Anda di halaman 1dari 2

Kesejahteraan hidup yang baik merupakan impian semua orang.

Tidak
jarang banyak orang berlomba-lomba untuk memperoleh pekerjaan bergengsi dengan
gaji yang tinggi demi mencapai kesehteraan hidup tersebut. Sesuai dengan
perkembangan zaman, pekerjaan yang diperebutkan pun tidak mau kalah untuk ikut
berlomba-lomba juga. Setiap pekerjaan menuntut kualifikasi tertentu dan tingkat
pendidikan yang berbeda-beda. Semakin bergengsi pekerjaan, semakin tinggi pula
kualifikasi yang dibutuhkan. Hal inilah yang menuntut para pencari kerja ataupun
yang sudah berprofesi untuk menaikkan kualifikasi dirinya semakin tinggi.
Salah satu cara dalam menaikkan kualifikasi seseorang dalam sebuah profesi
yaitu dengan menaikkan tingkat pendidikannya. Tua dan muda, tak mengenal usia,
melanjutkan studinya demi kualifikasi dan kesejahteraan hidup yang lebih baik.
Perguruan tinggi negeri terakreditasi menjadi tujuan utama bagi golongan tua
bersaing dengan golongan muda demi sebuah bangku kuliah dan selembar ijazah.
Oleh karena itu, bukanlah hal yang istimewa sebuah kelas terbentuk dari kombinasi
golongan tua dan golongan muda.
Sebuah kelas campuran dengan rentang usia yang jauh berbeda terbentuk
dengan berbagai keragamannya. Keragaman usia, pola berpikir, skala prioritas, dan
tujuan utama menjadi bumbu dalam keseharian perkuliahan. Ketidaksepahaman
pikiran merupakan hal yang biasa terjadi dalam setiap peristiwa.
Tahun pertama perkuliahan kelas campuran menjadi medan adaptasi bagi
kedua belah pihak, golongan tua dan golongan muda. Tahap awal adaptasi yaitu
melalui kegiatan matrikulasi. Semua mahasiswa kelas campuran berusaha menggali
ingatan materi perkuliahan sebelumnya yang telah terkubur oleh waktu. Kerjasama
antar individu terlihat begitu kompak dan harmoni.
Selesai matrikulasi, jadwal kuliah telah terbentuk dan kegiatan perkuliahan
pun dimulai. Penunjukkan ketua kelas menjadi acara pembuka. Salah seorang
golongan tua mendapat kehormatan sebagai ketua kelas yang diharapkan dapat
menjadi jembatan penghubung persepsi dan aspirasi antara golongan tua dan
golongan muda.
Selain kegiatan perkuliahan, mengikuti pelatihan (workshop) dan seminar
nasional menjadi menu utama selama studi lanjut bagi kelas campuran. Sertifikat
seminar nasional merupakan salah satu prasyarat untuk mengikuti sidang tugas akhir.
Mahasiswa mengikuti seminar proposal tugas akhir dan seminar tugas akhir adalah
salah satu prasyarat lainnya.

Kegiatan perkuliahan selama tahun pertama ditutup dengan ujian pada tiap
semesternya. Pada akhir semester kedua, benih-benih perbedaan semakin terlihat.
Kelas campuran yang sebelumnya terlihat kompak dan harmoni menjadi ajang
persaingan diri demi

kepentingan pribadi. Ego diri dan prinsip dalam

mempertahankan pilihan masing-masing merupakan salah satu penyebab semakin


melebarnya jurang pemisah antara kedua belah pihak, golongan tua dan golongan
muda.
Tahun kedua perkuliahan kelas campuran sudah di depan mata. Tahun kedua
ini diharapkan dapat menjadi lahan evaluasi dan introspeksi diri bagi golongan tua
dan golongan muda agar tercipta kembali kelas campuran yang kompak dan harmoni
dengan berbagai karagamannya.

Anda mungkin juga menyukai