Anda di halaman 1dari 21

Atresia Ani

Lucky Resa Santoso


121 0211 036

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

DEFINISI
Atresia ani adalah suatu kelainan
kongenital tanpa anus atau anus tidak
sempurna, termasuk didalamnya
agenesis ani, agenesis rektum dan atresia
rektum.
Insidens kelainan ini didapatkan pada 1 :
5000 kelahiran hidup

KLASIFIKASI
Klasifikasi atresia ani ada 4 yaitu :
1. Anal stenosis adalah terjadinya penyempitan
daerah anus sehingga feses tidak dapat keluar.
2. Membranosus atresia adalah terdapat membran
pada anus.
3. Anal agenesis adalah memiliki anus tetapi ada
daging diantara rectum dengan anus.
4. Rectal atresia adalah tidak memiliki rektum

KLASIFIKASI
Pada laki laki, insidens
tertinggi yang
didapatkan adalah
atresia ani dengan
fistula rektouretra
Sementara pada
perempuan paling
banyak didapatkan
atresia ani dengan
fistula rektovestibular

KLASIFIKASI

KLASIFIKASI
Gambaran malformasi anorektal pada perempuan

KLASIFIKASI
Terdapat tiga letak Atresia ani :
1. Tinggi (supralevator) : rektum berakhir di atas M. levator
ani (M. puborektalis) dengan jarak antara ujung buntu rektum
dengan kulit perineum lebih dari 1 cm. Letak supralevator
biasanya disertai dengan fistel ke saluran kencing atau
saluran genital.
2. Intermediate : rektum terletak pada M. levator ani tetapi
tidak menembusnya.
3. Rendah : rektum berakhir di bawah M. levator ani sehingga
jarak antara kulit dan ujung rektum paling jauh 1 cm.

ETIOLOGI
1. Karena kegagalan pembentukan septum urorektal
secara komplit karena gangguan pertumbuhan, fusi,
atau pembentukan anus dari tonjolan embrionik.
2. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan
dubur, sehingga bayi lahir tanpa lubang anus.
3. Gangguan organogenesis dalam kandungan
penyebab atresia ani, karena ada kegagalan
pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12
minggu atau 3 bulan.

FAKTOR PREDISPOSISI
Atresia ani dapat terjadi disertai dengan beberapa
kelainan kongenital saat lahir, seperti :
1. Kelainan sistem pencernaan terjadi kegagalan
perkembangan anomali pada gastrointestinal.
2. Kelainan sistem perkemihan terjadi kegagalan
pada genitourinari.

MANIFESTASI KLINIK
Gejala yang menunjukan terjadinya malformasi
anorektal terjadi dalam waktu 24-48 jam. Gejala itu
dapat berupa:
1. Perut kembung
2. Muntah
3. Mekonium tidak keluar dalm 24 jam pertama
setelah kelahiran
4. Pada pemeriksaan radiologis dengan posisi tegak
serta terbalik dapat dilihat sampai dimana terdapat
penyumbatan.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

DIAGNOSIS

DIAGNOSIS

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan dalam tindakan atresia ani yaitu :
a. Pembuatan kolostomi
Kolostomi adalah sebuah lubang buatan yang
dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding
abdomen untuk mengeluarkan feses.
Pembuatan lubang biasanya sementara atau
permanen dari usus besar atau colon iliaka.
Untuk anomali tinggi, dilakukan kolostomi
beberapa hari setelah lahir.

PENATALAKSANAAN
b. PSARP (Posterio Sagital Ano Rectal Plasty)
Bedah definitifnya, yaitu anoplasty dan
umumnya ditunda 9 sampai 12 bulan.
Penundaan ini dimaksudkan untuk memberi
waktu pelvis untuk membesar dan pada otot-otot
untuk berkembang. Tindakan ini juga
memungkinkan bayi untuk menambah berat
badannya dan bertambah baik status nutrisinya.

KOMPLIKASI
1. Infeksi saluran kemih yang berkepanjangan.
2. Obstruksi intestinal
3. Kerusakan uretra akibat prosedur pembedahan.

PROGNOSIS
Hasil operasi kelainan anorektal
meningkat dengan signifikan sejak
ditemukannya metode PSARP

Referensi

https://ptolemy.library.utoronto.ca/sites/default/fi
les/reviews/2009/July%20-%20Newborn%20Anorectal%20
lformations.pdf
Presentasi Kasus Atresia Ani - dr. Rianna P. Tamba,
SpB, SpBA

Anestesi pada tindakan Posterosagital


Anorektoplasi - Nova Faradilla, S. Ked, dkk.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai