PENDAHULUAN
Tujuan
Pembangunan
Kesehatan
adalah
tercapainya
derajat
kesehatan
masyarakat
yang
optimal,
itu
tuntutan
masyarakat
akan
mutu
pelayanan
M.
Soewandhie
Surabaya.
Buku
panduan
tersebut
pengelola
RS
Dr.
M.
Soewandhie
Surabaya
dalam
mutu,
langkah-langkah
pelaksanaannya
dan
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN UPAYA PENINGKATAN
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
Upaya
peningkatan
mutu
pelayanan
kesehatan
aspek-aspek
pelayanan.
Salah
keperawatan
satu
pada
ajarannya
peningkatan
yang
terkenal
mutu
sampai
pasien.
Di Amerika Serikat, upaya peningkatan mutu pelayanan
medik dimulai oleh ahli bedah Dr. E.A.Codman dari Boston dalam
tahun 1917. Dr.E.A Codman dan beberapa ahli bedah lain
kecewa dengan hasil operasi yang seringkali buruk, karena
seringnya
terjadi
penyulit.
Mereka
berkesimpulan
bahwa
Rumah
Sakit.
Untuk
itu
perlu
ada
penilaian
dan
Ini
adalah
upaya
pertama
yang
berusaha
of
Surgeons
(ACS)
menyusun
suatu
Hospital
of
bekerjasama
Physicians,
membentuk
American
suatu
Hospital
Joint
Association
Commision
on
Untuk
Atas
keberhasilan
JCAH
dalam
meningkatkan
mutu
pelayanan
sehingga
sekarang
kegiatan
ACHS
telah
Pelaksanaan peningkatan
tahun
1982
kantor
regional
tersebut
telah
telah
mengadakan
pertemuan
untuk
mempelajari
1989
terdapat
kesan
bahwa
secara
nasional
upaya
tahun
mengembangkan
mengevaluasi
1984
berbagai
penampilan
Departemen
indikator
Kesehatan
untuk
(performance)
mengukur
Rumah
telah
dan
Sakit
setara.
Berbeda
Sakit
Cipto
Mangunkusumo
menggunakan
upaya
mengadakan
Pelatihan
Peningkatan
Mutu
Pelayanan
BAB III
KONSEP DASAR UPAYA PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN RS DR. M. SOEWANDHIE SURABAYA
Agar upaya peningkatan mutu di RS Dr. M. Soewandhie
Surabaya dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien maka
diperlukan adanya kesatuan bahasa tentang konsep dasar
upaya penigkatan mutu pelayanan.
A. MUTU PELAYANAN RS DR. M. SOEWANDHIE SURABAYA
1. Pengertian mutu
Pengertian mutu beraneka ragam dan di bawah ini ada
beberapa pengertian yang secara sederhana melukiskan
apa hakekat mutu.
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau
jasa.
b. Mutu adalah expertise, atau keahlian dan keterikatan
(commitment) yang selalu dicurahkan pada pekerjaan
c. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan
pekerjaan.
2. Definisi Mutu Pelayanan RS Dr. M. Soewandhie Surabaya
Adalah derajat kesempurnaan pelayanan RS Dr. M.
Soewandhie Surabaya
Pemerintah
g. Ikatan profesi
Setiap kepentingan yang disebut di atas berbeda sudut
pandang dan kepentingannya terhadap mutu. Karena itu
mutu adalah multi dimensional.
4. Dimensi Mutu
Dimensi atau aspeknya adalah :
a. Keprofesian
b. Efisiensi
11
c. Keamanan Pasien
d. Kepuasan Pasien
e. Aspek Sosial Budaya
5. Mutu Terkait dengan Input, Proses, Output dan Outcome
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan dapat diukur
dengan menggunakan 3 variabel, yaitu :
1). Input, ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan
pelayanan
kesehatan,
seperti
tenaga,
informasi,
dan
lain-lain.
Pelayanan
interaksi
dengan
profesional
konsumen
antara
pemberi
(pasien/masyarakat).
yang
terjadi
12
pada
konsumen
(pasien/masyarakat),
termasuk
kepuasan
dari
konsumen tersebut.
RS Dr. M. Soewandhie Surabaya adalah suatu institusi
pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar dan padat
modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di RS Dr.
M. Soewandhie Surabaya
fungsi
yang
demikian
kompleks,
mampu
harus
ini
RS
Dr.
M.
Soewandhie
Surabaya
harus
menilai
diri
(self
assesment)
dan
memberikan
apakah
input
dan
proses
yang
baik
telah
SURABAYA
keseluruhan
upaya
dan
kegiatan
secara
pelayanan
adalah
kegiatan
yang
bertujuan
Soewandhie Surabaya
bilamana upaya peningkatan mutu menjadi tujuan seharihari dari setiap unsur di RS Dr. M. Soewandhie Surabaya
termasuk pimpinan, pelaksana pelayanan langsung dan staf
penunjang.
Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang
melibatkan
mutu
penggunaan
sumber
asuhan
daya
atau
secara
pelayanan
dengan
tepat
efisien.
dan
Soewandhie Surabaya
Adalah keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensif
dan integratif yang menyangkut input, proses dan output
secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan
menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, dan
memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga
pelayanan yang diberikan di RS Dr. M. Soewandhie Surabaya
berdaya guna dan berhasil guna.
15
2.
Soewandhie Surabaya
Umum : Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya
peningkatan mutu pelayanan RS Dr. M. Soewandhie
Surabaya secara efektif dan efisien agar tercapai
derajat kesehatan yang optimal.
Khusus: Tercapainya peningkatan mutu pelayanan RS Dr. M.
Soewandhie Surabaya melalui :
a. Optimasi tenaga, sarana, dan prasarana.
b. Pemberian pelayanan sesuai dengan standar
profesi
dan
standar
pelayanan
yang
teknologi
dan
tepat
pengembangan
guna,
hasil
pelayanan
kesehatan.
3. Indikator mutu
Indikator mutu RS Dr. M. Soewandhie Surabaya meliputi
indikator klinik, indikator yang berorientasi pada waktu dan
indikator
ratio
yang
berdasarkan
pada
efektifitas
16
RS
Dr.
M.
Soewandhie
Surabaya
dengan
Langkah pertama
17
Namun agar
merupakan
masalah
sehingga
proses
siklus
akan
kepuasan
pelanggan
18
(quality
of
customers
pengendalian
kualitas
pelayanan
di
atas
dengan
sebagai
siklus
Shewart,
karena
pertama
kali
orang
yang
mempopulerkan
penggunaannya
dan
adalah
alat
yang
bermanfaat
untuk
melakukan
patokan
perbaikan
selanjutnya
perusahaan
harus
Identifikasi
masalah
dapat
dilakukan
dengan
(fish-bone).
Diagram
tulang
ikan
adalah
alat
untuk
masalah
dan
menganalisa
masalah
tersebut
21
pengendalian
kualitas
pelayanan
dengan
Control
diperlihatkan
and
dalam
Improvement
gambar
2.
under
P-D-C-A
Pengendalian
Cycle)
kualitas
22
Penetapan
pula diungkapkan
dengan
maksud
tertentu
dan
Plan
Penetapan tujuan dan sasaran dengan tepat belum tentu
akan berhasil dicapai tanpa disertai metode yang tepat untuk
mencapainya.
program
pelatihan
para
karyawan
untuk
yang
telah
mengakibatkan
penyimpangan
PDCA
dengan
keenam
langkah
tersebut
semua
pengendalian
proses.
kualitas
Partisipasi
semua
pelayanan
karyawan
diperlukan
dalam
kesungguhan
kualitas
pelayanan
26
dimaksudkan
adalah
dengan
manajemen,
sebagai
tanggung
jawab
27
BAB IV
PRINSIP DASAR UPAYA PENINGKATAN
MUTU PELAYANAN
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah
pemilihan aspek yang akan ditingkatkan dengan menetapkan
indikator, kriteria serta standar yang digunakan untuk mengukur
mutu pelayanan RS Dr. M. Soewandhie Surabaya
Indikator :
Adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan
suatu indikasi.
mereka
yang
bertanggung
jawab
untuk
28
Keprofesian
Efisiensi
Keamanan pasien
Kepuasan pasien
30
BAB V
FOKUS UTAMA UPAYA PENINGKATAN MUTU
Fokus utama upaya peningkatan mutu RS Dr. M. Soewandhie
Surabaya terintegrasi dengan Panduan Patient Safety RS Dr.
M. Soewandhie Surabaya yang menerapkan Tujuh Langkah
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
A. Kepemimpinan dan Perencanaan
Pimpinan RS Dr. M. Soewandhie Surabaya dalam berperan aktif
dalam kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
M. Soewandhie Surabaya.
Pimpinan bertanggung jawab atas keselamatan pasien RS
keselamatan pasien.
Mutu pelayanan dan keselamatan pasien menjadi
prioritas agenda dalam rapat jajaran direksi maupun
rapat-rapat manajemen rumah sakit. Hal ini dituangkan
32
perlu.
Melakukan audit medik minimal 1 x 1 tahun untuk melihat
kepatuhan dan adanya perbaikan.
33
ditetapkan.
Seluruh unit rumah sakit melaporkan hasil pencatatan
tersebut kepada Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien
setiap bulan
Unit yang terkait:
o Bagian Pengadaan
o Bagian HRD
o Bagian Customer Service
o Bagian Keuangan
o Instalasi Rekam Medis
o Instalasi Farmasi
o Instalasi Laboratorium
o Instalasi Radiologi
o Instalasi Rehabilitasi Medik
o Instalasi Gizi
o Unit Pelayanan Darah
o IPSRS
o Instalasi Rawat Jalan
o Instalasi Rawat Inap
o Instalasi Kamar Operasi
o Instalasi UGD
o Instalasi ICU
o Panitia PPI
o Panitia Ponek
o Panitia K3
o Pelayanan TB
Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien Dr. M. Soewandhie
Surabaya secara berkala (paling lama 2 tahun) melakukan
34
o
o
pemenuhan indikator
Terdapat variasi dari pencatatan pemenuhan
o
o
indikator
Data yang dianggap meragukan
Secara berkala (3 bulan sekali) dilakukan terhadap
semua data indikator dan dilaporakan dalam
utama.
Validasi data dilakukan dengan menelusuri ke lapangan
untuk melihat bagaimana data dikumpulkan dan dicatat.
Apabila diperlukan dilakukan pengumpulan data kembali
oleh individu yang berbeda.
3) Analisis risiko
4) Pengelolaan risiko
5) Evaluasi
Langkah manajemen risiko seperti yang digambarkan
dibawah ini:
38
Awal/ akhir
proses
Penghubu
ng
Kegiatan
Keput
usan
Pelaksanaan :
RS memastikan bahwa seluruh staf yang terkait mampu
melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan
mengapa masalah tersebut terjadi untuk kemudian menyusun
rencana tindak lanjutnya.
40
41
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
1. Seluruh jajaran manajemen Dr. M. Soewandhie Surabaya
secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi program
keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh Panitia Mutu dan
Keselamatan Pasien Dr. M. Soewandhie Surabaya.
2. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien Dr. M. Soewandhie
Surabaya secara berkala (paling lama 2 tahun) melakukan
evaluasi pedoman, kebijakan dan prosedur keselamatan
pasien yang dipergunakan di Dr. M. Soewandhie Surabaya.
3. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien Dr. M. Soewandhie
Surabaya melakukan evaluasi kegiatan setiap bulan dan
membuat tindak lanjutnya.
4. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien Dr. M. Soewandhie
Surabaya melakukan analisa pemenuhan indikator setiap tiga
bulan dan membuat tindak lanjutnya (laporan triwulan).
5. Alur pelaporan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien:
42
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
1. KARS (2011). Standar Akreditasi Rumah Sakit : Jakarta
2. Koentjoro,
T.
(2007).
Regulasi
kesehatan
di
43