Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH FILSAFAT HUKUM

TEORI HUKUM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kedua Semester Ganjil Program Magister Kenotariatan
Mata Kuliah Filsafat Hukum yang Dibimbing Oleh Bapak Nurdin, S.H., M.Hum.

Disusun oleh:
Kelas A/Kelompok III
1.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM
MALANG
2014

A.

Latar Belakang
Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara
sistematis yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Teori
berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti, sebagai dasar merumuskan hipotesis,
dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen penelitian. Semua peneliti harus berbekal
teori agar wawasannya menjadi lebih luas dan dapat menyusun instrumen penelitian yang
baik. Teori hukum adalah disiplin hukum yang secara kritikal dalam perspektif
interdisipliner menganalisis berbagai aspek dari hukum secara tersendiri dan dalam
keseluruhannya, baik dalam konsepsi teoritikalnya maupun dalam pengolahan praktikalnya
dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dan penjelasan yang lebih
jernih tentang bahan-bahan hukum tersaji. Macam macam atau aliran aliran Hukum Dalam
Filsafat Hukum yakni,
1. Aliran Hukum Alam
Yaitu aliran yang konsepsinya bahwa hukum berlaku universal dan abadi.
Tokohnya Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Grotius.
Plato
Aristoteles dalam teori dualisme bahwa manusia bagian dari alam dan manusia adalah
majikan dari alam
Thomas Aquinas
Grotius dengan kosepnya mare liberium

Kelebihan aliran hukum alam : mengembangkan dan membangkitkan kembali orang untuk
berfilsafat hukum dalam mencari keadilan, mengembangkan perlindungan terhadap HAM,
mengembangkan hukum internasional.
Kekurangan aliran hukum alam : anggapan bahwa hukum berlaku universal dan abadi itu tidak
ada karena hukum selalu disesuaikan dengan kebutuhan manusia dan perkembangan zaman.
2. Aliran Positivisme Hukum

Yaitu aliran yang konsepnya bahwa hukum merupakan perintah dari penguasa berdaulat (Jhon
Austin) dan merupakan kehendak dari pada Negara (Hans Kelsen).
3. Mahzab Sejarah (historical jurisprudence)
Yaitu aliran hukum yang konsepnya bahwa hukum tidak dibuat melainkan tumbuh dan
berkembang bersama-sama dengan masyarakat. Tokoh : Carl von Savigny
4. Aliran Sociological Jurisprudence
Yaitu aliran hukum yag konsepnya bahwa huku yang dibuat agar memperhatikan hukum yang
hidup dalam masyarakat atau living law baik tertulis maupun tidak tertulis. Tokoh : Eugen
Ehrlich
5. Aliran Pragmatic Legal Realism
Yaitu aliran hukum yang konsepnya bahwa hukum dapat berperan sebagai alat pembaharuan
masyarakat. Tokoh : Roscoe Pound
6. Aliran Marxis Yurisprudence
Yaitu aliran yang konsepnya bahwa hukum harus memberikan perlindungan terhadap golongan
proletar atau golongan ekonomi lemah. Tokoh : Lenin, Bernstein, Gramsci, Horkheimer,
Marcuse.
7. Aliran Anthropological Jurisprudence
Yaitu airan yang konsepnya bahwa hukum mencerminkan nilai sosial budaya (Northrop), hukum
mengandung system nilai (Mac Dougall)
8. Aliran Utilitariannism
yaitu aliran yang konsepnya bahwa hukum memberikan kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi
orang sebanyak-banyaknya (the greatest happines for ter greatest number).
Tokoh : Jhon Lucke
9. Mahzab Unpad, yaitu aliran yang konsepnya bahwa hukum dapat berfungsi sebagai
sarana pembaharuan masyarakat. Tokoh : Mochtar Kusumaatmadja.
Hukum tidak meliputi asas dan kaidah yang mengatur kehidupan manusia dalam

masyarakat termasuk lembaga dan proses didalam mewujudkan kaedah itu dalam
kenyataan.
Hukum adalah keseluruhan kaedah dan asas yang mengatur kehidupan manusia dalam
masyarakat, termasuk lembaga dan proses dalam mewujudkan berlakunya hukum.

Tumbuhnya berbagai aliran dalam filsafat hukum menunjukkan pergulatan pemikiran


yang tidak henti-hentinya dalam lapangan ilmu hukum. Apabila pada masa lalu, filsafat
merupakan produk sampingan dari para filsuf, dewasa ini kedudukannya tidak lagi
demikian karena masalah-masalah filsafat hukum telah menjadi bahan kajian tersendiri
dara para ahli hukum. Teori ilmu hukum juga bertujuan untuk menjelaskan kejadiankejadian dalam bidang hukum dan mencoba untuk memberikan penilaian. Menurut
Radburch tugas dari teori hukum adalah membikin jelas nilai-nilai oleh postulat-postulat
hukum sampai kepada dasar-dasar filsafat yang paling dalam.
Teori hukum merupakan kelanjutan dari usaha untuk mempelajari hukum positif.
Teori hukum menggunakan hukum positif sebagai bahan kajian dengan telaah filosofis
sebagai salah satu sarana bantuan untuk menjelaskan tentang hukum. Teori hukum
dipelajari sudah sejak zaman dahulu, para ahli hukum Yunani maupun Romawi telah
membuat pelbagai pemikiran tentang hukum sampai kepada akar-akar filsafatnya. Sebelum
abad kesembilan belas, teori hukum merupakan produk sampingan yang terpenting dari
filsafat agama, etika atau politik.
Teori-teori hukum pada zaman dahulu dilandasi oleh teori filsafat dan politik umum.
Sedangkan teori-teori hukum modern dibahas dalam bahasa dan sistem pemikiran para ahli
hukum sendiri. Perbedaannya terletak dalam metode dan penekanannya. Teori hukum para
ahli hukum modern seperti teori hukum para filosof ajaran skolastik, didasarkan atas
keyakinan tertinggi yang ilhamnya datang dari luar bidang hukum itu sendiri.
Munculnya gerakan positivisme mempengaruhi banyak pemikiran di berbagai bidang
ilmu tentang kehidupan manusia. Positivisme sebagai suatu aliran filsafat yang menyatakan

ilmu alam sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas
yang berkenaan dengan metafisik. Tidak mengenal adanya spekulasi, semua didasarkan
pada data empiris. Sesungguhnya aliran ini menolak adanya spekulasi teoritis sebagai suatu
sarana untuk memperoleh pengetahuan.
Positivisme adalah suatu aliran dalam filsafat hukum yang beranggapan bahwa teori
hukum itu hanya bersangkut paut dengan hukum positif saja. Ilmu hukum tidak membahas
apakah hukum positif itu baik atau buruk, dan tidak pula membahas soal efektivitas hukum
dalam masyarakat.
Setelah menjelaskan mengenai apa itu teori hukum dan berbagai macam aliran yang
berkembang, maka kelompok kami tertarik untuk mengangkat tema bagaimana dengan
teori hukum positivisme dan sosial jurisprudence dalam era kehidupan modern seperti pada
saat ini. Salah satu yang akan menjadi parameter mengenai keterkaitan aliran teori hukum
positivisme dan sosial jurisprudence, didalam makalah ini kami mengambil contoh tentang
beredarnya permasalahan atau kasus pedofilia.

Anda mungkin juga menyukai