Anda di halaman 1dari 7

BAB III

DASAR PERANCANGAN

3.1

Spesifikasi Bahan Baku


Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Alkil Poliglikosida (APG) adalah: pati,

butanol, dan dodekanol


Tabel 3.1 Sifat Fisik, Kimia dan Termodinamika Bahan Baku Pembuatan APG
Parameter
Berat molekul (g/mol)
Titik leleh(Tf, K)
Titik didih(Tb, K)
Suhu kritis(Tc, K)
Tekanan krirtis(Pc, bar)
Volume kritis(Vc, cm3/mol)
Critical density (g/cm3)
Critical compressibility factor (Zc)
Acentric factor
Kapasitas panas (Cp, joule/mol K)
Entalpi penguapan (Hvap, kjoule/mol)
Entalpi fusi (Hfus, kjoule/mol)
Densitas (g/ml)
Tegangan permukaan (dynes/cm)
Jari-jari rotasi (angstrom)
Entropy (S, joule/mol K)
Entalpi (Hf, kjoule/mol)
Energy gibbs (Gf, kjoule/mol)
Kelarutan (joule/cm3)0,5
(Sumber: Yaws, 1999)

Pati
162,14
673
-

Bahan Baku
Butanol Dodecanol
74,123
186,338
183,85
296,95
390,81
535,00
562,93
721,00
44,13
19,30
274,5
696,0
0,2700
0,2677
0,259
0,224
0,596
0,639
160,12
493,22
43,24
54,50
9,372
31,380
0,806
0,830
25,67
29,40
3,251
6,119
362,75
675,21
-274,43
-442,83
-150,67
-87,07
19,485

3.2. Material Safety Data Sheet (MSDS) Bahan Baku Pembuatan APG
Berikut Material Safety Data Sheet (MSDS) bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan Alkil Poliglikosida (APG) menurut Redox (2015):
a.

Pati
Memiliki sifat fisik dan kimia berwarna putih dan kuning terang, tidak berbau
dengan rumus molekul (C6H10O5)n. Dapat menyebabkan iritasi pada mata, saluran
pencernaan dan saluran pernafasan. Selalu gunakan alat pelindung diri yang tepat

seperti kacamata, pakaian pelindung, sarung tangan dan masker. Stabil pada tekanan
dan temperatur normal. Hindari bereaksi dengan material yang tidak cocok
(incompatible) seperti dengan karbon monoksida dan karbondioksida agar tidak
terjadi polimerisasi yang membahayakan.
b. Butanol
Memiliki sifat fisik dan kimia berwujud cair, tidak berwarna (bening), dan
berbau khas dengan rumus molekul C4H10O. Cairan ini mudah terbakar (flammable),
berbahaya jika tertelan, dapat menyebabakan iritasi pada kulit dan saluran
pernafasan dan sangat beresiko jika terkena mata karena dapat menyebabkan
kerusakan mata yang serius. Uap dari zat ini dapat meyebabkan pusing jika terhirup
terlalu lama.
c. Dodecanol
Memiliki sifat fisik kimia berwujud cair dan semi-solid, berwarna putih, dan
berbau khas (fresh waxy) dengan rumus molekul C12H26O. Jauhkan bahan dari
semua sumber yang dapat memicuapi karena bahan ini merupakan cairan yang
mudah terbakar (flammable liquid). Cairan mudah terbakar (flammable liquid),
reaktivitasnya bereaksi dengan halida asam dan anhidrida. stabil pada kondisi
penggunaan, penyimpanan dan temperatur normal. Hindari berekasi dengan asam
kuat dan oksidator kuat karena dapat menyebabkan bahan terdekomposisi sehingga
mengeluarkan asap yang beracun.
3.3 Spesifikasi dan Karakteristik Produk
a. APG-0810
Appearance
: Kuning terang, keruh dan ropy water solution
Jumlah rantai karbon (C)
: C8 - C10
Solid matter (wt%)
: 50 53%
pH
: 11,5 12,5
Kadar air
: 47 50%
Fatty alcohol residue (wt%) : 1%
Viskositas (25C)
:< 500 mPa.s
Densitas (g/cm3, 25C)
: 1,07 1,20
Kadar abu

:< 2%

Karakteristik produk tersebut mudah dipecah/terurai (good resolvable) didalam


air, hidrasi yang baik (good hydration), larut dalam larutan alkali dengan konsentrasi
tinggi dan larutan elektrolit (good solubility).

b. APG-1214
Appearance
Jumlah rantai karbon (C)
Solid matter (wt%)
pH
Kadar air
Fatty alcohol residue (wt%)
Viskositas (25C)
Densitas (g/cm3, 25C)
Kadar abu

: Kuning terang, keruh dan ropy water solution


: C12- C14
: 50 53%
: 11,5 12,5
: 47 50%
: 1%
: 2000 mPa.s
: 1,07 1,20
: < 2%

Karakteristik produk tersebut memberikan efek kental, busa, dan stabilitas busa
yang baik, bagus jika dicampurkan dengan surfaktan jenis lain (anionik dan kationik
surfaktan).
c. APG-0814
Appearance
Jumlah rantai karbon (C)
Solid matter (wt%)
pH
Kadar air
Fatty alcohol residue (wt%)
Viskositas (25C)
Densitas (g/cm3, 25C)
3.4

: Kuning terang, keruh dan ropy water solution


: C8 - C14
: 50 53%
: 11,5 12,5
: 47 50%
: 1%
: 1000 mPa.s
: 1,07 1,20

Kapasitas Produk
Untuk menentukan kapasitas pabrik pada sebuah pabrik, harus mengetahui kondisi

perkembangan impor produk yang dihasilkan di Indonesia agar dapat mengetahui jumlah
produk yang seharusnya dihasilkan untuk mencapai keuntungan yang paling optimum.
Dimana produk yang dihasilkan dari pabrik yang akan didirikan yaitu APG (Alkil
Poliglikosida), dengan bahan baku berupa alkohol lemak dan glukosa. Berikut merupakan data
yang menunjukkan kondisi perkembangan impor APG di Indonesia dari tahun 2009 sampai
2011.

Data Impor
3000000

2000000

1000000

Gambar 3.1 Grafik impor APG dari tahun 2009 sampai 2011
Pada gambar 3.1 dapat dilihat grafik impor APG setiap bulannya dari tahun 2009
sampai 2011. Dari data tersebut kita ketahui juga bahwa rata-rata dari data impor APG setiap
bulannya adalah sekitar 1.600.000 Kg dan impor APG setiap tahunnya sekitar 20.181.342 kg
atau 20.182 ton. Untuk mengurangi APG yang di impor maka kami mengambil jumlah APG
yang dihasilkan pada pabrik yang akan dibangun sekitar 50.000 ton/tahun.
3.5

Lokasi Pendirian Pabrik


Dalam menentukan lokasi pabrik perlu dipertimbangkan faktor faktor penunjang satu

sama lainnya saling berkaitan. Salah satu faktor yang paling penting dalam menentukan lokasi
sebuah pabrik kimia adalah lokasi bahan baku. Mengingat di Propinsi Riau terdapat pabrik
kelapa sawit yang tentunya akan banyak menghasilkan produk CPO yang merupakan
bahanbaku dalam produksi alkohol lemak, maka pemilihan lokasi pendirian pabrik berada di
Provinsi Riau. Indragiri Hilir merupakan salah satu kawasan penghasil sagu terbesar di Riau,
sehingga akses untuk pasokan bahan baku produksi APG menjadi lebih mudah dan tidak
terlalu jauh sehingga menghemat biaya transportasi.
Pada jalur transportasi darat, indragiri Hilir yang berjarak 280 km dari Kota Pekanbaru
didukung oleh transporasi darat yang memadai. Infrastruktur jalan di daerah ini sudah

mencapai ke berbagai daerah dengan total panjang mencapai 944.624 km. Dimana Indragiri
Hilir terletak di jalur Timur Trans Sumatera yang memainkan peran sebagai penghubung untuk
daerah Riau Daratan, termasuk untuk Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Pada jalur
transportasi laut, sebagai pintu gerbang daerah Timur Sumatera, Pelabuhan di Indragiri Hilir
tidak hanya melayani tujuan domestic untuk tujuan Bengkalis, Selatpanjang, Tanjung Balai
Karimun, Tanjung Pinang, dan Batam. Akan tetapi juga ke Negara Malaysia, melalui
Pelabuhan Melak.
Dari uraian berikut, maka kami dapat mengambil keputusan bahwa perancangan pabrik
Alkil Poliglikosida ini didirikan di Desa sungai Sejuk, Kecamatan Kempas, Indragiri Hilir. .
Kawasan ini merupakan kawasan yang potensial dan prospektif dan harus dikembangkan
secara optimal sehingga dapat menjadi beranda depan penunjang ekonomi Negara. Berikut
merupakan peta lokasi kawasan pabrik yang akan didirikan:

Gambar 3.1 Peta Lokasi Pabrik


3.6

Aspek Perlindungan Lingkungan


Aspek perlindungan lingkungan merupakan faktor sangat penting dalam suatu pabrik.

Aspek perlindungan lingkungan diartikan sebagai bagian dari kegiatan yang berinteraksi
dengan lingkungan agar terhindar dari bahaya kerja. Keselamatan kerja menyangkut segenap
proses produksi dan distribusi, baik barang maupun jasa. Adapun pengukuran keselamatan
adalah aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan keselamatan, contohnya adalah
mengurangi risiko kecelakaan seperti pengamatan visual terhadap keadaan tidak aman seperti
terdeteksinya pintu keluar darurat yang tertutupi oleh barang yang disimpan, pemeriksaan

visual terhadap cacat alat seperti retak, sambungan yang kendor, dan sebagainya, Oleh karena
itu diperlukan Peraturan Pemerintah untuk menetapkan standar minimal.
Analisis terhadap faktor bahaya yang potensial terjadi pada pabrik ini perlu dilakukan
sehingga kita mendapatkan data dan pertimbangan yang diperlukan untuk penanganannya.
Aspek perlindungan lingkungan harus dilakukan tidak terbatas pada kegiatan-kegiatan di
dalam areal perusahaan dan tidak hanya terkait dengan sumber limbah terbesar semata, tetapi
menjangkau kepada aspek dari tinjauan terhadap produk seperti penangan dan penyimpanan
produk.
Untuk penanganan, hindari ruangan yang berdebu, beruap, berkabut, mengandung gas
dan berventilasi udara yang baik untuk menjaga agar kelembapan udara selalu rendah. Jaga
kebersihan pribadi dan cuci semua peralatan yang dipakai setelah menggunakan bahan ini.
Hindari kontak dengan mata, kulit, pakaian dan jangan dihirup. Simpan ditempat yang sejuk,
kering, berventilasi baik, atau lemari pendingin (refrigerated tank). Selalu tutup rapat wadah
penyimpanan ketika tidak digunakan.
Untuk penyimpanan, selalu ikuti prosedur pencegahan yang direkomendasikan, Simpan
ditempat yang kering, sejuk dan tertutup rapat. selalu ikuti prosedur penanganan yang tepat
dan label peringatan pada wadah penyimpanan. Pembuangan yang tidak tepat atau
penggunaan kembali wadah penyimpanan zat dapat membahayakan dan tidak dizinkan sama
sekali. Simpan di tempat yang sejuk, kering berventilasi baik, tertutup rapat dan jauh dari agen
pengoksidasi. Hindari dari paparan sinar matahari dan sumber yang dapat memicu panas dan
percikan api. Periksa secara teratur untuk mencegah kerusakan atau kebocoran tempat
penyimpanan.

Anda mungkin juga menyukai