PP.3.8
6
16 PP.3.9
2
17 PP.4
5
18 PP.4.1
5
19 PP.5
4
20 PP.6
4
21 PP.7
3
22 PP.7.1
5
22
Std
74 EP
3

BAB 4. PELAYANAN PASIEN (PP)


GAMBARAN UMUM
Tujuan utama pelayanan kesehatan RS adalah
pelayanan pasien.
Penyediaan pelayanan yg paling sesuai di suatu RS
untuk mendukung dan merespon terhadap setiap
kebutuhan pasien yang unik, memerlukan
perencanaan dan koordinasi tingkat tinggi.
Ada beberapa aktivitas tertentu yg bersifat dasar
bagi pelayanan pasien. Untuk semua disiplin yang
memberikan pelayanan pasien, aktivitas ini
termasuk
Perencanaan dan pemberian asuhan kepada
setiap/masing-masing pasien;
Pemantauan pasien untuk mengetahui hasil
asuhan pasien;
KARS, Nico A. Lumenta
4

Banyak dokter, perawat, apoteker, terapis rehabilitasi,


dan praktisi jenis yan kes lain melaksanakan aktivitas
tersebut.
Masing-masing praktisi pelayanan kesehatan
mempunyai peran yang jelas dalam asuhan pasien.
Peran tersebut ditentukan oleh lisensi, kredensial,
sertifikat, UU dan peraturan, ketrampilan (skill) khusus
individu, pengetahuan dan pengalaman, juga kebijakan
RS atau uraian tugas.
Sebagian pelayanan bisa dilaksanakan oleh pasien,
keluarganya, atau pembantu pelaksana asuhan lainnya
yg terlatih.
Standar Asesmen Pasien (AP, Kelompok I Bab 3) yg
menguraikan dasar pemberian asuhan, suatu rencana
untuk masing-masing pasien berdasarkan asesmen atas
kebutuhannya. Asuhan tersebut dapat berupa upaya
pencegahan, paliatif, kuratif, atau rehabilitatif, termasuk
anestesia, tindakan bedah, pengobatan, terapi suportif,
atau kombinasinya.
KARS, Nico A. Lumenta
5
Suatu rencana pelayanan pasien tidak cukup untuk

PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN

*Standar PP.1 Kebijakan & prosedur dan


UU dan peraturan yg berlaku mengarahkan
asuhan yg seragam bagi semua pasien.
Elemen Penilaian PP.1
1. Para pimpinan RS bersepakat utk memberikan proses
pelayanan yg seragam.(lih.juga APK.1.1; AP.4, EP
1; dan PAB.2, EP 1)
2. Kebijakan & prosedur memandu pemberian
pelayanan yg seragam sesuai dg UU & peraturan
terkait.
3. Pemberian pelayanan yg seragam memenuhi
Maksud dan Tujuan ad a) s/d ad e) tersebut
diatas. (lih.juga PAB.3,
EP 1)
KARS, Nico A. Lumenta
6

M&T:
Asuhan pasien yang seragam terefleksi sebagai berikut
dalam :
a. Akses untuk asuhan dan pengobatan, yang memadai,
tidak tergantung atas kemampuan pasien untuk
membayar atau sumber pembiayaan.
b. Akses untuk asuhan dan pengobatan, serta yang
memadai, yang diberikan oleh praktisi yang
kompeten tidak tergantung atas hari-hari tertentu
atau waktu tertentu 3-24-7.
c. Ketepatan (acuity) mengenali kondisi pasien
menentukan alokasi sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
d. Tingkat asuhan yang diberikan kepada pasien
(misalnya pelayanan anestesia) sama di seluruh
rumah yg
sakit.
ebutuhan
sama (Plan) implementasi plan yg sam
e. Pasien dengan
kebutuhan
asuhan keperawatan
yang
eperawatan,
Medis
KARS, Nico A. Lumenta
7
sama menerima asuhan keperawatan yang

*Standar PP.2 Ada prosedur untuk


mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
asuhan yg diberikan kepada setiap pasien.
Elemen Penilaian PP.2
1. Rencana asuhan diintegrasikan dan
dikoordinasikan di antara berbagai unit kerja & yan
(lih.juga APK.2, EP 3)
2. Pemberian asuhan diintegrasikan dan
dikoordinasikan di berbagai unit kerja & yan
3. Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan atau
diskusi lain
ttg kerjasama
dicatat dalam
rekam
Integrasi
& koordinasi
Asuhan
:
medis pasien.
I. Asesmen
a) Pengumpulan info
b) Analisis
c) Rencana
KARS, Nico A. Lumenta
II. Implementasi
Rencana8

*Standar PP.2 M & T :


Pengintegrasian dan koordinasi aktivitas asuhan
pasien menjadi tujuan agar menghasilkan proses
asuhan yang efisien
Pimpinan menggunakan perangkat dan teknik agar
dapat mengintegrasikan dan mengkoordinasi lebih
baik asuhan pasien.
Contoh asuhan secara tim, ronde pasien multi
departemen, kombinasi bentuk perencanaan asuhan,
rekam medis pasien terintegrasi, manager
kasus/case manager
Rekam medis pasien memfasilitasi dan
menggambarkan integrasi dan koordinasi
asuhan.
KARS, Nico A. Lumenta

*Standar AP.4 Staf medis, keperawatan dan staf


lain yg bertangg-jwb atas yan pasien, bekerja
sama dlm menganalisis dan mengintegrasikan
asesmen pasien.
M & T :..Manfaatnya akan besar bagi pasien, apabila
staf yang bertangg-jwb atas pasien bekerja sama
menganalisis temuan pada asesmen dan
mengkombinasikan informasi dalam suatu gambaran
komprehensif dari kondisi pasien. Dari kerja sama ini,
kebutuhan pasien di identifikasi, ditetapkan urutan
kepentingannya, dan dibuat keputusan pelayanan.
Integrasi dari temuan ini akan memfasilitasi koordinasi
pemberian pelayanan
..Pada pasien dengan kebutuhan yang kompleks
kebutuhannya yang tidak jelas, mungkin diperlukan
pertemuan formal tim pengobatan, rapat kasus dan
KARS,
Nico A. Lumenta diikut sertakan
10
ronde pasien. Pasien,
keluarga
dalam

Model Patient Centered Care


(Interdisciplinary Team Model Interprofessional Collaboration)
DPJP
Perawat
Clinical/Team
Leader
Review Asuhan
Secara kolaboratif
melakukan sintesa
& integrasi asuhan
pasien

Fisio
terapis

Apoteker

Pasien ,

Keluarga

Radio
grafer

Ahli
Gizi
Analis

Lainnya

1. Patient Centered Care (PCC) Pasien adalah pusat pelayanan, Pasien


adalah bagian dari tim
2. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) diposisikan di sekitar pasien, dgn
kompetensi yg memadai, sama pentingnya pada kontribusi profesinya, tugas mandiri, delegatif,
kolaboratif, merupakan model Tim Interdisiplin
3. Peran & fungsi DPJP : sebagai Clinical Leader, melakukan Review, Sintesa ,
KARS, Nico
A. Lumentapasien, Koordinasi (dapat oleh PPA lain)
11
Integrasi
asuhan
4. PCC merupakan pendekatan modern, inovatif, sudah menjadi trend global dalam
pelayanan RS

PCC dan Asuhan Terintegrasi


DPJP :
o Team Leader, Kerangka asuhan medis, Koordinasi,
Review asuhan, Mengintegrasikan asuhan pasien
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) lainnya :
o Perawat, Apoteker, Ahli Gizi, Fisioterapis, dll : tugas
profesi ybs tugas delegatif, tugas kolaboratif,
tugas mandiri
Case Manager/ Manajer Pelayanan Pasien :
o Menjaga kontinuitas pelayanan selama di RS dan
setelah pulang/follow-up
o Manajemen kendali mutu dan biaya
o Kolaborasi dgn PPA dan Pemangku kepentingan
lainnya
KARS, Nico A. Lumenta

12

Ringkasan Ciri Pokok PCC


1.Pasien = Pusat dalam proses asuhan
pasien (patient care) PCC Patient
Centered Care
2.Konsep inti PCC : Martabat & Respek,
Informasi, Partisipasi, Kolaborasi
3.Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
diposisikan mengelilingi Pasien
4.PPA Tim Interdisiplin, dgn kompetensi
memadai, termasuk Interproffesional
Competency, dgn Kolaborasi
Interprofesional (Interproffesional
Collaboration), memberikan kontribusi
profesinya yg setara
KARS Dr.Nico Lumenta
5.PPA : tugas mandiri,
delegatif dan

Ringkasan Ciri Pokok PCC


7.PPA menghormati dan responsif
terhadap pilihan, kebutuhan & nilai-nilai
pribadi Ps
8.PPA melakukan komunikasi-edukasi
lengkap & adekuat ke Pasien-Keluarga
sehingga paham secara komprehensif &
adekuat
9.Pasien & keluarga adalah Mitra PPA
bagian dari tim : mereka ikut memilih
alternatif ikut merasa memiliki
keputusan ikut bertanggungjawab
10.Keputusan klinis diproses berdasarkan
juga nilai-nilai pasien Personalized
KARS Dr.Nico Lumenta
Care

Proses Asuhan Pasien


1

2 blok Patient
kegiatan

Care

S
O
A
P

(Skrining, Periksa Pasien)

1. Pengumpulan Informasi : Anamnesa,


pemeriksaan, pemeriksaan lain / penunjang,
dsb
2. Analisis informasi : dihasilkan
Diagnosis / Problem / Kondisi,
identifikasi Kebutuhan Yan Pasien
3. Susun Rencana Pelayanan/Care Plan :
untuk memenuhi Kebutuhan Yan
Pasien

(IAP)

Asesmen
Ulang

Profesinal Pemberi Asuhan


(PPA)

Asesmen Pasien

* Implementasi Rencana

*Monitoring
KARS, Nico A. Lumenta

(IM)
15

(Mei 2014)

Contoh : Kebijakan Pelayanan Pasien


Elemen-elemen

Dala
kont m
ek s
PCC

Tentang Asuhan Pasien


1. Asuhan pasien dilaksanakan berdasarkan pola Pelayanan Berfokus pada Pasien (PCC Patient Centered Care)
2. Pasien adalah pusat pelayanan dan pasien & keluarga adalah mitra dari tim interdisiplin,
asuhan diberikan berbasis kebutuhan pelayanan pasien (Std APK 1, Std AP 1, AP 1.3,
AP 1.9., AP 1.11).
3.

4.

Profesional Pemberi Asuhan (PPA) adalah mereka yang secara langsung memberikan
asuhan kepada pasien, a.l. dokter, perawat, bidan, ahli gizi, apoteker, fisioterapis, analis,
radiographer dsb.
PPA dalam PCC merupakan Tim Interdisiplin
o diposisikan di sekitar pasien
o dengan kompetensi yg memadai (Std AP 3, Std AP 1.1. EP 2, Std KPS)
o sama pentingnya / setara pada kontribusi profesinya
o masing2 menjalankan tugas mandiri, kolaboratif dan delegatif (Std PP 2.1. EP 1)
o dengan kolaborasi interprofesional yang memadai
16

5.

6.

7.

8.

PPA melaksanakan asuhan secara terintegrasi (Std AP 4, Std PP 2) Pencatatan oleh


PPA dilakukan pada lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT). (Std
PP 2, Maksud & Tujuan).
Peran DPJP dalam PCC (DPJP Std APK 2.1)
o adalah sebagai Clinical / Team Leader
o melakukan review asuhan (Std PP 2.1. EP 5)
o melakukan sintesa, koordinasi dan mengintegrasikan asuhan
Masing2 PPA memberikan Asuhan Pasien terdiri dari 2 blok proses/kegiatan (lih diagram) :
o Asesmen pasien
o Implementasi rencana, Tindakan
Asesmen pasien terdiri dari 3 langkah (IAP, lihat diagram)
o (I) Pengumpulan Informasi yaitu Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lain /
penunjang, dsb (Std AP 1)
o (A) Analisis informasi : menghasilkan kesimpulan a.l. Masalah, Kondisi, Diagnosis,
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien (Std AP 1.3., AP 1.2. EP 4)
o (P) Menyusun Rencana Pelayanan / Care Plan, untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan pasien (Rencana asuhan pada Std PP 2 EP 1, PP 2.1., Std AP 2)
o Pencatatannya dgn metode SOAP. Utk pelayanan Gizi dgn ADIME, sesuai Pedoman
Pelayanan Gizi RS, 2013 Kemkes (Std AP 1.6, Std PP 4, PP 4.1, PP 5)
17

(Mei 2014)

9. Implementasi Rencana Pelayanan, Tindakan (Pemberian asuhan pada


Std PP 2 EP 2)
10. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager (Std APK 2, Std PP 2
Maksud & Tujuan)
o Melakukan fasilitasi untuk koordinasi, komunikasi dan kolaborasi
antara pasien dan pemangku kepentingan, serta menjaga kontinuitas
pelayanan, interaksi antara MPP dan tim PPA, berbagai unit yan, yan
administrasi, perwakilan pembayar
o Menjaga kontinuitas pelayanan, termasuk pada rencana pemulangan,
edukasi yang adekuat
o Berkolaborasi dengan tim PPA
o Melakukan monitoring dan evaluasi proses-proses pelayanan dan
asuhan pasien, sehingga pasien mendapat pelayanan yang
layak/adekuat sesuai kebutuhannya

18

(Mei 2014)

T
CPP
Tanggal
Jam

Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi


Nama Pasien :
(Tepi utk)
Dokter

(Tepi utk)

Staf Klinis lainnya


S aaaa bbbbb ccccc hhhhhh vvvvvvv nbnnnnnn
10/5/13
bbbbbbbbbb ..
7.30
O ddd eeee ..
A ggggg hhhhh kkkkk
P nnnn pppppp qqqqq
8.15
S ccccc hhhhh ccccc hhhhhh vvvvvvv nbnnnnnn
bbbbbbbbbb kkkkkkkkkk..
O ddd eeee ..
A ggggg hhhhh kkkkk
P nnnn pppppp qqqqq jjjjjjjjjjjj oooooooooooo pppppppp
9.10
S Ttttt fffff ppppp kkkkkk yyyyyy
O Eee ddddd xxxxx
A Aaaaa mmmmm dddd uuuuuuu aaaaaaaa
dddddd rrrr ccc.
Dst
P Rrrrr llll hhhh wwww
(Semua PPA (Profesional Pemberi Asuhan) mencatat hasil
Nico A.disini,
Lumentasemua PPA membaca
19
asuhan / perkembanganKARS,
pasien
semua catatan)

Nama
Ttd

Prwt..

Dr..

Ahli
Gizi..

T
CPP

KARS, Nico A. Lumenta

20

Beberapa metode pencatatan asesmen

SOAP : Subjective, Objective, Assessment,


Plan
ADIME : Assessment, Diagnosis,
Intervention (+ Goals), Monitoring,
Evaluation
DART : Description, Assessment,
Response, Treatment

KARS, Nico A. Lumenta

21

*Standar PP.2.1 Asuhan kpd pasien


direncanakan &tertulisAsesmen
di rekam
medis
Carepasien.
Plan
Elemen Penilaian PP. 2.1
1. Asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh Dr
penanggung jawab pelayanan (DPJP), perawat dan
pemberi yan kes lain dalam waktu 24 jam sesudah
pasien masuk rawat inap.
2. Rencana asuhan pasien hrs individual dan
berdasarkan data asesmen awal pasien.
3. Rencana asuhan dicatat dalam rekam medis dalam
bentuk kemajuan terukur pencapaian sasaran.
4. Kemajuan yg diantisipasi dicatat atau direvisi
sesuai kebutuhan; berdasarkan hasil asesmen ulang
atas pasien oleh praktisi yan kes.
5. Rencana asuhan utk tiap pasien direview dan di
verifikasi oleh DPJP dengan mencatat
kemajuannya. (lih.juga APK.2, EP 1)
Nico A. Lumenta (lih.juga PP.2.3,
22
6. Rencana asuhanKARS,
disediakan.
Maksud
EP 5 : Dr =
Team
Leader

*Standar PP.2.2 Mereka yg diizinkan


memberikan perintah/order menuliskan
perintah ini dalam rekam medis pasien di
lokasi yg seragam.
Elemen Penilaian PP.2.2
1. Perintah harus tertulis bila diperlukan, dan
mengikuti kebijakan RS. (lih.juga MPO.4, EP 1)
2. Permintaan pem diagnostik imajing dan lab
klinis
(Kompeten)
harus disertai indikasi klinis / rasional apabila
memerlukan ekspertise.
3. Hanya mereka yg diizinkan boleh menuliskan
Plan = Perintah/permintaan
perintah.
Diberada
4. Perintah
lokasi tertentu
yg seragam di
lokasi di
tertentu
form tersendiri
rekam
medis
pasien.
Sebelumnya,
perintah tersebar
KARS, Nico A. Lumenta

23

CONTOH FORMULIR PERINTAH LISAN

NO

TGL/
JAM

ISI PERINTAH

PEMBERI
PERINTAH
(TTD)

PENERIMA
PERINTAH
(TTD)

PELAKSANA
PERINTAH
(TTD)

KET

KARS, Nico A. Lumenta

24

*Standar PP.2.2 M & T :


Aktivitas asuhan pasien termasuk pemberian
perintah
Perintah ini harus mudah diakses untuk dapat
dilaksanakan tepat waktu.
Penempatan perintah pada suatu lembar umum atau
lokasi yang seragam di rekam medis pasien
membantu terlaksananya perintah.
Perintah tertulis membantu staf untuk mengerti
kekhususan perintah, kapan harus dilaksanakan
dan siapa yang harus melaksanakan.

KARS, Nico A. Lumenta

25

*Standar PP.2.3 Prosedur yg dilaksanakan


hrs dicatat dlm rekam medis pasien.
Elemen Penilaian PP.2.3
1. Tindakan yg dilakukan harus dicantumkan dalam
rekam medis pasien.(lih.juga PP.2.1, EP 7)
2. Hasil tindakan yg dilakukan dicatat dalam rekam
medis pasien.

*Standar PP.2.4 Pasien & keluarga diberi


tahu ttg hasil asuhan dan pengobatan
termasuk kejadian tidak diharapkan.
Elemen Penilaian PP.2.4
3. Pasien & keluarga diberi informasi ttg hasil asuhan
dan pengobatan.(lih.juga HPK.2.1.1., EP 1)
4. Pasien & keluarga diberi informasi tentang hasil
Nico A. Lumenta
26
asuhan dan
yg tidak diharapkan
o pengobatan
IKPKARS,
: KTD,
K.Sentinel,
KNC,
KTC, KPC

PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN


PENYEDIAAN PELAYANAN RISIKO TINGGI

*Standar PP.3 Kebijakan dan prosedur


mengarahkan asuhan pasien risiko tinggi
dan ketentuan pelayanan risiko tinggi.

Elemen Penilaian PP.3


1. Pimpinan RS telah mengidentifikasikan pasien risiko
tinggi dan pelayanan risiko tinggi. (HPK 1.5. EP 1)
2. Pimpinan RS menggunakan proses kerjasama untuk
mengembangkan kebijakan dan prosedur yg dapat
dilaksanakan.
3. Staf sudah dilatih dan menggunakan kebijakan &
prosedur
untuk mengarahkan asuhan.
Menekan/mengurangi
RISIKO
KARS, Nico A. Lumenta

27

*Standar PP.3.1 Kebijakan & prosedur mengarahkan yan kasus


emergensi
*Standar PP.3.2
mengarahkan pemberian yan resusitasi di seluruh
unit RS. Code Blue
*Standar PP.3.3
mengarahkan penanganan, penggunaan, dan
pemberian darah dan produk darah.
*Standar PP.3.4
mengarahkan asuhan pasien yg menggunakan
peralatan bantu hidup dasar atau yang koma.
*Standar PP.3.5 mengarahkan asuhan pasien dgn penyakit menular
dan mereka yg daya tahannya diturunkan (immune-supressed)
*Standar PP.3.6 mengarahkan asuhan pasien dialisis (cuci darah)
*Standar PP.3.7 mengarahkan penggunaan alat penghalang (restraint)
& asuhan pasien yg diberi penghalang
*Standar PP.3.8 mengarahkan asuhan pasien usia lanjut, mereka yg
cacat, anak-anak dan mereka yg berisiko disiksa. (HPK 1.5. EP 2)
*Standar PP.3.9 mengarahkan asuhan pada pasien yg mendapat
kemoterapi atau terapi lain
ygNico
berisiko
tinggi.Mengurangi
KARS,
A. Lumenta
28
RISIKO !

Maksud dan Tujuan PP.3.1 s/d PP.3.9.


Kebijakan dan prosedur harus dibuat secara khusus
untuk kelompok pasien yang berisiko atau pelayanan
yang berisiko tinggi, agar tepat dan efektif dalam
mengurangi risiko terkait. Sangatlah penting bahwa
kebijakan dan prosedur mengatur:
a. bagaimana perencanaan dibuat, termasuk
identifikasi perbedaan pasien dewasa & anak2
atau keadaan khusus lain.
b. dokumentasi yang diperlukan oleh pelayanan
secara tim untuk bekerja dan berkomunikasi
secara efektif.
c. pertimbangan persetujuan khusus bila
diperlukan.
d. persyaratan pemantauan pasien
e. kompetensi atau ketrampilan yang khusus dari
KARS, Nico
A. Lumenta proses asuhan.
29
staf yang terlibat
dalam

Elemen Penilaian PP.3.1


1. Asuhan pasien GD diarahkan oleh kebijakan & prosedur
yg sesuai.
2. Pasien menerima asuhan yg konsisten dengan kebijakan
& prosedur.
Elemen Penilaian PP.3.2
3. Penggunaan tata laksana yan resusitasi yg seragam
diseluruh RS diarahkan oleh kebijakan & prosedur yg
sesuai.
4. Resusitasi diberikan sesuai dengan kebijakan &
prosedur.
Elemen Penilaian PP.3.3
5. Penanganan, penggunaan, dan pemberian darah dan
produk darah diarahkan oleh kebijakan & prosedur yg
sesuai.
6. Darah dan produk darah diberikan sesuai kebijakan &
prosedur.
Elemen Penilaian PP.3.4
KARS, Nico A. Lumenta
30
7. Asuhan pasien koma diarahkan oleh kebijakan &

Elemen Penilaian 3.5


1. Asuhan pasien dgn penyakit menular diarahkan
oleh kebijakan & prosedur yg sesuai.
2. Asuhan pasien immuno-suppressed diarahkan
oleh kebijakan & prosedur yg sesuai.
3. Pasien immuno-suppressed dan pasien dengan
penyakit menular menerima asuhan sesuai
kebijakan & prosedur.
Elemen Penilaian PP.3.6
4. Asuhan pasien dialisis diarahkan oleh kebijakan &
prosedur yg sesuai.
5. Pasien dialisis menerima yan sesuai kebijakan &
prosedur.
Elemen Penilaian PP.3.7
6. Penggunaan peralatan penghalang (restraint)
diarahkan oleh kebijakan & prosedur yg sesuai.
KARS, Nico A. Lumenta
7. Pasien dengan peralatan
penghalang 31
menerima

Elemen Penilaian PP.3.8


1. Asuhan pasien yg lemah, lanjut usia dengan
ketergantungan bantuan diarahkan oleh kebijakan &
prosedur yg sesuai.
2. Pasien yg lemah, lanjut usia yg tidak mandiri
menerima asuhan sesuai kebijakan & prosedur.
3. Asuhan pasien anak dan anak dengan
ketergantungan bantuan diarahkan oleh kebijakan
& prosedur yg sesuai.
4. Anak-anak dan anak dengan ketergantungan bantuan
menerima asuhan sesuai kebijakan & prosedur.
5. Populasi pasien dengan risiko kekerasan harus
diidentifikasi dan asuhannya diarahkan oleh
kebijakan & prosedur yg sesuai.
6. Populasi pasien yg teridentifikasi dengan risiko
kekerasan menerima asuhan sesuai kebijakan &
prosedur.
Nico A. Lumenta
32
Elemen Penilaian KARS,
PP.3.9

MAKANAN DAN TERAPI NUTRISI

14 EP skor 140

*Standar PP.4 Pilihan berbagai variasi makanan yg sesuai


dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan
klinisnya tersedia secara reguler.
Elemen Penilaian PP.4
1. Makanan atau nurtisi yg sesuai untuk pasien, tersedia secara
reguler
2. Seblm memberi makan pasien, semua pasien Rawat Inap
telah memesan makanan & dicatat
3. Pesanan didasarkan atas status gizi dan kebutuhan pasien
4. Ada brmacam variasi pilihan makanan bg pasien konsisten
dgn kondisi & yan nya
5. Bila keluarga menyediakan makanan, mereka diberikan
edukasi tentang pembatasan diet pasien
KARS, Nico A. Lumenta

33

Pelayanan Gizi
Area Instalasi Gizi
Penerimaan
Bahan

Pasien
Baru/Lama

Ruangan Pasien

Proses
Penyimpanan
Menyiapkan
Kering-Basah
makanan

Distribusi

Penetapan
Diit

Penyajian

Proses
Pemesanan
Edukasi

KARS, Nico A. Lumenta

34

*Standar PP.4.1 Penyiapan makanan,


penanganan, penyimpanan dan
distribusinya, aman & memenuhi UU,
peraturan & praktek terkini yg berlaku.
Elemen Penilaian PP.4.1
1.Makanan disiapkan dgn cara mengurangi
risiko kontaminasi & pembusukan
2.Makanan disimpan dgn cara mengurangi
risiko kontaminasi dan pembusukan
3.Produk nutrisi enteral disimpan sesuai
rekomendasi pabrik
4.Distribusi makanan secara tepat waktu, dan
memenuhi permintaan khusus
5.Praktek penanganan memenuhi peraturan
dan perundangan
ygA. Lumenta
berlaku
KARS, Nico
35

*Standar PP.5
Pasien yg berisiko nutrisi mendapat
terapi gizi
Elemen Penilaian PP.5
1. Pasien yg pada asesmen berada pada risiko nutrisi,
mendapat terapi gizi.
2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk
merencanakan, memberikan dan memonitor terapi
gizi.(lih.juga PP.2, Maksud dan Tujuan)
3. Respon pasien terhadap terapi gizi dimonitor.
(lih.juga AP.2, EP 1)
4. Respon pasien terhadap terapi gizi dicatat dalam
rekam medisnya (lih.juga MKI.19.1, EP 5)
KARS, Nico A. Lumenta

36

*Standar AP.1.6 Pasien di skrining untuk status gizi dan


kebutuhan fungsional serta dikonsul untuk asesmen lebih
lanjut & pengobatan apabila dibutuhkan.
Elemen Penilaian 1.6
1. Staf yg kompeten (qualified) mengembangkan kriteria utk
mengidentifikasi pasien yg memerlukan asesmen
nutrisional lebih lanjut.
2. Pasien diskrining utk risiko nutrisional sebagai bagian dari
asesmen awal.
3. Pasien dgn risiko masalah nutrisional menurut kriteria
akan mendpt asesmen gizi.
4. ..
5. ..
Kriteria37 skrining
KARS, Nico A. Lumenta
6. ..

PENGELOLAAN RASA NYERI

*Standar PP.6 Pasien dibantu dalam


pengelolaan rasa
nyeri
secara
efekif.
Pasien
berhak
untuk
tidak nyeri
Elemen Penilaian PP.6
1. Berdasarkan lingkup yan yg diberikan, RS
mempunyai prosedur untuk identifikasi pasien yg
kesakitan. (lih.juga AP.1.7, EP 1 dan AP.1.8.2, EP 1)
2. Pasien yg kesakitan mendapat asuhan sesuai
pedoman pengelolaan nyeri.
3. Berdasarkan lingkup yan yg diberikan, RS
menjalankan proses untuk berkomunikasi dan
mendidik pasien & keluarga ttg rasa sakit. (lih.juga
PPK.4, EP 4)
4. Berdasarkan lingkup yan yg diberikan, RS
menjalankan proses
mendidik
staf tentang
rasa
KARS, Nico
A. Lumenta
38

Skrining & Asesmen


*Standar AP.1.7 Semua pasien Ranap dan
Rajal di skrining untuk rasa sakit dan
dilakukan asesmen apabila ada rasa nyeri.
Elemen Penilaian 1.7
1. Pasien di skrining untuk rasa sakit. (lih.juga
PP.6, EP 1)
2. Apabila diidentifikasi ada rasa sakit pada
asesmen awal, pasien dirujuk atau RS
melakukan asesmen lebih mendalam,
sesuai dengan umur pasien dan pengukuran
intensitas dan kualitas nyeri seperti
karakter, kekerapan/frekuensi, lokasi dan
lamanya.
KARS, Nico A. Lumenta
39
3. Asesmen dicatat
sedmk shg memfasilitasi

PELAYANAN PADA TAHAP TERMINAL (AKHIR


HIDUP)

*Standar PP.7 RS memberi


pelayanan
Lihat juga
Standar AP 1.9
akhir kehidupan.

Elemen Penilaian PP.7


1. Semua staf hrs diupayakan mmahami kebutuhan
pasien yg unik pada akhir kehidupan.
2. Asuhan akhir kehidupan oleh RS mengemukakan
kebutuhan pasien yg akan meninggal, sedikitnya
termasuk elemen a) s/dI.e)Asesmen
tersebut diatas.
Asesmen
3. KualitasAwal
asuhan akhir kehidupan
dievaluasi oleh
a) Pengumpulan
infostaf
Asesmen
dan keluarga
Ulangpasien.
b) Analisis
Bersama Keluarga/Pasien c) Rencana
II. Implementasi
Rencana
KARS, Nico A. Lumenta
40

*Standar PP 7 M&T

Asuhan akhir kehidupan yang diberikan rumah sakit


termasuk :
a) pemberian pengobatan yang sesuai dengan
gejala dan keinginan pasien dan keluarga;
b) menyampaikan isu yang sensitif seperti
autopsi dan donasi organ;
c) menghormati nilai yang dianut pasien, agama
dan preferensi budaya;
d) mengikutsertakan pasien dan keluarganya
dalam semua aspek pelayanan;
e) memberi respon pada masalah-masalah
psikologis, emosional, spiritual dan budaya
dari pasien dan keluarganya.
KARS, Nico A. Lumenta

41

*Standar AP.1.9 Kpd pasien yg akan


meninggal dan keluarganya, dilakukan
asesmen dan asesmen ulang sesuai
kebutuhan individual mereka
Elemen Penilaian 1.9
1. Pasien yg akan meninggal dan keluarganya
dilakukan asesmen dan asesmen ulang
untuk elemen a s/d i dalam Maksud &
Tujuan sesuai kebutuhan mrk yg
diidentifikasi.
2. Temuan dalam asesmen mengarahkan
pelayanan yg diberikan (lih. juga AP.2, EP 2)
KARS, Nico A. Lumenta

42

3. Temuan dlm asesmen didokumentasikan

*Standar AP.1.9 M&T


Asesmen dan asesmen ulang, sesuai kondisi pasien, harus
mengevaluasi :
a. Gejala seperti mau muntah dari kesulitan
pernapasan
b. Faktor-faktor yang meningkatkan dan
membangkitkan gejala fisik
c. Manajemen gejala saat ini dan hasil respon
pasien
d. Orientasi spritual pasien dan keluarga dan kalau
perlu keterlibatan kelompok agama
e. Urusan dan kebutuhan spiritual pasien dan
keluarga, seperti putus asa, penderitaan, rasa
bersalah atau pengampunan
f. Status psikososial pasien dan keluarga seperti
hubungan keluarga, lingkungan rumah yang
memadai apabila diperlukan perawatan di
rumah, cara mengatasi dan reaksi pasien dan
penyakit
pasien
Nico 7.1.
A. Lumenta
43
Padukankeluarga
dgn Stdatas
PPKARS,
7&
g. Kebutuhan dukungan atau kelonggaran

*Standar PP.7.1 Asuhan pasien dalam


proses kematian harus meningkatkan
kenyamanan dan kehormatannya.
Elemen Penilaian PP.7.1
1. Intervensi dilakukan utk mengatasi rasa nyeri dan
gejala primer atau sekunder (lih.jugta HPK.2.4,
EP 1)
2. Gejala dan komplikasi dicegah sejauh yg
dapat diupayakan (lih.juga AP.2, EP 2)
3. Intervensi dalam masalah psikososial, emosional
dan kebutuhan spritual pasien dan keluarga
dalam hal kematian dan kesedihan
4. Intervensi dalam masalah agama & budaya pasien
dan keluarga
5. (BAB
Pasien
dan
dilibatkan
dalam mengambil
4. PP)
(22keluarga
STANDAR 74
ELEMEN PENILAIAN)
KARS, Nicoasuhan
A. Lumenta
44
keputusan terhadap
(lih.juga HPK.2,
EP 1

BPELAYANAN ANESTESI DAN


A
P
BEDAH
Jumla
h EP

1
Organisasi dan manajemen
0
Pelayanan sedasi
7
Pelayanan anaestesi
1
Pelayanan bedah
8
1
6
14 STANDAR , 51 ELEMEN PENILAIAN

KARS, Nico A. Lumenta

45

BAB PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)

N
o

1
2
3
4
5

Standa Elemen
r
Penilaia

n
4
PAB.1
6
PAB.2
7
PAB.3
4
PAB.4
2
PAB.5
PAB.5.
2
6 1
PAB.5.
3
7 2
KARS, Nico A. Lumenta

Standa Elemen
No
r
Penilai

an
PAB.5.
3
8
3
4
9
PAB.6
3
10
PAB.7
PAB.7.
3
11
1
PAB.7.
2
12
2
PAB.7.
2
13
3
46
PAB.7.

BAB 5. PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH


(PAB)
GAMBARAN UMUM
Penggunaan anestesi, sedasi, dan intervensi bedah
adalah proses yang umum dan merupakan prosedur
yg kompleks di RS. Tindakan2 ini membutuhkan
asesmen pasien yang lengkap dan komprehensif,
perencanaan asuhan yang terintegrasi, monitoring
pasien yg berkesinambungan dan kriteria transfer
untuk yan berkelanjutan, rehabilitasi, akhirnya
transfer maupun pemulangan pasien (discharge)
Anestesi dan sedasi umumnya dipandang sbg suatu
rangkaian kegiatan (continuum) dari sedasi
minimal smp anestesi penuh.
Krn respons pasien dpt bergerak pada sepanjang
kontinuum, maka penggunaan anestesi dan
Nico A. Lumenta
sedasi dikelola KARS,
secara
terintegrasi. 47

Dalam bab ini tidak dibahas penggunaan sedasi


minimal (anxiolysis). Jadi penggunaan
terminologi anestesi mencakup sedasi yang
moderat maupun yang dalam.
Catatan :
Standar Anestesi & Bedah dpt dipakai dlm tata
(setting) anestesi apapun dan atau sedasi moderat
maupun dalam serta prosedur invasif lain yg
membutuhkan persetujuan. (lih.juga HPK.6.4).
Penataan tsb termasuk kamar bedah RS, unit bedah
sehari (day surgery), unit pelayanan sehari, unit
gigi dan klinik rawat jalan lainnya, yan emergensi,
yan intensif dan yan lain dimanapun.
KARS, Nico A. Lumenta

48

Pelayanan Anestesi Terintegrasi


Terintegrasi :
1. Kepala Pelayanan PAB 2
2. Kompetensi Staf

Ka Yan
Anest

Pelayanan :
1. Anestesi

Unit
Km Bedah

2. Sedasi Dalam
3. Sedasi Moderat

Km
Bersalin

IGD
MRI/
CTScan
KARS, Nico A. Lumenta

Endo
skopi

CatLab

49

ORGANISASI DAN MANAJEMEN


*Standar PAB.1. Tersedia pelayanan anestesi
(termasuk sedasi moderat dan dalam) untuk
memenuhi kebutuhan pasien, dan semua
pelayanan tsb memenuhi standar di RS, standar
nasional, UU dan peraturan serta standar
profesional.
Elemen Penilaian PAB.1
1. Yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam)
memenuhi standar di RS, nasional, UU dan
peraturan yg berlaku
2. Yan anestesi yg adekuat, reguler dan nyaman
(termasuk sedasi moderat dan dalam) tersedia
untuk memenuhi kebutuhan pasien
3. Yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan
dalam) tersediaKARS,
untuk
keadaan darurat
Nico A. Lumenta
50 di luar jam

*Standar PAB.2. Seorang individu yg kompeten


(qualified) bertangg-jwb untuk pengelolaan yan
anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam)
Kepala Pelayanan Anestesi

Elemen Penilaian PAB.2


1. Yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam)
harus seragam pada seluruh yan di RS (lih.juga PP.1, EP
1)
2. Yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam)
berada dibawah kepemimpinan satu orang atau
lebih yg kompeten (lih.juga TKP 5)
3. Tanggung jawab yg meliputi pengembangan,
implementasi dan memelihara / menegakkan
kebijakan serta prosedur yg ditetapkan dan
dilaksanakan
4. utk memelihara / mempertahankan program
pengendalian mutu yg ditetapkan dan dilaksanakan
5. dalam merekomendasikan sumber luar untuk
yan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) yg
KARS, Nico A. Lumenta
51
ditetapkan dan dilaksanakan (lih.juga TKP.3.3, EP 1)

PELAYANAN SEDASI
*Standar PAB.3 Kebijakan & prosedur mengarahkan
yan pasien untuk sedasi moderat dan dalam
Elemen Penilaian PAB.3
1. Kebijakan & prosedur yg tepat, menyebutkan
sedikitnya elemen a) smp dgn f) tsb diatas,
mengarahkan yan pasien utk menjalani sedasi moderat
dan dalam. (lih.juga AP.2, EP 3; PP.1, EP 3; dan MPO.4, EP
1)
Ka Yan Anestesi
2. Petugas yg kompeten yg diidentifikasi di PAB.2
berpartisipasi dlm pengembangan kebijakan dan prosedur.
3. Harus ada asesmen prasedasi, sesuai kebijakan RS,
untuk mengevaluasi risiko dan ketepatan sedasi bagi
pasien.(lih.juga AP.1.1, EP 1)
4. Petugas yg kompeten & yg bertanggung jawab utk sedasi,
harus memenuhi kualifikasi sekurang-kurangnya utk
elemen g) s/d k) tsb di Maksud dan Tujuan
5. Seorang petugas yg kompeten memonitor pasien selama
KARS,semua
Nico A. Lumenta
sedasi dan mencatat
pemantauan 52

*Std PAB.3 M & T :


Sedasi. perlu dilengkapi dengan definisi, kebijakan
serta prosedur yang jelas
Kebijakan dan prosedur sedasi memuat :
a. penyusunan rencana termasuk identifikasi perbedaan
antara populasi dewasa dan anak atau pertimbangan
khusus lainnya;
b. dokumentasi yang diperlukan tim pelayanan untuk
dapat bekerja dan berkomunikasi secara efektif;
c. persyaratan persetujuan (consent) khusus, bila
diperlukan;
d. frekuensi dan jenis monitoring pasien yang
diperlukan;
e. kualifikasi atau ketrampilan khusus para staf yang
terlibat dalam proses sedasi; dan
f. ketersediaan dan penggunaan peralatan spesialistik.
Setiap petugas harus kompeten dalam :
g. teknik berbagai modus sedasi;
h. monitoring yang tepat;
KARS, Nico A. Lumenta
53
i. respons terhadap komplikasi;

Proses Asuhan Pasien


1

2 blok Patient
kegiatan

Care

S
O
A
P

(Skrining, Periksa Pasien)

1. Pengumpulan Informasi : Anamnesa,


pemeriksaan, pemeriksaan lain / penunjang,
dsb
2. Analisis informasi : dihasilkan
Diagnosis / Problem / Kondisi,
identifikasi Kebutuhan Yan Pasien
3. Susun Rencana Pelayanan/Care Plan :
untuk memenuhi Kebutuhan Yan
Pasien

(IAP)

Asesmen
Ulang

Profesinal Pemberi Asuhan


(PPA)

Asesmen Pasien

* Implementasi Rencana

*Monitoring
KARS, Nico A. Lumenta

(IM)
54

Asuhan Pasien
Patient Care

Asesmen Pasien
(Skrining, Periksa Pasien)

1.Pengumpulan Informasi
:
2.Analisis informasi :
dihasilkan
Diagnosis /
Problem / Kondisi
3.Susun Rencana
Pelayanan/Care Plan :
*Implementasi Rencana
*Monitoring
KARS, Nico A. Lumenta

55

(IAP)

(IM)

PELAYANAN ANESTESI
*Standar PAB.4 Petugas yg kompeten
menyelenggarakan asesmen pra anestesi dan
asesmen prainduksi.
Elemen Penilaian PAB.4
1. Asesmen pra anestesi dikerjakan pada setiap
pasien (lih.juga AP.1.1, EP 1)
2. Asesmen pra induksi dilaksanakan untuk reevaluasi pasien segera sebelum induksi anestesi,
sesaat sebelum diberikan induksi anestesi
3. Kedua asesmen dikerjakan oleh petugas yg
kompeten utk melakukannya
4. Kedua asesmen didokumentasikan dalam rekam
medis
*Standar PAB.5 Yan anestesia pada setiap
pasien direncanakan dan didokumentasikan di
rekam medis pasien
KARS, Nico A. Lumenta
56

*Standar PAB.5.1 Risiko, manfaat dan alternatif


didiskusikan dgn pasien dan keluarganya atau
mereka yg membuat keputusan bagi pasien.
Informed consent Anestes
Elemen Penilaian PAB.5.1
1.Pasien, keluarga dan pengambil keputusan diberi
pendidikan tentang risiko, manfaat dan alternatif
anestesi. (lih.juga HPK.6.4, EP 2)
2.Antestesiolog atau petugas lain yg kompeten
mmberikan edukasi tsb
*Standar PAB.5.2 Anestesi yg digunakan & tehnik
anestesi ditulis di rekam medis pasien
Elemen Penilaian PAB.5.2
3. Anestesi yg digunakan dituliskan dalam rekam
medis pasien (lih.juga PP.2.1, EP 7, dan MKI.19.1, EP
4)
4. Teknik anestesiKARS,
ygNico
digunakan
dituliskan
dalam
A. Lumenta
57

*Standar PAB.5.3 Selama pemberian anestesi,


status fisiologis setiap pasien terus menerus
dimonitor dan dituliskan dalam rekam medis
pasien
Elemen Penilaian PAB.5.3
1. Kebijakan & prosedur mengatur frekuensi minimum
dan tipe monitoring selama tindakan anestesi dan
polanya seragam utk pasien yg serupa yg menerima
tindakan anestesi yg sama waktu pemberian anestesi
(lih.juga AP.2, EP 1-3).
2. Status fisiologis dimonitor secara terus menerus
slama pemberian anestesi, sesuai kebijakan &
prosedur (lih.juga AP.2, EP 1 dan 2)
3. Hasil monitoring dituliskan ke dlm rekam medis
anestesi pasien (lih.juga MKI.19.1, EP 4)
KARS, Nico A. Lumenta

58

*Standar PAB.6 Setiap status post anestesi


pasien dimonitor & didokumentasikan dan pasien
dipindahkan dari ruang pemulihan oleh petugas
yg kompeten atau dengan menggunakan kriteria
baku.
Elemen Penilaian PAB.6
1. Pasien dimonitor sesuai kebijakan selama periode
pemulihan pasca anestesi. (lih.juga AP.2, EP 3)
2. Temuan selama monitoring dimasukkan ke dlm rekam
medis plasien, baik dicatat atau secara elektronik.
(lih.juga MKI.19.1, EP 4)
3. Pasien dipindahkan dari unit pasca anestesi (atau
monitoring pemulihan dihentikan) sesuai dgn
alternatif yg diuraikan dlm a) s/d c) Maksud dan
Tujuan.
4. Waktu dimulai KARS,
& diakhirinya
pemulihan
dicatat
Nico A. Lumenta
59

PAB.6 M&T
Memindahkan dari ruang pulih pasca anestesi atau menghentikan
monitoring pemulihan, memakai salah satu cara alternatif berikut ini :
a. Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) oleh
seorang anestesiolog yang kompeten penuh atau petugas lain yang
diberi otorisasi oleh petugas yang bertanggung jawab untuk mengelola
pelayanan anestesi
b. Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) oleh
seorang perawat atau seorang petugas yang setaraf dan kompetensinya
sesuai dengan kriteria pasca anestesi yang dikembangkan oleh pimpinan
rumah sakit dan bukti pemenuhan kriteria didokumentasikan dalam
rekam medis pasien
c. Pasien dipindahkan ke suatu unit yang telah ditetapkan sebagai
tempat yang mampu memberikan pelayanan pasca anestesi atau pasca
sedasi terhadap pasien tertentu, antara lain seperti pada unit pelayanan
intensif kardiovaskuler atau unit pelayanan intensif bedah saraf.
KARS, Nico A. Lumenta

60

PELAYANAN BEDAH
*Standar PAB.7 Setiap asuhan bedah pasien
direncanakan dan didokumentasikan
berdasarkan hasil asesmen.
Elemen Penilaian PAB.7.
1. Sebelum pelaksanaan tindakan, dokter yg
bertanggung-jawab mendokumentasikan informasi
asesmen yg digunakan untuk mengembangkan dan
mendukung tindakan invasif yg direncanakan
(lih.juga AP.1.5.1., EP 1; AP.5.3, EP 3 dan AP.6.4, EP
3)
2. Setiap asuhan bedah pasien direncanakan
berdasarkan informasi asesmen
3. Sebelum tindakan, diagnosis para operatif dan
rencana tindakan
didokumentasikan61dalam
KARS, Nico A. Lumenta

*Standar PAB.7.1 Risiko, manfaat, dan alternatif


didiskusikan dgn pasien dan keluarganya atau orang yg
berwenang membuat keputusan
bagi pasien.
Informed
consent Bedah
Elemen Penilaian PAB.7.1
1. Pasien, keluarga & pmbuat keputusan diedukasi ttg risiko,
manfaat, komplikasi yg potensial serta alternatif yg
berhubungan dgn prosedur bedah yg direncanakan. (lih.
juga HPK.6.4, EP 1)
2. Edukasi mencakup kebutuhan untuk, risiko dan manfaat
dari, maupun alternatif terhadap : darah dan produk
darah yg digunakan
3. Dr bedah / petugas lain yg kompeten memberikan edukasi
(lih.juga HPK.6.1, EP 2)
*Standar PAB.7.2 Ada laporan operasi atau catatan
operasi singkat dalam rekam medis pasien untuk
keperluan pelayanan berkesinambungan.
Elemen Penilaian PAB.7.2
4. Laporan tertulis operasi
atau
ringkasan catatan
operasi
KARS, Nico
A. Lumenta
62

Standar PAB 7.2. M&T :


Laporan tertulis tindakan bedah atau
catatan singkat operasi tsb minimum
memuat :
a) diagnosa pasca operasi;
b) nama dokter bedah dan asisten;
c) nama prosedur;
d) spesimen bedah untuk pemeriksaan;
e) catatan spesifik komplikasi atau tidak
adanya komplikasi selama operasi,
termasuk jumlah kehilangan darah; dan
f) tanggal, waktu, dan tandatangan dokter
yang bertanggung jawab.
KARS, Nico A. Lumenta

63

*Standar PAB.7.3 Status fisiologis setiap


pasien dimonitor terus menerus selama
dan segera setelah pembedahan dan
dituliskan dlm status pasien
Catatan : Hal ini akan dinilai bila tindakannya
dilakukan dgn anestesi lokal tanpa anestesi
umum atau regional maupun sedasi.
Elemen Penilaian PAB.7.3
1. Status fisiologis pasien dimonitor
secara terus menerus selama pembedahan
(lih.juga AP.2, EP 1)
2. Temuan dimasukkan
ke dalam status
KARS, Nico A. Lumenta
64

*Standar PAB.7.4 Asuhan pasien setelah


pembedahan direncanakan dan didokumentasikan
Rencana Post Operasi PPA
Elemen Penilaian PAB.7.4
1. Setiap asuhan pasca bedah yg segera pada pasien
direncanakan dan termasuk asuhan medis,
keperawatan, dan pelayanan lainnya sesuai
kebutuhan pasien.
2. Rencana pasca bedah didokumentasikan di dalam
rekam medis pasien oleh ahli bedah yg bertangg-jwb /
DPJP atau diverifikasi oleh DPJP yg bersangkutan
dengan ikut menandatangani (co-signature) pada
rencana yg didokumentasikan oleh seorang yg mewakili
DPJP.
3. Rencana asuhan keperawatan pasca bedah
didokumentasikan pada rekam medis pasien
4. Bila ada kebutuhan pasien itu, maka rencana asuhan
pasca bedah oleh pihak lain didokumentasikan dalam
(BAB 5.
rekam
medis
pasien
14 STANDAR , 51 ELEMEN
KARS, Nico A. Lumenta PAB)
65
PENILAIAN
5. Rencana yan didokumentasikan dalam rekam medis

Terima kasih
atas perhatiannya

Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM


KARS

KARS, Nico A. Lumenta

66

Anda mungkin juga menyukai