Ya Allah, siapa saja yang menangani urusan umatku, lalu ia menyusahkan mereka, maka
susahkanlah dia; siapa saja yang menangani urusan umatku, lalu ia berlaku lembut kepada mereka,
maka berlaku lembutlah kepada dia (HR Muslim dan Ahmad).
Syariah juga memerintahkan agar pemimpin/penguasa itu memberi kabar gembira, bukan
membawa kesedihan; tidak membuat orang lari serta memberi kemudahan kepada rakyat. Rasul
saw. berpesan kepada orang yang mengurusi urusan rakyat:
Gembirakanlah mereka, jangan membuat mereka lari; permudahlah urusan mereka, jangan
mempersulit mereka (HR Muslim, Abu Dawud dan Ahmad).
Itulah di antara sifat yang wajib dimiliki seorang pemimpin/penguasa. Lalu bagaimana jika belum
berkuasa saja para calon pemimpin sudah banyak menakut-nakuti rakyat seperti berencana akan
menaikkan harga BBM, meaikkan pajak dan menambah jenisnya, dan lain sebagainya?
Tanggung Jawab Penguasa Terhadap Rakyat
Syariah Islam telah mewajibkan penguasa untuk senantiasa melingkupi rakyat dengan nasihat, tidak
mengambil harta rakyat atau menyia-nyiakannya serta memerintah rakyat dengan hukum Islam,
tidak dengan hukum yang lain sedikit pun. Rasul saw. bersabda:
Tidaklah seorang pemimpin mengurusi urusan kaum Muslim, kemudian tidak bersungguh-sungguh
untuk mengurusi mereka dan tidak menasihati mereka, kecuali dia tidak akan masuk surga bersama
mereka (HR Muslim).
Menasihati rakyat itu di antaranya dengan menunjukkan kepada mereka kebaikan dan kemaslahatan
agama dan dunia; tolong-menolong dalam ketakwaan, bukan dalam kemaksiatan; menutup aurat
dan aib mereka; mewujudkan manfaat untuk mereka dan menolak madarat dari mereka; melakukan
amar makruf nahi mungkar kepada mereka; menunaikan hak-hak mereka; tidak menzalimi dan
menipu mereka; tidak memakan harta mereka secara zalim; serta mendorog mereka untuk
menunaikan semua bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Rasul saw. memperingatkan seorang pemimpin agar tidak menipu dan mengkhianati rakyat:
Tidaklah seorang pemimpin mengurusi rakyat kaum Muslim lalu mati dalam keadaan menipu
mereka, kecuali Allah mengharamkan bagi dia surga (HR al-Bukhari).
Menipu rakyat itu di antaranya dengan menilap harta milik rakyat, menyerahkan kekayaan alam
milik mereka kepada pihak swasta dan asing, menyia-nyiakan amanah dengan jalan menyerahkan
urusan kepada orang yang tidak layak, menghalangi apa yang menjadi hak rakyat, dan sebagainya.
Lalu bagaimana jika pemimpin itu justru mengubah apa yang menjadi hak rakyat menjadi
kewajiban rakyat, melepaskan kewajibannya untuk menyediakan pelayanan kesehatan untuk rakyat
dan malah mewajibkan rakyat untuk membiayai sendiri pelayanan kesehatan untuk mereka,
memaksa rakyat untuk membayar mahal pendidikan yang seharusnya menjadi hak mereka yang
wajib dipenuhi oleh negara atau penguasa, dan sebagainya? Padahal pemimpin itu seharusnya
memenuhi semua kebutuhan rakyat, sebagaimana yang diperingatkan Rasul saw.:
Siapa saja yang mengurusi urusan masyarakat, lalu ia menutup diri dari orang yang lemah dan
membutuhkan, niscaya Allah menutup diri dari dirinya pada Hari Kiamat (HR Muslim).
Karena itu hukumilah mereka menurut apa yang telah Allah turunkan dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepada
kamu(TQS al-Maidah [5]: 48).
Komentar al-Islam:
Memang belum diteken, tetapi dijamin di dalam MoU kontrak tersebut akan diperpanjang hingga
2041. Apa bedanya? Dirjen Minerba Kementerian ESDM Sukhyar pada Jumat (6/6/2014) mengakui
perpanjangan kontrak Freeport memang baru bisa dilakukan pada tahun 2019. Namun, Pemerintah
akan menjamin kesepakatan perpanjangan kontrak itu dalam sebuah memorandum of understanding
(MoU) terlebih dulu.MoU itu akan diteken sebelum masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono ini berakhir. (Kompas.com, 8/6).
Sungguh ironis, kekayaan alam milik rakyat terus mengalir kepada asing dan baru kembali
setelah habis dengan meninggalkan masalah dan kerusakan lingkungan.
Harusnya, kembalikan seluruh tambang serta harta milik umum menjadi milik rakyat, kelola oleh
negara dan berikan seluruh hasilnya kepada rakyat. Itulah ketentuan syariah Islam yang mesti
dijalankan.