Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
ROTI BAKAR ITORAKAB

BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
Hasti Parlitasari

(135080101111067)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
RINGKASAN.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Judul...............................................................................................................1
1.2 Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2.1 Visi Kewirausahaan.................................................................................1
1.2.2 Aspek Inovasi...........................................................................................2
1.3 Perumusan Masalah........................................................................................2
1.4 Tujuan.............................................................................................................2
1.4.1 Segi Inovatif.............................................................................................2
1.4.2 Segi Produktif..........................................................................................2
1.5 Luaran Yang Diharapkan................................................................................2
1.6 Kegunaan Produk...........................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA............................................4
2.1 Analisis Pasar (Strategi Pemasaran)...............................................................4
2.1.1 Segmentasi...............................................................................................4
2.1.2 Target.......................................................................................................4
2.1.3 Posisi........................................................................................................4
2.2 Analisis Pesaing..............................................................................................4
2.3 Rencana dan Strategi Pemasaran....................................................................4
2.3.1 Rencana Pemasaran.................................................................................4
2.3.2 Strategi Pemasaran...................................................................................5
2.3.2.1 Placing (Penempatan).......................................................................5
2.3.2.2 Promotion (Promosi).........................................................................5
2.3.2.3.Price (Harga).....................................................................................5
2.3.2.4 Keberlanjutan....................................................................................5
BAB III METODE PELAKSANAAN...................................................................6
3.1 Alat.................................................................................................................6
3.2 Bahan..............................................................................................................6
3.3 Orientasi Reparasi..........................................................................................6
3.4 Cara Reparasi.................................................................................................6
3.5 Evaluasi Hasil Kegiatan.................................................................................6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.......................................................7
4.1 Rancangan Biaya............................................................................................7
4.2 Jadwal Kegiatan.............................................................................................8

ii

RINGKASAN
Roti tawar merupakan salah satu sumber penghasil karbohidrat yang
memiliki peran besar dalam pembentukan energy di dalam tubuh. Selain itu
manfaat roti tawar juga sebagai pengganti nasi. Roti tawar di masa kini sangat
mudah untuk didapatkan, selain itu harganya juga sangat ekonomis. Selain itu roti
tawar juga dapat diolah tidak hanya dengan memberikan topping mentega atau
butter saja, melainkan dengan cara dikukus atau dibakar juga akan membuat
tampilan roti tawar lebih variatif. Namun, di masa yang semakin modern ini,
menutut makanan dengan topping yang masa kini, seperti selai coklat import.
Dengan pemberian topping yang menarik tersebut, penulis ingin menciptakan
olahan roti tawar yang unik, inovatif dan variatif agar masyarakat bisa
mengkonsumsi jajanan yang sehat namun kekinian. Tersebutlah nama Itorrakab,
yaitu dengan cara memberi topping coklat atau marshmallow kemudian roti tawar
dibakar juga akan lebih membuat roti tawar menjadi lebih menarik. Varian rasa
dari topping ini mengikuti kegemaran masyarakat dengan tujuan meningkatkan
daya tarik jajanan ini

Kata Kunci: Itorrakab, roti tawar, inovatif, varian topping, makanan, jajanan,
kreatif.

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Berdirinya Usaha/ Latar Belakang Berdirinya Usaha
Dalam memulai bisnis wiraswasta ini saya memulainya dengan mencari
inovasi yang menarik. Dengan modal yang saya miliki, saya akan mencoba terjun
kedalam bisnis kuliner. Saya akan memulai berjualan roti bakar dengan topping
yang menarik. Pada awalnya saya akan merintis usaha ini dengan perlahan
lahan, dikarenakan modal yang masih belum terlalu banyak dan masih harus
menentukan target pemasaran secara tepat. Dalam berbisnis di bidang kuliner ini,
dibutuhkan kegigihan dan mental yang kuat karena pesaing dalam bisnis kuliner
sangatlah banyak. Namun saya yakin, makanan yang saya jual akan mendapat
banyak perhatian dari berbagai kalangan, saya akan memperkanalkannya dengan
cara berjualan keliling dan menjajakan langsung kepada konsumen.
Dalam dunia bisnis, attitude merupakan salah satu hal yang tidak bisa di
anggap remeh. Karena dengan memiliki attitude atau etika yang baik, maka akan
membuahkan suatu umpan balik yang baik bagi diri kita sendiri. Salah satu contoh
etika dalam bisnis yang dapat saya tunjukkan adalah, ketika saya menjajakan roti
bakar saya menghampiri satu persatu mahasiswa secara face to face dengan wajah
ramah dan perkataan yang sopan. Selain itu nada penawaran yang tidak memaksa
juga saya tekankan, karena ketika saya memaksa konsumen maka hal tersebut
merupakan salah satu tindak perilaku yang seharusnya sangat saya hindari.
1.2 Latar Belakang Masalah
Roti tawar adalah salah satu jenis makanan penghasil karohidrat yang mudah
didapat dan harganya terjangkau. Roti tawar memiliki prospek yang cukup
menjanjikan. Roti tawar juga tidak hanya dapat diolah dengan memberikan
mentega atau butter saja, tetapi dapat diolah menjadi suatu jajanan yang lebih
menarik. Karbohidrat yang dihasilkan dari roti tawar juga sangat bermanfaat bagi
tubuh manusia.
Melihat fenomena ini, penulis menemukan peluang untuk membuat sebuah
inovasi dari roti tawar dengan memberikan topping selai coklat import dan
marshmallow, serta menambah varian rasa. Inovasi ini dapat dipastikan akan

membuat konsumen kembali tertarik untuk mengonsumsi jajanan ini, sehingga


peluang bisnis ini pun cukup menjanjikan.
1.2.1 Visi Kewirausahaan
1. Sebagai usaha pangan yang laku di pasaran dengan profit tinggi
sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
2. Meningkatkan bahan pangan sederhana menjadi produk yang berkualitas
tinggi dan layak dipasarkan dengan profit yang tinggi
1.2.2 Misi Kewirausahaan
1. Mendirikan usaha yang bergerak dibidang bisnis kuliner yaitu pembuatan
produk roti bakar dengan berbagai varian rasa agar dapat meningkatkan
pendapatan.
2. Bisnis ini memanfaatkan bahan dasar roti tawar yang sederhana dan
mudah didapat serta cara pengolahannya.
3. Penggunaan bahan bahan yang mudah didapat serta tidak
mengeluarkan biaya berlebih namun dapat meningkatkan keuntungan
dalam penjualan produk.
1.2.3 Aspek Inovasi
Ide dari usaha ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulis untuk meningkatkan
daya tarik dari jajanan pasar dengan menambahkan varian rasa dan topping roti
tawar yang dibakar dan mengemasnya dengan nama produk Itorrakab. Setiap
satu porsi produk berisi 2 buah roti tawar bakar dengan berbagai varian rasa dan
topping yang dapat dipilih oleh konsumen. Produk Itorrakab ini mempunyai
pangsa pasar yang prospektif dan menjanjikan dilihat dari belum adanya produk
yang serupa dengan produk ini.
1.3 Perumusan Masalah
Itorrakab merupakan sebuah inovasi dari jajanan roti tawar bakar, dengan
mengemasnya menjadi 2 buah roti tawar bakar dengan berbagai varian rasa dan
topping di setiap satu porsi dari produk ini. Lokasi usaha ini bertempat di sekitar
Universitas Brawijaya Kota Malang dikarenakan tempatnya yang strategis dan
dekat dengan beberapa indekos dan universitas lain, sepeti Universitas Negeri
Malang dan Politeknik Negeri Malang, dan juga dapat dijangkau dengan berbagai

transportasi baik transportasi pribadi maupun umum. Hal ini merupakan potensi
yang sangat mendukung dari usaha ini.

1.4 Tujuan
1.4.1 Segi Inovatif
1. Mengangkat daya tarik pangan dengan berbagai varian rasa dan topping
pada roti tawar bakar, serta pengemasan yang berbeda dari roti tawar bakar
pada umumnya.
2. Mengubah pandangan umum masyarakat bahwa jajanan pasar hanya
memiliki pangsa penjualan pada tingkat masyarakat menengah ke bawah.
1.4.2 Segi Produktif
Dapat menunjukkan bahwa dengan modal usaha yang tidak terlalu besar
dapat menghasilkan profit yang maksimal dengan adanya produk Itorrakab
ini. Selain itu juga dapat membuat lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat
sekitar dan juga mahasiswa yang memiliki minat dalam menjalankan usaha.
.
1.5 Luaran Yang Diharapkan
Dengan terciptanya Itorrakab ini dapat menjadi salah satu alternatif cemilan
sehat yang dapat dikonsumi dari anak kecil hingga orang dewasa.
Selain itu, dengan adanya usaha pembuatan roti tawar bakar ini diharapkan
dapat meningkatkan kreatifitas pembuat agar tetap inovatif serta membuka
lapangan pekerjaan.
Meningkatkan nilai ekonomis roti tawar bakar dengan bentuk yang lebih
inovatif sehingga membuka peluang bisnis yang cukup menjanjikan.

1.6 Kegunaan Produk


Bagi mahasiswa, usaha ini bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas,
mengembangkan jiwa kewirausahaan dan berpeluang menambah finansial.
Bagi masyarakat yang menjadi target pemasaran, dapat menikmati roti tawar
bakar dengan bentuk yang unik.

BAB II
ASPEK PEMASARAN
2.1 Gambaran Umum Pasar
2.1.1 Segmentasi
Pada umumnya sasaran pasar dari Itorrakab adalah seluruh kalangan
masyarakat di malang. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Sebagaimana kita tahu, semua orang telah amat familiar dengan roti tawar
bakar. Roti tawar bakar telah ada sejak lama dan semua orang meyukainya.
Dengan bentuk yang lebih ekonomis dan varian rasa yang nikmat, roti tawar
bakar ini akan menjadi kegemaran seluruh kalangan.

2.1.2 Target
Seluruh kalangan masyarakat, terutama anak-anak karena rasanya yang
enak dan bentuknya yang mungil. Mulai dari anak-anak, remaja, mahasiswa
hingga ibu-ibu dan bapak-bapak akan menyukai roti tawar bakar ini dan
terlebih produk ini termasuk produk yang ekonomis.
2.1.3 Posisi
1) Memposisikan Itorrakab sebagai produk favorit semua kalangan
masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
2) Memposisikan Itorrakab yang memiliki keunikan dari roti tawar bakar lain
dari segi bentuk, rasa, hingga kemasan.
2.2 Analisis Pesaing
Bentuk kemandirian saya dalam memulai usaha bisnis wiraswasta yaitu
roti bakar ini adalah saya berusaha mengumpulkan modal untuk usaha ini
dengan usaha dan kemampuan saya sendiri. Yaitu dengan mencoba berjualan
makanan makanan ringan yang saya ambil atau saya beli dari orang lain.
Walaupun pada awalnya saya harus menyisihkan uang saku saya, tetapi saya
tidak putus asa dan tetap dalam tekad yang kuat. Setelah modal yang saya
butuhkan terasa cukup, saya juga melakukan survey dan belanja bahan-bahan
untuk usaha roti bakar sendiri. Saya merasa sesuatu hal yang saya mulai dari
nol, tidak akan membuahkan suatu hasil yang sia-sia. Untuk berjualan roti

bakar ini juga saya lakukan dengan berkeliling dan menjajakannya sendiri,
bukan dengan cara menitipkan kepada kantin atau tempat makan lainnya.
Dalam dunia bisnis, attitude merupakan salah satu hal yang tidak bisa di
anggap remeh. Karena dengan memiliki attitude atau etika yang baik, maka
akan membuahkan suatu umpan balik yang baik bagi diri kita sendiri. Salah
satu contoh etika dalam bisnis yang dapat saya tunjukkan adalah, ketika saya
menjajakan roti bakar saya menghampiri satu persatu mahasiswa secara face
to face dengan wajah ramah dan perkataan yang sopan. Selain itu nada
penawaran yang tidak memaksa juga saya tekankan, karena ketika saya
memaksa konsumen maka hal tersebut merupakan salah satu tindak perilaku
yang seharusnya sangat saya hindari.
Intrapreneurship yang dapat saya tunjukkan dalam bisnis saya, yaitu bisnis
saya ini dapat diterima oleh mayarakat secara baik. Karena bisnis kuliner saat
ini adalah bisnis yang paling mudah diterima masyarakat. Saya berusaha
untuk meningkatkan kualitas produk serta tetap berinovasi pada produk saya
agar tetap diminati konsumen dan tidak bosan dengan produk saya. Dan saya
tidak kalah saing dengan produk yang lainnya yang bebahan dasar sama
dengan produk saya.
Langkah-langkah saya dalam memulai bisnis roti bakar ini adalah mulanya
saya terinspirasi oleh diri saya sendiri yang semenjak kecil tidak dibiasakan
untuk memiliki waktu sarapan dan akhirnya berdampak pada kurang fokusnya
saya dalam mendengarkan pelajaran atau kuliah. Setelah itu saya melakukan
survey tentang bagaimana roti dapat menjadi salah satu bentuk sarapan bagi
mahasiswa yang hemat dan efisien waktu. Saya mengumpulkan modal terlebih
dahulu, kemudian saya mencoba berbelanja bahan dasar yang saya butuhkan
untuk memulai usaha roti bakar ini. Setelah itu, saya tidak langsung membuat
roti dalam jumlah banyak, melainkan saya membuat 10 buah terlebih dahulu
dan saya bagikan secara gratis kepada teman-teman saya, alih-alih mereka
juga bisa membantu memasarkan roti bakar ini di sosial medianya. Kemudian
saya mulai memasarkan pada sosial media seperti Instagram, Path, Line dan
BBM. Karena saya rasa saat ini sosial media sangat merajai situasi dan kondisi
untuk memulai usaha. Saya menjajakan roti bakar ini setiap pagi, langsung

kepada mahasiswa-mahasiswa UB, selain itu saya juga menerima COD (Cash
On Deliver) untuk memudahkan pembelian.
Upaya yang seharusnya saya lakukan adalah saya harus benar-benar
mengamati perkembangan pasar. Kemudian permintaan konsumen dan saransaran konsumen harus saya pikirkan dengan matang, karena untuk saya
kenyamanan dan kepuasan konsumen adalah yang nomor satu. Saya harus
melakukan inovasi untuk usaha ini, agar tidak monoton dan tidak terlalu turun
dalam penjualan. Seperti dengan menyediakan varian rasa yang lebih banyak.
Kemudian saya juga harus menyiapkan rencana-rencana cadangan untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan. Seperti saya harus membeli
bahan-bahan untuk roti bakar dalam jumlah yang agak dilebihkan sebagai
antisipasi ketika permintaan konsumen melonjak, saya tidak kehabisan bahan.
Karena tidak semua rencana yang saya siapkan akan memiliki hasil yang
sesuai dengan keinginan saya.
2.3 Rencana dan Strategi Pemasaran
2.3.1 Rencana Pemasaran
Saya akan mempromosikan Itorrakab melalui media sosial. Akan dibuat
akun Instagram, facebook hingga Line khusus Itorrakab hingga siapa saja yang
ingin memesannya, dapat pesan secara online. Jika dipesan secara online maka
kami akan mengirimkannya melalui Cash On Delivery atau melalui pengiriman
paket dengan syarat pengiriman 1 hari saja.
Saya akan ikut membuka stand jika ada bazaar di dalam universitas hingga
luar universitas. Kami akan mendirikan gerai sendiri dengan gerobak di pinggir
jalan di daerah dekat dengan universitas brawijaya dan atau dekat sekolah dasar.

2.3.2 Strategi Pemasaran


2.3.2.1 Placing (Penempatan)
a. Memasarkan Itorrakab ke seluruh elemen masyarakat khususnya di

Universitas Brawijaya umumnya di kota Malang


2.3.2.2 Promotion (Promosi)
a. Melakukan broadcast message ke teman-teman kami.
b. Mempromosikannya melalui media social pribadi dan khusus Itorrakab

c. Memberikan tester kepada calon konsumen


d. memberikan promo dalam jangka waktu tertentu
e. berpartisipasi aktif dalam kegiatan bazaar di dalam maupun luar
Universitas Brawijaya
f. membuka gerai tetap sendiri
2.3.2.3.Price (Harga)
Itorrakab akan di kemas dalam cup, satu cup berisi 2 roti tawar
bakar. Dalam satu pack, dapat diisi satu rasa atau berbagai varian rasa,
dihargai Rp 7000. Jika ingin ditambahkan topping keju Rp 3000 dan
topping Nutella Rp 4000.
2.3.2.4 Keberlanjutan
Dari dana hibah yang dapat disebut sebagai dana stimulan untuk
memulai wirausaha ini diharapkan akan berdiri industri kecil dalam skala
rumah tangga yang dikelola oleh para mahasiswa.

BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat
Kompor
Pisau roti
Spatula

Teflon
Tabung Gas 3 kg
Kuas makanan

Aluminium Foil

3.2 Bahan
Roti tawar
Mentega
Selai Coklat
Nutella

Selai Buah
Susu Kental
Manis
Marshmallow

Keju Cheddar

3.3 Orientasi Reparasi


Untuk mencapai hasil yang maksimal dan dipercaya oleh pelanggan,
maka perlu dilakukan percobaan untuk pembuatan roti tawar bakar agar
mempunyai cita rasa yang disukai oleh pelanggan dan mempunyai bentuk yang
menarik.
3.4 Cara Reparasi
Tahapan proses reparasi yaitu dilakukan percobaan dalam membuat roti
tawar bakar ini agar dapat diketahui rasa dari roti tawar bakar apakah telah sesuai
dengan cita rasa yang diinginkan. Jika rasa roti tawar bakar dan tekstur roti tawar
bakar tidak sesuai, maka akan dibuat kembali hingga roti tawar bakar mempunyai
rasa dan tekstur yang baik.
3.5 Evaluasi Hasil Kegiatan
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan, maka dilakukan evaluasi dengan
cara melihat seberapa banyak roti tawar bakar yang terjual dalam sehari. Jika roti
tawar bakar yang terjual mencapai batas yang diinginkan, maka roti tawar bakar
tersebut dapat dikatakan berhasil. Jika roti tawar bakar tidak terjual sesuai dengan
batas yang diinginkan, maka roti tawar bakar tersebut harus dibuat ulang.

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1.

Strategi Sumber Pendanaan Usaha


Sumber pendanaan dari usaha ini berasal dari modal sendiri. Usaha
ini merupakan usaha mandiri penulis dalam merintis suatu bisnis.

4.2 Rancangan Biaya

Peralatan :
Pisau Roti
Teflon
Spatula
Aluminium Foil
Gas 3KG
Kompor Gas
TOTAL

Bahan :
Roti tawar
Mentega
Nutella
Marshmallow
Selai Buah
Susu Kental Manis
Keju Cheddar
TOTAL
Pendapatan
Roti bakar
marshmallow
Roti bakar nutella
Roti bakar selai
buah/keju
TOTAL
TOTAL

Juml
ah
hrg/ satuan
30 hari
4
10000
40000
2
50000
100000
2
15000
30000
2
15000
30000
10
17000
170000
1
200000
200000
570000
jumla
hrg
h
satuan/hari
30 hari
5
25000
3750000
2
22000
1320000
20000
600000
20000
600000
20000
600000
20000
600000
6700
201000
12231000
per unit

Per Hari

50

7000

350000

20

7000

350000

15

5000

75000

25 Hari

575000
14375000

Keuntungan = Pendapatan-biaya produksi


Biaya Peralatan
570000
Bahan Baku
12231000
Pendapatan
14375000
Keuntungan
8199000

Anda mungkin juga menyukai