Anda di halaman 1dari 3

Evangelin H

KARAKTERISTIK DAN APLIKASI DARI THERMISTOR NEGATIVE


TEMPERATURE COEFFICIENT (NTC)
Oleh: Evangelin H. M0212034

I.

PENDAHULUAN
Thermistor merupakan komponen elektronik yang dapat menunjukkan
perubahan yang besar pada resistansinya akibat adanya perubahan temperatur dari
suatu benda (Yadav, 2010). Perubahan resistansi dapat diprediksi atau terjadi secara
teratur terhadap perubahan temperatur. Sensitivitas yang kuat terhadap perubahan
temperatur menjadikan thermistor dapat bekerja pada fungsi lebar dan digunakan
dalam berbagai aplikasi sensor dan sistem kontrol (Metz, 2000).
Kata thermistor, diambil dari kata thermal resistor, yang memiliki arti
kepekaan resistor terhadap perubahan panas yang terjadi terhadapnya. Komponen
elektronika yang peka dengan suhu ini pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan
Inggris yang bernama Michael Faraday pada 1833. Thermistor yang ditemukannya
tersebut merupakan thermistor jenis Negative Temperature Coefficient (NTC).
Michael Faraday menemukan adanya penurunan (hambatan) yang signifikan pada
bahan silver sulfida ketika suhu dinaikkan. Namun thermistor komersil pertama yang
dapat diproduksi secara massal adalah thermistor ditemukan oleh Samuel Ruben
pada tahun 1930. Samuel Ruben adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Amerika
Serikat (Kopecky, 1990).
Thermistor yang dideskripsikan pada makalah kali ini merupakan
semikonduktor keramik. Thermistor terdiri dua jenis yaitu positive temperature
coefficient (PTC) dan negative temperature coefficient (NTC). Perbedaan sifat antara
NTC dan PTC adalah pada daerah kerja thermistornya. Nilai resistansi thermistor
NTC akan turun jika suhu di sekitar thermistor NTC tersebut tinggi (berbanding
terbalik atau negatif). Sedangkan untuk thermistor PTC, semakin tinggi suhu
disekitarnya, semakin tinggi pula nilai resistansinya (berbanding lurus atau positif)
(Yadav, 2010). Resistor PTC umumnya dibuat dari bahan polikristalin keramik yang
memiliki koefisien temperatur positif yang tinggi. Thermistor tipe NTC akan dibahas
secara lengkap pada makalah ini yaitu mulai dari bahan pembuatan, fabrikasi,
karakteristik dan aplikasinya.

II.

PEMBAHASAN

Thermistor NTC
Thermistor NTC merupakan resistor yang resistif terhadap perubahan panas
terbuat dari campuran oksida seperti mangan (Mn), nikel (Ni), cobalt (Co), tembaga
(Cu), aluminium (Al) dan besi (Fe). Berbagai ukuran dapat dibentuk dari keramik ini
misalnya berupa chip atau piringan (disc). Secara umum, bentuk piringan yang cukup
besar memiliki fungsi dalam mode self-heating, perubahan resistansi merupakan
hasil dari jumlah watt thermistor sendiri (panas dihasilkan oleh penerimaan dari
besar arus yang mengalir pada divais). Sedangkan bentuk chip kecil umumnya
mengubah temperatur bahan atau resistansi dengan menyerap temperatur dari sekitar
(Vishay, 2008).

Sensor Fisika MIPA UNS 2015

Evangelin H

Variabel saat pembuatan yang berpengaruh terhadap karakteristik hasil keramik


adalah campuran, pressing, sintering dan proses metalisasi. Bahan semikonduktor ini
akan menjadi resistor NTC yang akan mengalami penurunan resistansi dengan
kenaikan temperatur. Efek tersebut dihasilkan dari perubahan eksternal dari
temperatur awal atau temperatur internal dari pemanasan yang berkaitan dengan efek
Joule (Edition of Department of Physical Chemistry, 2007).
Karakteristik dari Thermistor NTC
A. Resistansi nominal dari thermistor NTC secara umum pada suhu 25 oC.
Pengukuran harus dilakukan pada daya yang dekat dengan nilai nol sehingga
kesalahan pengukuran resultan pemanasannya kecil.
B. Karakteristik R (T) merupakan hubungan antara resistansi nominal dan
temperatur. Dari eksperimen didapatkan hubungannya dapat dideskripsikan
sebagai rasio R (T)/R (25oC), dengan R (T) merupakan resistansi pada
temperatur T dan R (25oC) merupakan resistansi pada temperatur 25oC.
C. Resistansi Zero-Power merupakan resistansi hasil DC dari thermistor yang
diukur pada temperatur tertentu dengan disipasi daya oleh thermistor. Disipasi
dayanya rendah sehingga tidak mempengaruhi perubahan resistansinya.
D. Temperatur maksimum dimana thermistornya bekerja dengan stabil pada
rentang waktu tertentu. Temperatur maksimum terdiri dari pemanasan internal
dari thermistor, pemanasan dari luar, dan keduanya tidak boleh melewati nilai
maksimum.
E. Konstanta disipasi merupakan rasio daya tiap satuan temperatur. Pada
temperatur tertentu, perubahan disipasi daya thermistor merupakan hasil dari
perubahan temperatur dari thermistor itu sendiri.
F. Stabilitas merupakan kemampuan thermistor untuk menjaga karakteristikkarakteristik yang disebutkan diatas setelah ditempatkan pada keadaan atau tes
listrik tertentu.
G. Konstanta bahan (Beta ) merupakan ukuran dari resistansi pada suatu
temperatur dibandingkan dengan resistansi pada temperatur yang lain. Nilainya
dapat dihitung dengan persamaan dalam derajat Kelvin (K). Temperatur
referensi yang digunakan untuk menentukan konstanta bahan adalah 298.15 K
dan 348.15 K.
H. Arus tunak maksimum merupakan jumlah arus maksimum yang boleh
berkontak dengan thermistor NTC pada selang waktu terbatas.
I. Tegangan operasi maksimum biasanya sekitar 60 cycle AC atau DC
(Oremusova, 2011).
Aplikasi dari Thermistor NTC
1. Pengukuran temperatur
Sensitivitas tinggi dari thermistor menyebabkan thermistor NTC digunakan
sebagai pengukur temperatur yang ideal dengna harga yang murah dalam
aplikasinya. Contohnya adalah termometer panas, analisis kimia, meteorologi,
osmometer, titrasi dan spektrofotometri.
2. Kontrol temperatur

Sensor Fisika MIPA UNS 2015

Evangelin H

Thermistor NTC dapat digunakan untuk kontrol temperatur berupa off atau on
menggunakan rangkaian sederhana. Contohnya pada pengatur temperatur pada
oven
3. Temperatur compensation
Pada berbagai kasus, rangkaian presisi menunjukkan ada beberapa temperatur
compensation. Contoh dari rangkaian diatas adalah osilator, display LCD,
baterai yang dicharge, dan beberapa amplifier. Contoh tersebut merupakan
pemanfaatan di bidang komunikasi (Vishay, 2008).
4. Inrush Current Limiter
Thermistor NTC berbentuk piringan dimanfaatkan dalam perubahan daya
terhadap waktu saat sebelum mencapai resistansi terendah. Waktu ini disebut
sebagai batas arus yang bisa melewati thermistor (semakin besar ukurannya,
maka semakin besar waktunya).
5. Level fluida
Thermistor dapat digunakan untuk merasakan ada atau tidaknya cairan dengan
menggunakan perbedaan konstanta disipasi diantara air dan gas. Contohnya
dimanfaatkan di bidang medis seperti respirator dan alat penganalisa darah
(Metz, 2000).
III.

PENUTUP
Thermistor negative temperature coefficient (NTC) merupakan thermistor yang
nilai resistansi turun jika suhu di sekitar thermistor NTC tersebut tinggi (berbanding
terbalik / negatif). Thermistor NTC dan terbuat dari campuran oksida seperti mangan
(Mn), nikel (Ni), cobalt (Co), tembaga (Cu), aluminium (Al) dan besi (Fe).
Karakteristik khusus dari thermistor NTC adalah resistansi nominal, karakteristik R
(T), resistansi zero-power, temperatur maksimum, konstanta disipasi, stabilitas,
konstanta bahan (beta ), arus tunak maksimum dan tegangan operasi maksimum.
Aplikasi thermistor NTC antara lain pengukuran temperatur (termometer panas
badan), kontrol temperatur (oven), temperatur compensation (bidang komunikasi),
inrush current limiter, dan level fluida (bidang medis).
DAFTAR PUSTAKA
Edition of Department of Physical Chemistry. 2007. Laboratory Practice in Physics
forStudents of Pharmacy. Faculty of Pharmacy, Comenius University, Bratislava, UK.
Kopeck, F. 1990. Exercises from Physics for Students of Pharmacy. United Kingdom:
Bratislava, p.138.
Metz, R. 2000. Electrical properties of N.T.C. thermistors made of manganite ceramics of
general spinel structure: Aging phenomenon study. Journal of Materials Science 35,
4705-4711.
Oremusov J., Vojtekov M. 2011: Determination of physical characteristics of thermistor.
Manual for laboratory practice. (in Slovak).
Vishay. 2008. Resistive Products: NTC Thermistor. New York: Vishay Bccomponents.
Yadav, B.C., Srivastava, Richa., Singh, Satyendra., Kumar, Anurodh. & Yadav, A.K. 2010.
Temperature Sensors based on Semiconducting Oxides: An Overview. Nanomaterials
and Sensors, 378, 12-33.

Sensor Fisika MIPA UNS 2015

Anda mungkin juga menyukai